Episode 5 : Melarikan diri
***
Hari pertama menjadi pengantin Alina menerima siksaan dari pelayan yang menurut Alina disuruh oleh Barata, saat ia membuka matanya oleh guyuran air dingin yang membasahi tubuhnya, dia menerima jambakan, pukulan dan hinaan oleh kedua pelayan itu.
Tidak sampai disitu, dia tidak diberi makan dan minum, tetapi Alina hanya terdiam saja, matanya kosong dan rasa menyerah sudah menghantuinya.
Dia bahkan tidak berteriak saat tubuhnya dipukul dan rambutnya ditarik.
Dia hanya membayangkan wajah mengerikan Barata, wajah yang biasanya ia bayangkan dalam ingatannya saja, wajah yang sangat ia kagumi dan pesonanya yang selalu membuat Alina berdebar-debar sekarang menjadi mengerikan baginya.
Cinta bertepuk sebelah tangan ini dirasakan oleh Alina karena dia tidak berani berbicara dengan Barata dahulu, Alina hanya menjadi pengamat dari jauh dan mencintai Barata dari jauh.
“Padahal aku sangat mencintaimu? Kenapa kau tidak bisa percaya padaku, bukan aku yang melakukannya?” Alina berbicara dengan pelan, dia tenggelam dalam dirinya sendiri.
Tubuhnya sudah penuh dengan lebam, belum lagi diantara kedua kakinya terasa masih sangat perih, bibirya kering karena tidak minum, perutnya lapar karena tidak diberi makan.
Para pelayan yang menyiksanya baru keluar dari ruangan, setelah memberinya beberapa pukulan, lalu Alina melihat jendela terbuka, kebetulan dia juga ada di lantai satu, jadi Alina berpikir untuk bisa segera kabur dari tempat mengerikan ini.
Setelah satu hari penuh, Barata sama sekali tidak mengunjunginya, bahkan setelah Barata merenggut paksa kesuciannya.
Paginya lagi, dia menerima perlakuan yang sama, disiram air dingin sampai bangun, dan dipukul juga dijambak, Alina merasa sangat sakit sekali, tetapi dia harus bertahan sebentar lagi.
Para pelayan itu hendak pergi dari ruangan atau bisa dikatakan kurungan itu lagi, “Tolong, aku ingin ke kamar mandi,” suara lemah Alina membuat kedua pelayan itu berhenti.
“Bagaiman ini? aku tidak ingin kamar ini kotor dan bau,” seru salah satu pelayan ke rekannya.
“Aku juga, untuk saat ini lepaskan saja dia dulu, Tuan tidak akan tahu,” sahut yang satunya lagi.
Mereka segera melepaskan ikatan tangan dan kaki Alina, “Bisakah kalian menunggu diluar, aku tidak ingin membuat kalian mencium baunya,” seru Alina lagi dengan sisa tenaga yang ia punya.
Kedua pelayan itu melihat dengan sinis, tetapi mereka setuju juga setelah berpikir beberapa saat, mereka keluar dari ruangan, Alina mengambil kesempatan itu untuk bisa kabur dari jendela ruangan.
Dia bersembunyi di rerumputan sekitar mansion Barata, sepertinya Barata memang sengaja mengurung Alina di mansion nya yang ada di tengah hutan agar Alina tidak bisa kabur, dan orang disekitar Alina tidak tahu jika Alina disiksa habis-habisan oleh Barata.
Alina yang hanya memiliki sedikit waktu berlari sekuat yang ia bisa, dia menginjak rumput berduri sampai kakinya berdarah, dia tidak peduli yang jelas dia bisa kabur.
Tetapi naasnya Alina ketahuan oleh anjing pelacak yang mengitari mansion Barata, dia ditangkap dengan cepat oleh para penjaga dan pengawal mansion.
“Lepaskan aku! aku mau pergi, tolooong!” Alina berteriak dan meminta tolong, tetapi tentunya tidak ada yang mendengarnya.
