10-Geng Naga
Sekarang zen bingung harus bagaimana dengan wanita dipelukannya ini?
"Ekhem...nona lebih baik kau lepas pelukanmu ini, banyak orang memperhatikan kita sekarang?" ucap zen.
Segera wanita tersebut malah menatap zen dengan mata kucing dan berairnya, sambil berkata dengan memohon yang menambah keimutan wajahnya.
"Hiks....hikss...Kenapa?" ucap wanita tersebut
Zen malah dibuat tak karuan hatinya bagai dag...dig...dug..der...
Namun kembali zen berusaha tenang dan berkata dengan lembut.
"Bukannya apa-apa, aku hanya takut kau akan menerima rumor yang tidak-tidak kedepannya dengan memeluk diriku dihadapan umum begini" jelas zen sambil mengusap air mata di pipi wanita tersebut.
"Ehm...tapi bisakah kita bertukar nomor, aku takut nanti mereka akan datang dan menggangguku lagi, jadi jika ada kau maka aku bisa meminta bantuan mu" ucap wanita tersebut.
"Baiklah imut" jawab zen yang membuat hati wanita tersebut tak karuan juga, dan kemudian berkata "jangan menggoda!" dengan nada getir dan wajah merahnya menunduk menghadap lantai.
Zen tersenyum dan berkata "Baiklah ini nomor ku......"
Sekarang zen dengan nian lalu miya dan mei sedang mengobrol di ruangan mei dalam cafe tersebut.
Mereka mengobrol dengan cukup serius sekali mengenai kedua orang sebelumnya yang tak sesederhana seperti yang terlihat
"Jadi nian, kau tahu siapa mereka?" tanya zen.
"Menurut informasiku, mereka berdua adalah anggota geng bawah tanah terbesar ke tiga di kota ini yaitu 'Naga' yang sering juga mengganggu di sekitar sini"
"Sehingga membuat beberapa banyak kerugian walau tak sering" jelas nian pada zen.
Mendengar hal tersebut sekarang ini zen mengerutkan keningnya dan berkata "Geng Naga!"
"Berani sekali mereka membuat kekacauan di wilayahku, dan terhadap properti ku seperti ini!!" ucap zen dengan suara berat dan kesal sekali sambil mengepalkan lengan dengan kuat.
Mei yang melihat hal itu menjadi sigap menenangkan zen dengan sikap manja dan imutnya, dalam pangkuan zen.
"Zen ganteng jangan marah disini, mei takut" ucapnya dengan imut dan wajah memelas.
Nian dan miya hanya bisa menggelengkan kepala mereka saat ini, dan bergumam dalam hatinya "Apa yang terjadi disini?" ucap mereka serempak dalam hati masing-masing.
Zen yang mendapat godaan begitu menjadi meredakan emosinya dan berkata "maaf aku hanya kesal saja"
Kemudian sekarang ini zen mendapat misi lagi dari sistemnya.
[Misi Baru]
[Kuasai atau hancurkan Geng Naga dan hadiah yang didapat akan berbeda sesuai jalan penyelesaian misi yang dipilih]
[Hadiah ???]
"Jika begini memang tak ada jalan lain selain selesaikan sampai akar-akarnya saja" ucap zen sambil kemudian bertanya kembali pada nian.
"Baiklah, lalu bisa kau beritahu sisa dua geng lainnya padaku?" tanya zen.
"Yang kedua terkuat adalah WingsCloud, lalu yang paling kuat adalah Mawar Merah" ucap nian menjelaskan singkat pada zen, hanya seputar informasi dasar saja yang diketahui nya.
"Begitu ya...."
"Yasudah, kalau begitu aku pamit pulang" ucap zen sambil kemudian berdiri dari duduknya dan mei sendiri sekarang tengah sedih sebab zen pergi.
Sekarang ini setelah zen keluar dari dalam ruangan kantor mei.
Nian bertanya pada mei "hey mei, apakah kau menyukainya?"
"Iya...." mei.
"Haha...menarik sekali kau ini, padahal sebelumnya kau selalu menolak setiap pria yang mendekatimu. Tapi sekarang malah kau langsung nempel lengket begitu, bahkan terang-terangan menggoda" ucap nian.
"Terserah....yang jelas aku suka zen ganteng" ucap mei.
