Meskipun tinggal didalam satu mansion tetapi Seren dan Regan jarang bertemu.
Seren sibuk berkebun. Regan yang sibuk dengan pekerjaannya dan terkadang masih sering datang ke perusahaan.
Seminggu sudah Agatha meninggalkan mansion. Tetapi dia tiap hari selalu menelepon Seren untuk menanyakan kabarnya.
Hari ini Seren memindahkan pot pot yang agak besar ke tempat yang lebih banyak terkena sinar matahari. Luka dikepalanya sudah sembuh dan tinggal bekas lukanya saja.
Ketika sedang mengangkat pot besar tiba tiba kakinya tersandung karena tidak melihat ada sekop besar menghalangi jalannya.
"Awww", teriaknya.
Pot yang dipegangnya jatuh dan kaki sebelah kanannya tergores besi sekop yang lumayan tajam.
Tampak darah mengucur dari mata kakinya yang sebelah kanan.
"Ya Tuhan..apalagi ini..ssssshhh", Seren mendesis karena menahan sakit.
Seren mencari sesuatu yang bisa dipakainya untuk menutupi luka dikakinya agar darahnya berhenti mengalir.
Tidak menemukan apapun disana, Seren akhirnya keluar dari rumah hijau dan berjalan terpincang pinjang.
Dia menuju dapur mencari pertolongan.
"Ada apa dengan kakimu nak?", tanya Raul khawatir.
"Kakiku terkena sekop paman..apakah ada perban atau apapun itu?", Seren terdengar ngos ngosan.
"Oh God..terlalu banyak darah..apakah tidak sebaiknya ke dokter nak?", kata Raul semakin panik karena darahnya sama sekali tidak berhenti.
Bibi pelayan yang lain tampak mengerubungi Seren dan memberikan pertolongan apa saja yang mereka bisa.
"Wajahmu pucat nak..sebaiknya kita ke dokter", kata paman Raul.
Meskipun sudah berhasil memakaikan perban, tetapi Raul tetap khawatir apalagi melihat wajah Seren yang semakin pucat.
Seren mengangguk.
"Jangan katakan ini pada aunty dan Regan, paman", ucap Seren lirih.
Raul mengangguk lalu mengangkat Seren ke mobil bersama bibi Ester. Dan merekapun pergi ke klinik kecil didekat sana.
"Lukanya lumayan lebar dan dalam..sepertinya kau terjatuh lumayan keras...kita harus menjahitnya..jika tidak, akan terjadi infeksi", kata dokter.
'Ya Tuhan..dijahit lagi?ada apa denganku akhir akhir ini..benar benar sial...aaaahhhh', batin Seren kesal.
Seren hanya mengangguk. Paman Raul dan bibi Ester menunggu diluar. Seren hanya dibius lokal saja. Jahitan yang diterimanya lumayan banyak yaitu 10 jahitan. Ini bukan luka tergores lagi, tapi sobek dan menganga.
Akhirnya selama 3 jam di klinik, Seren pun kembali ke mansion.
"Pasti sakit ya..sabar ya nak", Bibi Ester menenangkan.
"Hmm..biusnya sudah mulai habis jadi terasa sakit bi", Seren memejamkan matanya menahan sakitnya yang terasa berdenyut denyut.
Paman Raul menggendong Seren dan membawanya ke dalam mansion.
"Ada apa ini?", Regan tampak turun dari tangga dan melihat Seren yang digendong paman Raul.
"Aku hanya tergores", jawab Seren sebelum paman
Raul menjawab.
"Taruh dia disofa paman..aku yang akan mengangkatnya ke atas", perintah Regan.
"Baik Tuan", jawab Raul.
Lalu Raul dan Ester kembali ke paviliunnya. Kemudian Regan menghampiri Seren di sofa dan akan menggendong Seren.
"Wait...aku bisa jalan sendiri", Seren menahan dada Regan dengan tangannya.
"Ke atas?", tanya Regan dengan alis yang terangkat.
Seren mengangguk lalu berusaha berdiri dari sofa tapi dia merasa kesulitan sehingga selalu jatuh kembali ke sofa.
Regan melipat tangannya di dada dan melihatnya dengan tersenyum kecil.
"Sudah?", tanya Regan.
"Hufftt", Seren menghembuskan nafasnya kesal karena ingin berdiri saja dia sangat susah.
Regan kemudian langsung menggendong Seren dan tidak bisa ditolak lagi oleh Seren.
Regan berjalan perlahan dan mulai menaiki tangga.
"Maaf aku merepotkanmu sekali lagi", kata Seren lirih.
"Aku suka direpotkan oleh gadis manis sepertimu", goda Regan.
Seren merasa wajahnya memanas. Dan Regan yang melihat itu tersenyum samar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
marini
ini yg kedua kalinya aku baca novelmu Thor 😍🥰 aku sukaaaaa 😍😍😍🤩🤩🤩
2025-04-09
0
Ami Lee
udah mulai melancarkan aksi ya regan
2024-05-18
1
_metamorfosa_
udah berani goda nih mom, anaknya
2024-04-28
0