Cantika akhirnya dia pergi dari rumah Kakek Oemar yang sekarang telah beralih nama kepemilikannya pada Paman Ja'far. Sebab dari dulu niatnya rumah itu akan di berikan untuk Ja'far sebagai kado pernikahannya. Namun, Ja'far menolak, karena keinginannya rumah itu kelak menjadi tempat berkumpul bersama keluarga saudara perempuannya. Ja'far memilih rumah yang berada di puncak saja sebagai hadiah pernikahannya itu. Sedangkan ibunya Cantika mendapat rumah besar yang dulu ditinggalinya.
Dan sekarang rumah itu telah di sewakan oleh Cantika. Karena baru beberapa bulan yang lalu pihak penyewa rumahnya memperpanjang masa sewanya sampai lima tahun kedepan. Sehingga Cantika lebih memilih ngontrak di rumah kontrakan kenalannya, yang memeng memiliki bisnis rumah kontrakan. Awalnya Ja'far menolak, tapi setelah Cantika memberi alasan kalau tempat kontrakannya keamanannya terjamin dan tetangganya baik-baik serta ramah-ramah, baru di izinkan.
Cantika duduk di atas kasurnya sambil membuka kotak simpanan benda-benda berharga milik orang tuanya. Dia membuka album foto yang berukuran sedang, di dalamnya tercetak foto kenangan saat bersama orang tuanya. Ada foto sewaktu dirinya masih dalam kandungan Sang Ibu yang tersenyum bahagia sambil memegang perutnya yang buncit dan Sang Ayah merangkulnya dari belakang, tersenyum lebar. Lembar demi lembar foto album di buka menggambarkan dirinya mulai masih dalam kandungan sampai hari kelulusan Sekolah Dasar. Tanpa sadar ada satu lembar foto terjatuh dari selipan album itu. Dilihatnya ada dua orang wanita dewasa yang berparas cantik, dan Cantika tau yang satu adalah Ibunya, tapi yang seorang lagi dia tidak tau. Dilihatnya dengan seksama kalau wanita cantik itu merupakan orang asing, dari warna rambutnya yang pirang. Wanita itu berdiri tersenyum sambil menggandeng anak laki-laki yang sekitar usianya tiga atau empat tahunan. Dan laki-laki berparas tampan bermata biru berdiri di belakang keduanya.
"Mereka siapa, ya?"
Sambil membolak-balikan foto itu, Cantika memeriksa apa ada tulisan keterangan di foto itu. Sudah tidak aneh di setiap foto yang di susun Ibunya selalu ada tulisannya, mau tanggal pengambilan foto, kegiatan yang sedang dilakukan saat itu, atau nama orang-orang yang tercetak di gambar foto itu.
"Kebun Binatang Ragunan." Cantika membaca tulisan yang ada dipojok paling bawah difoto itu.
Disimpannya lagi foto itu di album foto. Kini beralih ke album foto satunya lagi. Di album ini sudah ada fotonya Erlangga, yang masih dalam perut ibunya sampai foto terakhir yang diambil saat makan malam bersama seluruh keluarga Kakek Oemar.
Tangan Cantika mengusap wajah Kakek Oemar, di foto itu, "Kakek, Cantika kangen ...." Air matanya kembali terjatuh membasahi pipinya yang mulai chaby karena bertambah berat badannya karena lagi hamil.
Dalam foto itu juga ada Nenek Khadijah, yang begitu menyayanginya dan bersabar dalam mendidiknya saat dia mulai beranjak remaja.
"Nenek sangat cantik, pantas saja Kakek cinta banget," ucapnya sambil tersenyum. Itu adalah kata-kata yang sering diucapkannya saat menggoda sang Nenek.
Foto itu di ambil satu Minggu sebelum kecelakaan yang menimpa Ayah dan Ibunya, yang mengakibatkan kematian mereka. Bahkan sopirnya pun ikut menjadi korban, walau tidak sampai meninggal tapi dia harus merelakan selama sisa hidupnya dengan kursi roda. Karena kedua kakinya harus di amputasi.
"Ayah ... Ibu ... Maafkan Cantika ...." Dipeluknya foto penuh kenangan itu.
Matanya melihat ada sebuah gelang yang memiliki tiga mata berlian berbeda. Ada warna merah, biru, dan putih. Dilihat dan ditelisiknya gelang itu. Ada tulisan dibaliknya.
"Angkasa ... Langit ... Bintang ...." Cantika mengeja tulisan di balik mata berlian itu.
"Apa maksudnya, ya?"
Drrrrt
Drrrrt
Drrrrt
Handphone-nya berbunyi dan terlihat ID nama yang melakukan panggilan.
"Assalammu'alaikum, paman."
"Wa'alaikumsalam, Cantika. Keponakan paman yang paling cantik," godanya.
Cantika tersenyum, karena pamannya masih suka memanggilnya seperti itu dari zaman masih pakai popok.
"Kamu sedang apa, sayang?" tanyanya lagi.
"Sedang bongkar-bongkar barang peninggalan Ayah dan Ibu . Tapi disini ada sebuah gelang yang memiliki mata berlian berwarna merah, biru, dan putih. Disini juga ada tulisannya Angkasa, Langit, dan Bintang. Ini gelang milik siapa, ya Paman?"
"Itu adalah satu-satunya benda yang bisa menujukan identitas, siapa Ayahmu? sebenarnya!"
"Kalau ada waktu, paman akan menceritakan kisah ayah dan ibumu," katanya lagi.
"Apa maksudnya, Paman!" Cantika tidak tau kalau ada kisah rahasia dari orang tuanya.
"Apa kamu siap mendengar kisah rahasia mereka?"
"Datanglah bersama Erlangga, karena dia juga berhak tau!" pintanya.
"In Sha Allah besok malam, saya dan Er, akan datang ke rumah Paman"
"Baiklah, akan Paman tunggu."
Sore hari Cantika menjemput Erlangga di pesantren tempatnya mondok. Serta sampai ke rumah pamannya, setelah Magrib. Cantika sengaja datang malam hari agar dia tidak berpapasan dengan para tetangga. Sebab sekali lihat saja, orang akan tau kalau dia lagi hamil.
Cantika dan Erlangga disambut suka cita oleh Ja'far dan Sinar.
Di malam itu, Ja'far bercerita kalau ayahnya itu adalah orang yang hanyut di sungai dan ditemukan warga dalam keadaan tidak sadar. Kemudian warga membawanya ke rumah sakit milik Pesantren " Nurul Huda ". Dia koma selama satu Minggu, dan begitu sadar tidak dapat mengingat apa-apa. Sehingga di vonis amnesia oleh dokter. Selain itu juga penglihatannya jadi terganggu, dia tidak dapat melihat dengan jelas dari jarak yang jauh. Hanya gelang yang dipakai itu satu-satunya petunjuk. Tapi dia juga tidak tau apa maksud tulisan di gelangnya itu. Satu lagi identitas yang dapat diketahui adalah dia seorang muslim, karena begitu mendengar suara adzan dia minta di antarkan ambil air wudhu.
Melihat pemuda yang kehilangan identitasnya itu, kiyai Affandi memberinya nama YUSUF ABDULMALIK, karena memiliki wajah yang sangat tampan, berhati baik, dan berotak cerdas. Kiyai Affandi memintanya tinggal di pesantrennya selama ingatannya belum kembali. Tapi takdir dari Allah mempertemukannya dengan perempuan sholeha bernama Khadijah. Cintanya pun terbalas, karena gadis pujaan hatinya memiliki perasaan yang sama. Dan akhirnya meminta izin pada orang tua Khadijah untuk meminangnya. Dengan bekal uang yang dipunya dari hasil buruh selama satu tahun, di jadikan mahar untuk mas kawinnya. Dia tidak minder saat penghasilan sang istri lebih besar dari dirinya. Bahkan uang sang istri disimpan, karena Yusuf mau semua kebutuhan nafkahnya dia yang tanggung. Dengan kepandaiannya dalam berbisnis, Yusuf memulai usahanya dari dagang kebutuhan pokok di warung kecil-kecilan sampai bisa buka toko grosir dalam jangka waktu satu setengah tahun. Kemudian dikembangkan lagi menjadi Toserba dengan kerja sama dengan Kakek Oemar yang mengirimkan hasil buminya di perkebunannya. Ditambah dengan kepandaian Khadijah yang mengelola hasil dari perkebunan menjadi jenis-jenis makanan ringan agar nilai jualnya bertambah tinggi. Ja'far yang memegang pabrik teh dan minyak kelapa sawit juga ikut membantu. Usahanya cepat berkembang pesat, sehingga bisa membuka lima cabang di kota-kota besar lainnya. Mungkin ada beberapa orang yang tidak suka akan kesuksesan yang diraih Yusuf. Sehingga ada orang yang mau mencelakainya. Dan kecelakaan itu terjadi setelah Yusuf dan Khadijah mengunjungi pembukaan cabang Toserba baru yang ada di Surabaya.
