Kesucian yang terenggut!

Episode 4 : Kesucian yang terenggut!

Mendengar ucapan mengerikan Barata, Alina hampir saja pingsan karena takut.

Sungguh Barata sangat menyeramkan, bahkan lebih menyeramkan dari monster sekalipun.

Tetapi Alina tidak akan menyerah, dia tidak mengerti apa yang baru saja dituduh oleh Barata, jadi dia akan menjawab sejujur-jujurnya.

“Tidak, demi Tuhan aku tidak pernah melakukannya, tolong Barata, tolong percaya padaku, tolong,” Alina masih mencoba berontak dengan sisa tenaganya yang tersisa, walau tidak banyak yang bisa ia lakukan, kecuali menggoyangkan tubuhnya karena tangan dan kakinya ditahan oleh Barata.

“Ho? beginikah kau memikat laki-laki lain? Dengan menggoyangkan tubuh telanjangmu dihadapan mereka, menjijikkan!” ketus Barata mulai menggigit tubuh Alina, memberikan banyak tanda biru menyakitkan bagi Alina.

Tubuhnya mulai merasakan perih yang teramat sangat, Barata merentangkan kedua kakinya dengan kuat sampai rasanya sangat menyakitkan, dan saat itu pula kesuciannya direnggut sampai keluar darah dari kedua kakinya.

Yang artinya Alina masih perawan dan apa yang dikatakan oleh Freya adalah kebohongan.

Mata Alina membelalak saat itu terjadi, mulutnya mengaga dan rasa sakit teramat sangat menghujani tubuhnya, rasanya dia tidak sanggup dan rasa sakit yang ia terima tidak bisa ia tahan lagi.

Barata yang menyadari kesucian Alina masih utuh, terdiam sebentar, dia melihat ke wajah Alina namun amarah kembali menghantuinya dan melanjutkan aksi kejinya.

Erangan dan rasa sakit terdengar sepanjang malam, Alina sampai susah bernafas, dia tidak terima, tetapi tidak bisa melakukan apapun untuk melepaskan dirinya dari jeratan keji Barata, sang pengusaha terkaya yang bisa melakukan apapun yang ia inginkan ini.

Barata memuaskan hasratnya dengan sangat menuntut, dia meremas dan menggigit, menekan sangat kuat dan membuat Alina berteriak kesakitan, dia melepaskan amarahnya ke tubuh suci Alina.

Sampai saat Barata menghentikan aksinya, ia lihat mata kosong Alina, tubuhnya tergeletak di lantai tidak berdaya, air matanya yang tidak berhenti menetes, suara rintihan pelan yang keluar dari mulutnya, dan darah dari kedua kakinya yang masih membekas. Alina terlihat sangat menyedihkan.

“Ini masih permulaan Alina, kau akan merasakan neraka semenjak kau menjadi pengantinku,” bisik Barata mengenakan pakaian dan keluar meninggalkan Alina di ruangan gelap itu.

Dan benar saja, setelah Barata keluar, ada dua orang pelayan masuk kedalam ruangan itu dan memaksa Alina yang hampir pingsan memakai baju dan mengikatnya di sebuah meja, tangannya dan kakinya terikat tetapi rasa sakit dan lelah membuat Alina tertidur malam itu.

Meratapi betapa tidak berdayanya dirinya, dia tidak pantas mendapatkan penyiksaan ini namun semuanya sudah terjadi, rasa cinta yang tersembunyi yang ia simpan pada Barata telah di nodai oleh perlakuan kasar dan tidak manusiawi Barata.

Barata adalah cinta pertama Alina, Alina adalah wanita yang sangat cantik, tetapi dia sangat pemalu, dia tidak pernah bisa mendekati Barata jadi dia menyimpan perasaannya sendiri, dia sering curhat pada adik tirinya Freya, sampai suatu ketika, tanpa diketahui oleh Alina Barata tiba-tiba bertunangan dengan Freya, adik tirinya yang terkenal menjadi model.

Sepertinya Freya menjadi terobsesi pada sosok Barata yang digambarkan oleh Alina dari cerita-cerita cintanya.

Saat pertunangan itu rasa sakit dan menyerah menghujam Alina, dia memutuskan melupakan perasaannya sampai akhirnya menerima semuanya ini secara mendadak.