...Seorang pria tidak akan pernah menjadi seorang pria yang besar tanpa adanya perempuan hebat di sisinya yang selalu memberi dukungan dan harapan dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil....
...- ** Habibie -...
"Kita beli makan apa?".Kata Salsa saat sedang dalam perjalanan.
"Kita beli makan pecel ayam kayanya enak tuh".Tawar Boy,soal makanan Boy pasti cepat dan semangat 45.
"Ya udah".Kata Salsa melaju menuju tukang pecel ayam langganan mereka bertiga.
.
.
.
Tak berselang lama mereka bertiga pun sampai ditukang pecel lele.
"Udah sana turun gue nunggu dimobil aja".Kata Salsa ke Lia.
"Ok kalau gitu,lo mau makan dirumah loh apa makan dirumah kita?".Tanya Lia ke Boy.
"Gue mau makan dirumah kalian sekalian nginep hehe".Jawab Boy cengegesan.Memang Salsa dan Lia itu tinggal bareng dirumah Salsa,karena mereka mau hidup mandiri jadi mereka tinggal tidak dengan keluarga mereka.
"Loh hobi amat nginep dirumah gue".Kata Salsa karena hampir setiap hari Boy nginep dirumahnya.
"Mungkin dia diusir sama keluarganya karena kebanyakan makan".Kata Lia sambil keluar dari mobil dan berjalan menuju tulang pecel lele tersebut.
"eh enak aja,gue bosen dirumah nggak ada siapa siapa,lo tau sendiri kan nyokap bokap gue itu sibuk banget".Curhat Boy.
"Kasihannya diri mu perguso".Kata Salsa bercanda.
"Ho oh kasihannya diriku".Kata Boy menambahkan.
"Udah ah nih karena gue baik hati gue kasih camilan nih".Kata Salsa memberikan camilannya.
"Kalau tau gitu gue sedih setiap hari biar loh kasih camilan".Kata Boy sambil mengambil camilan Salsa tersebut.
"Huh maunya".Kata Salsa.
"Eh itu ngapain orang orang pada cepet banget bawa motornya?".Tanya Boy saat melihat keluar jendela mobil ada orang mengendarai motornya dengan sangat cepat.
"Mana gue tau lagi pada tawuran kali".Kata Salsa santai.
"Eh tunggu tunggu itu kaya orang yg nabrak gue tadi".Kata Salsa saat melihat kearah mobil yang kacanya terbuka.
"Ah masa salah liat kali luh".Kata Boy.
"Nggak itu beneran orang yg nabrak gue".Kata Salsa terus menatap orang yang ada didalam mobil tersebut untuk memastikan.
"Gue harus kejar tuh orang".Kata Salsa lagi.
"Eh ngapain dikejar?,orang loh nggak mati ini".Kata Boy.
"Emang nggak mati tapi pinggang gue sakit".Kata Salsa menyalakan mobilnya dan melaju dengan cepat mengejar orang yang tadi menabrak dia.
"Saaaaaaaaa".Teriak Lia karena dia ditinggal oleh Salsa.
"Wah dia ngerjain gue apa gimana nih awas loh sa gue bales nanti dirumah".gerutu Lia.Lia pun memberhentikan Taksi,karena dia males kalau harus hubungin Salsa dulu ribet.
Sedangkan Salsa masih mengerjar orang itu.
"Udah Sa stop gue pusing nih".Kata Boy karena Salsa membawa mobil nya sangat kencang.
"Diam ah berisik loh".Kata Salsa yang sedang serius mengemudikan mobilnya.
"Yahkan ketinggalan,gagara loh sih berisik".Kata Salsa kehilangan jejak orang itu.Salsa pun memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
Saat mobil Salsa sudah berhenti Boy langsung turun dari mobil dan...
oek oek
Suara munta Boy.
"loh kenapa boy?"Tanya Salsa yang ikut keluar dari mobil dan tidak lupa membawa minum untuk Boy karena dia tahu Boy muntah tapi dia nanya buat basa basi aja.
"Gue lagi makan bubur,nggak liat apa orang lagi muntah juga".Jawab Boy kesal dengan Salsa.
"Hehe sorry nih minum dulu".Kata Salsa sambil cengegesan.Boy pun mengambil minuman itu.
"Udah yuk balik ah gue nggak enak badan nih gagara loh".Kata Boy sambil mengelap mulutnya dengan tisu yang diberikan Salsa.
"Iya kan gue udah bilang sorry".Kata Salsa saat boy memasuki mobil.
"Udah ayo cepetan".Kata Boy dibalik jendela mobil karena Salsa tidak masuk masuk kedalam mobil.
"Eh iya tunggu napa".Kata Salsa.salsa pun memasuki mabilnya.
"Ehk tunggu deh kaya ada yg ketinggalan deh?".Tanya Salsa merasa ada yang ketinggalan.
"Iya bener apa ya?".Kata Boy.
Mereka pun berpikir apa yg ketinggalan tiba tiba mereka berteriak.
"Liaaa".Teriak Salsa dan Boy.