Dia kembali di ikat dan di kurung di ruangan itu, kali ini jendalanya juga di kunci agar Alina tidak bisa kabur.
***
Setelah mencoba kabur, Alina menerima perlakuan buas dari Barata lagi, dia meringis kesakitan, menangis dan berteriak kecil, karena sudah tidak memiliki tenaga. Akhirnya Alina terlelap karena rasa lelah dan sakit, tetapi baru juga terlelap sebentar ada air mengguyur tubuhnya sampai terkena luka dan goresan rumput liar ditubuhnya, rasanya semakin sakit dan perih.
Kali ini Alina membuka matanya, dan mengguyurnya dengan air bukan kedua pelayan itu melainkan Barata sendiri, mengguyurkan air dingin sampai membuat baju Alina kembali basah kuyup.
Barata hanya sendiri di ruangan itu membuat Alina ketakutan dengan hebat, dia takut Barata akan menyiksanya dan melukainya lagi seperti tadi.
Alina kemudian bergerak mundur, dia menangis dengan hebat, tubuhnya bergetar dan dia tidak berani melihat kearah Barata.
Saat itu ia sadar jika tangannya dan kakinya sudah tidak diikat lagi di meja ruangan.
Tangan dan kakinya yang memiliki tanda biru akibat kencangnya ikatan tali tambang membuat rasa perih yang baru, apalagi baru terkena air dingin.
“Aku kira kau sudah mati, ternyata masih hidup! Karena aku tidak mau kau mati dengan cepat, aku ingin kau makan dengan cepat makanan yang ada diatas meja itu!” dengan santai Barata berbicara, seolah tidak memiliki sisi kemanusiaan setelah melihat keadaan Alina terbilang sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan.
Barata menyiram Alina dengan air karena Alina jatuh pingsan, dia coba membangunkan Alina tidak berhasil, alih-alih menyuruh dokter pribadinya datang, dia malah menyiram Alina dengan air dingin sampai Alina terbangun.
Hanya mendengar suara Barata saja, Alina sudah menangis, dia takut sekali, merasa trauma dan tidak berani melihat Barata lagi.
“Aku tidak membunuhnya, kenapa kau tidak percaya? tolong lepaskan aku,” Alina masih menangis, tubuhnya bergetar hebat, dan kedua tangannya menutupi telinganya karena tidak mau mendengar suara Barata yang terdengar mengerikan di telinga Alina.
Mendengar rintihan kesakitan itu, dan sangkalan mengenai pembunuhan itu membuat emosi Barata memuncak lagi.
“Brak! Prang! Trash!”
Dia mengambil wadah makanan dan melemparnya ke lantai, dia menendang meja kaca sampai pecah.
“KAU!” teriak Barata, “Aku akan tunjukkan penderitaan Freya padamu sekarang juga, aku akan memberitahumu bagaimana itu rasanya sekarat!” teriak Barata lagi membuat Alina membelalak saking takutnya.
Dia membisu dan tidak tahu harus menjawab apa lagi.
Sampai saat tangannya di cengkeram lagi, dan dia diseret keluar mansion, dia dibawa ke sebuah kolam renang dalam di mansionnya.
“Kau ingin pergi kan? kalau begitu pergilah ke neraka!” bisik Barata menjatuhkan Alina kedalam kolam renang yang dalam itu.
***
Jangan lupa berikan saran membangun nya ya, dan follow IG author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana. 🥰
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
wati
kejam banget aku tidak rela kalau nanti Ujung ujungnya Alina memaafkan bara dengan sangat mudah
2024-01-06
0
Borahe 🍉🧡
kejam banget sih. 😤😭
2023-02-28
0
Sabilnur Alif
bnr"perlakuan nya sdh melampaui batas😬😡😡...seperti memperlakukan binatang pda istri nya...krna hanya mendengar cerita juga berita yg tdk benar..loo bakal nyesel ke ubun-ubun Barata..setelah tau kebenaran nya
2023-02-21
0