"Woy berisik ini rumah bukan hutan yah".Kata Lia yg emosi karena berisik.
"Iya sorry sorry sensi amat hidup loh neng".Kata Boy.
Boy pun memasak mie instan untuk dirinya dan Salsa.
"Saaaaa mie instannya udah jadi nih".Teriak Boy yang sedang memasukan mie instan kedalam mangkuk.
"Iya bentar".Teriak Salsa.
Tak berselang lama Salsa pun turun kebawah untuk makan mie instan.
"Mana?".Tanya Salsa.
"Tuh".tunjuk Boy kemeja di sebelahnya.
"Kata gue kan masak mie instan goreng beg*".Kata Salsa saat melihat ke mie instannya ternyata mie instan kuah.
"Tinggal goreng aja tuh mie instannya kalau mau digoreng".Jawab Boy santai sambil memakan mie instannya.
"Ya enggak gitu juga kali konsepnya,bener bener deh loh nggak punya otak".Kata Salsa kesal.
"Udah sih makan aja,kalau nggak mau sini gue makan".Kata Boy beranjak dari duduknya untuk mengambil mie instan punya Salsa tapi ditahan oleh Salsa.
"Eh enak aja".Kata Salsa sambil duduk dimeja makan.
Saat mereka asik makan tiba tiba Panji datang.
"Woy lagi pada ngapain?".Tanya panji yang berjalan menuju meja makan tersebut.
"Makan mie instan".Jawab Salsa dan Boy bersamaan.
"Oh,nih gue bawa martabak".Kata Panji sambil menyimpan martabak itu dimeja makan.
"Wih kebeneran nih gue masih laper".Kata Boy langsung meyambar martabak tersebut.
"Emang loh enggak makan nasi?".Tanya Panji saat sudah duduk dimeja makan.
"Enggak abis sama Lia".Jawab Boy sambil memakan martabak coklat keju tersebut.
"Kenapa bisa abis sama Lia?".Tanya panji lagi penasaran.
"Panjang ceritannya sepanjang kereta api tut tut tut".Kata Boy menjawab dengan nyanyian.
"Oh ya udah nggak usah diceritain".Kata Panji males kalau ceritanya Panjang bisa bisa dia ketiduran kalau mendengar ceritanya Panjang.
"Loh mau ngapain kesini?".Tanya Salsa sambil mencomot martabak tersebut.
"Nggak tau disuruh Lia".Jawab Panji.
Saat mereka bicara Lia pun turun
"Eh loh udah nyampe Ji".Kata Lia yang ikutan duduk juga dimeja makan.
"Belum masih dirumah,pake nanya lagi orang dia udah disini".Kata Boy mulutnya penuh dengan martabak.
"Gue nanya panji bukan nanya loh sapii".Kata Lia kesal dengan Boy.
"Loh mau ngapain panggil Panji Ya?".Tanya Salsa kepo.
"Ntar gue ngomongnya mending cepetan makan martabaknya,belepotan lagi kaya anak kecil makannya".Kata Lia saat melihat mulut Salsa dan Boy belepotan dan dia merasa jijik.
"Eh iya nggak nyadar gue".Kata Salsa langsung menjilat coklat yg belepotan dibibirnya.
"Eh enak aja ini jatah gue".Kata Boy karena martabaknya tinggal saty lagi dan itu mau diambil oleh Salsa.
"Ngalah ngapa sama cewek".Kata Salsa memelas karena dia masih lapar.
"Kalau ceweknya cantik sih gue ngalah tapi kalau ceweknya kaya loh idih najis".Kata Boy sambil menirukan orang yg mabuk
"Wah gue itu cantik tau lo aja yg buta".Kata Salsa kesal karena Boy mengejek wajahnya yang cantik ini.
"Udah stop masalah makanan aja diributin mulu".Kata Lia menengahi.Begitulah Lia selalu menengahi Salsa dan Boy kalau sedang berantem,tapi kadang kalau berantem Salsa dan Boy kelewatan Lia tidak mempedulikannya.
"Iya iya".Kata Boy sambil mencomot martabak tersebut.
"Yah yah curang".Kata Salsa cemberut.
"Bodooooooo".Kata Boy.
"Udah sana cuci piringnya sendiri nggak usah nyuruh bibi".Kata Lia.
"Iya iya nyonya".Kata Boy sambil berlalu ketempat cuci piring.
"Eh tunggu nih sekalian punya gue cuciin".Kata Salsa sambil menyerahkan mangkok bekas mie instannya.
"Huh disini gue kaya berasa pembantu".Kata Boy mengerutu.
"Emang cocok sih lo jadi pembantu haha".Kata Salsa sambil ketawa.
Salsa,Lia dan Panji pun menuju ruang tamu.
"Tadi loh mau ngapain panggil Panji?".Tanya Salsa yang masih kepo.
"Eh jangan ngomong dulu tungguin gue,gue juga kepo".Teriak Boy yang sedang mencuci piring.
"Iya,loh cowok tapi keponya minta ampun".Kata Lia.
"Serah gue lah hidup hidup gue".Teriak Boy lagi.
"Nggak usah teriak teriak kali gue juga denger".Kata Lia kesal karena Boy teriak teriak terus seperti tarzan.