"Ya ampun Lia ketinggalan ditukang pecel lele, cepetan balik lagi ketukang pecel lele".Kata Boy
"Iya gue lupa kalau Lia belum naik".Kata Salsa sambil menyalakan mesin mobilnya dan melaju dengan kecepatan rata rata.
Mereka pun sampai ditukang pecel lele.
"Mana ya Lia kok nggak ada?".Tanya Salsa saat sudah turun dari mobil dan melihat ke sekeliling mencari Lia.
"Iya mana ya,apa udah pulang kali".Jawab Boy sambil ikut turun dari mobil.
"Iya kali yah udah pulang".Kata Salsa.
"Coba loh telpon".Lanjut Salsa.
"Nggak ada pulsa gue".Kata Boy sambil cengegesan.
"Astaga loh nggak punya semuanya yah otak nggak punya uang nggak punya pulsa pun nggak punya padahal kan loh kaya".kata Salsa yg tidak habis pikir dengan Temannya yang satu ini.
"Orang tua gue yang kaya kalo gue nggak kaya".Kata Boy beralasan.
"Udah sana telpon Lianya".Kata Boy.Salsa pun mengambil Hp nya disaku celanannya dan langsung menghubungi Lia.
Tut tut tut
"Nggak aktif,kayanya marah deh Lia".Kata Salsa.
"Loh sih pake ninggalin dia".Kata Boy menyalahkan Salsa lagi.
"Ya kan gue lupa gagara mau ngejar orang tadi".Kata Salsa kesal karena dia terus disalahkan walaupun benar sih dia yang salah tapi tetap aja dia tidak mau disalahkan.
"Udah pulang aja yuk".Kata Salsa lagi.
"Terus Lia gimana?".Tanya Boy.
"Palingan udah ada dirumah".Jawab Salsa berjalan ke arah mobilnya dan langsung masuk kedalam mobil disusul oleh Boy.
Mereka pun pulang menuju rumah Salsa.
.
.
.
Mereka pun sampai dirumah.
"Woy bangun dari tadi tidur mulu luh".Kata Salsa sambil membangunkan Boy yang terus tidur dari tadi.
"Iya ini juga bangun,udah nyampe?".Tanya Boy sambil mengucek matanya.
"Udah sana turun".Kata Salsa tanpa menjawab pertanyaan Boy.
Boy pun turun dari mobil disusul Salsa.mereka pun memasuki kediaman Salsa.Dan saat menuju dapur mereka melihat Lia sedang makan.
"Wah Ya loh kita cariin dari tadi taunya lagi makan".Kata Boy berjalan menuju dapur.
"Suruh siapa kalian tinggalin gue".Ketus Lia sambil asik makan.
"Hehe sorry Ya tadi dia nih ngejar orang yg nabrak dia dibioskop tadi".kata Boy Sambil menunjuk Salsa.
"Udah Ya jangan ngambek nanti cantiknya ilang loh".Goda Salsa.
"Udah deh jangan goda gue".Kata Lia sambil berdiri dari duduknya untuk mencuci piring bekas dia makan.
"Gue mau makan ah".Kata Boy berjalan menuju rak piring tapi sebelum menuju rak piring Boy bertanya dulu kepada Lia.
"Pecel lele yang tadi mana Ya?".Tanya Boy.
"Udah gue makan semuannya".Kata Lia menuju kamar saat sudah membersihkan piringnya.
"Yaelah loh jahat banget sih gue kan laper udah tadi mabuk lagi".Kata Boy lesu.
"Makan aja tuh tulangnya bekas gue".Kata Lia santai.
"Emangnya gue anj*ng".Kata Boy kesal karena tidak bisa makan enak.
"Ya siapa tau loh mau makan tuh tulang".Kata Lia.
"Udah gue mau kekamar dulu mau mandi".lanjut lia sambil berjalan menuju kamarnya.
"Aduh mana gue laper lagi tau gini gue nggak nginep dirumah loh".Kata Boy menyesal.
"Udah makan mie instan aja".Kata Salsa sambil menuju kamarnya.
"Hmm mie instan lagi mie instan lagi".Kata Boy menuju kompor untuk memasak mie instan.
"Sa lo mau gue sekalian dibikinin mie instannya nggak?"Teriak Boy.
"Tumbeh loh baik sama gue".Teriak salsa dari kamarnya.
"Buruan mau nggak kalo ngga mau yah nggak usah".Teriak Boy lagi.
"Iya gue mau mie instan goreng".Teriak Salsa.
"Okee"Teriak boy lagi.
"Woy berisik ini rumah bukan hutan yah".Kata Lia yg emosi karena berisik.
"Iya sorry sorry sensi amat hidup loh neng".Kata Boy.
Boy pun memasak mie instan untuk dirinya dan Salsa.
...Beberapa dari kita berpikir kalau memegang membuat kita kuat, tapi terkadang yang menguatkan adalah melepaskan....
...- Herman Hesse -...
JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAN VOTE YAH GUYS👍💬😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments