Saat Cantika dan Fatih sampai di Hotel tempatnya akan menginap, waktu menunjukkan tengah hari. Sudah masuk waktunya makan siang. Fatih meminta Cantika untuk ikut makan siang bersama dengan kliennya sambil membicarakan urusan pekerjaan. Sedangkan Alif sedang melobi pengusaha asing lainnya yang kebetulan sedang melakukan perjalanan bisnis ke Bali.
Tidak terasa waktu rapat dengan klien sampai jam lima sore. Cantika memasuki kamar VIP-nya sambil berjalan dengan lunglai karena capek habis dari naik pesawat langsung diajak rapat. Apalagi rapatnya berlangsung lama karena negosiasi yang alot untuk menemukan titik kesepakatan bersama. Untungnya Cantika jeli melihat adanya keuntungan untuk kedua belah pihak. Dengan kata-kata yang di rangkai dengan baik disertai senyuman manisnya. Pemikiran yang bijaksana, akhirnya dapat disepakati proposal-nya. Tentu saja Fatih senang, karena kerja sama ini dapat mendatangkan keuntungan yang besar untuk perusahaannya.
* * * * * * *
"Al, kamu lagi dimana?" Fatih menelphone sambil berjalan menuju parkiran Hotel.
"Di bandara, cepat jemput. Risih tau banyak orang yang ngeliatin " terdengar suara di sebrang sana.
" Hahaha...mereka itu bukan ngeliatin. Kamu aja yang ke ge'er an," jawab Fatih langsung mengakhiri panggilannya.
Dengan di antar sopir Fatih datang ke bandara menjemput saudara sepupunya dari pihak mamanya, yang sekarang tinggal di Amerika.
Terlihat seorang laki-laki bule berwajah tampan sedang duduk di kursi tunggu.
" Lama banget loe. Habis ngapain aja ?" Katanya sewot
Fatih hanya bisa tertawa mendengar omelan Alexander. Ya, sepupunya itu tuan muda dari keluarga Anderson yang terkenal salah satu dari keluarga terkaya di dunia, seorang pengusaha muda asal Amerika.
" Sudah jangan ngomel-ngomel lagi. Kamu kesini sebenarnya mau apa?" Tanya Fatih saat masuk mobil.
" Ya mau liburan lah. Suntuk tau kerja melulu " Al masih sewot
" Heh, aku datang ke sini itu mau kerja bukan mau liburan. Awas saja kalau kamu ganggu!" Fatih memberi ancaman, karena pasti Al akan mengganggu dia minta ini itu, sesuai keinginannya.
* * * * * * *
Dan benar saja sesuai perkiraan Fatih, Al terus mengganggunya mengajak main ini-itu, kesana-kemari. Ke tempat-tempat yang menurutnya indah dan enak buat hiburan melupakan masalahnya. Tentu saja dia juga ikut terlibat dalam membantu kerja sama antara Fatih dan para pengusaha lainnya, baik pengusaha dalam negeri maupun luar negeri. Tentu saja Al ada di belakang layar, memberi tahu informasi yang dibutuhkan Fatih mengenai calon-calon kliennya. Sebenarnya tujuannya agar pekerjaan Fatih lebih cepat selesai dan mau di ajak bermain.
Akibatnya Alif dan Cantika jadi kewalahan mempersiapkan proposal kerja sama dadakan dengan para pengusaha yang tidak ada dalam rencana sebelumnya. Dasar Fatih berotak cerdas dan berjiwa pengusaha sejati, jadi dia tahu kira-kira ada hal yang dapat memberi keuntungan buatnya langsung saja diambil tanpa menyia-nyiakan kesempatan.
Dan tidak terasa tiga hari di Bali sudah di jalani Cantika. Karena kelelahan akibat bekerja, sehingga dia tidak memperhatikan kesehatannya. Kadang melewatkan jam makan,saking sibuknya. Bahkan sehari sebelumnya dia, kehujanan dengan perut kosong karena belum makan, saat mengantarkan proposal yang di minta Fatih untuk di antarkan ke restauran tempat bertemunya dengan klien.
Dengan jalan terseok-seok Cantika berusaha menuju kamar tempatnya menginap. Tanpa sengaja dia berpapasan dengan Alif.
