19. jadi siapa yg ngelabrak siapa?

"LO JADI JUNIOR NYOLOT BANGET YA!!" teriakan melengking itu sampai memenuhi atmosfer kelas. terdengar sangat jelas dan nyaring.

"eh apaan tuh?" pekik salah seorang anak MIPA 5 yg tempat duduk nya paling dekat dengan pintu.

"kak Sarah sama geng nya lagi ngelabrak orang tuh woy!!" pekik yg lain lagi. Ratu, Deeva dan Manda saling tatap. tentu saja mereka penasaran ada apa lagi dengan geng kakak kelas perusuh itu.

"lihat ga?" tanya Deeva menawarkan kepada dua sahabat nya.

"ya iya lah sekalian nyariin Qia" jawab Ratu langsung berdiri. sepertinya kita menemukan hobi baru Qia, yaitu di cari. dari awal masuk SMA AIRLANGGA sampai sekarang, dia selalu saja di cari-cari oleh tiga teman nya itu.

...***********...

sementara di koridor tangga...

"ngapain di tengah jalan? minggir! gue mau lewat!!" tanya Qia menatap malas ke arah tiga cewek berdandanan over make up untuk golongan anak sekolah. mereka bertiga seolah sengaja berdiri berjejer dan memenuhi jalan agar Qia tak bisa lewat.

"maksud lo apa deketin Vano?" tanya cewek bernama tag Sarah Anggita.

"hah?" tanya Qia cengoh.

"hah heh hoh! nyali lo gede juga ya baru masuk sini udah berani mepetin kakak kelas" sahut yg satu lagi, kali ini adalah cewek berambut pendek bernama tag Dewi Alissya Putri.

"numpang pansos doang kak lu ngaku aja deh!!" hardik yg satu lagi dengan seragam bernama tag Wulan Diandra.

"dih? apaan si? buang-buang waktu aja! minggir lu" usir Qia malas. omong kosong apa ini yg berani menganggu ketenangan pagi nya?

"LO JADI JUNIOR NYOLOT BANGET YA!!" pekik Sarah emosi karena ia menganggap Qia ini belagu dan sok berani.

"ya menurut lo gue harus diem aja gitu? dihh" sahut Qia remeh. sama sekali tak ada raut wajah takut ataupun panik di muka nya yg penuh tantangan.

"heh lo junior ga ada segan nya ya sama senior!!" ucap Dewi lagi. Qia memutar bola mata nya malas.

"ini sebenernya ada apaan sih hah?! gue ga kenal sama kalian, jadi ga usah ribet" sungut Qia kesal.

"wah dia belum tau siapa lo sar" ucap Dewi lagi.

"oke biar lo tau lo berhadapan sama siapa, gue Sarah. dan gue ga suka lo deketin Vano" ucap Sarah to the point. karena keributan ini, mereka jadi bahan tontonan anak-anak kelas 11 di koridor itu.

"emang lo siapa nya Vano?" tanya Qia. pertanyaan yg sangat cerdas!

"lo pacar nya? atau tunangan nya?" tanya Qia lagi karena merasa tak kunjung dapat jawaban. melihat raut wajah Sarah yg seperti bingung, Qia hanya bisa tersenyum miring.

"yg punya masalah satu orang, yg ngelabrak satu geng. mental lo patungan sist?" tanya Qia remeh.

"haha ga bisa jawab ya? pasti lo cuma salah satu diantara banyak nya cewek yg naksir dia kan? ah ya udah lah ga usah banyak tingkah! dari pada lo malu nanti" ucap Qia lagi. situasi jadi berbalik, awalnya memang Sarah and the geng yg ingin melabrak Qia. tapi melihat posisi Qia yg unggul malah seperti Qia yg melabrak kakak kelas.

"berani banget lo ngomong gitu ya? lo belum tau siapa gua, lo ga takut sama gua hah?!!" bentak Sarah kasar. Qia memasang raut wajah sok takut.

"ya agak takut sih...." ucap Qia menggantung. Sarah tersenyum penuh kemenangan bahkan sebelum Qia menyelesaikan ucapan nya.

"kan lo kuntilanak berambut api hiiiiii" cicit Qia bergidik ngeri. sontak sanggahan bin lawakan dari Qia itu membuat tawa meledak di antara mereka yg menonton.

"wah ini anak baru nantangin beneran sar" ucap Dewi mengompori.

"QIAAAAA!!!" pekik trio cerewet yg menghampiri Qia.

"widihhh nyali nya keroyokan doang men" sindir Manda remeh.

"haha nyali lo pada patungan?! one by one dong kalo berani" ketus Deeva nyolot. Qia menarik lengan kedua teman nya itu untuk mundur kembali, bagi Qia ini hanyalah masalah sepele yg bisa ia selesaikan sendiri.

