"paan si berisik!" gerutu Vano dan Qia bersamaan. real satu feeling! bukan settingan. Vano dan Qia pun menoleh dan saling pandang. heran? tentu saja heran! bisa-bisa nya mereka mengucapkan kata yg sama, bahkan gaya bicara dan intonasi nya juga tepat dan sama. tentu saja ketidaksengajaan itu makin memancing gemuruh riuh kejulidan dari Adam, Bintang, Bagas, dan Manda. kalo kalian tanya Sam dan Gabby bagaimana? mereka hanya menyimak dengan senyum tipis di wajah tampan nya, bahkan hampir tak terlihat sama sekali kalau mereka sedang tersenyum.
"widih the real of jodoh pada pandang pertama" celetuk Adam mulai ngawur.
"the power of rooftop yg jadi saksi bisu aww" sahut Bintang yg sama rese nya dengan Adam.
"cielah Qiaaaa.... baru juga sehari masuk udah dapet kak Vano aja" goda Manda menaikturunkan alis nya.
"tau ah, man lo ikut balik ga? gua mau ke kelas nih" tanya Qia mengalihkan perhatian Manda.
"enggak lah, gue masih mau disini sama cowok gue hehe" sahut Manda nyengir.
"hmm ya udah, gue duluan. BYE!!" jawab Qia awal nya santai pada Manda tapi selanjutnya langsung ngegas saat mengatakan kata BYE pada Vano.
"widihh cuma dia tuh yg berani nyolot di depan lo bro" ucap Gabby merangkul pundak Vano.
"dia agak beda, gua penasaran sama tuh cewek" jawab Vano pada Gabby. Gabby mengeryitkan alis nya heran, ia malah jadi gagal fokus di kata 'penasaran'.
"lo suka sama dia?" tanya Gabby.
"ngawur!!" ketus Vano menonyor muka Gabby lalu melepaskan rangkulan tangan Gabby.
"btw dia ngapain Van?" tanya Sam saat Vano duduk di samping tempat nya.
"gua kasih hukuman, ngerjain semua catatan + tugas PR kita yg kelewat tadi pagi" jawab Vano enteng.
"apa?? seriusan lo? cewek mening kek gitu lo suruh-suruh Van? wah sakit lu! berobat sono lu" celetuk Adam yg ikut mendekat. ia menyandarkan dirinya di tembok pembatas rooftop, tepat berhadapan dengan Sam, Gabby, Bintang dan Vano.
"cerewet! emang lo bisa kerjain tugas fisika? mana besok harus dikumpulin pagi-pagi... kan nanti malam kita harus kumpul ke markas" tanya balik Vano enteng. Adam nyengir lebar.
"hehe ga juga sih"
...****************...
"lo dari mana aja sama kak Vano?" tanya Ratu saat Qia duduk disamping nya kembali.
"dari atap, ada Manda juga tadi" jawab Qia.
"terus itu tuh buku apaan sebanyak itu?" tanya Ratu lagi. ia merasa heran saat melihat tumpukan buku di depan Qia yg di bawa sendiri oleh nya tadi.
"buku mereka yg di hukum gara-gara gue" jawab Qia apa ada nya.
"dan lo mau gitu aja? sini biar gua balikin ke mereka... enak aja lo yg disuruh kerjain semuanya" ucap Ratu hendak berdiri dan membawa semua buku nya. tapi izza lebih dulu mencegah nya.
"eh eh atuuuuu.... ga papa, gue yg mau kok. ini sebagai permintaan maaf gue karena bercanda kelewatan tadi sampe pada di hukum. its okay" ucap Qia menenangkan Ratu.
"gue nyimak aja deh, ga tau mau nyaut gimana soal nya" celetuk Deeva menatap kedua bersepupu itu.
"lah ini kan lo nyaut dev?" tanya Qia heran. Deeva nyengir sambil menggaruk belakang telinga nya.
"hehe bener juga" ucap Deeva membuat Qia dan Ratu geleng-geleng kepala.
drtt drtt
📩Rayhanesse
Qiak sorry gw g bs jemput hari ini
ada urusan dadakan nih
📤Qianne
ydh gpp santai
📩Rayhanesse
sorry ya, next time sekalian gw traktir ice cream deh
📤Qianne
iya bawel
...****************...
malam nya di markas sebuah geng motor yg berada tak jauh dari pusat kota, beberapa anak muda dan yg lebih tua dari mereka sedang berkumpul di markas bertuliskan 'GHOSTERION GENG' dengan logo motor sport sebagai pelengkap nya. tak ada masalah apapun, hanya sekedar berkumpul untuk refreshing diri dan mempererat tali persaudaraan di antara setiap anggota nya.
"gue jadi kepikiran sama cewek tadi" ucap Adam tiba-tiba.
"siapa? Qia?" tanya Vano.
"oh namanya Qia, kok lo udah tau aja Van? gue jadi curiga nih" sahut Bagas menggoda ketua nya itu.
"paan sih lu" sungut Vano.
"tanda-tanda benih cinta ga sih ini ahahah" sahut Bintang yg juga ikut mengompori.
"dia pasti lagi ngerjain tugas segaban tuh, pengen gue bantuin aja rasa nya bro.... tapi gue ga tau alamat rumah nya dia" ucap Adam lagi. ia tak menghiraukan teman-teman nya yg sedang menggoda Vano.
"dih kalaupun lo tau rumah nya, emang lo bisa bantuin dia? sejak kapan juga lo bisa fisika hah?" tanya bagas meledek. Adam memutar bola mata nya malas.
"ya kan bantu dengan doa bisa kali" sahut Adam yg langsung mendapat hadiah jitakan kepala dari Bagas dan juga kaki nya mendapat reward dari Gabby.
"aarghhh sakit njingg!!" ketus Adam melirik sinis pada Bagas dan Gabby. lalu ia mengacungkan jari tengah nya.
"f*cek!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
keesokan paginya.....
"Dev" panggil Qia di belakang nya. Deeva yg sedang asyik melamun dengan earphone di telinga nya pun menoleh.
"apaan Qi?"
"geng nya kak Vano kemaren ada yg dari kelas ini kan?" tanya Qia. kelas masih cenderung sepi karena masih terlalu pagi. bahkan Manda dan Ratu belum datang. Qia dan Deeva tadi tak sengaja bertemu di dekat lorong dan masuk ke kelas bersamaan.
"iya ada, dua noh bangku nya di pojok" tunjuk Deeva ke arah pojokan.
"lo lagi nyari mereka? skip buat nanti siangan aja... tuh anak berdua ga bakal masuk pagi, apalagi si Bintang tuh" tambah Deeva lagi. Qia manggut-manggut.
"nama nya bintang sama siapa?" tanya Qia lagi.
"Bintang sama Gabby, yg muka nya tengil receh tuh Bintang. suka ngelawak dia, yg muka nya datar satu lagi tuh Gabby. adek ipar gue" jawab Deeva lagi. setelah tau nama kedua teman Vano yg jadi teman sekelas nya itu pun Qia langsung mencari keberadaan dua buku yg semalam ia kerjakan. Qia memang sudah mengira kalau Gabby dan Bintang adalah yg sekelas dengan nya karena materi di buku mereka sama dengan materi di buku Ratu yg ia pinjam kemarin. tadi itu, Qia hanya memastikan.
"emang kenapa si?" tanya Deeva heran. ia sudah menghadap ke arah Qia sejak tadi.
"nih buku mereka" jawab Qia membuat Deeva manggut-manggut.
"nah itu tuh anak nya udah nongol satu" pekik Deeva menunjuk Gabby yg masuk ke kelas dengan satu alis terangkat karena heran kenapa Deeva menunjuk diri nya?
"paan?" tanya Gabby.
"heh sini lu!" panggil Qia.
"gue?" tanya Gabby polos. Qia memutar bola mata nya malas.
"iyaaaaa... buruan nih buku lo" ucap Qia lagi. mendengar kata 'buku lo' lantas membuat Gabby mendekat ke arah dua cewek yg bangku nya ada di seberang pojok, berseberangan dengan tempat duduk nya dan bintang.
"widiii tumben temen nya si 'raja telat' udah dateng aja mas..... masih pagi banget loh ini?" ledek Deeva saat Gabby sudah berada di dekat nya dan Qia.
"sialan.... kakak gue rewel gedor-gedor pintu mulu dev. gue sih sebenernya ogah jalan pagi-pagi ke sekolah" sahut Gabby mendengus malas.
"tapi ending nya lo tetep dateng pagi kan?" tanya Deeva.
"iya, mau pindah tempat tidur doang si. palingan habis ini nangkring di UKS sama Bintang" jawab Gabby santai. Deeva memutar bola mata nya malas.
"astagaa.... ini dia yg bikin indonesia nggak maju-maju nih" ucap Deeva geleng-geleng kepala.
"mana buku gue?" tanya Gabby beralih pada Qia yg hanya menonton perdebatan kecil di antara dua ipar tadi.
"nih, sekalian sama punya Bintang" ucap Qia menunjuk dua buku yg ia pegang dengan dagu. Gabby mengangguk kecil lalu menerima nya.
"thanks Qi" jawab Gabby. Qia mengangguk.
"kok lo udah tau nama dia? kan kemaren pas perkenalan lo ga ada di kelas Gab?" tanya Deeva heran. Gabby mengetok du kali jidat jenong Deeva.
"kepo mulu lo jadi orang!!" cibir Gabby dengan wajah tanpa dosa nya lalu pergi begitu saja. yg penting dia sudah mengambil buku nya dan sudah mengucapkan terima kasih pada Qia.
"yee sialan, di jawab kagak. di ketok iya" gerutu Deeva mengelus jidat nya sendiri.
"gue kemaren kenalan sama kak Adam di rooftop dev, mungkin Gabby itu denger. jadi ya dia tau deh" ucap Qia memberitahu.
"oh gituuu" ucap Deeva manggut-manggut.
"HEYYO RATU CAKEP COME BACK CHECK!!" pekik Ratu heboh seperti biasa nya. ia datang sendirian hari ini.
"bersisik anyingg!!" protes Qia menutupi telinga nya.
"btw berisik sih mbak yg bener, bukan bersisik" ralat Deeva membenarkan Qia. Qia terkekeh.
"nah itu dia maksud gue dev" sahut Qia.
"tumben lo dateng sendiri? Manda kemana? lo ga ketemu dia di parkiran?" tanya Deeva beruntut. Ratu menjawab nya dengan satu gelengan kepala. Manda dan Ratu memang berbeda arah, Ratu bawa mobil sendiri sedangkan Amanda di antar oleh sopir. tapi mereka sering bertemu di parkiran karena jam berangkat yg relatif selalu sama.
"ketemu sama geng nya Vano di bawah. jadi ngebucin deh tuh sama Bagas" jawab Ratu enteng.
"mereka udah dateng?" tanya Qia connect. Ratu mengeryitkan alis nya dan mengangguk.
"udah tuh. kenapa?" tanya Ratu heran.
"dimana?" tanya Qia lagi.
"masih di deket lapangan sih tadi, emang kenapa si?" tanya Ratu makin penasaran karena Qia tak kunjung menjawab pertanyaan nya.
"oke" sahut Qia enteng seperti biasa nya dengan satu jempol terangkat. ia lalu menenteng empat buku bersampul merah sama, dan ia bawa pergi keluar negitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Ratu tadi.
"dia kenapa si?" tanya Ratu heran.
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA KAK🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Aprilia Amanda
Izza di bawa bawa, di cariin Reja tuh🤣
2023-06-06
0
Eka Chusnul Msi
nah kan, othor oleng namanya ganti jadi izza. favorit aku banget bad twins mah 😍😍😘😘
2021-11-17
1
🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤
Namanya Qia ya Thor bukan Izza, kalo Izza ada disebelah, typo sampe ke Izza, ntar ngamok lho si Izza Thor🤣🤣🤣
2021-09-30
3