" Cantika kamu kenapa ?"
" Tidak kenapa-napa Pak ".
" Tapi muka kamu pucat. Kamu seperti sedang sakit ?"
" Cuma demam sedikit, mungkin karena kemarin dan tadi pagi kehujanan ".
" Kalau begitu kamu cepat masuk kamar dan istirahat saja. Biar aku saja yang ikut rapat nanti ".
" Baik, Pak. Terima kasih atas perhatiannya ".
Cantika pun terbaring lemas di atas kasur hotel yang empuk. Baru saja matanya terpejam, terdengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dengan tubuh yang lemas sambil jalan terhuyung-uyung dia mencari jilbab instannya yang disimpan di lemari. Begitu pintu dibuka, terlihat Fatih sambil memasang wajah cemasnya.
" Cantika, aku dengar dari Alif kalau kamu sakit ?" Terdengar nada suaranya begitu cemas saat melihat muka Cantika begitu pucat.
" Cuma demam, Pak. Mungkin karena kehujanan," jawabnya lesu.
" Saya panggilkan dokter dulu, ya. Kamu istirahat saja, tidur dulu sambil menunggu dokter datang ".
Sekitar lima belas menit kemudian dokter yang di janjikan Fatih datang. Dan memeriksa keadaan Cantika.
" Nona Cantika demam, akibat kelelahan. Sehingga tubuhnya kurang fit karena kurang istirahat. Begitu kena hujan langsung demam. Saya akan memberikan obat penurun panas dan obat tidur supaya pasien dapat istirahat total biar cepat sembuh," penjelasan dokter terkait sakitnya Cantika.
" Makan sesuai jadwal, ya nona. Jangan sampai telat, apalagi kelewat. Harus sering memperhatikan kesehatan. Apalagi sekarang lagi memasuki musim pancaroba ", lagi-lagi dokter memberi petuah pada Cantika.
Cantika hanya manggut-manggut, menganggukkan kepalanya, mengerti akan pembicaraan dokter yang memeriksanya.
Setelah dokter itu pergi, Fatih memesan makanan bergizi untuk Cantika ke pihak hotel. Dan memindahkan kamar Cantika ke kamar VVIP satu lantai dengan kamarnya tempat dia menginap. Agar mempermudah mengawasi Cantika, dan kalau ada apa-apa dia bisa cepat tanggap. Apalagi dia sudah berjanji pada Kakeknya Cantika untuk menjaganya agar tidak terjadi apa-apa yang menimpa kepada cucu kesayangannya itu.
Fatih duduk di sofa sambil memperhatikan Cantika makan di tempat tidurnya. Dalam hatinya dia merutuki dirinya sendiri, karena kurangnya memperhatikan kondisi bawahannya. Sehingga kelelahan akibat pekerjaan yang secara spontan terjadi karena bertemu para pengusaha yang mengikuti perkumpulan para pengusaha muda yang di ikuti hampir seluruh negara-negara berkembang maupun negara maju di Bali. Yang membahas efek dari krisis ekonomi global yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia ini. Agar perusahaannya tidak terjadi failed maka banyak dari mereka memperluas jaringan kerja samanya dengan berbagai perusahaan.
" Cantika, saya minta maaf. Akibat dari keegoisan saya, kamu jadi korbannya ".
" Pak Fatih bicara apa, sih. Saya sakit itu sudah merupakan takdir saya. Dan sebabnya, dikarenakan kehujanan ", jawab Cantika sambil tersenyum agar Fatih tidak menyalahkan dirinya sendiri, atas apa yang terjadi pada dirinya.
" Tapi tetap saja karena aku, kamu bekerja terlalu keras menyelesaikan semua urusan perusahaan, sehingga kurang istirahat ", lagi-lagi Fatih masih menyalahkan dirinya.
" Kita akan menginap beberapa hari lagi sampai kamu sembuh. Biar aku yang menghubungi Kakekmu, kalau kita akan memperpanjang perjalanan bisnis beberapa hari lagi disini".
