Lima tahun kemudian,
Seiring dengan bergulirnya waktu, tidak terasa sudah lima tahun sejak Cantika melahirkan bayi kembarnya itu. Banyak hal yang sudah terjadi, seperti dirinya membuka usaha cafe yang dekat lingkungan universitas swasta terkenal, dan komplek perkantoran pemerintahan. Sehingga usahanya cepat maju karena memiliki banyak pelanggan. Dengan bermacam menu makanan dan minuman dan harganya yang murah menjadi incaran para mahasiswa dan pegawai kantor.
Gaya juga sukses dengan butiknya, bahkan sudah mempunyai pabrik konveksi sendiri untuk baju rancangan karya-karyanya. Bahkan pasarannya sudah merambah di kawasan Asia dan Eropa. Sasaran pemasaran untuk penjualannya adalah ibu-ibu muda, remaja laki-laki dan perempuan. Dan dua tahun belakangan merambah pada fashion anak-anak mulai dari usia satu tahun. Dan sekarang mulai mencoba di fashion untuk pria dewasa, mau baju formal atau kasual. Dan si Trio Kancil menjadi modelnya untuk bagian anak-anak. Sedangkan Cantika jadi model untuk baju muslimah. Dan Cristina, yang merupakan sahabatnya sejak kuliah yang berprofesi sebagai aktris dan model terkenal, juga selalu di minta menjadi modelnya. Gaya bener-bener pintar memanfaatkan orang-orang sekitarnya.
Bu Yuni dan Alif sudah punya dua orang anak, anak pertama berusia empat tahun dan yang kedua bayi, berusia satu tahun. Mereka berempat juga suka di jadikan model oleh Gaya untuk sesi baju keluarga. Alif juga sekarang di beri tugas oleh Fatih untuk memegang perusahaan milik Fatih. Dan tentu saja Bu Yuni setia ikut mendampingi.
Dan Fatih, kini dia memegang perusahaan Papanya yang ada di Swedia. Sudah empat tahun dia tinggal disana, untuk mengembangkan perusahaan Papanya. Dan katanya sebentar lagi mau pulang ke sini. Urusan disana sudah bisa dialihkan pengurusan ke orang kepercayaan Papanya.
Sedangkan Cantika , kini seperti biasa pagi-pagi disibukan dengan mengurus keperluan si Trio Kancil. Mulai menyiapkan air mandi, sarapan dan keperluan sekolahnya. Sekarang Cantika sudah mendiami rumah peninggalan orang tuanya, setelah habis masa kontrakannya itu. Dia juga dibantu sama pasangan suami istri dalam mengurus rumahnya.
Si Trio Kancil sekarang sudah duduk di kelas dua sekolah dasar. Walau usianya baru lima tahun . Mereka bertiga mempunyai kelebihan dalam memahami sesuatu. Cepat menguasai apa yang di ajarkan. Dengan kemampuan belajar dengan cepat, menjadikan si Trio Kancil anak yang cerdas sehingga nilainya selalu sempurna. Dengan memiliki wajah yang rupawan, mereka juga terkenal dikalangan sekolahnya. Meski masih kecil mereka juga sudah bisa menghasilkan uang, dengan menjadi model baju-baju produk Gaya, maupun model iklan.
"Angkasa ... Bintang ... Langit ... jangan lupa nanti pulang sekolah langsung ke cafe. Karena nanti sore kita mau ke rumah Kakek Ja'far," kata Cantika mengingatkan anak-anaknya.
"Baik Mama ...." Kompak si Trio Kancil menjawab.
"Ma, besok hari Sabtu, Om Arga ngajak kita main." Angkasa menatap wajah Cantika meminta izin.
"Ya, boleh. Tapi jangan pulang terlalu sore, ya."
"Asiiiik ...." Si Centil Bintang jingkrak-jingkrak sambil menari.
"Yes, jadi berenang bareng Om Arga." Kini Langit mengangkat sebelah tangannya sambil tersenyum bahagia.
"Oke, sekarang kita berangkat ...!" Cantika menyemangati anak-anaknya.
"Tunggu ...! Kalian lupa salim sama Tante." Gaya berjalan kearah mereka. Si Trio Kancil pun menyambut uluran tangannya.
"Nih siapa yang mau amplop?!" Gaya mengibas-ibaskan amplop warna coklat. Tentu saja si Trio Kancil tau apa isi di amplop itu.
"Mau ...!" Jawab mereka kompak.
"Chiiik, ngak emaknya, enggak anaknya, semua kompak kalau dapat duit," kata Gaya. Dan direspon oleh mereka dengan cengiran khasnya.
"Ini gaji dari pemotretan Minggu kemarin, ya. Jadi Tante ngak punya hutang," katanya sambil membagikan amplop untuk mereka berempat.
"Gimana peluncuran koleksi baju kemarin? Maaf ngak bisa datang." Cantika merasa bersalah karena membatalkan kunjungannya ke acara fashion show yang diadakan Gaya. Karena Erlangga tiba-tiba datang ke cafenya bersama teman-temannya yang kebetulan mendadak banget .
