Kami ber 6 bersiap – siap untuk pergi ke swalayan untuk mengambil beberapa makanan dan minuman. Ini memang tindakan yang beresiko, namun harus kami lakukan jika ingin bertahan hidup.
“Tesa, coba ini !”
Aku memberikan gagang besi yang aku temukan di gudang bioskop kepada tesa,gagang besi panjang yang bisa menyerupai tongkat.
“hoh…boleh juga senjata ini”
“setidaknya kau bisa kan menggunakan tongkat !”
“akan lebih bagus lagi kalau ujungnya tajam ! tapi ini juga bagus”
“baiklah semua siap !?”
Semua mulai mendekati satel besi yang akan segera aku buka. Jika ada zombie yang sudah berada di depan satel, terpaksa kita harus menghabiskannya terlebih dahulu.
“ok ! aku buka !”
Saat aku buka, ternyata aman dan tidak ada zombie yang berada di depan satel.
“ternyata aman”
“jangan lengah hans ! masih ada beberapa zombie di sekitar sini”
“aku tau Ao ! ayo kita selesaikan dengan cepat”
“Ok, Ayo !”
Kami berlari sambil memukul beberapa zombie yang menghalangi,swalayan tidak jauh dari sini jadi kami akan sampai disana dalm hitunggan beberapa menit saja.
“Ao ! “
“apa ? Ada apa !”
“baju itu Bagus !”
“BUKAN WAKTUNYA UNTUK BELANJA TESA ! AYO CEPAT !”
“ehhhhh……”
Saat berada di swalayan, ternyata zombie nya cukup banyak disini, apa lagi di tempat penjual daging. Ada kumpulan zombie disana !
“sudah kuduga kita hanya bisa mengambil beberapa roti”
“hahhhh….padahal aku mau juga makan daging sekali – kali.”
“jadi kau suka daging ya Karin…..”
“kurasa…tidak ada orang yang tidak suka daging”
“tolong janga lupakan seorang vegetarian loh”
“ohhh…benar juga”
Ka ted mendekat dan memberiku laporan setelah melihat daerah sekitar.
“Ao ! Cuma ada 3 zombie di bagian roti !”
“lebih baik mengendap – endap dari pada menghadapi zombie sebanyak itu, apa ka ted mau menghabisi mereka”
Ka ted mengambil kayu dan mulai berdiri.
“aku memang belum pernah membunuh mereka seperti mu, tapi aku juga tidak mau kalah darimu, demi dipuji bu jili”
“aku senang kau bilang begitu ! kalau begitu ayo !”
Kami ber 6 mengendap – endap ke bagian roti dan air dan menghabisi zombie disana,terlebih ka ted sekarang sangatlah berguna karna kekuatan dari club karate
“BREAKKK !!!”
Ketiga zombie itu mati tanpa melakukan perlawanan,ternaya lebih efisien jika kita membunuhnya cecara mengendap – endap.
“baiklah kita tidak boleh lama – lama disini, Tesa,Karin. Tolongya”
“baik”
“ok”
Tesa dan Karin mulai mengumpulkan roti dan air, karna tesa lebih kuat dari Karin, tesa yang mengambil beberapa botol air dan Karin mengumpulkan beberapap bungkus roti.
“ugh…”
“(…..hehehe…kita lihat….apakau bisa…selamat dengan yang satu ini…..)”
“ehhhh ? ”
“ada apa Ao ?”
“ahhh….bukan apa – apa jay”
“ini lebih lanjar dari yang kukira ya”
“benar, tapi kita tidak boleh lengah jay, sebelum kita kembali ke bioskop”
Dukkk
“emm…seperinya aku mendengar suara terbentur”
“JAY AWAS !!!”
Aku menarik jay dari Rak cat yang hampir menimpa kami,dan mimpi buruk kami datang kembali.
“ehhh ?”
“ga…gawat !”
“apa…apa apa !? HAH !?”
Saat aku berhasil kembali menoleh ke rak cat yang sudah jatuh itu, ternyata rak itu tidak jatuh dengan sendirinya. Ada zombie yang menjatuhkan rak itu dan yang lebih membuat situasi ini buruk adalah. Zombie itu membawa gergaji mesin yang besar.
“LARI”
“GRAAAA !!!”
Zombie itu mengejar kami dengan sangat cepat, ternyata zombie yang satu ini bisa melihat, itu membuat kami panik dan terus berlari.
“LARI ! KEMBALI KE BISOKOP !”
Saat kami masih berlari…tiba- tiba ka ted berhenti secara mendadak.
“Ka ted !? kenapa berhenti”
“Ao…..jika kita lari terus sampai ke bioskop...zombie itu akan mengejar kita terus dan kita malah membawa petaka ke markas kita”
“tunggu…berarti….maksudmu kita harus membunuhnya”
“cihhh”
Ka ted lari menuju zombie gergaji itu.saat zombie itu mengayunkan gergajinya ke arah ka ted. Ka ted melaukan sleding dan melewati kolong zombie itu, tapi tangan kirinya tergores gergaji itu.
“ughhh…”
“Ka Ted !”
“jangan berteriak ! aku tidak apa – apa”
“aku akan bantu”
“Tunggu !”
“hah ?”
“Ao….ingatlah misi kita untuk apa kita melakukan ini !”
Dia berkata sambil berlari memancing zombie itu dan membuat kita bisa mendapat celah untuk kabur.
“cihh”
Aku berlari kearah temanku yang masih menunggu kami di depan swalayan.
“Ao dimana ka ted ?”
“Dengar ! Tesa ! Karin ! kalian kembalilah ke bioskop ! kita tetap harus membawa roti dan air ini untuk persedian kita ! hans dan jay tolong jaga mereka. Aku akan membantu ka ted yang sedang menghadapai zombie itu !”
“Tunggu !”
Tiba – tiba tesa memberikan keranjang air yang dia bawa ke jay dan mengeluarkan tongkat yang ada dia simpan di gespernya.
“aku juga ikut !”
“Tesa ! ini berbahaya !”
“jika ini berbahaya ! berarti kau butuh bantuan bukan !?”
“ugh…”
“kau yang memberikan tongkat ini bukan ? lihat lah ! aku sudah memodifikasinya”
Dia mengikat sebuah pisau di depanya sehingga tongkat itu sekarang menjadi sebuah tombak.
“aku memang takut jika menghadapi zombie – zombie itu ! tapi jika mereka menyentuh temanku – temanku. AKU TIDAK BISA LARI BEGITU SAJA !”
Kami semua serentak terkesan dengan Tesa. Tekatnya membuat kami yakin bahwa dia berjuang untuk teman – temannya.
“baiklah ! kau ikut !”
“bi…biarkan aku ikut juga”
“jangan hans ! kami membutuhkanmu untuk mengantar mereka ! kau harus melindungi mereka agar sampai ke bioskop ! tolong ya Hans !”
“……baiklah, Jangan mati ya…kalian berdua !”
“ok”
“Ayo Ao !”
Kami berdua berlari kembali ke zombie itu…semoga saja ka ted masih bertahan.
“Ka ted !”
“kau lama sekali”
Syukurlah dia masih hidup, tapi luka di tangan kirinya sudah banyak mengeluarkan darah.
“a..ao”
“tesa ?”
“sudah kuduga….kakiku masih bergetar…sudah kuduga aku cuma berani di awal saja…”
“tidak ! itu sudah cukup untuk BERTINDAK !”
Aku berlari kearah zombie itu dan saat dia mengayunkan gergajinnya, aku menghindar dan memukul kakinya sehingga dia jatuh dan menjatuhkan gergajinnya.
“Sekarang lari !”
Kami berlari sejenak dan mencoba bersembunyi dari zombie itu.
“Kau ! tadi itu sangat berbahaya !”
“tenang saja, aku juga belajar serangan zombie itu dari ka ted”
“heh…kau memang hebat ya”
“lau bagai mana ini…apa kita lari saja !”
“itu tidak bisa tesa ! jika kita lari,dia bisa saja menerobos masuk ke markas kita ! dan kekacauan akan terjadi”
“benar juga, jadi intinya adalah kita harus membunuhnya ya”
“itu benar !”
Ka ted membuka bajunya dan membalut lukanya dengan bajunya dan kembali berdiri.
“kita harus menghabisinya selagi bisa”
“baiklah”
“………..”
“em….ada apa tesa !?”
“ka ted Nice body”
“kau itu ya….”
Kami menyusun rencana untuk mengalahkan zombie itu.
“sepertinya akan mudah jika gergaji itu tidak ada !”
“benar,sepertinya langkah awal adalah mengambil atau menjatuhkan gergajinya seperti yang dilakukan Ao tadi”
“sayangnya tadi aku hanya memikirkan untuk kabur saja, padahal jika aku bisa ambil gergajinya kita bisa tinggalkan saja dia”
“sayangnya mungkin itu beresiko juga”
“memangnya kenapa tesa ?”
“dia pasti mengambil gergajinya dari tempat ini, jadi ada kemungkinan dia bisa saja memakai gergaji lain”
“jadi intinya kita haru membunuhnya saat gergajinya sudah kita ambil kan”
“kalau begitu, aku punya rencana ! kalian berdua degnar lah !”
Ka ted mempunyai rencana untuk mengalahkan zombie itu, sepertinya ini rencana yang bagus.
“baiklah sepertinya ini bisa digunakan”
“tunggu…..dengar”
Dan sepertinya zombie itu sudah ada di dekat kita, kami mendengar suara gergajinya semakin mendekat.
“kalian siap !”
“ok”
“iya”
kami mulai menyerang zombie itu, ka ted menggunakan Hydrant dan menyemburkannya kearah wajah nya.
“MAKAN INI”
Zombie itu sejenak tidak bisa melihat dan ini waktu yang tepat.
“sekarang Ao !”
“Makan INI !”
Aku memukul bagian tangannya agar gergajinya terpental,tapi…
“HAH !”
“ada apa !”
“d..dia….mengikat tangannya ke gergajinya !”
Zombie ini pintar, dia mengikat tanganya ke gergajinya agar tidak terlepas untuk yang kedua kalinya. Zombie yang satu ini memang berbeda.
“gawat”
Zombie itu mengayunkan gergajinya ke arahku.
“Ao !”
“HYAAA!!!”
Tiba – tiba sebuah TV menghantam zombie itu, ka ted melemparnya dan lari menubruk zombie itu hingga jatuh.
“baiklah dengan ini dia akan-“
“KA TED AWAS !”
“ehh”
Kami lengah dan terlalu fokus dengan zombie gergaji ini sehingga kami melupakan bahwa ada zombie lain juga disini.
“GYAHHH !”
Ka ted tergigit zombie yang ada di sebelah rak itu, zombie itu tidak terlihat karna berada di samping rak yang tertutup.
“KA TED !“
“SIALAN !”
Aku berlari dan menghantam zombie itu hingga terpental.
“ka ted !”
“sial….aku lengah”
“ka ted ! Ayo berdiri !”
Masih ada zombie lain yang mengerubuni kami,ini makin gawat karna zombie gergaji itu juga sudah bangkit kembali.
“Ao…Tolong urus Zombie – zombie itu…Percaya lah padaku, akan kubunuh Zombie gergajinya”
“……ba…baiklah….aku percara padamu ka !”
Aku memancing zombie – zombie itu dan membunuhnya satu per satu, membuat space agar ka ted bisa mengalahkan zombie gergaji itu.
“tesa !”
“i..iya ka ted ?”
“kita akan lakukan itu ! aku mengandalkan mu !”
“…..ta…tapi….”
“aku tau kau pasti bisa !”
Ka ted berlari ke arah zombie gergaji itu, saat zombie itu mau menebas ka ted, ka ted menahan tangan zombie itu sehingga serangan zombie itu tertahan.