Cantika hanya mengangguk saja menuruti ucapan atasannya itu. Lagipula tubuhnya masih sakit, semua tulangnya terasa linu akibat dari demam tingginya itu. Tubuhnya lemas tidak berdaya, takut kalau memaksakan besok pulang, makin parah sakitnya. Setelah makan dan meminum obatnya, Cantika membaringkan tubuhnya diselimuti kain yang tebal. Disaat bersamaan Cantika berbaring handphone Fatih berdering.
" Ada apa Alif ?"
" ... "
" Baik, aku berangkat sekarang kesana ".
" Cantika, aku mau menjemput Alif dulu, dia sekarang ada di kantor polisi. Kamu tutup pintunya, jangan di kunci supaya aku mudah mengecek keadaan kamu Tanpa harus membangunkan kamu, ya ".
Mendengar ucapan Fatih, sontak saja Cantika menolak. Gimana kalau ada yang tiba-tiba masuk. Apalagi kalau dia tidur selalu melepas jilbabnya. Ditambah habis minum obat biasanya tubuhnya mengeluarkan keringat yang banyak.
" Maaf, Pak. Nggak bisa. Bagaimana kalau ada orang yang tiba-tiba masuk ke sini ?"
Sebenarnya masuk akal juga penolakan Cantika itu. Untuk jaga-jaga agar tidak ada orang lain yang masuk sembarangan ke kamarnya.
" Ya udah kalau begitu kamu harus selalu aktifkan handphone kamu, jangan di mode getarkan. Kalau perlu nada deringnya di tingkatkan lagi volumenya agar mudah terdengar ".
" Aku tidak tau kapan pulangnya, mungkin nanti aku minta pihak hotel untuk mengecek ke adaan kamu, ya. Kalau urusanya nggak cepat kelar ".
Cantika lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil memejamkan mata karena mulai merasakan pusing lagi di kepalanya.
* * * * * * *
Baru satu jam sudah berselang saat Cantika tidur. Terdengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dengan jalan terhuyung lemas dan terseok-seok, Cantika berjalan membukakan pintu. Dilihat ada karyawan hotel berdiri tegap di sana. Dia menanyakan keadaannnya saat ini, atas perintah Fatih yang ingin mengetahui mengenai kondisinya sekarang. Sebab Fatih belum bisa kembali ke hotel karena harus mengantar Alif terlebih dahulu ke rumah sakit.
Cantika memberi tau karyawan itu, bahwa dirinya sudah lebih baik saat ini. Dia tidak mau membuat Fatih mengkhawatirkan kodisinya sekarang. Kemudian Cantika menutup pintu, dan lupa lagi untuk menguncinya.
Dilihat jam di handphone miliknya, sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam. Cantika berusaha bangun untuk melaksanakan kewajibannya sebagai orang muslim, yaitu sholat isya. Saat bangun kakinya ngak sengaja menginjak bungkus obat.
"Ini apa obat dari dokter, ya?" guman Cantika sambil melihat bungkus obat itu.
Dilihatnya lagi obat dari dokter tadi yang disimpan di meja kecil samping kasurnya, ternyata ada dua bungkus obat yang berbeda. Dia berpikir mungkin ini terjatuh saat dirinya menyimpan begitu Fatih memberikannya.
"Sholat isya dulu, ah. Baru minum obat ini."
Cantika sholat dengan keadaan duduk karena baru saja satu rakaat, kepalanya mendadak pusing banget. Sehingga takut tidak mampu berdiri lama lagi, dan malah jatuh. Begitu selesai shalat dia meminum obat yang tertinggal tadi.
Beberapa saat setelah minum obat itu, dia benar-benar tertidur pulas. Sampai-sampai dia terbangun karena merasakan sakit yang amat sangat di bagian kewanitaannya. Seperti ada yang memaksa masuk, membuat dia menjerit dengan suara mencicit karena kondisinya yang benar-benar lemah dan ngantuk yang teramat sangat. Sehingga dia mengira kalau dirinya sedang tidur dan bermimpi.
" Ahk.... sakit ...."
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Ita rahmawati
perhatiannya si fatih untung cantika gk baper 😅
2025-02-10
1
evvylamora
pintu kamar hotel itu biar kita tdk kunci, tp tertutup ga bakal bs dibuka dr luar Thor
2023-04-28
2
Marsha Andini Sasmita
💪💪💪😭💪💪💪
2022-11-07
1