...Orang yang bahagia merencanakan tindakan,mereka tidak merencanakan hasil....
...- DENNIS WAITLEY -...
"Kalau gitu sebentar mbak".Kata repsionis itu sambil menelepon seseorang.
"Mari mbak ikut saya".Kata repsionis itu,Salsa pun mengangguk sambil mengekori repsionis itu.
Mereka berdua pun masuk ke lift menuju ruangan CEO.
Ting
Lift pun terbuka.
"Mari mbak".Kata repsionis itu,Salsa hanya mengangguk sambil tersenyum.
Tok tok
Dan keluar seseorang yang membuat Salsa terkejut.
"ABANGGGGG".Teriak Salsa sambil memeluk orang itu.
"Ini beneran abangkan?".Tanya Salsa lagi.
"Maaf mbak mungkin salah orang,saya nggak punya adik".Kata orang itu,yang menurut Salsa abangnya.
"Nggak mungkin orang mukannya aja sama".Kata Salsa kekeh.
"Maaf mbak tapi benaran saya bukan abang anda".Kata orang itu.
"Ada apa ini berisik sekali Dillan".Kata Jefry yang langsung menyusul ke pintu karena berisik.
"Ini bos dia salah orang,padahalkan saya bukan abangnya".Kata orang itu,ya orang itu adalah Dillan Rikardo asisten Jefry.
"Nih kalau nggak percaya kalau anda itu abang saya".Kata Salsa menyerahkan foto Salsa dan Abangnya ke Dillan.
Bayangin aja ini Salsa waktu SMP dan Dillan waktu masa kuliah😂
Dan alangkah terkejutnya Dillan ternyata benar dirinya pernah foto dengan Salsa.
"Tapi saya masih tidak percaya".Kata Dillan ketus.
"Kalau gitu kita tes DNA aja".Kata Salsa kekeh.
"Saya sibuk permisi".Kata Dillan pergi keruangannya lagi.Sedangkan Salsa merasa sedih karena abangnya tidak mengenalinnya padahal dia sudah cari cari dari dulu abangnya tapi tidak ketemu, tapi sekarang sudah ketemu abangnya tidak mengenalinya.
Flashback on kejadian 6 tahun lalu
Waktu itu Salsa pulang sekolah dijemput abangnya yang baru balik kuliah di Paris,Perancis.
"Abanggg".Teriak Salsa sambil berlari keabangnya dan memeluknya.
"Eh cil apa kabar loh?".Tanya Bang Dillan yang membalas pelukan adik satu satunya itu.Ya nama abangnya Salsa adalah Dillan Rang.
"Ih Salsa udah besar,udah SMP juga".Kata Salsa cemberut.
"Hehe iya deh iya".Kata Bang Dillan sambil mengacak rambut Salsa.
"Ih abang jadi berantakan kan rambut Salsa".Kata Salsa marah.
"Udah ayo masuk,atau gue tinggal nih,lagian loh nyusahin banget sih bukannya loh yang jemput gue yang baru pulang dari Perancis, eh malah loh yang nyuruh gue jemput loh kan kebalik".Kata Bang Dillan yang sudah ada dikemudinya.
"Haha kan Salsa masih kecil nggak bisa bawa mobil sendiri,nanti deh kalau Salsa udah besar Salsa jemput bang Dillan".Kata Salsa yang sudah naik dikursi mobil.
"Tadi katanya udah besar".Kata Bang Dillan.
"Emang udah besar tapi kan belum bisa bawa mobil".Kata Salsa.
"Iya deh serah loh".Kata Bang Dillan sambil mengemudikan mobilnya.
"Abang nanti beli es krim dulu yah".Kata Salsa.
"Iya tapi pakai duit loh".Kata Bang Dillan.
"Ih pakai duit abang dong kali kali traktir Salsa".Kata Salsa.
"Huh pemaksa dasar".Kata Bang Dillan.
"Bodo".Kata Salsa.
Mereka berdua pun mampir dulu ke mini market.
Dan tanpa banyak omong Salsa langsung keluar menuju mini market itu.
"Dasar nggak sabaran".Kata Bang Dillan sambil geleng geleng kepala dan menyusul Salsa.
"Woy tungguin gue".Kata Bang Dillan.
"Bang Dillan lama".Kata Salsa yang langsung masuk ke mini market itu,disusul oleh Bang Dilla.
"Cepetan belinya gue mau istirahat nih badan gue pegel pegel".Kata Bang Dilla.
"Iya ini juga tinggal bayar,mana duitnya?".Tanya Salsa.
"Nih".Jawab Bang Dillan sambil menaruh duitnya ke jidat Salsa.
"Salsa bukan pampir bang".Kata Salsa sambil berjalan menuju kasir.
"Loh emang bukan pampir tapi mirip pampir".Kata Bang Dillan.
"ABANGGG".Teriak Salsa dan Bang Dillan langsung lari sambil ketawa.
"Ini kembaliannya dek".Kata kasir mini market itu,dan Salsa langsung menerimannya dan berlari menuju mobil.
"Eeet,loh mau ngapain?".Tanya Bang Dillan karena Salsa sudah siap siap memukulnya.
"Mukul abang".Kata Salsa.
"Ya udah nih pukul,tapi loh gue turunin disini".Kata Bang Dillan dan Salsa pun tidak jadi memukul bang Dillan.
"Curang".Kata Salsa.
"Bukan curang tapi pintar".Kata Bang Dillan sambil mengemudikan mobilnya.
"Serah abang aja deh".Kata Salsa sambil memakan es krimnya.
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah.Dan tiba tiba ada yang mencegat mobil Bang Dillan.
"Bang mereka siapa?".Tanya Salsa ketakutan karena ada banyak orang yang membawa senjata.
"Gue juga enggak tahu,loh tunggu disini jangan keluar oke".Kata Bang Dillan sambil membuka pintu mobil.
"Abang jangan keluar Salsa takut".Kata Salsa.
"Udah nggak usah takut,kalau gue kenapa napa loh langsung keluar dari mobil dan lari oke".Kata Bang Dillan mengingatkan,dan Salsa hanya mengangguk.Bang Dillan pun keluar dari mobil.
"Siapa kalian hah?".Tanya Bang Dillan.
"Nggak usah banyak bac*t,mendingan loh serahin barang barang loh".Kata orang itu.
"Enak aja gue beli barang barang gue pakai duit bukan pakai daun".Kata Bang Dillan.
"Banyak omong loh".Kata orang itu yang langsung menyerang Bang Dillan,tapi Bang Dillan berhasil menangkisnya.Dan terjadi lah pengeroyokan.Karena terlalu banyak orangnya Bang Dillan pun tumbang.
"ABANGGG".Teriak Salsa histeris karena abangnya berlumuran darah.(Dan kalian tahu lah yah kenapa Salsa trauma darah).
"Cepetan lari cil".Kata Bang Dillan.
"Tapi abang gimana?".Tanya Salsa.
"UDAH NGGAK USAH PEDULIIN GUE".Teriak Bang Dilla.
Dan dengan berat hati Salsa pun berlari dengan sangat kencang.
"Abang hiks hiks hiks".Tangis Salsa.
Dan setelah berlari cukup jauh Salsa baru ingat bahwa dirinya bawa HP.
"Ah kenapa nggak inget sih kalau bawa HP".Kata Salsa dan langsung menghubungi Mamahnya.
"Hallo mamah hiks hiks abang mah".Kata Salsa terisak.
"Abang kenapa nak?".Tanya mamah Salsa/Mikayla.
"Abang hiks hiks".Kata Salsa tidak bisa meneruskan omongannya.
"Pelan pelan,abang kenapa?".Tanya mamah Salsa/Mikayla.
"Abang dipukulin orang maaah".Kata Salsa sambil menangis.
"APA!!!".Kaget mamah Salsa/Mikayla.
"Sekarang kamu dimana?".Tanya Mamah Salsa/Mikayla lagi.
"Dijalan.........".Kata Salsa.
"Oke kalau gitu kamu tunggu disitu jangan kemana mana".Kata Mamah Salsa/Mikayla.
"Iya hiks hiks hiks".Kata Salsa sambil menangis dan mematikan sambungan teleponnya.
"Hiks hiks hiks".Tangis Salsa.
...Apabila satu pintu tertutup, maka pintu yang lainpun terbuka lebar. Akan tetapi seringkali kita menatap pintu yang tertutup itu begitu lamanya dan begitu sedihnya, sehingga kita tak menyadari ada pintu lain yang terbuka lebar bagi kita....
...- Alexander Graham Bell -...
JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAN VOTE YAH GUYS👍💬😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments