Datang di saat yang Tepat

Malam ini sudah ramai tamu undangan yang berdatangan. Rata-rata dari mereka membawa pasangan begitu pula dengan Darren dan adiknya Devon.

Darren membawa Anabel sedangkan Devon datang bersama Celine, wanita yang dicintai sejak masih sekolah di SMA.

Akan tetapi Darren sudah tiba lebih dulu dibandingkan Devon. Devon datang setengah jam setelah Darren. Devon yang baru saja memarkirkan mobilnya tampak membukakan pintu mobil untuk Celine. Kemudian mereka berdua memasuki aula di mana acara tersebut di adakan.

Malam itu Celine nampak cantik sekali memakai gaun berwarna hitam. Begitu juga dengan Devon yang memakai setelan jas gaya cowok metroseksual layaknya oppa-oppa Korea. Mereka pun menjadi pusat perhatian karena kecantikan Celine dan ketampanan Devon.

"Wah siapa pasangan itu cantik dan tampan,"

"Yang cowok itu tuan Devon salah satu putra Danz Smith tapi siapa wanita yang bersamanya?"

"Beruntung sekali wanita itu berdampingan dengan tuan muda Danz Smith,"

"Aku juga mau menggantikan wanita itu,"

Begitulah kira-kira omongan para tamu yang melihat Devon dan Celine yang datang bersama. Celine terlihat melingkarkan tangannya ke lengan Devon.

"Jangan jauh-jauh dariku, ingat selalu gandeng lenganku seperti ini, di sana banyak relasiku apapun yang akan aku katakan kepadamu kamu hanya perlu mengangguk dan tersenyum," ujar Devon dengan lembut.

"Iya aku mengerti," jawab Celine singkat.

Devon tidak mau memberikan kesan negatif apabila koleganya yang melihat. Celine sebenarnya canggung melakukan itu tapi mau tak mau ia menuruti perintah Devon lagi-lagi mengingat jasanya yang besar pada Celine.

Tanpa mereka sadari seseorang menatap dengan tajam ke arah wanita dan pria di sampingnya itu. Darren terbakar api cemburu saat melihat kedatangan Devon bersama Celine.Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal menahan amarah.Ingin rasanya ia memukul wajah adiknya itu karena berani merebut wanita yang dia cintai.Akan tetapi tidak mungkin dia mempermalukan dirinya sendiri di depan orang banyak. Apalagi sebagian besar tamu undangan adalah koleganya.

"Sialan Devon akan kuhajar kau sampai rumah," batin Darren yang menunjukkan wajah kesal sampai Anabel yang memperhatikan Darren tadi pagi bergidik ngeri melihat tatapan mata elangnya.

"Teganya dia nyuekin aku kaya gini emangnya aku ini di anggap patung sampai dia mengabaikan diriku," batin Anabel saat melihat Darren yang sedari tadi masih bergelayut manja tapi Darren sama sekali tidak merespon.

"Aku ambilkan minuman dulu bisakah kamu tunggu di sini ya Celine," kata Devon dia pun meninggalkan Celine sendirian.

Darren kemudian menghampiri Celine. Kebetulan Anabel sedang asyik mengobrol dengan temannya yang dijumpai di acara tersebut.

"Jadi juga kamu datang sama Devon," Darren nampak kesal.

"Aku kan memang sudah janji sama dia mana mungkin aku mengingkari." jawab Celine sambil mengedarkan pandangannya agar bisa menemukan Devon tapi laki-laki itu tidak juga datang menghampiri.

"Kamu lihat apa?" tanya Darren yang sedari tadi melihat Celine tampak gelisah.

"Aku lagi nyari Devon," Celine meremas jari-jemarinya.

"Kamu kelihatan gelisah sekali," Darren masih melihat ke arah Celine tapi Celine tidak menghiraukannya.

"Aku hanya tidak terbiasa datang di acara seperti ini," kata Celine.

"Tuh orangnya lagi ngobrol sama temennya," Darren menunjuk ke arah Devon dengan dagunya.

"Darren sayang," tiba-tiba Anabel merangkul lengan Darren dan membuat Celine merasa risih.

