"cihh terpesona? sama modelan tukang bolos kek gini? ogah amit-amit!!" sahut Qia enteng tanpa rasa takut atau segan sedikitpun.
"waahhh udah cantik, berani juga dam. spesies langka yg cocok buat pak bos kita nih" celetuk bagas geleng-geleng kepala takjub. adam mengangguk setuju karena memang selama ini tak ada perempuan yg berani berhadapan langsung dengan Vano, apalagi meremehkan nya seperti tadi.
"nggak dulu deh! bye!!" sahut Qia ketus. ia hendak berjalan melewati samping kiri Vano tapi tangan putih mulus nya di cekal oleh sebuah tangan kekar berotot.
"apa?!" tanya Qia ketus. Vano tersenyum miring.
'menarik juga ini cewek' batin Vano di balik tampang dingin nya.
"lo yakin mau ngaduin kita semua?" tanya Vano membuat sebelah alis Qia terangkat. tentu saja jiwa pemberontak nya merasa tertantang.
"tergantung lo nanya atau nantang?" tanya Qia balik. vano tersenyum tipis.
"kalo gue nantang gimana?" tanya vano. Qia mengangguk-angguk.
"ya udah gue laporin beneran" jawab Qia santai.
"ya udah laporin aja kalo emang punya nyali" suruh vano lagi. vano tak tau ia sedang berhadapan dengan siapa. ia tak tau kalau siswi baru itu adalah orang dengan keberanian dan nyali tinggi.
"oke"
"dihh tumben si vano ngomong sama cewek?" tanya bagas berbisik pada adam. tentu saja ini adalah pemandangan langka. hampir setiap saat mereka bersama dan ini adalah kali pertama ia melihat vano berinteraksi dengan perempuan kecuali guru nya dan mama nya.
prok prok prok
"nah ini dia yg gua cari bray... cewek yg berani sama vano kek gini nih yg bagus buat pelindung kita kalo tanduk nya vano lagi keluar" pekik Adam heboh seperti biasa nya. Vano memutar bola mata nya malas.
"ya udah, nanti kalo ada guru yg dateng kesini. catet! itu gue yg nyuruh, atas perintah tantangan dari temen lo ini ya. BYE!!" ketus Qia lalu berlalu pergi begitu saja. meninggalkan Adam dan Bagas yg bengong melihat cewek baru itu. sementara Vano malah tersenyum tipis, entah apa yg ada di fikiran nya.
"mana yg lain?" tanya Vano.
"tuh" jawab Bagas menunjuk trio gamers yg duduk di kursi tepat di belakang mereka berdiri.
"lo ga ikut?" tanya Vano. Bagas menggeleng.
"nggak! 5 menit lagi bebeb manda kelar pelajaran, gue mending calling sama dia aja deh" jawab Bagas nyengir.
"yeee bucin mulu!!" semprot adam heran dengan Bagas yg tidak ada bosen nya dengan dua kata yaitu bucin dan manda.
"yee iri aja lu! sono pacarin ratu biar ga kesepian hati lu" balas Bagas menaik turunkan alis nya dengan masih merangkul mesra bahu Adam.
"kesepian kesepion kesekolah sono lu!!" gerutu Adam ngelantur.
...****************...
tok tok tok
mendengar ketukan dari pintu kelas, bu Anggi pun bangkit dari tempat duduk nya. bu Anggi memang seperti itu, tiap jam pelajaran nya maka pintu kelas harus di tutup rapat.
"arghhh itu guru satu, ga bisa ya sesekali tuh keluar lebih awal gitu. tinggal 5 menit doang astaga" keluh manda sambil memposisikan duduk nya jadi menghadap ke arah Deeva di samping nya.
"hallah!! bilang aja lo pengen buru-buru nelpon kak bagas kan?" tebak deeva yg sudah hafal dengan logat manda tiap hari. manda terkekeh.
"hehe tau aja ayang depaaaa ulululuuu" ucap manda menguyel pipi deeva dengan gemas.
"ngelamun mulu nih ye" sindir manda melirik tipis Ratu yg duduk di belakang nya.
"pasti dia kangen nih sama kak adam, kan kemaren ga ketemu tuh" sahut deeva yg mengerti kode julid dari manda. kedua nya lalu bertos ria sambil terkekeh kecil. sementara ratu memutar bola mata nya malah meladeni dua curut rese itu.
"HEH MANDA DEEVA DIAM!!" semprot bu Anggi tepat setelah beliau sampai di depan pintu kelas. manda dan deeva diam.
"ck. kemana sih Qia ga nyampe-nyampe udah satu jam lebih juga" gerutu ratu tiba-tiba.
"kenapa lo?" tanya deeva heran.
"sepupu gue lama sialan" gerutu ratu lagi.
"nyasar kali dia... kita keluar aja yuk nyari dia?" jawab manda menawarkan diri.
"halah paling-paling mau modus sekalian keluar sama kak bagas" cibir deeva yg mendapat dua jempol langsung dari manda karena benar. ratu mengalihkan pandangan nya pada sesosok cewek yg datang dan berjalan di belakang bu Anggi.
'wehhh cantik bro'
'anjayyy kelas kita ketambahan cecan lagi'
'cantik nya calon istri gue'
'huu ngipi terosss'
'cakep bener si jodoh orang'
'wadoooo saingan
Brak
"nah itu dia yg gue tunggu brayyy" tunjuk Ratu menggebrak meja di depan nya. spontan hal itu membuat teman-teman sekelas nya menoleh ke arah nya karena kaget. bahkan deeva sampai memegangi dada nya karena saking terkejut nya.
"APA LO LIAT-LIAT!!" omel ratu pada seisi kelas yg menatap nya.
"yeee elu yg salah, tetep aja lu yg nyolot!!" omel manda mengetuk jemari tangan Ratu yg ada di atas meja.
"bodoamat lah" sahut ratu. ia lalu melihat ke arah saudara sepupu nya yg datang, Qia.
"sudah sudah Ratu sama Amanda kalian berhenti dulu! ini ada siswi baru yg mau perkenalan" lerai bu Anggi garang. memang perlu sedikit kekejaman untuk menghadapi trio rusuh di bangku pojok belakang itu.
"ayo cantik, perkenalkan dirimu di depan teman-teman baru kamu" suruh bu anggi setelah membawa Qia di depan papan tulis. Qia mengangguk lalu mulai buka suara.
"hallo guys, kenalin gue anak baru pindahan dari SMA DEWATA. nama gue Queensha Qianne Rollex. semoga selama gue disini, kita bisa jadi temen baik" ucap Qia sebagai kalimat perkenalan nya dengan penghuni kelas 11 MIPA 5 yg akan menjadi teman nya selama ada di SMA AIRLANGGA. ya minimal sebelum ia pindah sekolah lagi kalau gabut nanti nya.
"HALLO QIAAAAAAAA" sapa makhluk berkelamin jantan di kelas 11 MIPA 5. mereka semua tersenyum serempak saat mengucapkan kata itu.
"eleh eleh giliran liat yg cantik aja pada bersemangat empat lima, tadi pas pelajaran aja pada ngantuk semua" cibir bu Anggi geleng-geleng kepala.
"wuihh Queensha, salah sih. harus nya kan Queen di hatiku" celetuk salah seorang murid disana.
"mimpi teross pagi-pagi!!" celetuk yg satu nya lagi. Qia hanya diam menyimak saja.
"oke Qia kamu silahkan duduk di kursi yg kosong itu ya. kebetulan saya bu Anggi, wali kelas kamu" suruh bu Anggi sekaligus memperkenalkan diri. Qia mengangguk mengerti.
"baik bu, di kursi kosong yg mana bu? ada tiga tuh" tanya Qia bingung. sebenarnya ia bisa saja langsung nyelonong ke tempat ratu, tapi anggaplah pertanyaan Qia tadi hanya untuk pemanasan saja.
"ah bukan yg dua itu, tapi kamu duduk di samping Ratu saja. bangku dua itu punya dua anak bandel andalan kelas ini... mereka pasti juga bolos hari ini" ucap bu Anggi memberitahu. Qia mengangguk lalu izin pergi.
"ya sudah bu, saya langsung ke samping Ratu saja" pamit Qia. Qia pun berjalan menuju bangku pojok tempat dimana ratu sudah menyambutnya dengan kode alis naik turun andalan nya. setelah itu pun bu Anggi juga mengakhiri jam pelajaran nya karena bel pergantian jam sudah berbunyi.
"baik anak-anak jam Biologi sudah selesai, kalian jangan lupa belajar! selamat pagi" ucapan tadi menjadi kata-kata terakhir bu Anggi di kelas ini untuk hari ini.
"eummm permisi kak, saya boleh duduk disini?" tanya Qia sopan seakan ia adalah orang asing. Ratu langsung menabok lengan Qia dengan tawa riang nya.
"ta*i luu arghhh.... welcome in AIRLANGGA cantikku" pekik Ratu kegirangan karena akhirnya ia bisa satu sekolah bahkan satu kelas dengan sepupu nya ini. Ratu sudah tau kalau Qia memang suka membuat lelucon drama.
"haha oyi dong" sahut Qia membalas pelukan Ratu.
"ekhemmm... udah belum nih? gantian dong rat! gua juga mau kenalan sama anak geng baru kita tau" celetuk deeva tak sabaran melihat dua orang saling peluk itu.
"yeee iri aja lu! gua baru kali ini nih bisa satu sekolah sama dia tau" gerutu Ratu.
"eh iya sampe kelupaan deh, kenalin ya gue Qianne panggil Qia aja" ucap Qia menjulurkan tangan nya ke arah deeva. tapi malah di serobot cepat oleh Manda.
"gue Amanda, panggil manda aja Qi" ucap Manda tersenyum manis sebagai tanda perkenalan nya. Qia membalas nya dengan senyuman juga.
"MANDAAAAA kan tadi duluan gue!!" semprot Deeva ngegas.
"DEVAAAAAA BERISIK!!!" sahut seisi kelas yg sudah kompak karena terlalu sering meneriaki diva yg suara nya menggelegar seantero kelas itu.
"bodoamat!" sahut Deeva memeletkan lidah nya pada yg lain.
"haha heboh banget sih rat" tanya Qia geleng-geleng kepala.
"emang pada suka heboh sih haha" sahut Ratu.
"Qia, gue Deeva ya yg paling cantik di antara Ratu sama Manda nih" ucap Deeva berjabat tangan dengan Qia.
"udah-udah kelar bubar!!! acara kenalan nya selesai... sekarang ayo cabut kantin!" ajak Ratu melerai basa-basi ini. Ratu memang tipe anak yg lebih suka to the point dari pada harus bertele-tele.
"eh tapi kan belum bel istirahat rat" tanya deeva heran.
"iya rat, belagu lu sama pak asep? habis ini masih ada fisika dua jam kali" sahut Manda yg sama ngeri nya dengan deeva. karena pak asep juga adalah aset killer di SMA AIRLANGGA.
"makanya punya Hp tuh pake buat nyimak grup! tadi pagi putra bilang pak fisika ga ngajar, jamkos kita" gerutu ratu karena kebiasaan Manda dan Deeva yg jarang buka Grup chat kelas. Manda karena hanya memperhatikan roomchat dengan si bucin nya, sedangkan Deeva lebih suka roomchat dengan Grup pecinta drakor nya.
"oh jamkos. oke kita cabut!!!" ajak deeva ngegas dengan semangat. ratu mengangguk mantap lalu hendak pergi sambil merangkul Qia, tapi mereka terhalangi oleh Manda.
"eh bentar dong girls... gue mau ngabarin ayang beb dulu nih" cicit manda buru-buru merogoh saku nya untuk mengambil iPhone milik nya. lalu mengetikan pesan teks pada Bagas dengan cepat dan kembali memasukan nya dalam kantong.
"busett tumben cepet? biasa nya lama" ledek deeva.
"ga aktif dia, palingan juga masih pelajaran di kelas" jawab Manda sambil mengendikkan bahu nya acuh.
"cihh ga percaya sih gue kalo kak Bagas lagi pelajaran" sahut Ratu menggoda Manda.
"nething mulu si sama doi gue" gerutu Manda sebal.
"wah jangan sampe kak bagas lagi meet and greet sama fans-fans nya loh man, bisa kesempar lu nanti" sahut Deeva malah ikut mengompori. Manda menonyor pelan kepala deeva karena saking kesal nya.
"jangan ngadi-ngadi lu depa" semprot Manda ketus.
"bagas siapa si?" tanya Qia kepo.
"tuh bucin nya si manda. ah udahlah yuk kantin" ajak Ratu kembali meluruskan niat mereka untuk ke kantin tadi.
mereka berempat pun berjalan beriringan menuju ke kantin yg berada di lantai bawah dekat gudang yg berhadapan langsung dengan lapangan bola basket.
semua jenis pandangan mengarah ke empat cewek yg melintasi koridor kelas anak-anak MIPA maupun IPS. bagaimana tidak? Ratu, Manda dan Deeva adalah most wanted cantik, dan sekaligus juga anak-anak cheerleaders yg nama nya sudah terkenal luas di SMA AIRLANGGA.
tapi kali ini bukan hanya pesona dari ketiga gadis itu yg mencuri perhatian mereka, melainkan satu sosok cewek cantik yg baru terlihat hari ini. so pasti mereka yakin kalau cewek itu adalah murid baru.
"yg anak baru itu juga ga kalah cantik men" bisik-bisik tetangga mulai terdengar menyebalkan di telinga Qia. Ya! saat-saat seperti inilah yg tak disukai oleh nya, saat ia masuk sekolah baru dan semua orang sibuk berghibahria tentang diri nya.
"berisik banget si.. pengen gue sumpel satu-satu aja rasanya" gerutu Qia membuat Ratu terkekeh.
"udah bisa Qi, bawa santai aja body" tutur Ratu menepuk-nepuk pundak Qia.
"satu sepupu sama-sama galak ya ngab" celetuk manda geleng-geleng kepala.
"EH WOYYYY GHOSTERION GANS LAGI DI HUKUM KELILING LAPANGAN BASKET TUH!!" teriak salah seorang siswi yg dari badge kelas nya adalah kelas 11 juga. mendengar nama itu sontak membuat Manda dan Deeva celingukan minggir ke arah tepian koridor dan melihat ke bawah, dimana ada enam serangkai cogan yg sedang berlari mengitari lapangan basket.
"YAHHH bebeb gue dev... pantesan aja Hp nya off" pekik Manda menunjuk cowok bertubuh tinggi jangkung yg ada di barisan ketiga di antara enam cowok tadi. Manda manggut-manggut kecil.
"ada kak Sam ganteng juga dong man... arghh jadi kasian, tapi cuma bisa diem aaaaa" sahut Deeva menggurutu karena memang dia hanyalah penggemar diam-diam dari Sam. karena sifat sikap Sam yg terlalu cuek dan tertutup.
"Ghosterion gans apaan si?" tanya Qia kepada ratu. Ratu menyeret Qia untuk ikut mendekat pada Manda dan Deeva agar Qia bisa melihat nya langsung.
'oh jadi mereka' batin Qia faham.
"tuh mereka itu yg di sebut Ghosterion gans sama ciwi-ciwi disini. anak geng motor Ghosterion semua" ucap Ratu menjelaskan detail secara singkat. Qia manggut-manggut sambil tersenyum miring karena teringat saat ia mengadu pada salah satu guru yg kebetulan baru saja keluar dari ruang BK saat Qia lewat hendak ke kelas nya.
-flashback on-
"eh anu pak, bapak guru BK disini ya?" tanya Qia saat ia tak sengaja bertatapan tempat dengan seorang guru yg baru saja keluar dari ruang BK yg konon di sebut keramat itu.
"eh iya nak, ada apa?" tanya lelaki separuh baya dengan nama tag 'bambang S.pd itu'.
"emmm maaf ya pak sebelumnya saya belum tau karena saya kan anak baru pindahan hehe, ini cuma mau bilang tadi saya lihat ada gerombolan anak berlima atau berenam gitu pada bolos ke arah rooftop pak" ucap Qia mengadu beneran. sebenarnya saat ia menerima tantangan dari cowok tampan berwajah dingin yg dipanggil 'Vano' oleh sekawan nya itu Qia cuma bercanda belaka. tapi karena waktu dan garis takdir yg tepat dan saling mempertemukan diri nya dengan kesempatan emas itu akhirnya Qia memilih untuk mengadukan nya saja sekaligus untuk mengerjai mereka semua karena sudah mengganggu pagi tenang nya di atas rooftop.
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA KAK🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Nur Borhap
mampir thor seru kyakny ne
2022-03-23
0
Kyran Mounth
menarikkk...hehehe kuyyy lanjut
2022-01-15
0
FR_26
menarik
2021-12-17
2