#16

Regan memberikan baju kemeja bersihnya pada Seren. Lalu Seren pun mengganti bajunya yang kotor sekaligus membersihkan tubuhnya dikamar mandi.

Jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Seharusnya mereka sedang tertidur saat ini tetapi insiden ini membuat mereka tidak tidur semalaman.

Seren masuk ke kamar mandi. Dia membuka softlensenya yang membuat matanya agak memerah. Lalu memakai Kemeja Regan yang terlihat kebesaran di badannya yang langsing.

Kemudian Seren keluar dan duduk di sofa panjang di ruang tengah penthouse.

Regan mengambil kopi dan menaruhnya di meja.

Seren hanya terdiam dan menunduk. Dia tidak tahu harus memulai cerita dari mana.

"Siapa mereka?", akhirnya Regan bertanya.

Lama Seren terdiam.

"Aku pernah dijebak ke rumah pelacuran ketika masih berumur 17 tahun", suara Seren bergetar.

Regan mendengarnya dengan seksama.

"Wanita tua itu menjebakku dan membuatku masuk ke rumah pelacuran..mereka menyiksa semua calon pelacur dengan cara mentato tubuh mereka dengan paksa..semakin kami membangkang makan akan semakin banyak tato di tubuh kami", suara Seren tercekat.

"Aku berhasil kabur dengan 2 orang wanita lainnya ketika kami akan diantar ke sebuah hotel untuk menemui pelanggan pertama kami", lanjut Seren.

Tangan Seren tampak bergetar mengingat kejadian itu. Rasa sakit itu masih sangat membekas di ingatannya meskipun dia sudah sangat menguburnya dalam dalam.

Regan menghampirinya dan menggenggam tangan Seren.

Regan tidak bisa membayangkan Seren sudah mengalami hal kejam seperti itu di usianya yang masih remaja.

"Akan kupastikan mereka tidak akan mengganggumu lagi karena aku akan memusnahkan mereka dan sarangnya", kata Regan serius.

Seren masih menunduk dan terdiam. Menceritakan hal ini pada Regan membuatnya sedikit lega.

"Jangan ceritakan hal ini pada aunty", kata Seren lirih.

"Tidurlah...besok kita baru pulang ke mansion", Lalu Regan menggandeng tangan Seren dan membawanya ke dalam kamarnya.

"Tidurlah disini...aku akan tidur disofa..oiya aku tidak menemukan tasmu..sepertinya terjatuh dijalan", kata Regan.

"Hmm..terima kasih", jawab Seren singkat lalu menatap Regan.

Regan melihat ada yang berbeda dengan mata Seren. Karena sedari tadi Seren menunduk, jadi Regan baru melihatnya sekarang.

Regan memegang dagu Seren agar bisa melihat matanya dengan jelas. Dan Seren tahu apa yang ingin diketahui Regan.

"Hmm..ini warna asli mataku..aku memiliki mata heterochromia jadi punya warna yang berbeda..aneh bukan?", Seren menjelaskan dengan singkat.

"Tidak..ini sangat indah..selama ini kau menutupinya dengan softlense?jangan lakukan itu, itu akan membuat matamu sakit", Regan masih menatap mata Seren yang menurutnya punya daya hipnotis yang kuat.

"A...aku mau tidur", kata Seren.

"Hmm..tidurlah", Regan melepaskan dagu Seren dan berbalik pergi.

Keesokan harinya, Seren dan Regan sama sama bangun agak siang. Itu dikarenakan mereka baru tidur sekitar jam 4 pagi.

Regan meletakkan baju dress berwarna hitam didepan pintu kamar yang dipakai Seren. Regan menyuruh asistennya membelikan Dress itu untuk Seren. Lalu Seren memakainya.

Dres hitam itu tampak membentuk lekuk tubuh Seren karena terlihat ketat dibagian dada dan pinggul tapi setidaknya mempunyai panjang sebetis meskipun terdapat belahan sampai setengah pahanya.

"Kemarilah..kita makan dulu", kata Regan. Seren melihat sudah banyak makanan yang tersedia di meja makan.

Seren mengangguk dan duduk. Kemudian mereka menikmati makan bersama tanpa ada obrolan apapun.

Terpopuler

Comments

_metamorfosa_

_metamorfosa_

ciyeee, dari mata turn ke hati niye 🤭

2024-04-28

1

_metamorfosa_

_metamorfosa_

Itu unik seren

2024-04-28

0

_metamorfosa_

_metamorfosa_

Ngga pake softlense ya jadinya

2024-04-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!