"eh lo anak kelas 11 diem ya! ga ada sopan nya banget sama senior" ketus Dewi menunjuk-nunjuk Manda. Manda tersenyum remeh, memang inilah saat yg ia tunggu. dendam lama nya pada Dewi memang tidak akan hilang sampai kapanpun.

"lo aja yg diem! senior ga ada akhlak banget iyuhhhh" decak Manda bergidik geli.

"udah Man udah" ucap Ratu melerai.

"udah deh kak SARAH ANGGITA yg cantik! bawa balik aja temen-temen lo ini.... bikin gerah tau ga?!" suruh Qia malas.

"awas aja kalo masih berani deketin Vano!" ancam Sarah sebelum berlalu pergi.

"huuuu mental patungan di datengin balik rame-rame malah kaborrr!!" teriak Deeva melengking.

...****************...

"WOY WOY HOT NEWS BRAYYY!!" pekik Adam heboh saat memasuki GOR SMA AIRLANGGA. ia datang berlarian bersama Bintang dan Sam. mereka bertiga tadi memanggil salah satu anak 11 ips yg juga jadi anggota basket dan tak sengaja melihat keributan di sekitar koridor tangga.

"paan si kodam berisik!!" omel Bagas melempar bola basket di tangan nya dengan kesal. di GOR itu sudah ada para pemain basket gabungan dari kelas 10, 11 dan 12. ada Vano, Bagas Gabby dan anak basket lain nya.

"Qia ngelabrak Sarah woee" ucap Adam lagi. Vano yg awal nya tadi sedang memakai ikat kepala tanda kapten basket pun menoleh.

"Qia rese itu?" tanya Vano. Adam mengangguk-angguk.

"heh salah tolol! sarah yg ngelabrak Qia dong dam" ralat Bintang membenarkan.

"tapi kan Qia lebih berdamage tuh pedes mulut" elak Adam menyanggah.

"heh ini yg bener berita yg mana kampret?!!" tanya Bagas memutar bola mata nya malas.

"Sarah ngelabrak Qia, tapi Sarah yg kepental" ucap Sam menengahi.

"nah kalo bapak Sam yg bicara, gue percaya" ucap Gabby menunjuk-nunjuk Sam dengan terkekeh.

"kepental gimana pak?" tanya Bagas kurang mengerti.

"dia lebih galak lebih pedes, keok dah tuh Sarah" jawab Sam apa ada nya.

"wadaww hebat juga dia anak baru bisa lawan Sarah" puji Bagas tepuk-tepuk tangan.

"bos lo kenapa bos?" tanya Bintang menyenggil lengan Vano yg sedang melamun. Vano terhenyak.

"dia adek nya Raga" ucap Vano tiba-tiba.

"hah? dia siapa?" tanya Bintang.

"Qia adek nya Raga" ucap Vano mengulangi.

"Raga? WAHHH!!" pekik Adam kaget setelah mengingat nama itu.

"Raga leader DS Boys generasi pertama?" tanya Sam nyahut. dia memang selalu tertarik dan buka mulut tiap yg jadi topik pembicaraan itu adalah tentang geng motor.

"hmm" deheman Vano adalah jawaban dari nya.

"lah Raga itu kan anak RISHS kan ya? itu juga sekolah milik sendiri, terus kenapa Qia ga sekolah disana aja? kenapa harus disini?" tanya Bintang nyerocos panjang lebar. Gabby seperti biasa langsung menginjak kaki Bintang agar diam.

"heh oncom!! ini sekolah juga bukan punya bapak lu... ya terserah dia juga lah mau sekolah dimana juga" omel Gabby mendengus malas melihat Bintang yg sedang meringis kesakitan pada kaki nya.

"pantesan aja nyali nya oke, berarti kemungkinan juga Qia anak DS Boys juga dong?" celetuk Adam. Vano menoleh dan mencerna kata-kata Adam tadi. ada benar nya juga.

"maybe, semua nya bisa terjadi" jawab Bagas nyahut.

"jidat lo kenapa Van?" tanya Gabby yg baru sadar ada plester di jidat Vano yg baru kelihatan karena rambut acak-acakan nya itu tertangkup rapi oleh ikat kepala. Vano refleks memegang bekas luka yg tadi di obati oleh Qia.

"lo habis berantem?" tanya Bagas ikutan. Vano mengangguk.

"iya tadi" jawab Vano singkat.

"pantesan aja lo telat masuk tadi" ucap Bagas manggut-manggut.

"lo berantem sama siapa Van? kok ga ngajak?" tanya Sam yg selalu antusias tiap ada bahan baku hantam. fighter idaman semua geng motor.