"Aku ke sana saja," Celine pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sial wanita ini seperti benalu saja kenapa dia harus datang saat aku masih mengobrol dengan Celine." batin Darren sambil melihat ke arah Celine yang semakin menjauh.

Celine hampir saja mendekati Devon tapi tiba-tiba urung dilakukan karena dia ingin ke toilet. Setelah keluar dari toilet Celine dihadang oleh seorang wanita yang dia kenal.

"Heh wanita j*l*ng, jangan dekati Darren lagi kalau kamu masih sayang nyawamu," ancam wanita itu.

"Apa hakmu melarangku," jawab Celine dengan kesal.

"Darren itu milikku seorang, dia tidak akan mau menikahi wanita beranak dua sepertimu, kau sama saja dengan ibumu, perebut lelaki orang,"

Plak

Celine melayangkan tamparan di pipi Anabel sampai dia mengetang kesakitan.

"Jangan bawa-bawa nama ibuku, memangnya siapa kau sebenarnya? Aku tidak pernah menyakitimu tapi kenapa kau membenciku?" Celine terlihat marah saat Anabel menghina ibunya.

"Cih kapan kau tidak pernah menyakitiku? Gara-gara ulah ibumu, ibuku sampai bunuh diri," teriak Anabel

"Omong kosong aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan," saat Celine hendak pergi Anabel menarik baju Celine dari belakang sampai sobek di bagian atas. Kemudian Anabel mengurung Celine di dalam toilet.

"Keluarkan aku dari sini tolong," teriakan Celine seolah sia-sia saja.Kini dia hanya bisa menunggu ada orang lain yang masuk.

Darren yang melihat gerak-gerik aneh Anabel setelah keluar dari toilet langsung berjalan mendekat. Dia mendengar suara teriakan seorang wanita.

Darren memberanikan diri masuk ke toilet wanita itu. Saat dia masuk ternyata sedang kosong tapi ada salah satu kamar mandi yang dikunci.

"Hai apa ada orang di dalam?" tanya Darren

Celine yang mendengar suara lelaki yang khas tersebut langsung memanggil namanya.

"Darren tolong aku. Aku terkunci di sini." teriak wanita itu dari balik pintu yang terkunci.

"Celine, apakah kamu Celine? mundur dulu aku akan membukanya secara paksa." kata Darren.

Kemudian lelaki itu mendobrak pintu kamar mandi yang terkunci dengan satu tendangan yang kuat.

Bruak

Saat pintu kamar mandi di buka Darren melihat Celine di pojok sedang ketakutan dan menangis. Lalu dirangkul tubuh ringkih itu. Nampak dandanan Celine yang awut-awutan serta baju yang basah kuyup akibat disiram air oleh Anabel.

Kemudian Darren membuka jasnya untuk menutupi gaun Celine yang sedikit sobek di bagian atas. Darren tidak tega melihat Celine diperlakukan seperti itu. Kemudian lelaki tampan itu memeluk Celine dengan lembut.

Deg

"Kenapa senyaman ini bersamamu, aku belum pernah merasakan kehangatan ketika dipeluk oleh seorang lelaki selain ayahku, apa aku mulai...agh tidak mungkin," Celine berusaha menyadarkan dirinya.

"Aku tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu lagi,tetaplah bersamaku kapan pun dan di mana pun" Darren mengajak Celine keluar dari toilet lalu membawanya pulang padahal acara tersebut belum selesai.

Devon yang baru ingat kalau dia meninggalkan Celine cukup lama kemudian segera mencarinya tapi dia malah melihat Celine keluar bersama kakaknya. Namun Devon hanya bisa melihat keduanya keluar dari acara itu.

"Bodohnya aku sampai aku melupakanmu Celine," Devon merutuki dirinya sendiri.

"Aku tidak mungkin pulang dengan keadaan seperti ini," Celine menghentikan langkahnya sebelum masuk ke dalam mobil Darren.

"Tenanglah aku akan membelikanmu baju," Darren membukakan pintu mobil dan menyuruhnya masuk.

Darren mulai melajukan mobilnya.Sesekali dia melihat keadaan Celine. "Andai saja kau datang bersamaku mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini," batin Darren

Terpopuler

Comments

Rose Winn

Rose Winn

kamu yv salah malah bawa mak lampirrr

2023-04-09

0

Renireni Reni

Renireni Reni

devon...devon....