"Udah cepetan nyuci mangkoknya".kata Salsa.Boy pun mencuci mangkok dengan sangat cepat.
Setelah selesai mencuci mangkok,Boy pun menyusul Salsa,Lia dan Panji yang berada diruang tamu.
"Ayo mau ngomong apaan tadi?".Tanya Boy.
"Jadi gue ngumpulin kalian kesini gue mau kita buat anggota mafia".Kata Lia santai.
"MAFIA".Kaget mereka.
"Iya".Kata Lia.
"Tunggu tunggu kenapa lo tiba tiba mau buat anggota mafia?".Tanya Salsa penasaran.
"Yah buat seru seruan aja".Jawab Lia.
"Tapi itukan bahaya nanti kita banyak musuh".Kata Panji yang tahu akibat dari membuat Mafia.
"Iya gue tau,tapi gue mau tetep buat anggota mafia".Kata Lia keukeuh dengan kemauannya.
"Terus kalau kita ngebentuk anggota mafia siapa yg jadi ketuannya?".Tanya panji lagi.
"Dia".Tunjuk Lia ke Salsa.
"What kenapa gue?".Tanya Salsa kaget.
"Karena diantara kita yg paling bisa bela diri loh".Kata Lia.Memang benar diantara mereka berempat Salsa lah yg sangat jago bela diri,karena dia diajarkan oleh Papahnya seni bela diri dari kecil.
"Gue nggak mau ah,Panji aja tuh dia juga jago bela diri".Kata Salsa menawarkan panji.
"Memang panji juga jago bela diri tapi nggak sejago loh".Kata Lia tetap ingin Salsa yang jadi ketua mafianya.
"Ya udah kalau gitu Boy aja dia badannya besar".Kata Salsa menawarkan Boy.
"Dia,yang ada anggota mafia kita pada mati".Kata Lia mengejek Boy.
"Weleh weleh kurang asem loh".Kata Boy tidak terima dengan omongan Lia.
"Udah gimana pada mau nggak?".Tanya Lia lagi dan mengabaikan omongan Boy.
"Kalau gue sih setuju setuju aja,apalagi kalau ketuannya Salsa".Kata Boy.
"Gue juga setuju setuju aja".Tambah panji.
"Kalau loh Sa setuju nggak?"Tanya Lia.
"Nggak tau gue pikir pikir dulu".Jawab Salsa,karena dia merasa kurang pantas.
"Ok kalau gitu gue tunggu jawaban loh besok".Kata Lia.
"Iya,ya udah gue mau istirahat dulu".Kata Salsa sambil bangkit dari duduknya.
"Ya udah gih istirahat".Kata Lia.Salsa pun berjalan menuju kamarnya.
"Kenapa enggak loh aja Ya yang jadi ketuannya".Kata Boy saat Salsa sudah pergi.
"Gue cuman tau bela diri sedikit itu pun diajarin Salsa".Kata Lia.
"Terus kalau kita udah ngebentuk anggota mafia kita mau ngapain?".Tanya Panji.
"Kita bela kebenaran lah".Kata Lia bangga.
"Haha kirain gue kita jadi anggota mafia yg bunuh bunuh orang itu".Kata Boy.
"Yah enggak".Kata Lia.
"Kita tunggu aja keputusan Salsa".kata panji.
"Iya".Kata Lia.
"Ya udah gue juga mau istirahat,lo mau nginep apa mau pulang Ji?".Tanya Lia.
"Ngineplah".Jawab panji,karena sudah malam jadi Panji menginap dirumah Salsa.
"Ya udah gue duluan".Kata Lia berjalan menuju kamarnya.
"Kita juga istirahat yuk".Ajak Boy kepada Panji
"Ayo".Jawab panji sambil merangkul bahu boy menuju kamar mereka.
Dan mereka pun istirahat dengan tenang.
.
.
.
Pagi pun datang semua sudah pada ngumpul dimeja makan untuk sarapan.
"Jadi gimana Sa mau nggak loh jadi ketua mafia?".Tanya Lia sambil memakan rotinya.
"Hmm...Gue mau".Jawab Salsa.
"Yes".Teriak Lia girang sambil memeluk Salsa,karena dia terlalu senang jadi memeluk Salsa.
"Udah sana awas gue lagi sarapan juga".Kata Salsa sambil menyingkirkan badan Lia dari tubuhnya.
"Kita bentuk anggota mafia apa namanya?dan kita cari dimana anggotanya?"Tanya Boy berturut turut.
"Udah gampang itu mah,mending sarapan dulu nanti kita obrolin pas pulang kuliah".Kata Salsa sambil mengunyah rotinya.
"Oke lah bos Q".Kata Boy meminum susunya.
Mereka pun sarapan dengan tenang.Selesai sarapan mereka langsung berangkat ke kampus menggunakan mobil Salsa.
...Cintailah dirimu terlebih dahulu dan semua hal lainnya menjadi sejalan. Kamu benar-benar harus mencintai diri sendiri untuk menyelesaikan apa pun di dunia ini....
...- Lucille Ball -...
JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAN VOTE YAH GUYS👍💬😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments