Chapter 2 (bertemu kembali)

Kinan memarkirkan sepeda motornya di garasi,dengan langkah perlahan namun pasti ia berjalan ke arah pintu rumah nya,area sensitif nya masih terasa sakit saat dibawa untuk berjalan,seperti ada yang robek di dalam sana.Baru saja di ambang pintu ia melihat ada pak hermawan di dalam rumah nya,kinan pun menyeringai bahagia karena ini lah waktu yang tepat untuk diri nya berakting.

Kinan membuka baju yang ia kenakan dan mulai sedikit menurunkan satu tali baju dalaman nya,ia bergaya ala wanita murahan yang sedang mabuk.

"Mama,mama..!!" pekik kinan cukup keras.

"Apa apaan kamu kinan,kenapa kamu seperti ini !" ujar bu bemi menghampiri kinan.

"Mama,pelanggan yang mama kasih ke aku hari ini benar benar baik,ia memberi ku uang yang cukup banyak" ujar kinan sembari berjalan menuju sofa.

"Pelanggan apa ! Maksud kamu apa kinan !!" bu bemi semakin geram melihat tingkah kinan yang aneh.

"Oh iya,ini ma video yang mama minta" ujar kinan lagi sembari melempar sebuah kamera yang memperlihatkan sebuah video diri nya sedang merangkak ke ranjang seorang pria.

Pak hermawan mengepal kan tangan nya saat melihat isi kamera yang diputar bu bemi,spontan ia berdiri dari tempat duduk nya sembari menggebrak meja yang ada di hadapan nya.

"Saya mau membatalkan pertunangan ini bu bemi,saya tidak mau menikah dengan wanita murahan seperti ini,segera lunasi hutangmu atau rosa yang harus menggantikan kinan menjadi pengantin ku !!" ujar pak hermawan dengan tegas.

"Aduh pak,yang di video itu pasti bukan kinan,dia adalah anak yang baik tidak mungkin berbuat seperti itu,ya kan kinan ??" ujar bu bemi sembari melototkan matanya ke arah kinan.Tetapi kinan tidak menjawab pertanyaan bu bemi ia masih sibuk berakting menghitung uang di tangan nya.

"Sudah jelas semua nya bu bemi,yang jelas saya tidak mau lagi menikah dengan kinan !!" pak hermawan pun beranjak pergi dari tempat duduk nya.Dan tiba tiba saja saat ia melewati kinan ia menarik lengan kinan yang membuat nya tersentak kaget.

"Kembalikan berlian ku !!" ujar pak hermawan sembari menarik cincin pertunangan mereka.

"Dasar kakek peot pelit !! Kata nya kaya cuma cincin aja di minta lagi !!" kinan mengumpat di belakang pak hermawan.

Ia tertawa bahagia saat melihat ekspresi wajah pak hermawan yang keluar dari rumah nya,tetapi kinan tidak sadar kalau perbuatannya akan menimbulkan dampak yang mengerikan.

"Bagus kinan !! Bagus sekali aktingmu hahh !! Ujar bu bemi spontan menarik rambut kinan dengan kasar.

"Sakit ma sakit,lepas ma" ujar kinan sembari menahan rasa sakit.

"Siksa aja dia ma,gara gara dia berulah kita harus buang buang uang untuk bayar hutang" ujar rosa yang semakin mengompori.

"Tenang sayang ! Kita tendang aja dia dari rumah ini,lagipula dia sudah tidak ada guna nya lagi di sini" ujar bu bemi menyeringai.

"Ide bagus itu ma,usir saja dia biar jadi gembel sekalian" ujar rosa lagi.

Dengan penuh amarah kinan pun berteriak "Ini rumah ku !! Rumah papa mama ku,seharus nya kalian yang angkat kaki dari rumah ini!!"

"Ohh,uda berani kamu ya,apa perlu aku kasih tunjuk ke kamu semua surat surat rumah ini sudah jadi atas nama ku !" ujar bu bemi menoyor kepala kinan.

"Mbok,beresin semua barang barang kinan !"ujar  bu bemi lagi memerintah kan asisten rumah tangga nya.

Kini kinan tidak bisa berbuat apa apa,ia memang sudah mengetahui sejak lama kalau rumah itu sudah menjadi atas nama bemi soraya.Mata kinan membulat saat melihat sudah ada satu koper besar di hadapan nya,ia tidak percaya diri nya bisa di usir dari rumah nya sendiri bulir bulir air mulai mengalir dari sudut mata nya,ia menatap sekeliling rumah yang penuh kenangan manis saat keluarga nya masih utuh dan lengkap,ia berfikir betapa bahagia nya ia jika ayah dan ibu nya masih hidup.

"Cepetan pergi sana !!" bentak rosa sembari mendorong tubuh kinan dengan kasar.

