Flashback on,
Enam bulan yang lalu, Bali.
Saat itu Alexander sedang berjalan-jalan di tepi pantai sambil menikmati panasnya sinar mentari di sore hari yang sebentar lagi akan terbenam.
Tiba-tiba datang seseorang yang dikenalnya berjalan ke arahnya sambil tersenyum. Alex tau siapa dia. Anak dari sahabat mommy-nya. George, cowok Casanova yang selalu menganggap dirinya(Alex) adalah saingan baginya.
" Hay, bro. Terima kasih, ya . Atas bantuan kamu menanam modal di perusahan papa, sehingga perusahaan dapat terselamatkan dari krisis ekonomi ini ", laki-laki bertampang bule itu bicara sambil memeluk tubuhnya.
" Ya, aku ngak mau melihat Aunty Merry menangis lagi melihat papamu frustasi karena perusahaannya hancur " , jawab Alex.
" Oya , aku sama mama suka menyiapkan hadiah untuk kamu. Dan mama yakin kamu akan senang ", kata George.
" Kamu nginap dimana, nanti hadiahnya aku kirimkan kesana ", katanya lagi.
Setelah memberi tau Hotel tempatnya menginap, dan kebetulan Hotel yang sama tempat George menginap juga, dia mengajak makan malam bersama. Dan Alex menyanggupinya.
Sepertinya Alex, lupa kalau George itu tidak bisa hidup tanpa wanita disisinya. Saat makan malam yang dijanjikan berlangsung, tiba-tiba datang dua wanita berpenampilan seksi.
Alex yang jengah akan kelakuan George cepat-cepat menghabiskan makanannya dan pergi dari sana. Tapi begitu masuk lift , kepalanya tiba-tiba pusing dan ada perasaan aneh yang terjadi pada tubuhnya. Serasa tidak menapak kakinya pada lantai. Dengan susah payah akhirnya sampai juga ke kamar tempatnya menginap.
Dibaringkannya tubuh itu di atas kasur yang empuk. Mencoba menghilangkan rasa pusing di kepalanya dengan memejamkan matanya supaya cepat-cepat tidur.
Di dalam tidurnya dia bermimpi , melihat ada seorang perempuan cantik yang berbaring disampingnya, seperti bidadari. Berwajah cantik dengan kulit putih merah - kemerahan. Disentuhnya wajah itu, terasa halus dan panas. Bibirnya yang berwarna pucat disentuhnya, terasa lembut dan panas.
Tiba-tiba perempuan itu membuka matanya yang berbulu lentik, memperlihatkan warna netra coklat gelap. Dan Alex, terasa terhisap pada tatapan mata itu, sampai matanya terpejam kembali. Tentu saja Alex ingin melihat bola mata yang menurutnya indah, terbuka kembali. Di dekatkan wajahnya pada mata itu, disentuhnya agar matanya terbuka kembali. Tapi mata itu masih saja terpejam.
Dirinya berpikir, dosa ngak, ya. Kalau mencium wanita di dalam mimpi. Dan akhirnya Alex kalah oleh bisikan setan yang menggodanya.
Diciumnya mata yang terpejam itu, dan tanpa sadar ciumannya turun ke pipi, dan bibir. Inilah pintu gerbang ***** Alex yang selalu di gembok akhirnya hancur juga. Dia merasa kalau dia sedang bermimpi jima, seperti yang sering dibicarakan teman-temannya di waktu sekolah menengah pertama dan menengah atas.
Alex terkejut saat perempuan itu memekik kesakitan saat penyatuan dirinya. Tapi lagi-lagi hawa ***** mengambil alih dirinya.
Entah berapa lama dia melakukan itu. Dia berhenti saat merasa tubuhnya sudah melemah.
Drrrrt
Drrrrt
Drrrrt
Suara telephone yang berbunyi itu membangunkannya dalam tidur lelapnya. Dilihat siapa yang memanggil tidak tau waktu, ternyata nama asistennya yang tertulis disana. Memberi tau kabar kalau daddy-nya masuk Rumah Sakit. Dan minta agar cepat-cepat pulang.
Alex merasa tangannya sedang memeluk sesuatu yang hangat dan lembut. Dengan cepat dirinya menoleh kesamping. Ada perempuan cantik yang seperti di dalam mimpinya tertidur di pelukannya.