2023-01-08

0

Dian Chua

Dian Chua

lanjut thor...

2021-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Itu
2 Di DO dan Diusir
3 Si Kembar
4 Siapa Mereka
5 Pertemuan di rumah Danz Smith
6 Bertemu di Lift
7 Kekesalan Celine
8 Insiden
9 Apartemen Baru
10 Menemui Dia
11 Rahasiakan Dulu
12 Bucin
13 Menemui Calon Mertua
14 Jaden Rindu Daddy
15 Jujur
16 Kepulangan Jaden ke Apartemen
17 Terima Aku
18 Mengajak Pergi ke Undangan
19 Datang di saat yang Tepat
20 Menyusun Rencana
21 Mengambil Hati
22 Kakak vs Adik
23 Usaha Penculikan
24 Pabrik Tua
25 Mode Penyelamatan
26 Pengorbanan Devon
27 Menangkap Dalang
28 Julian dan Jaden
29 Menjenguk Celine
30 Kepulangan Celine
31 Kebaikan Hati Celine
32 Tinggal Bersama
33 Cantik
34 Menang Banyak
35 Live Streaming
36 Apa Dia Marah?
37 Aku Belum Bisa Move on
38 Manis
39 Pulang Bersama
40 Surprice
41 Insiden Kecil
42 Sandal Jepit
43 Laki-Laki Misterius
44 Ibu Mertua
45 Ayahmu Masih Hidup
46 Flashback ON
47 Melamar
48 Bertemu Ayah
49 Aku Datang
50 Dia Ayahku
51 Kenapa Tidak Cemburu
52 Seminggu Lagi
53 Hampir Gagal Menikah
54 Bukan Kali Pertama
55 Ke Sekolah
56 Kopi Asin
57 Desa Hamparan
58 Mabuk
59 Kecelakaan
60 Patung Berjalan
61 Jalan Kenangan
62 Amnesia
63 Kami Merindukanmu
64 Tampang Boros
65 Keseruan Keluarga Danz Smith
66 Hujan
67 Berkumpul
68 Morning Kiss
69 Keguguran
70 Pulang Kampung
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Malam Itu
2
Di DO dan Diusir
3
Si Kembar
4
Siapa Mereka
5
Pertemuan di rumah Danz Smith
6
Bertemu di Lift
7
Kekesalan Celine
8
Insiden
9
Apartemen Baru
10
Menemui Dia
11
Rahasiakan Dulu
12
Bucin
13
Menemui Calon Mertua
14
Jaden Rindu Daddy
15
Jujur
16
Kepulangan Jaden ke Apartemen
17
Terima Aku
18
Mengajak Pergi ke Undangan
19
Datang di saat yang Tepat
20
Menyusun Rencana
21
Mengambil Hati
22
Kakak vs Adik
23
Usaha Penculikan
24
Pabrik Tua
25
Mode Penyelamatan
26
Pengorbanan Devon
27
Menangkap Dalang
28
Julian dan Jaden
29
Menjenguk Celine
30
Kepulangan Celine
31
Kebaikan Hati Celine
32
Tinggal Bersama
33
Cantik
34
Menang Banyak
35
Live Streaming
36
Apa Dia Marah?
37
Aku Belum Bisa Move on
38
Manis
39
Pulang Bersama
40
Surprice
41
Insiden Kecil
42
Sandal Jepit
43
Laki-Laki Misterius
44
Ibu Mertua
45
Ayahmu Masih Hidup
46
Flashback ON
47
Melamar
48
Bertemu Ayah
49
Aku Datang
50
Dia Ayahku
51
Kenapa Tidak Cemburu
52
Seminggu Lagi
53
Hampir Gagal Menikah
54
Bukan Kali Pertama
55
Ke Sekolah
56
Kopi Asin
57
Desa Hamparan
58
Mabuk
59
Kecelakaan
60
Patung Berjalan
61
Jalan Kenangan
62
Amnesia
63
Kami Merindukanmu
64
Tampang Boros
65
Keseruan Keluarga Danz Smith
66
Hujan
67
Berkumpul
68
Morning Kiss
69
Keguguran
70
Pulang Kampung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!