Dengan langkah gontai kinan menarik kopernya dan perlahan melangkah menuju pintu keluar,saat di ambang pintu kinan berbalik ia menatap ibu tiri dan adik tiri nya itu dengan tatapan penuh dendam.

"Aku percaya karma itu ada !! Dan kalian berdua akan menerima itu,bersenang senang lah kalian sekarang,nanti ada saat nya kalian menerima ganjaran yang pantas kalian terima!!" ujar kinan sembari menyunggingkan senyuman di bibirnya.

Dengan langkah cepat kinan mengambil sepeda motor nya dan pergi dari sana,di sepanjang perjalanan kinan masih saja menangis ia tidak tahu lagi harus kemana,sampai ia teringat akan neneknya yang berada di desa.Nenek nya memang selalu menyuruh kinan untuk tinggal bersama nya tetapi kinan selalu menolak karena ia tidak bisa melepaskan rumah peninggalan ayah dan ibu nya. Dengan cepat ia menancap gas menyusuri jalanan menuju arah ke pedesaan tempat nenek nya tinggal.

Dua jam lebih kinan mengendarai sepeda motor nya,ia baru bisa menjangkau rumah sang nenek.

"Nenek hikss..hikss..hikkss" kinan menangis tersedu sedu saat menatap rumah nenek nya.

"Nek oh nekk" kinan mencoba mencari keberadaan sang nenek,tetapi tidak dapat ia temukan.

Kinan pun berjalan mengarah ke kebun belakang rumah nenek nya,ia melihat seorang wanita tua dengan kulit keriput nya sedang berkebun di sana.

"Nenekkkk !!" pekik kinan dengan keras.

"Siapa itu sih teriak teriak" ujar wanita tua itu dengan sedikit menyipit kan mata nya yang sudah rabun.

"Owalahh nak,saya gak mau pinjam uang,uda berapa kali saya bilang sih ! Sudah sana pergi !" ujar wanita tua itu yang menyangka kinan seorang petugas koperasi,saat itu kinan memang mengenakan pakaian serba hitam,jadi bukan salah sang nenek menyangka nya seorang petugas koperasi.

"Astagfirullah nek,nenek pikir emang nya kinan siapa, kok di usir lagi sih !!" ujar kinan sembari mengusap air mata nya yang mengalir di pipi.

"Nekk, ini kinan loh !!" teriak kinan lagi.

"Haa kinan,kinan siapa ya ?" ujar sang nenek yang masih melanjutkan aktivitasnya.

"Gini amat lah nasib ku ya rob" ujar kinan menepuk jidat nya.

Nenek kinan pun tiba tiba tersadar saat ia mengingat ingat kembali kalau ia mempunyai cucu yang bernama kinan,ia pun langsung terlonjak kaget dan berlari menghampiri cucu nya.

"Ya ampun,kinan cucu ku ternyata !" ujar nenek itu memeluk tubuh kinan dengan erat.

"Uda inget nek ?" tanya kinan sembari mengerucutkan bibir nya.

"Owalah uwes uwes ojo nesu nesu,mbok'e iki wes tuek jadi yo wajar lah nak wes pikun (owalah uda jangan marah marah,nenek nya ini uda tua jadi ya wajar kalau sudah pelupa)" ujar nenek kinan menggunakan bahasa jawa.

"Pikun sih pikun nek,tapi jangan sampai lupa sama cucu sendiri"

"Hahah ya uda nenek minta maaf ya,kamu kok tumben kesini ada apa?"

Kinan pun mulai menceritakan semua musibah yang menimpah nya selama ini,bagaimana kejam nya sang ibu tiri yang menyiksa nya.Bahkan ia menceritakan tentang ia yang tidur dengan seorang lelaki asing,walau awal nya sang nenek marah,tapi saat mengetahui alasan kinan,sang nenek pun ikut prihatin dengan kondisi cucu nya.

*****

9 TAHUN KEMUDIAN..

Kini nenek kinan telah meninggal dunia,ia benar benar sangat terpukul dengan kepergian nenek nya,kini kinan hanya mempunyai devan yaitu anak kinan dari hasil hubungan nya bersama gigolo 9 tahun lalu.Keadaan kinan yang semakin terpuruk membuat tetangga kinan prihatin ia pun menyarankan agar kinan mencari suasana baru di kota,agar tidak selalu meratapi kepergian nenek nya.

Tetangga kinan memberikan sebuah alamat rumah dimana kinan bisa mendapatkan sebuah pekerjaan di sana,dan berharap keadaan kinan bisa lebih membaik karena bisa mendapatkan suasana baru.

Kinan pun akhirnya pergi ke kota tempat diri nya di lahirkan dan di besarkan dulu,ia masih tetap setia mengendarai sepeda motor tua nya yang selalu dibawa kemanapun ia pergi.

"Permisi pak,saya mau bertemu pemilik rumah ini" ujar kinan kepada satpam di sana.

"Maaf nona,apakah nona sudah ada janji dengan tuan muda ?" sahut satpam tersebut.

"Hah janji ? Emang nya harus atur janji dulu ya untuk bertemu pemilik rumah ini ?" 

"Iya nona,ini memang sudah peraturan nya"

"Ada apa ini ?" tanya rey yang tiba tiba saja datang menghampiri,ia terlonjak kaget saat sepasang mata nya melihat seorang bocah yang sangat mirip dengan tuan nya.

"Apakah dia anakmu nona ?" tanya rey yang masih tidak percaya.

"Iya ini anak saya tuan,saya ingin melamar pekerjaan di rumah ini saya tetangga pak parmin,tukang kebun yang sudah pensiun dari sini" 

"Oh,, ya kami memang sedang membutuhkan seorang pelayan,silahkan masuk"

Kinan pun mengikuti rey dari belakang,sepasang mata nya tak lekat memandang takjub bangunan besar yang megah dan mewah itu,sementara devan hanya terlihat cuek.

"Nona tunggu disini dulu ya,saya akan panggilkan tuan saya sebentar" ujar rey yang mempersilahkan kinan duduk di sofa.

"Ohh baiklah silahkan tuan" 

Rey pun berlalu menuju kamar alvin,ia mencoba mengetuk pintu kamar tuan nya.

Tokk..tokkk...tokkk.

"Masuk" ujar alvin dari dalam kamar nya.

"Ngapain kamu balik lagi,kan sudah ku bilang kamu jangan kembali sebelum menemukan wanita sialan itu !!" bentak alvin.

"Tapi tuan saya membawa kabar gembira" 

"Kabar gembira apa lagi ?"

"Ada seorang wanita yang ingin menjadi seorang pelayan di sini,dan ia membawa seorang anak kecil yang sangat mirip dengan tuan,mungkin saja ia adalah wanita yang tuan cari selama ini" ujar rey menjelaskan.

"Mana dia ?"

"Ada di bawah tuan"

Alvin pun keluar dari kamar nya,ia melangkah menuruni anak tangga satu persatu samar samar ia melihat ada orang asing yang duduk di sofa nya,hal itu membuatnya sangat marah.

"Heyy siapa yang memperbolehkan kalian duduk di sana !!" pekik alvin cukup kuat,suara itu membuat kinan dan devan terlonjak kaget dengan spontan mereka langsung berdiri.

"Lancang sekali !!" alvin berdecak kesal.

"Maaf tuan,kami tidak tahu kalau tidak diperboleh untuk duduk di sana" ujar kinan sembari membungkukkan setengah badan nya.

"Dasar orang kampung !! Rey sekarang juga kamu suruh orang buang sofa ini ,dan ganti yang baru !!" ujar alvin memerintah rey.

"Baik tuan"

Ucapan alvin benar benar membuat jiwa kemiskinan kinan meronta ronta,hanya karena ia dan anak nya duduk di sana bisa bisa nya sofa itu langsung dibuang dan dengan mudahnya untuk membeli yang baru,kinan sangat tau harga sofa itu pasti sangat mahal bahkan untuk makan nya seumur hidup pun masih bersisah.

Alvin menatap bocah yang memegang erat tangan ibu nya,ia hanya menunduk ke bawah enggan menatap alvin kembali.

"Hey wanita,berapa usia anakmu itu sekarang ?" tanya alvin lagi.

"8 tahun tuan" sahut kinan.

Kinan mulai menaruh curiga,mengapa saat ingin melamar pekerjaan bukan nya pengalaman yang ditanya,ini malah umur anak nya yang dipertanyakan.Kinan pun mulai mengumpulkan keberanian untuk mendongak kan wajah nya,betapa terkejut nya ia saat menatap wajah alvin,ia sangat ingat bahwa pria itu adalah orang yang tidur dengan nya 9 tahun lalu.

Kinan menelan saliva nya dengan kasar,badan nya bergetar ia benar benar ketakutan jika pria itu mengenal nya,terlebih lagi walah devan yang sangat mirip dengan nya.

"Mulai hari ini kamu kerja di sini,ingat jangan membuat kesalahan seperti tadi" 

"Baik tuan"

Rasa nya kinan ingin kabur dari sana,tetapi ia takut jika ia kabur itu malah menimbulkan masalah yang lebih besar,akhir nya mau tidak mau ia menerima pekerjaan tersebut.

Terpopuler

Comments

Dwi Kirana

Dwi Kirana

gak kalah seru cerita'a....

2021-08-24

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!