#14

Dilorong Seren tak sengaja menabrak seorang wanita paruh baya dengan dandanan yang sangat menor dan memakai pakaian mewah.

"Maaf", Seren menunduk minta maaf.

"Tidak apa nona..wait wajahmu tidak asing..apa aku mengenalmu?", wanita itu tampak memperhatikan wajah Seren dengan seksama.

Seren melihat wanita itu dan tampak terkejut. Lalu dia kembali menunduk.

"Maaf..aku tidak mengenalmu..permisi", Seren segera pergi dari hadapan wanita itu.

Wanita itu tampak mengawasi Seren dan akhirnya masuk ke toilet. Didalam toilet dia masih mengingat ingat wajah Seren.

Seren terburu buru keluar dari restoran. Sampai dia lupa bahwa dirinya datang bersama Regan. Regan yang melihat Seren keluar dengan tergesa gesa menyusul Seren.

"Ser..tunggu..hei..kau mau kemana?", teriak Regan yang berhasil mengejar Seren dan menarik tangannya.

"A..aku mau pulang", kata Seren gugup.

"Ada apa denganmu?apa ada yang mengganggumu?", tanya Regan dengan wajah bingung.

"Tidak..aku hanya ingin pulang..cepaaatt!", teriak Seren tanpa sadar.

"Oke oke..kita pulang.."., kata Regan semberi menenangkan Seren.

Didalam mobil, Regan menelepon Al dan menyuruhnya untuk membayar bill restoran dulu. Dia mengatakan pada Al kalau Seren sedikit tidak sehat.

Tangan Seren tampak bergetar. Kenangan buruk di rumah pelacuran kembali memenuhi otaknya. Mengingat jerit tangis gadis 17 tahun yang dipaksa mentato tubuhnya. Sakit yang luar biasa, itu yang dirasakan Seren kala itu.

"Ser....are you oke?", tanya Regan bingung.

"Tidak..aku tidak baik baik saja..cepat kita pulang", suara Seren tampak gemetar.

'Bagaimana bisa aku bertemu dengan wanita itu di negara yang luas ini?', Seren menutup wajahnya.

Regan menghentikan mobilnya. Dia memegang kedua tangan Seren.

"Hei ada apa?jangan membuatku takut".

Regan membuka tangan Seren yang menutupi wajah. Wajahnya sudah penuh air mata.

"Oh God..katakan padaku apa yang terjadi?", kata Regan dengan sedikit membentak.

"Dimana Regan Al?", tanya Angela.

"Dia sudah pergi..sepertinya Seren sedang tidak enak badan", kata Al.

Wanita paruh baya yang menabrak Seren tadi menghentikan langkah ketika nama Seren di sebut. Kebetulan dia melewati meja Al dan Angela.

'Seren?gadis dengan mata langka itu?yaaa...gadis itu..bingo!! i got you girl.. aku tidak mengenalimu karena matamu berbeda tadi', pikir Wanita tua itu dengan tersenyum licik.

Lalu wanita itu langsung keluar dari restoran dan memerintahkan bodyguardnya untuk mengejar Seren.

Wanita itu bertanya pada petugas parkir apa warna mobil yang dikendarai Seren. Lalu kemudian mengejarnya.

"Sudah 5 tahun aku mencarimu Serenity...kau benar benar membuatku rugi besar dulu..sekarang kau harus membayarnya", kata wanita yang tenyata adalah mami pelacuran.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

BRAKKKK...

Tiba tiba mobil Range rover milik Regan ditabrak dari belakang.

"Aaaaaa....cepat pergi dari sini Regan..Cepaaaattt", Seren berteriak histeris.

"Tenanglah Ser...aku akan keluar", kata Regan.

"NO!!!!!...kau tidak boleh keluar...JANGAN!!!", Seren memegang tangan Regan agar tidak keluar dari mobil.

Terlihat beberapa orang bertubuh kekar mengetuk jendela mobil Regan mengisyaratkan agar keluar dari mobil.

Seren menggeleng pada Regan dan memegang tangannya erat.

"Tenanglah..kau disini saja", Regan berusaha menenangkan Seren.

"Mereka berbahaya Regan..jangan keluar kumohon", Seren menangis sejadi jadinya.

Lalu Regan melepas tangan Seren dan mengambil senjata api dan pisau yang selalu dia letakkan di laci mobil. Pisau dia berikan pada Seren. Sedangkan pistol dia letakkan di balik bajunya.

Regan membuka pintu mobilnya lalu Seren menguncinya dari dalam.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***