Sera menerima somay dari Ardan hanya terbengong menatap tak percaya Ardan hanya membelikannya 3 butir sedangkan dirinya sangat lapar.
" Maaf ya Ser....tukang somay yang gue temuin hanya tinggal itu aja dan sisa somay juga hanya itu saja, lagian loe juga ngapain mintanya jam segini kenapa ngga dari tadi atau ngga besok aja". oceh Ardan sambil menyiapkan minum untuk Sera.
" Loe sadar ngga sih? ini mau anak loe bukan mau gue, loe pikir gue mau kaya gini kalau ngga karena hamil anak loe?" ucap Sera sambil menahan air matanya.
" Loe.....intinya gue udah mau tanggung jawab!" balas Ardan sengit.
Ardan yang masih ngantuk langsung kembali ke kamar tanpa menunggu Sera yang masih duduk sambil menikmati somay di meja makan,sesekali Sera menyusut air matanya.
Pagi hari, Sera sudah siap dengan seragam sekolahnya,Ardan yang masih terlelap dibiarkannya, Sera menuju meja makan menghampiri mertuanya.
" Ser...Ardan mana kok kamu sendirian?" tanya Mama Ardan.
" Ardan susah dibangunin Ma" jawab Sera sekenanya sambil menikmati sarapannya.
Mama Ardan menggelengkan kepalanya, dari raut muka Sera sudah terlihat bahwa mereka tidak baik-baik saja.
" Sera hati-hati ya disekolah,jangan terlalu banyak gerak biar kandungan kamu aman sayang, Mama mau yang terbaik buat kamu dan Ardan, kalian masih baru dalam berumah tangga, jadi jangan sungkan bertanya sama Mama ya " nasehat Mama Ardan.
Sera tertegun mendengar ucapan mertuanya, hanya mengangguk sambil meminun susu hamil buatan Mama mertuanya.
" Makasih ya Ma, maaf kalau Sera masih banyak salah " ucap Sera.
Ardan baru turun dari kamarnya dengan tergesa-gesa menghampiri Mamanya dan Sera yang sedang bercengkerama.
" Ma Ardan udah telat kenapa ngga dibangunin sih?" protesnya.
" Kan sudah ada Sera?masa masih Mama yang bangunin?".
Ardan menatap jengah kearah Sera, lalu segera pamit untuk berangkat sekolah tanpa mengajak Sera, akhirnya Sera juga pamit dan berangkat naik ojek langganannya.
Sang Mama hanya menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya.
Disekolah.
Leo sudah menunggu Sera digerbang sekolah, Sera lalu menghampiri Leo untuk berjalan bersama kedalam sekolah sementara Ardan menatap dengan sengit, bagaimana bisa cewek yang kini sudah resmi menjadi istrinya malah bermesraan dengan cowok lain.
" Dasar ngga tahu malu " gumam Ardan.
Didalam kelas, Ardan asik bercanda bersama kedua sahabatnya tanpa memperdulikan Sera yang terus menatap kearahnya.
Sebenarnya Sera ingin sekali menghirup aroma tubuh Ardan tetapi urung karena takut suaminya itu akan menolaknya.
Kelas sudah mulai, semua tampak hening, Sera yang awalnya biasa saja mengikuti pelajaran tiba-tiba kepalanya pusing dan mual, sontak semua pandangan mengarah padanya, termasuk Ardan.
Sera ijin ke toilet disusul Ardan yang mengikutinya, menunggu Sera muntah didalam Ardan menjadi iba, ketika Sera keluar lalu Ardan menariknya kedalam pelukannya sontak Sera merasa nyaman dan rasa mualnya hilang seketika.
" Udah baikan belum?" tanya Ardan.
Sera mengangguk pasrah dalam dekapan suaminya, yah Ardan tahu disaat Sera muntah pelukannya lah obatnya.
" Lain kali kalau mau muntah bilang biar gue tahu, gue ngga mau anak gue ngrepotin loe" ucap Ardan sambil berlalu meninggalkan Sera.
Sedangkan Sera hanya diam mencerna setiap ucapan Ardan, " Apa dia tersinggung dengan ucapan gue semalam?".
Sera melangkah kembali ke kelas.
" Ser loe ngga kenapa-kenapa kan?" tanya Manda sahabatnya.
" Iya Man, gue hanya masuk angin aja kok dan lupa ngga sarapan makanya mual" terangnnya.
" Oh gitu....gue pikir loe hamil, hahahaha...." canda Manda.
Sera tercekat,sedangkan Ardan yang mendengar candaan Manda ikut terdiam.
Ardan menatap kearah Sera, biar bagaimanapun Sera pasti sedih apalagi kini dirinya memang tengah mengandung otomatis kandungannya akan semakin besar lalu melahirkan, bagaimana cara mereka menutupi dari semua orang?.
Ardan berfikir pasti orang tuanya akan membantunya apalagi sekolah ini milik kakeknya yang sudah diberikan kepada Papanya, pasti tidak akan sulit melindungi Sera.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mamanya jangan cuman bisa GELENG KEPALA TERUS,Di nasehatin tuh anaknya, Tanggungjawab tuh bukan hanya Nikah doang,
2024-09-12
0
Qaisaa Nazarudin
Biasanya kalo Mertua baik kayak gini, Pasti yg bikin ulah itu ntar anaknya,Ardan nikahin Sera Cuman karna tanggungjawab doang,Tapi dia gak ada rasa sama Sera,Gitu juga Sera..
2024-09-12
0
Qaisaa Nazarudin
Gini nih kalo labil menikah..
2024-09-12
0