Alex menggeram kesal, ternyata yang semalam buka mimpi, tapi kenyataan. Di sibakkannya selimut yang menutupi tubuh mereka berdua. Makin frustasi saja dia melihat ada darah di seprai itu. Matanya melotot melihat hasil karyanya pada tubuh perempuan itu.
Drrrrt,
Drrrrt,
Drrrrt,
Handphone-nya kembali berbunyi. Memberi tau kalau ada sopir yang sedang menunggunya di bawah yang akan mengantarkannya ke bandara. Alex cepat - cepat mandi dan berganti pakaian yang semalam dibawanya. Dia meninggalkan wanita yang sedang terbaring di kasur begitu saja.
Flashback off.
* * * * * * * *
Cantika berjalan gontai sambil mengelus perut yang sudah besar. Perutnya yang begitu besar karena kehamilan bayi kembar tiganya, membuat cepat lelah . Sebenarnya saat tau dirinya hamil, dia mengajukan surat pengunduran diri pada Bu Yuni. Bu Yuni yang mendengar kejadiaan naas yang menimpa dirinya, benar-benar minta maaf. Kalau saja waktu itu dia tidak masuk Rumah Sakit , maka Cantika tidak perlu menggantikannya ke Bali.
Begitu juga Fatih merasa bersalah karena tidak bisa menjaganya dengan baik. Tapi nasi sudah jadi bubur, dia berusaha tanggung jawab untuk memastikan Cantika dan bayi dalam kandungannya baik-baik saja. Dia juga melarang para pegawainya bergosip mengenai Cantika, kalau tidak mau dipecat.
Selama ini Cantika mampu bertahan, karena orang-orang disekitarnya begitu menjaga dan perhatiaan padanya. Rekan-rekan kerjanya juga sering membantunya, bahkan sering mengikatkan dia jangan sampai terlalu lelah bekerja.
" Cantika kenapa ? Apa mau melahirkan ? " tanya salah seorang teman perempuannya yang duduk di kubikel sebelahnya.
" Ngak hanya saja mereka menendang perut terlalu keras " , jawabnya.
" Oh, c'ade lagi bermain , ya ? " temanya itu ikut mengelus perutnya.
" Iya kayaknya nih, lihat-lihat !!! " Cantika menujukan perutnya yang terus bergerak.
" Ih lucu banget, walau masih di dalam perut. Apalagi nanti kalau sudah pada brojol, ya ". Temannya yang lain ikutan mengelus perutnya.
" Aduh, aku kapannya bisa hamil " katanya lagi.
" Coba pegang perut aku, terus baca sholawat. Dalam hati minta pada Allah supaya cepat di beri anak juga ", kata Cantika pada temannya itu.
" Oh, ada cara gitu ya ?! " tanya tak percaya.
" In sha Allah, bila Allah sudah berkehendak tidak ada yang mustahil " . Jawab teman Cantika yang lainnya.
" Tante aku juga yang berusaha supaya hamil sampai segala cara dilakukan, berobat kesana kemari belum ada hasil. Eh ketemu seorang nenek - nenek, di minta memegang perut cucunya yang lagi hamil. Terus diminta bersholawat dan berdo'a kepada Allah. Alhamdulillah akhirnya bisa hamil juga ". Jelas temannya dan tips itu pun dilakukan oleh teman yang satunya lagi.
Bahkan Gaya, sahabatnya sejak kuliah juga ikut tinggal di kontrakannya. Takut ada apa-apa sama Cantika. Dia juga yang paling semangat yang menyiapkan segala keperluan buat bayinya nanti. Gaya , Fatih , dan Bu Yuni paling semangat kalau belanja untuk kebutuhan bayinya. Mereka bertiga kompak banget, bahkan saat memeriksa kandungannya pun mereka selalu minta ikut.
Tidak terasa waktu cepat berlalu dan sekarang usia kandungannya sudah masuk sembilan bulan dan diperkirakan tiga hari lagi waktu melahirkan. Bibi Sinar juga ikut tinggal di kontrakannya. Disaat dini hari, perutnya terasa sakit, dan interval waktu mulas semakin sering. Maka Gaya dan Bibi Sinar membawanya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak.