Kembali pada zen yang sekarang sudah kembali lagi dirumahnya, dan kemudian tengah duduk di atas kasur karena baru saja selesai makan belum bisa berbaring tidur diatas kasur yang empuk dan lembut.
"Geng Naga bersiap saja" ucap zen.
Lalu dirinya memulai penggalian informasi dalam-dalam yang dia bisa, untuk mencari info mengenai geng naga ini.
Sehingga banyak info yang muncul dan itu semua adalah tindak kejahatan kebanyakannya, namun walau begitu ada juga yang merupakan info pentingnya seperti pekerjaan mereka dan jumlah anggota mereka, walau hanya perkiraan saja dan belum pasti.
"200 orang ya....jumlah ini memang banyak untuk sebuah geng besar di kota kecil seperti ini" ucap zen.
"Status"
Status
[Nama : Zen]
[Usia 18]
[Job : Pengusaha ]
[Skill :
- Bisnis lv1
- Mengemudi Lv1
- Memasak lv1
- Ahli Pengetahuan lv1
- Ahli Bahasa lv1
- Ahli bertarung lv1
- Mata Ilahi]
[Kecerdasan 100(MAX)]
[Kekuatan 100(MAX)]
[Stamina 100(MAX)]
[Kecepatan 100(MAX)]
[Penyimpanan]
[Misi]
[Toko]
[Point 900]
"Pointku masih sedikit sekali sekarang ini, maka tidak banyak juga yang bisa kulakukan untuk masalah ini dengan jumlah point 900 saja" gumam zen dalam hati.
Akhirnya zen hanya bisa untuk memilih jalan kasar, yaitu dengan langsung saja terobos kedalam markas mereka dan hancurkan saja langsung tanpa pandang bulu hingga tak lepas satupun.
Setelah bermain game sejenak, sekarang ini zen capek dan lelah. Kemudian tidur diatas kasur yang empuk, tapi tiba-tiba sebuah panggilan masuk kedalam ponselnya dan itu adalah nomor mei.
"Halo?" zen.
"Hmp...emhppp....."
"Mei kau kenapa?" tanya zen heran.
"Hoho.....anak muda, jadi dia namanya mei. Lumayan bagus juga seperti orangnya!" ucap seorang pria dari telpon.
Zen mengerutkan keningnya dan heran kenapa bisa begini?!
"Siapa kau dan dimana mei!!?" tanya zen dengan nada berat.
"Jl.Dongcheng gedung kosong No.19 sekarang juga" ucap pria tersebut sambil kemudian menutup panggilan telpon.
"Sialan!!!" teriak raungan marah zen dalam kamar menggema sekali.
Kemudian zen bersiap, dan setelah selesai langsung pergi dengan menggunakan mobilnya menuju ke alamat yang diberikan sebelumnya, dimana cukup jauh hingga butuh 30 menit untuk sampai.
Tapi ini adalah supercar kelas tinggi, jadi dengan mudah zen mengemudikannya dengan kecepatan tinggi di jalan raya yang sepi dengan menggunakan keterampilan mengemudi yang baru di dapat dari sistem dengan harga lumayan dulu.
Nampak di jalan raya kini ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang menuju arah barat dengan menerobos heningnya jalan raya, dan menyalip setiap mobil yang menghalangi di jalan yang ada.
Dan beruntung tak menemui lampu merah satu pun, sebab ini merupakan jalanan pinggiran kota yang melalui hutan dan tebing juga dataran kosong saja.
Ditambah suasana malam, juga jalanan kosong serta kondisi aspal yang bagus membuat mobil supercar yang dikendarai zen melesat dengan secepat kilat di jalan raya pada malam hari itu, sehingga jika ada satu orang di jalan yang melihat mobil yang dikendarai zen.
Hanya bisa melihat bayangan lampunya saja dengan suara deruan mesin supercar milik zen yang menggema dan tanpa ada hambatan atau lawan sama sekali disana.
Note :
Jangan Lupa
Dukung novel ini
Like,Komen,Vote,Rate 5 Bintang & Favorit
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
kwon dae
thor gampangan amat si MC
2024-10-18
0
Arta 30
ga jelas alurnya, hambar. okeee skip
2024-09-28
0
will
katanya belum mau bilang bahwa dia bos, tapi sekarang secara GK langsung menyebut dia adalah pemiliknya
2023-10-01
1