Satu hari berlalu, kami serakang membangun tempat berindung di mall teriyama ini, tepatnya di bagian bioskopnya. Setelah kami sampai disini kami mengamankan bioskop ini agar tidak ada zombie yang tersisa. Kami mengunci semua pintu darurat yang ada di bioskop sehingga kini bisokop ini menjadi banteng berlindung kami. Walaupun sekarang kami sudah dikategorikan aman, tapi kami harus bertahan setidaknya 2 hari lagi agar team penyelamat datang menyelamatkan kami.
“selamat pagi bu jili”
“ohh…Ao…kamu bangun pagi sekali ya !”
“emmm…lebih baik mengecek keadaan mereka sepagi mungkin kan”
“oh…benar juga….sebentar ya”
Keadaan kami sekarang tidaklah benar- benar baik, setelah sampai disini ternyata kami memiliki 3 orang siswa yang terluka. Rika,Leo dan Ayano. Rika kakinya hanya terkilir dan sepertinya hanya butuh beberapa hari untuk kembali pulih, Leo juga hanya mengalami luka ringan akibat jatuh melindungi temanya. Namun…Luka Ayano memiliki beberapa kendala. Luka bekas cakaran zombie yang ada di punggungnya kelihatannya cukup parah dan membuat kami khawatir.
“kamu mau periksa siapa dulu Ao ?”
“yang memeriksa kan bu jili….Tapi, Ayo kita periksa dulu luka Ayano yang parah."
“ok….ayo kita ke ruangnnya”
Berbeda dengan Rika dan Leo. Kami menepatkan Ayano di ruangan yang berbeda. dia yang meminta sendiri untuk dikurung sendirian di ruagannya. Sepertinya dia menyadari resiko dari lukannya.
Sesampai disana, kakanya yang bernama Arisa yang seangkatan denganku masih duduk di pintu depan rungannya.
“pagi Arisa ! ”
“ohhh…..Bu jili dan Ao ! Pagi ! ”
“pagi !”
“apa kalian berdua mau memeriksa kondisi adikku ?”
“ya....bolehka ?”
“…….baiklah…tolong sembuhkan luka adikku”
“akan kami usahakan”
Kami bertiga masuk ke ruangan tempat Ayano dikurung. Saat masuk, dia sedang tertidur di atas alas kain yang kami buat untuk dia tidur.
“Ayano…Ayano bangun….Ao dan bu jili datang !”
“…kaka…..oh….bu jili…Ao”
Sepetinya kondisinya semakin memburuk, kuharap bu jili bisa melakukan sesuatu.
“pagi Ayano, aku akan periksa lukamu sebentar, tolong buka bajumu !”
“ehh…...tapi ada ka Ao….”
“ahh, aku akan tunggu diluar….”
“aku juga akan tunggu diluar juga”
“Arisa !?”
“Ayano…tetap lah jadi anak baik dan menurut apa kata bu jili ya !”
“duh kaka ! aku kan bukan anak kecil lagi !”
“ahahah yasudah, bu jili tolongya”
“ok”
Kami berdua menungu diluar agar tidak mengganggu bu jili yang sedang memeriksa kondisi Ayano….dan…melihat wajah Arisa yang pucat, sepertinya dia belum tidur dan makan dengan teratur.
“ini !”
“ehh….”
“kau belu makan apapun dari kemarin kan, makanlah roti ini”
“ahhh…makasih”
“aku tau kau menghawatirkan adikmu, tapi tolong jaga kondisimu juga ok”
“……..itu…sangat lah sulit”
“emm ?”
“aku yang dilindungi oleh adikku sendiri, benar- benar memalukan bukan ? aku tau dia yang selalu ketakutan dan memeluk tangan kananku sewaktu zombie zombie itu bermunculan. Tapi malah melindungiku dari zombie – zombie itu. Aku sebagai kaka nya telah gagal."
“………..”
“bagai mana menurutmu Ao….apa aku gagal sebagai kakanya ?”
“aku tidak berfikir seperti ini, dibutuhkan keberanian untuk melindungi orang yang kau sayang dari sesuatu yang bahkan dia takuti”
“itu bukanya malah terlihat kau memuji adikku bukan !?”
“mungkin… tapi kau pasti akan melakukan yang sama jika itu terjadi bukan”
“……..sebenarnya aku sudah mendorongnya menjauh saat zombie itu dekat dengan kami, tapi dia malah menarik tanganku dan akhirnya dia yang tercakar zombie itu. Aku tidak menyalahkan penjaga kami yang telat melindungi kami karna dia juga sedang menghadapi zombie yang lain. Tapi aku sebagai kakanya seharunya melindunginya bukan ?”
Jadi sebenarnya dia mau mengorbankan dirinya digigit zombie itu…tapi adiknya malah bertindak melindungi dia….mereka berdua….saling melindungi….ternya memang enak memiliki seorang kaka atau adik.
“(…hehehehe…)”
“emmm….”
“ada apa Ao ? kau belum menjawab pertanyaanku ?”
Suara itu…muncul lagi.
“Ao !?”
“ehh….ahh…iya…kalian memang hebatya saling melindung”
“itu tidak menjawab pertannyaanku !”
Aku menepak pundaknya agar dia tetap tenang.
“tenanglah….kau melindunginya dan bahkan tetap berada di sisinya, itu berarti kau khawatir denganya bukan. Menurutku jika aku yang jadi adikmu…aku juga akan benar - benar tersentuh dengan kaka yang selalu berada di dekatku”
“jika kau jadi adikku, aku pasti akan menghajarmu duluan jika melindungi ku”
“hehe…terkadang adikpun ingin melindungi kakanya juga loh…”
“…kau benar…yang harus kulakukan adalah tetap berdoa dan terus menjaganya”
“hoh ! itu semangat yang bagus”
Setelah kami selesai bicara…bu jili keluar dari ruangan Ayano dan menutup kembali pintu nya.
“bu jili ! bagaimana kondisi Ayano”
“tenanglah Arisa ! sekarang adikmu sedang tidur pulas. Sepetinya dia lelah sehabis aku memeriksanya.”
“begituya”
“jika dia sudah bangun…tolong kabari aku ya Arisa”
“o…ok”
“ayo Ao, kita harus memerika Rika dan Leo juga”
“baiklah….Arisa, jaga juga kondisimu ya”
“i…iya.. terima kasih bu jili, Ao !”
Kami berjalan menuju tempat rika dan Leo untuk memeriksannya, tapi sebelum itu kami berhenti sejenak di ujung gang untuk membicarakan sesuatu.
“jadi….bagaimana ?”
“…..lukanya semakin memburuk”
“ughh”
“luka cakarannya membengkak dan mengeluarkan urat di sekitar lukannya, ternaya bukan hanya gigitan, tapi jika kau terluka akibat cakarannya juga akan menimbulkan racun di tubuhnya”
“a…apa tidak ada jalan lain bu jili !”
“maafkan aku Ao ! aku bukan sepenuhnya dokter, aku hanya penangung jawab UKS,”
“benar juga…maafkan aku kesannya jadi memaksa”
“ehemm…..tidak apa – apa ! itulah yang dibutuhkan sebagai seorang leader !”
“dibutuhkan ? maksudnya ?”
“baiklah….ayo kita periksa Leo dan Rika !”
“tunggu ! bu jili !”
Sesampai disana ternyata bu maya sudah merawat mereka berdua dan kondisi mereka sudah membaik.
“bu maya !?”
“ahh..bu jili dan Ao ! sehabis memeriksa Ayano ya ?"
“iya…bagai keadan mereka berdua ?”
“Kaki Rika sudah membaik, sehari lagi pasti dia sudah bisa berjalan”
“Syukurlah ya Rika ?”
“hehehe…aku tidak mau terus - terusan merepotkan kalian, Aku akan cepat Pulih !”
“oho…semangat yang bagus, Bagaimana denganmu Leo ?”
“lukanya sudah tertutup, tapi lebih baik aku tidak banyak menggerakan tangan kananku dulu, agar lukanya tidak terbuka lagi”
Sebenarnya tangan kanan Leo terseret Aspal jalan saat dia menolong temannya, aku tidak bisa membayangkan se-lecet apa tangan kanannya itu.
“kalau begitu semoga kalian berdua lekas sembuh ya ?”
“ehhh…kau mau pergi kemana Ao ?”
“ada beberapa masalah yang datang, Tenang saja ada Team pelindung yang membantuku”
“baiklah…hati – hati ya !”
“ok”
“hoho….Rika sudah mengeluarkan kode kuning rupannya !”
“!!!!”
“emm…kode kuning ?”
“ja…jangan pikirkan apa kata bu Maya Ao ! cepat Pergi sana !”
“ehhh….ko malah marah !?”
Setelah selesai menengok keadaan mereka aku mengumpulkan beberapa team pelindung untuk membahas masalah yang kita hadapi ini.
“baiklah semua…terimakasih karna telah mau berkerja sama”
“walaupun kau bilang Semua, tapi hanya ada 6 orang disini”
“jangan bilang begitu tesa ! siapapun yang mau membantu akan sangat dibutuhkan”
Seperti biasa, masalah utama kami adalah kekurangan bahan makanan dan minum, persediaan yang kita punya hanya cukup untuk makan siang dan malam, dikarnakan itu kami harus mengumpulkan makanan di Swalayan mall ini untuk bisa makan esok hari.
“emm…pertama – tama maafkan aku, walaupun kalian sebelumnya dari team Pelindung. Tapi aku tidak mengenal kalian, maukah kalian memperkenalkan diri ?”
“baiklah……aku Jay dari kelas 2C, aku anggota club basket disekolah. Salam kenal”
“aku Ted kelas 3A, aku anggota club karate dan aku suka sama bu Jili !”
“eh ?”
“eh ?”
“eh ?”
Waw…tak kusangkan kami semua kompak saat kebingungan juga.
“emmm….ada apa ? memangnya salah menyatakan apa yang kalian suka ?”
“ya…yaa…ok…..selanjutnya….oh….adik kelas ya ?”
“……..Karin….kelas 1C……”
“………..eh….sudah…?”
“ya…aku tidak ikut club apapun di sekolah, aku lebih suka berada di depan leptop, dan menghabiskan waktuku di internet”
Wah…ternaya setiap orang memiliki keunikannya masing – masing ya….
“baiklah…sesuai rencana kita akan mengambil makanan di swalayan di lantai 2. yang laki – laki sebagai pelindung berarti Aku,hans,jay dan ka Ted. Sedangkan yang bertugas mengumpulkan makanan dan air adalah tesa dan Karin bagaimana, apa ada pertannyaan ?”
ka Ted mengajukan sebuah pertannyaan kepada ku.
“Ao….sepertinya ada yang kita harus pastikan ?”
“emm…pastikan ?”
“aku yakin tesa adalah cewe maco ! ”
---“oiii !!! kau bilang apa hah !!!”
“tapi bagaimana dengan Karin ? apa dia akan kuat mengangkat makanannya ?”
Benar juga, setidaknya Karin harus membawa makanan yang agak ringan seperti beberapa bungus Roti. Apa dia sanggup ya ?
“Karin ? apa kau cukup kuat untuk membawa banyak bungkus roti”
“tenang saja, aku cukup yakin dengan tenagaku, jangan remehkan seorang Briliant intern Findering“
“(dari mana kau mendapat title seperti itu )”
“baiklah sesuai rencana ayo kita lakukan yang terbaik, dan kumohon…kita harus tetal saling melindungi dan selamat Bersama- sama ! ”
“OK !!!"
Dari sini…semoga saja mereka semua memegang janji yang kita buat…bahwa kita harus selamat bersama dan berjuang bersama..
to be continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
oioi siapa
'Darimana kau mendapatkan title seperti itu!!'
2022-12-17
0
oioi siapa
"Karin, kelas satu C"
"........"
"Eh? sudah?"
2022-12-17
0