12-Menenangkan
Zen yang sekarang ini baru saja pulang kerumah dan tidur kembali terganggu oleh sebuah telpon masuk kedalam hp nya saat ini ketika dilihat adalah Jean
Zen mengangkat telpon dari jean tersebut dan kemudian menjawab
"Halo jean?" tanya simpel zen
Sedangkan sekarang tak ada jawaban hanya hening saja sesaat sebelum akhir nya terdengar jean menjawab pertanyaan zen di telpon pada nya
"Jean jika tidak bicara aku tutup telpin nya" zen
"Hiks...hiks...kau jahat!" ucap jean dengan suara tangisan nya terdengar sekarang ini di telpon dan membuat zen mengerutkan kening nya
"Jean kenapa kau menangis dan bilang seperti itu padaku?" tanya zen
"Kau bilang akan datang dalam pesta ulang tahun ku tapi malam ini kau tidak datang!!" ucap jean sedih dan menangis di telpon sambil kemudian menutup telpon nya
"Sial!! aku lup" ucap zen dalam kesal nya kemudian berpakaian dan mengambil kunci mobil kembali sambil bergegas pergi dengan berkendara menggunakan lamborghini veneno milik nya menuju ke alamat rumah jean yang didapat dari sistem nya
"Sistem beritahu aku dimana keberadaan rumah jean sekarang ini juga!" perintah zen pada sistem nya saat ini
[Baik.....]
[Proses pemindaian selesai]
[Jl.Griza no.12]
Mendapat apa yang di ingin kan nya sekarang ini kemudian zen pergi dengan makin cepat dengan mengendarai supercars milik nya di jalan raya dengan kecepatn tercepat nya
Sampai 15 menit berlalu....
Sekarang ini zen sudah sampai di depan sebuah rumah mewah dan begitu turun dari dalam mobil nya sekarang ini zen berjalan menuju pintu rumah dan mengetuk nya
"Tok....Tok....Tok...."
Pintu nampak terbuka dan terlihat seorang pria baya di hadapan zen saat ini "kau pasti zen?!"
"Betul saya zen" ucap zen menjawab dengan hormat nya
"Anaku menangis karena mu jadi sebagai pria kau tahu harus bagaimana kan?!" tanya pria tersebut
"Saya mengerti tuan!" jawan zen
"Bagus kalau mengerti sebab jika sampai tidak aku tidak akan pernah memaafkan mu!" ucap pria tersebut sambil kemudian mempersilahkan zen masuk kedalam rumah dan menuntun nya kedalam kamar jean
Saat ini di depan kamar jean zen dengan Jindu sang ayah dari sosok jini tengah mengetuk pintu tiga kali "Tok..... Tok..... Tok...."
"Masuk" ucap suara dari dalam yang terdengar sedih dan berat sekali
"Nak masuk lah aku tunggu kabar baik nya paham?!" ucap jindu pada zen
Zen mengangguk paham dan kemudian masuk kedalam kamar jean yang tak dikunci sama sekali
Terlihat saat ini jean di dalam kamar nya tengah berdiri di depan jendala kamar nya mentap keluar dengan air mata sedih nya tanpa menyadari dan melihat atau bahkan mengetahui siapa yang baru saja masuk kedalam kamar nya saat ini
Melihat jean dalam situasi begitu sekarang ini zen melangkah perlahan dan dengan tiba tiba memeluk jean dengan erat dan hangat nya dari belakang 'Grep'
Jean nampak kaget dan terkejut sehingga hendak marah dan menoleh untuk melihat siapa yang berani berlaku begitu pada nya sekarang ini
Namun sebuah suara yang membuat nya rindu kini terdengar dari dekat telinga kanan nya "jean maaf"
Deg......
Sekarang ini jean pun diam dan tak berkata sepatah kata pun bahkan tanpa jawaban sedikit pun
"......"
