#11

Regan dan Agatha terlihat menikmati sarapan bersama di meja taman. Agatha lebih suka sarapan dan makan malam di taman. Itu membuat moodnya baik karena memandang pemandangan taman yang indah.

"Mom..dimana temanmu yang selalu kau banggakan itu?", yang dimaksud Regan adalah Seren.

"Seren?sesekali dia menemani mommy makan tapi dia sangat menjaga jarak dengan mommy Regan..dia masih merasa tidak enak karena menganggap mommy majikannya...padahal mommy sudah mengatakan padanya kalau mommy menganggap dia putri momny sendiri", cerita Agatha panjang lebar.

"Mengapa mommy begitu peduli padanya?", Regan bertanya sambil menikmati sarapannya.

""Entahlah...sejak pertama kali bertemu dengannya, mommy ingin merawatnya..dia yatim piatu Regan..bayangkan dia tidak punya siapapun didunia ini", wajah Agatha terlihat sedih.

Regan tahu bahwa sang mommy memang mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi. Agatha sangat peka dan tidak pernah tega melihat orang yang kekurangan hidupnya.

Maka dari itu sang mommy memiliki yayasan sosial yang bisa menyalurkan sebagian hartanya untuk orang orang yang kurang beruntung.

"Raul..apakah Seren sudah makan? Pagi ini?", tanya Agatha pada Raul yang ada dibelakangnya.

"Sudah nyonya...tadi pagi nona Seren makan di dapur bersama pelayan yang lain".

"See?dia lebih suka makan di dapur daripada bersama mommy", katanya pada Regan.

"Itu artinya dia tau dimana posisinya mom..dan kurasa dia orang yang punya sopan santun...dan dia tidak mengambil keuntungan apapun karena mommy menyukainya", Regan berpendapat.

"Ya...tapi Seren lebih ke membatasi dirinya untuk berhubungan dengan orang luar..dia terlalu tertutup dan selalu menyendiri..bahkan ketika mommy ingin membiayainya kuliah, dia menolak...dan kau tahu, dia sama sekali tidak punya impian hidup ataupun cita cita..hidupnya mungkin terlalu berat sampai sampai dia berpikir bisa hidup saja sudah membuatnya bersyukur", Agatha bercerita panjang lebar.

Agatha dan Regan akhirnya menghabiskan makanannya. Dan Agatha mengajak Regan untuk membantunya berkebun.

"Kau sudah janji untuk berkebun bersama mommy, Regan...dan kau tidak bisa menolaknya..kau benar benar milik mommy seminggu ini", Agatha sudah mengultimatum Regan.

"Ya....ya..ya...", Regan menjawab pasrah dan mengikuti sang mommy menuju rumah hijau.

Seren sudah berada di rumah hijau dan tampak memindahkan beberapa pot pot kecil yang sudah tumbuh tunas.

Seren memakai dres pendek yang panjangnya diatas lutut berwarna pink. Agatha benar benar memilihkan baju yang sangat girly pada Seren. Keinginannya membeli baju anak perempuan dia salurkan pada Seren.

Seren tampak manis dan terlihat seperti anak remaja dalam balutan dress itu. Rambut coklatnya dikuncir kuda seperti biasanya.

Agatha masuk ke dalam rumah hijau dengan Regan yang berada dibelakangnya.

"Selamat pagi sayang", sapa Agatha pada Seren.

Seren menoleh ke asal suara dan tersenyum tipis.

"Pagi aunty", jawabnya.

Regan melihat penampilan Seren yang sangat berbeda dengan yang dilihatnya kemarin.

Seren langsung menunduk ketika tatapan matanya bertemu dengan mata tajam Regan.

"Baiklah..ayo kita bekerja", kata Agatha dengan semangat.

Regan masih tidak beranjak dari tempatnya. Dia masih melihat ke arah Seren.

"Regan....", panggil Agatha.

Lalu Regan mengikuti sang mommy.

Mereka bekerja di meja besar yang sama. Agatha dan Seren tampak sibuk memindahkan bibit yang sudah bertunas ke dalam pot pot kecil.