Disana sudah ada Fatih dan Alif menunggu, karena tadi diberi tau oleh Gaya. Tiem dokter pun sudah siap, dan ternyata air ketubannya sudah pecah. Cantika melahirkan secara normal, walau memakan waktu yang lama.
Cantika begitu terkejut saat melihat kornea mata bayinya yang berwarna biru seperti langit di siang hari. Sebenarnya dia juga ragu kalau orang asinglah yang telah menghamilinya. Karena waktu itu dirinya seperti sedang mimpi saat melihat laki-laki bermata biru yang menindih tubuh di atasnya.
Walaupun begitu, dirinya sangat menyanyangi bayi-bayinya itu. Dan orang-orang yang menunggu diluar pun sayang pada anaknya, walau terlihat jelas keterkejutan di wajah mereka saat bayinya membuka mata mereka.
Cantika memberi nama untuk ketiga bayinya itu, untuk si sulung ANGKASA RAFA ABDULMALIK. Dan untuk anak ke duanya, si cantik BINTANG ROFI ABDULMALIK. Sedangkan si bungsu di beri nama LANGIT RAFI ABDULMALIK.
Kelahiran ketiga bayinya juga di sambut gembira oleh keluarga Pamannya. Bahkan Erlangga sengaja minta izin pulang selama dua Minggu, karena ingin menemani kakak dan ketiga keponakannya itu.
Teman- teman di kantor pun antusias saat menjenguk di rumah kontrakannya. Mereka datang di hari ke tujuh saat acara akikah untuk bayinya. Mereka membawa banyak kado untuk sang anak.
" Ini anak bule kerjanya tidur Mulu, ih " Gaya menoel-noel pipi gembul Angkasa.
" Namanya juga bayi baru lahir, bisanya tidur sama nangislah ", Fatih yang sedang menggendong si cantik Bintang berkomentar.
" Cantika boleh ngak minta satu bayinya buat aku, gemes banget sich " kali ini Bu Yuni bicara sambil menciumi pipi Langit.
" Minta...?! enak aja c'Ibu. Noh buat aja ama laki sendiri, jangan di anggurin ", Gaya sewot bangat sambil bibirnya manyun ke arah Alif.
" Gimana mau buat anak, hampir tiap hari di suruh lembur sama si bos " , Alif ngak kalah sewotnya.
Dan si bos yang jadi tersangka pun ngak mau diam, " Hei, ada hari Sabtu sama Minggu. Kamu bisa buat dihari itu ".
Cantika hanya tertawa renyah melihat teman-temannya yang ngebahas masalah anak.
" Pak Alif tenang saja, masih muda juga, yang sabar ya. Yang penting ikhtiar sama berdo'a " kali ini Bibi Sinar menimpali.
" Iya terima kasih nasihatnya, Bu Sinar " , jawab Alif.
" Memangnya sudah berapa lama membina rumah tangganya ? " tanya Bi Sinar lagi.
" Baru juga satu bulan " , jawab Alif tersenyum tersipu malu.
" Oh pengantin baru ?! " Bi Sinar tersenyum jenaka.
" Ini wajah orok kayaknya mirip bapaknya ?! " Gaya bicara sambil menimang-nimang Angkasa.
" Iya kali, ngak ada bagian dari aku yang nempel " , jawab Cantika sambil mengambil Langit dari box bayinya untuk digendong.
" Kenapa ? Kesel ? " tanya Fatih.
" Ya, iya lah. Aku yang mengandung, di gondol kesana kemari. Terus aku juga yang melahirkannya. Tapi ngak ada satupun yang mirip sama aku " . Jawabnya sedih.
\* \* \* \* \* \* \*
Jangan lupa kasih aku like, favorit, hadiah, sama vote nya. Biar aku tambah semangat lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Ita rahmawati
waaaahhh ternyta kamfret juga nih alex ya gk ada tanggung jwb 😏🙄
2025-02-10
1
paty
alex knp tdk mencari wanita tsb kok malah diam sj
2023-12-26
1
evvylamora
nah bagus nih ceritanya, temen2nya dan bos jagain Cantika.. jd kan ga perlu tersiksa trus diusir sana sini
2023-04-28
1