"Aku tahu aku salah maka dari itu aku minta maaf ya jean ku yang manis" ucap zen memohon dengan lembut dan tulus nya
"....beri aku alasan" ucap jean datar dengan berusaha menahan tangis nya agar tak kembali pecah lagi seperti sebelum nya
"Aku sebelum nya jujur lupa akan acara pesta ulang tahun mu sebab sebuah perkelahian antara diriku dengan geng bawah tanah ketiga terbesar di kota ini yaitu geng naga"
"Aku melakukan perkelahian tersebut demi menyelamatkan seorang gadis yang kuanggap sebagai kakak ku sendiri walau belum lama ini jadi maka dari itu aku baru ingat akan pesta ulang tahun mu kembali setelah kau menelpon sebelum nya" jelas zen dengan pelan dan tenng nya
Sekarang jean melepas pelukan zen dan menatap nya dengan seksama lalu baru berkata "kau tidak terluka kan?" ucap nya kwatir
"Ya aku baik baik saja terimakasih sudah bertanya dan maka dari itu kau bisakah berikan maaf untuk ku?" tanya zen memohon
"Dengan syarat kau beri aku sesuatu yang dapat membuat ku terkejut!" ucap jean menjelaskan
Zen nampak berpikir kemudian ingat akan salah satu skill nya dan kemdian sekarang ini menjawab "kau tunggu disini dulu ok?"
"Baiklah" jawab jean sambil duduk di sofa yang ada di dalam kamar nya saat ini sedangkan zen sekaramg tengah berada di luar kamar jean sambil menjelaskan rencana nya pada jindu dan juga terumi selaku ibu jean
Kedua orang tua jean tak masalah dengan rencana zen untuk membuat jean terkesan pada nya lalu membiarkan zen bekerja dengan baik nya sekarang ini
Zen melakukan kegiatan memasak di dapur selama 15 menit sebelum akhir nya mendapat kan dua hidangan masaka untuk jean yang siap di sajikan pada nya untuk di cicipi
Kedua masakan tersebut bukan lah masakan biasa sebab dari aroma nya saja sudah dapat ditebak tak biasa dengan ditambah looks nya juga keren sekali dan menggoda perut dan hawa ***** lapar orang orang yang menyaksikan
Zen membawa kedua piring tersebut ke hadapan jean yang langsung di cobai oleh nya dengan langsung diberikan pujian hebat dan keren
Selesai makan sekarang ini zen berkata "kau memaaf kan ku?"
"Ya" jean
Lalu mereka sempat mengobrol selama satu jam sebelum akhir nya zen kemudian pamit pulang sebab sudah larut malam
Dengan mengendarai mobil supercars nya sekarang ini zen tengah melaju dengan kecepatan normal di jalan raya tapi ketika itu melihat ada kejadian menarik di hadapan nya
"Balapan liar!!" ucap zen semangat kemudian menjalankan mobil nya kehadapan mereka semua yang ada dalam acara balap liar tersebut
Nampak kedatangan supercars mewah ini mengundanh perhatian publik di situ sekarang ini
Selesai parkir sekarang ini zen keluar dari dalam mobil nya dengan wajah tertutup masker dan topi sebelum akhir mya menemui orang yang bertanggung jawab sebagai panitia acara ini malam ini
"Apa yang kau mau anak baru hah?!" tanya panitia
"Ikut balap tentu nya" jawab zen santai
"Bayar 10.000 yuan sebagai taruhan dan jika memang akan dapat 90.000 yuan dari hasil juara setelaj dipotong biaya panitia balapan liar ini" jelas seorang panitia pada zen
Dengan segera zen mendaftar dalam acara balapam liar dan kemudian membayar uang taruhan kemudian ikut menjajarkan mobil nya dengan mobil mobil lain di garis start sekarang ini
Terlihat persiapan sudah selesai dan perlombaan hampir di mulai sebelum akhir nya benar benar dilaksanakan nya balapan liar tersebut setelah seorang wanita pemegang bendera di hadapan mereka menjatuhkan aba aba tanda balap dimulai dengan melalukan gerakana kibasan bender ke arah bawah sambil berteriak "Mulai"
"Siap!"
"Siaga!"
"....."
"......"
"Mulai!!"
Dengan cepat kesepuluh mobil melesat dengan cepat nya mengikuti jalur balapa yang sudah di tentukan oleh para panitia sebelum nya saat ini
Zen hanya santai saja sementara yang lain serius dari sejak balap belum dimulai saat malam itu
Note :
Jangan Lupa
Dukung novel ini
Like,Komen,Vote,Rate 5 Bintang & Favorit
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Pierany Prahasiwie
ya..cerita taik..yg nulis babi
2024-06-10
2
Andika Syahputra
ini mah sistem bocah bangsatt
2024-05-24
2
Ekha Wira Dhana
Kok gak di kasih hadiah special thor...
2022-03-27
1