“ka…kau hanya bisa pake senjata ya hahhh Zombie…..ayo kita lihat siapa yang lebih kuatt…..”
di sisi lain tesa melakukan ancang – ancangnya.
“SEKARANG TESA !”
“HYAAA!”
Tesa melempar tombak nya kearah ka ted, serentak ka ted langsung melakukan sleding kembali dan tombak itu mengenai dada zombie itu.
“GYAAAA !!!”
“heheh…LEHERMU TERBUKA KAU TAU !”
Ka ted langsung mengambil pisau yang dia sembunyikan di kantungnya dan melompat ke punggung zombie itu sambil menusuk leher zombie itu dengan pisau miliknya.
“MAKAN INI ! MATILAH !”
Zombie itu langsung tumbang dan mengeluarkan banyak darah.
“a…apa zombie itu mati”
“aku menusuknya di bagian vitalnya, pasti dia mati”
“apa ka ted seorang psikopat !?”
“heheh….belum lama ini”
“wahhh….”
Aku yang baru selesai membereskan zombie – zombie lain, kembali ke arah mereka.
“ka…KALIAN BERHASIL !”
“tesa sangat membatu ku, dia memang gadis maco !”
“iyahahah, entah senang dipuji atau kesal aku tidak tau”
Ka ted melepas ikatan gergaji itu dan mengambil gergaji milik zombie itu.
“ini mungkin bisa digunakan, dan Ayo….kalian harus kembali ke bioskop”
Ka ted berjalan kembali menuju arah bioskop.
“……..”
“ada apa Ao ?”
“………kalian ?....”
“ ? “
Kami berjalan kembali menujul bioskop, sesampai di depan bioskop…..
“baiklah…..Ao…tesa….terimakasih atas bantuan kalian selama ini”
“….ehhhh….”
Sudah kuduga, tesa melupakan bahwa ka ted telah tergigit zombie dan sepertinya ka ted sudah mengetahui akibatnya.
“tunggu….ka ted ? apa yang kaka bicarakan”
Ka ted menunjukan lukanya kepada tesa dan itu membuat tesa terdiam.
“……luka….benar juga…..aku …..lupa”
“selagi aku masih sadar, lebih baik menghabisi zombie yang tersisa, dan mungkin aku bisa menghancurkan gergaji yang lain agar tidak ada zombie seperti itu lagi”
“……..ka ted….”
Aku mendekatinya dan mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan.
“terima kasih atas partisipasinya selama ini….ka ted sangatlah membantu kami”
“hehe….Ao…tetaplah menjadi pemimpin yang hebat ya”
“aku…mungkin tidak sehebat ka ted…..tapi aku akan berusaha….”
“hehehe…..berjuanglah…”
Tiba – tiba tesa sudah menangis dan memeluk ka ted.
“hikk….hikk.”
“sudah – sudah tesa….ternyata kamu memang bukan gadis maco ya, kalau sedang menangis”
“kali ini….tidak apa – apa memanggilku maco….akan ku maafkan….”
“hem….”
Ka ted melepaskan pelukan tesa dan mulai berjalan mundur.
“aku sudah tidak punya banyak waktu lagi….dan…..Ao !”
“iya ?”
“Tolong…..selamatkan mereka...dan jaga Bu Jili untuk ku ya !”
“Tentu saja !”
Ka ted berlari menjauh dari kami dan memasuki medan perang sendirian. Aku akan pegang janjiku ini ka Ted. Bahwa, akan melindungi mereka seperti kau berjuang untuk mereka bahkan dalam titik darah penghabisanmu.
to be continued........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Lucas( Crazy God)
waittttt whatt?? chainsaw man in RE 4?!!
2023-07-04
2
🇿 🇺 🇦 🇳 🇱 🇮 🇳
anjim dari mana ni Zombie ??
2022-02-22
1
BANGG!!BANG!!!!BANGGG!!
yang gua inget kalo nama tesa cuma di kimi no namaewa
2020-11-10
3