"tadi cuma 2 by 1, santai aja" jawab Vano tak ingin ribut.

"ekhemmm tapi tumben nih luka lebam aja sampek di plester segala? biasa nya juga cuma dibiarin sampe kering sendiri" ledek Bintang curiga.

"iya juga ya" sahut Gabby sepemikiran dengan Bintang.

"tadi di obatin sama Qia" jawab Vano membuat kelima teman nya kaget bukan main.

"widihhh makin lengket aja nih" ledek Bagas tepuk tangan bangga.

"jangan lupa join trend #BUKANMAEN" pekik Bintang yg adalah anak pecandu tiktok. tidak pernah ngonten, hanya sekedar tukang scroll fyp paling andalan.

"dipaksa tolol! makanya gue nurut aja daripada itu cewek satu bawel mulu" sahut Vano ketus.

"cielah si pak bos udah kek suami takut istri aja uhuyyy.... tapi btw kok lo udah main tau aja bos kalo Raga itu kakak nya Qia? lo stalk atau dikasih tau sama anak nya?" tanya Adam curiga. sebagai komplotan percomblangan bersama Adam, Bagas pun ikut angkat bicara untuk menggoda Vano.

"gua mulai mencium bau-bau perpedekatean yg makin jauh nih" sindir Bagas berlagak seolah dirinya sedang mencari aroma sesuatu. Vano mengusap hidung rese Bagas dengan kesal.

"pala lu tuh PDKT!! dah lah yok pemanasan, bentar lagi anak ARWANA dateng" ajak Vano mengalihkan topik.

...****************...

"Qi are you okay?" tanya Ratu khawatir. Qia mengangguk.

"im okay" jawab Qia enteng.

"itu mereka tadi kenapa? dari kemaren nyariin lo sih emang" ucap Deeva.

"nyari gue?" tanya Qia. Deeva mengangguk.

"iya, kek nya dia iri deh karena sejak lo dateng kan lo udah bisa deket-deket tuh sama geng nya kak Vano" jawab Deeva lagi.

"sama kalo gitu, tadi Sarah itu juga ngebahas Kak Vano mulu.. padahal mah gue B aja" sahut Qia mengendikkan bahu nya acuh.

"tadi mereka ngomong apa aja Qi? mereka emang gitu tuh terkenal tukang labrak tapi berani nya patungan nyali berame-rame. lo mau kita bales? kuylah gue temenin!!" ajak Manda semangat campur emosi yg sudah siap mengobrak-abrik geng rese sok senior itu.

"enggak apa-apa Manda.... udahlah yg kek gitu ga usah terlalu di ladenin. buang tenaga doang" ucap Qia menenangkan Manda.

"kalo gue sih lebih milih perang fisik dari pada debat banyak bicara" ucap Qia lagi. Ratu bersorak setuju.

"nah kalo itu gue juga setuju dong!! ngomong sama mereka tuh cuma buang-buang tenaga doang" sahut Ratu merangkul pundak Qia dengan tawa lebar.

"nah dari pada kita buang-buang suara buat neriakin geng sok senior itu, mending kita teriak-teriak di GOR aja yuk?" ajak Deeva bersemangat. Manda membulatkan mata nya setuju. sorot mata tajam penuh dendam dengan geng Sarah tadi langsung berubah jadi ceria.

"nah sampek lupa kan gue!! hayukk lah nonton basket, nanti ayang Bagas gue digodain lagi sama berondong-berondong gatal iyuuhhh" pekik Manda bergidik ngeri di akhir kalimat.

"ya udah ayok!! anak-anak basket ARWANA pasti banyak yg cakep tuh... gue pengen nambah koleksi followers nih" ajak Deeva yg sudah mulai masuk di mode buaya betina.

"enggak ke kelas aja?" tanya Qia.

"tiap ada tanding Basket tuh semua kelas di jamkosin Qiaaaa... jadi kita bisa nonton, AYOK KEBURU GA KEBAGIAN TEMPAT LOH!!" ajak Manda merengek galak.

"Rat ikut?" tanya Qia. Ratu mengangguk.

"ikut lah" jawab Ratu.

"ya udah ayuk!!" ajak Qia hendak berjalan maju tapi di cekal oleh Manda.

"lo bawa tas? enggak di taroh di kelas aja dulu?" tanya Manda yg mengira kalau Qia lupa meletakan tas nya terlebih dahulu. Qia tapi malah menggeleng.

"enggak usah Man, habis nonton basket nanti gue mau langsung pulang aja" jawab Qia tanpa dosa.

"busettt udah main bolos aja mbak nya"

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA KAK🥰🥰

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***