Gaya belum juga menjawab, sudah terdengar orang mengucapkan salam.
"Assalammu'alaikum," Terdengar ucapan salam di pintu depan.
"Wa'alaikumsalam," jawab mereka kompak. Begitu pintu dibuka terlihat sosok laki-laki tampan bertubuh tegap berdiri dengan setelan kantornya.
"Jadi berangkat barengan?!" tanyanya sambil tersenyum.
"Jadi dong Om Arga!" Si Trio Kancil kompak menjawab.
"Mas Arga ini bekal untuk makan siang. Jangan lupa dimakan, ya!" Cantika memberikan tas bekal kepada Arga.
"Iya, jangan lupa dimakan, ya Om. Soalnya Mama masaknya pakai bumbu cinta," kata Langit menirukan kata-kata Mama-nya.
Sontak saja Cantika terkejut sekaligus malu. Sampai-sampai pipinya merona, terlihat sangat jelas. Ternyata yang malu bukan hanya Cantika, Arga juga sama. Tapi yang merah telinganya.
"Aduh yang masak pakai bumbu cinta. Aku juga mau dong!" Gaya malah memanasi keadaan. Akibatnya cubitan Cantika mendarat di lengannya.
"Aduh sakit, Bebeb!" Gaya meringis sambil mengusap-ngusap lengannya yang dicubit.
"Iya, tenang saja. Bekalnya selalu aku makan, kok." Arga tersenyum manis.
"Awas, jangan sampai telat makan Om. Nanti sakit. Jadinya Mama sedih." Si cantik Bintang ngak mau kalah menggoda Mama sama Om-nya itu.
"Sudah siang cepat berangkat!" Cantika ingin mengakhiri pembicaraan yang membuatnya sangat malu.
Arga dan Trio Kancil sudah akrab banget. Saat Arga menjalin hubungan dengan Cantika, dirinya pun mudah membaur dengan calon anak tirinya itu. Sudah tiga tahun mereka menjalin hubungan yang serius. Walau sudah mendapat restu dari keluarga Cantika dan Mami-nya, tapi sang Papi belum memberi restu kepada mereka. Karena Papinya ingin menjodohkannya dengan anak kolega bisnisnya.
Papinya Arga tidak setuju bukan karena tidak suka pada Cantika, tapi ingin usaha yang dijalin kerja sama dengan temannya dapat terjalin dengan erat, karena adanya ikatan pernikahan anaknya. Kadang papinya juga sering mengundang Cantika dan si Trio Kancil untuk main kerumahnya. Bahkan kadang liburan bareng. Papinya juga sudah menganggap Trio Kancil sebagai cucunya. Tapi tidak mau kalau Arga menikah sama Cantika.
* * * * * * *
Cantika sedang duduk diruangannya dilantai tiga, yang menjadi kantornya. Di lantai ini juga ada kamar untuk dirinya , juga ada tiga kamar untuk karyawannya.
Sambil memutar-mutarkan kursi yang didudukinya. Cantika berpikir keras tentang baik buruknya membuka cafe cabang baru di luar kota. Dirinya tidak mau kalau perhatian untuk anaknya berkurang karena terlalu disibukan pekerjaannya. Tapi ditempat itu bila membuka usaha peluang mendapatkan keuntungannya sangat besar. Juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Akhirnya dia keluar , mungkin dengan jalan-jalan di taman akan dapat ilham.
Cantika duduk di taman sambil makan cilok. Terlihat ada perkelahian beberapa pemuda di sebrang taman. Sambil berteriak-teriak minta pertolongan orang lain dia berusaha melerai mereka. Akhirnya mereka kabur saat orang-orang berdatangan. Tinggal seorang pemuda yang tangannya terluka mengeluarkan darah akibat dari goresan entah pisau atau cutter.
Melihat itu Cantika mengajaknya ke cafe untuk diobati. Karena terlihat lukanya tidak dalam, tapi cuma memanjang. Saat diobati pemuda itu memperhatikan Cantika dengan intens. Ada getaran di dadanya. Apalagi saat melihat Cantika tersenyum begitu selesai mengobati lukanya, serasa ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutnya.
"Nah lukanya sudah diobati." Cantika tersenyum kepada pemuda di hadapannya.
"Aria." Pemuda itu memperkenalkan dirinya.
Awalnya Cantika terkejut, begitu memahami maksudnya. Dia juga langsung memperkenalkan dirinya, "Cantika."
"Seperti orangnya cantik," kata Aria.
Cantika hanya senyum basa basi mendengar gombalan pemuda dihadapannya itu.
"Mau menjadi pacar aku?"
" Eh?"
* * * * * * *
Jangan lupa kasih aku like, favorit, hadiah, sama vote nya. Biar aku tambah semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
SR.Yuni
heleeeh berondong langsung sat set gercep😀
2025-01-03
1
Marsha Andini Sasmita
😀😀😀💋😀😀😀
2022-11-07
1
Marsha Andini Sasmita
🌹🌹🌹🤩🌹🌹🌹
2022-11-07
1