***
Dia meninggalkan Barata, matanya menjadi tajam, pertemanannya telah hancur dari mulai titik ini, dia tidak akan mau memaafkan Barata karena telah merusak mental Alina.
Lucas akan menyelidiki kasus ini sendiri, dia akan membuktikan Alina tidak bersalah, saat itu, Lucas akan merebut Alina dan menyembunyikannya.
“Cih, kenapa jawaban mereka semua sama?! mengatakan jika Alina menolak mereka semua! Aku tidak percaya!” geram Barata menggenggam erat tangannya, nafasnya memburu dan dia kembali masuk ke ruangan rawat Alina.
Barata juga telah menyelidiki dan menanaykan langsung pada para pria yang tadi dia undang ke mansionnya, dari cerita Freya, mereka semua adalah lelaki yang sering bermain-main dan minum bersama Alina, tetapi tidak satupun dari mereka mengatakan jika mereka pernah bisa bermain dengan Alina, malah sebaliknya Alina selalu menolak, bukan saja ajakan main bahkan cinta mereka ditolak mentah-mentah.
Jadi banyak yang mengatakan jika Barata beruntung mendapatkan Alina yang polos dan sangat cantik.
Barata telah sampai di dekat ranjang dimana Alina terbaring, dia mengambil gelas berisi minuman di samping meja kasur Alina dan hendak menyiramnya dengan air agar segera bangun, teteapi tangannya langsung terhenti.
“Ahh, to … tolong, jangan perlihatkan tubuhku pada mereka, tolong,”
“Jangan memukul aku lagi, rambutku sudah rontok jangan menariknya lagi,”
“Aku lapar, aku ingin mati!”
Semua kata-kata itu bisa terdengar dengan jelas ditelinga Barata, Alina menggelengkan kepalanya sesekali, matanya terpejam mengernyit, tubuhnya bergetar dan bibirnya pucat sekali, dia merintih kesakitan dan menangis dalam tidurnya.
Sepertinya alina bermimpi buruk saat pelayan pelayan itu memukulinya dan menjambak rambutnya sampai tercabut, menertawakannya dan membiarkannya lapar.
“Jangan ….” Alina menangis lagi, traumanya sudah dalam tahap mengerikan sekarang, dia bahkan menangis dengan hebat hanya karena terlelap sebentar.
“Aaahh!”
Tiba-tiba Alina berteriak kencang sekali, lalu teruduk, keringat sudah membasahi tubuhnya, dia masih bisa merasakan getaran ditubuhnya, dia melihat baju yang ia kenakan bukan baju seksi yang tadi, dia mencengkeram kerahnya sendiri dan menangis tersdu-sedu.
“Syukurlah, syukurlah aku tidak mengenakan gaun itu,” keluhanya menangis menunduk, suara tangisannya terdengar pilu dan bergetar, dia belum sadar jika sedari tadi Barata melihatinya dengan tatapan sinis.
“Kenapa dia memegangi baju sampah itu seolah itu adalah hartanya, memang seberharga apa tubuhnya itu! jika dipikir-pikir dia memang seorang perawan juga sebelum aku mengambilnya,” gumam Barata mulai berpikir, tetapi segera ia hilangkan keraguannya dan mulai berpikir jika Alina hanya ingin meraih simpatiknya saja.
***
Alina yang sudah terbangun dan mengatur pernafasannya, mulai menyadari jika sedari tadi ada yang berdiri di sampignya, dia bergetar hebat hanya karena merasakan keberadaan itu.
Dia mulai memeriksa siapakah orang yang ada di sampingnya, dengan dahi mengernyit dan mata ketakutan, tangannya masih mengepal di dadanya seperti rekasi alamiah melindungi diri, dia melihat jika Barata sedang melihatinya dengan mata tajam seperti biasa, mata menyeramkan yang akan membuat jantungnya berpacu karena takut, dan rasa sesak di dadanya mulai mengambil alih.
“Ba … Barata,” dengan rekasi memundurkan tubuh dan linangan air mata yang tiba-tiba mengalir, dia ketakutan melihat Barata ada di dekatnya.
Barata kembali mengeraskan hatinya, “Berhenti menarik simpatikku sialan, aku tidak akan kasihan padamu, tujuanku adalah memberikan penderitaan bagimu, ini belum seberapa!” geram Barata memalingkan wajahnya.
“Tuan, kita sedang ada di rumah sakit,”
Assiten pribadinya yang juga menyusul mengingatkan jika sekarang mereka sedang ada di rumah sakit, dan sebaiknya Barata jangan melakukan kekerasan ditempat umum seperti ini.
“Tak!”
Barata menarik impus yang masih tersambung ke nadi Alina, terlalu kasar sampai membuat tangan Alina berdarah karena terkejut dengan tarikan mendadak itu.
“Kau pasti senang ada pangeran seperti Lucas peduli padamu kan? tetapi sudah lewat dari jam 12 cinderella, kau harus kembali menjadi budak! Jadi ikuti aku sebelum aku menarikmu!” bisik Barata dengan angkuh dan kasar, Barata turun dari ranjang dan melangkah dengan gagah keluar.
Alina yang sudah seperti mayat hidup, yang merasakan trauma hebat, sama sekali sudah tidak memiliki keberanian untuk menentang Barata, dengan tubuhnya yang lemah dan masih sedikit pusing, dia turun dari ranjang, tanpa mengenakan alas kaki, di pergelangan tangannya mengalir darah bekas jarum suntik yang tercabut dengan sembarangan dan kasar.
Wajahnya yang pucat dan matanya yang kosong, dia menyusuri lorong rumah sakit, dia menunduk agar tidak ada orang yang memperhatikannya, yang ia lihat hanyalah sepatu Barata yang melangkah dengan lantang dan menggema di hadapannya.
***
Jangan lupa di like dan berikan saran membangun nya ya, dan follow IG author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana. 🥰
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
psikopat sih di Brata itu
2023-02-28
0
Sabilnur Alif
moga saja Lucas cepet Awa Alina kabur,dn semua kebusukan feyra ke bongkar.. biar si Barata nyesel seumur "..jgn mau Alina sma suami sprt itu..klo aqu lbh baik kaga memiliki suami kaya gtu😡😡
2023-02-21
0
gula-gula kapas
xblh baca sgt² sakit 😭💔
2022-11-10
0