Cantika dan Erlangga mendengarkan dengan Hidmat saat Pamannya bercerita.
Walau sekarang perusahaan di kendalikan orang lain, tapi sebagai salah satu pemegang saham, uang terus mengalir masuk ke rekening Cantika dan Erlangga. Yang tentu saja nominal tabungan mereka angkanya berbaris seperti semut, saking banyaknya. Karena tidak pernah dipakai oleh mereka berdua. Selama dalam asuhan Kakeknya, semua kebutuhannya dipenuhi olehnya.
* * * * * * *
Amerika, setelah Eman bulan terjadinya insiden di Bali.
Terlihat seorang laki-laki terbaring lemas di atas kasurnya yang empuk. Karena sudah hampir empat bulan, dirinya selalu muntah di pagi hari. Anehnya kalau siang hari mualnya hilang. Sudah berbagai merk obat dicoba untuk mengatasi penyakitnya itu.
"Sebenarnya, kamu itu sakit apa sih?" tanya lelaki tampan berwajah Latin, yang merupakan sahabat sekaligus asistennya.
"Mana aku tau. Tanya tuh sama dokter mesum, sebenarnya apa penyakit yang mendera aku?!" Matanya melirik seorang dokter Tampa berwajah oriental.
Lelaki yang berprofesi sebagai dokter pribadi dari sahabatnya itu, cuma bisa ketawa.
"Kan sudah aku bilang, kamu itu terkena sindrom couvade."
"Chiiick." Fernando sang asisten tidak percaya, mana mungkin bosnya kena penyakit begituan, karena menyentuh wanita saja tidak suka.
"Lex, jujur. Kamu punya pacar? Dan kamu hamilin dia?!" tanya Fernando dengan mata tajam mencoba menelisik wajah Alex mencari kejujuran dari sahabatnya itu.
Alexander sering dipanggil Alex, oleh orang-orang sekitarnya. Cuma keluarganya saja yang membolehkan panggilan dirinya dengan Al. Itu juga butuh perjuangan untuk menyandangkan nama itu, karena Al Fatih juga punya nama panggilan Al, dulunya. Sedang mereka berdua selalu bersama-sama kemana pun.
Alex, balik nantang melihat Fernando dengan mata tajamnya.
"Heh ...! Kamu lupa. Kalau aku tidak akan pernah pacaran ...!"
"Kalau ada perempuan yang aku suka, langsung aja di ajak nikah. Buat apa pacaran, nambahin dosa saja." Tentu saja Alex sewot pada temannya itu, seakan lupa prinsip hidup Alex.
' Ngak mau hidup penuh dosa ' .
"Ya, mungkin aja kamu khilaf dan hamilin anak orang." Kali ini Jacky sang dokter mesum yang bicara sambil nyengir.
Derrrr
Terasa tersamabr petir mendengar ucapan temannya itu. Ingatannya kembali mengelana pada hari dimana dia melakukan dosa besar Tampa sadar, karena dia mengira itu mimpi, sampai benar-benar tersadar dari bangun tidurnya.
* * * * * * *
Jangan lupa klik like, favorit, hadiah, sama vote nya buat aku. Biar lebih semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
evvylamora
Khadijah itu Nenek apa Ibunya Cantika sih?? perasaan di bab sblm nya, Khadijah neneknya deh, yg selalu dibilang Nenek cantik
2025-04-10
1
Ita rahmawati
ini si cantika berarti yg pasrah bgt ya sm kehamilannya,,gk coba cari tau apa gmna gtu,,kan uangnya banyak
2025-02-10
1
Mas Bos
cantika kok ga penasaran
siapa sosok yg menghamilinya
padahal bisa di cek melalui CCTV
yg terpasang di hotel
2024-04-02
2