#13

Agatha membelikan begitu banyak barang untuk Seren. Itu membuat Seren tidak enak hati. Karena Seren sama sekali tidak bisa menolak keinginan Agatha yang terbilang sangat gigih.

Regan hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang Mommy.

Seren terlihat mencari cari sebuah toko yang menjual softlense.

"Kau mencari sesuatu Ser?", tanya Agatha.

"Aku ingin membeli soflense aunty".

"Apakah matamu minus?", tanya Agatha.

"Hmm..iya aunty..aku sudah lama memakai softlense",.

"Baiklah..ayo kita cari".

Dan merekapun masuk ke dalam toko kacamata yang juga menjual softlense.

Regan hanya pasrah mengikuti dibelakang para Ratu.

Regan yang memakai kaos santai berwarna hitam dan celana jeans serta rambut yang klimis membuat para wanita disekitarnya terpesona melihatnya.

Tapi itu tidak berlaku bagi Seren. Seren bahkan sama sekali tidak melihat Regan. Dia benar benar menghindari bertatapan mata dengan Regan.

• Di dalam mall, Agatha bertemu dengan teman sosialitanya yang juga merupakan donatur di yayasannya.

Dan Agatha memutuskan untuk pergi bersama temannya. Dia menyuruh Regan dan Seren pulang terlebih dahulu.

'Oh..lagi lagi aunty meninggalkanku bersama Regan...huffttt', batin Seren.

Regan dan Seren sudah berada dimobil. Berjalan jalan di mall membuat mereka lupa waktu dan tak terasa sudah menjelang malam hari.

"Kita makan dulu diluar", kata Regan.

"Hmm", jawab Seren singkat dan melihat ke arah luar jendela mobil.

Seren tidak pernah berada dalam situasi ini. Bermimpi pun tidak pernah. Berada di dalam mobil mewah dengan seorang CEO tampan yang menjadi supirnya. Dia tidak tahu apakah dia harus senang atas kehidupannya yang tiba tiba berubah.

Seren tidak ingin berharap terlalu tinggi. Dia selalu mengingatkan dirinya untuk tidak terbang terlalu tinggi karena jika jatuh rasanya akan sakit sekali.

Mobil Regan sampai disebuah restoran mewah. Restoran yang dulu pernah menjadi tempat bekerja Seren.

"Ayo turun", perintah Regan.

Seren turun dengan enggan. Kakinya terasa berat melangkah. Tapi perintah Regan adalah mutlak. Dia adalah majikan Seren.

Karena penampilan Seren yang berbeda, tidak ada yang mengenal Seren di restoran itu.

Seren memesan makanan yang sama seperti Regan.

"Regan...kau disini juga?", Angela ternyata ada di restoran ini juga.

Angela melihat ke arah Seren.

"Hai Angela..kau dengan Al?", tanya Regan.

"Hmm...apa kami boleh bergabung?", tanya Angela penuh senyum.

"Of course..dimana Al?".

"Aku akan memanggilnya" .

Tak lama kemudian, Al dan Angela datang dan duduk satu meja dengan Regan dan Seren.

"Wohooo...whats up bro", sapa Al.

Regan dan Al saling menyapa dan Al melihat ke arah Seren.

"Siapa dia Regan?pacar barumu?", Al meledek Regan.

"Shut up Al".

"Dia Seren..kau bertemu dengannya kemarin di mansion", jawab Regan singkat.

'Dia gadis yang kemarin?apa aku tidak salah liat?' batin Angela tidak senang.

"Oh ya ..aku lupa kalau begitu aku ingin berkenalan lagi..ehem ehem..perkenalkan namaku Aliando nona", Al mengulurkan tangannya.

Tetapi Seren hanya melihatnya saja tanpa menyambut uluran tangan Al.

"Sudahlah..ayo pesan makanan", kata Regan.

Regan merasa ingin tertawa karena Seren benar benar tidak menggubris Al.

Lalu merekapun makan. Seren hanya diam saja karena memang dia tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

Seren pamit ke toilet begitu juga dengan Angela.

Ketika akan keluar dari toilet, Angela menghentikannya.

"Hmm...apa kau dekat dengan Regan?", tanya Angela.

"Tidak", jawab Seren dingin.

"Baguslah..dia milikku", Angela berkata dengan pedenya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***