Kenapa gaun itu sangat terbuka?

Episode 11 : Kenapa gaun itu sangat terbuka?

Melihat wajahnya yang kembali cantik tapi menyedihkan, membuat hati Alina menjadi pilu, Dia mengusap cermin dan melihat air matanya menetes lagi, dia segera mengusapnya dan memulai membersihkan dirinya.

Dia mengeringkan rambutnya sebentar, membiarkannya tergerai, dia mengenakan dress yang terlalu kecil bagi tubuhnya, dress tanpa lengan yang memiliki belahan terlalu dalam, juga terlalu pendek.

Alina tidak memiliki pilihan lain selain mengenakannya, dia melihat tampilannya di cermin, ya, dia terlihat sangat cantik dengan gaun seksi itu, walau tidak mengenakan makeup sedikitpun.

Tetapi untuk apa dia mengenakan baju seksi seperti ini, apa yang akan dilakukan oleh Barata setelah ini.

“Tok … Tok … Tok!”

“Nona Alina, Tuan akan sangat marah jika anda belum juga keluar dan turun kebawah,”

Suara meninggi itu mengejutkan Alina, membuyarkan pemikirannya tentang apa yang hendak dilakukan oleh Barata.

Alina segera turun, dia mengikuti langkah pelayan yang memanggilnya dengan kasar tadi.

Lambat laun Alina bisa mendengar suara bising, seperti banyak orang yang sedang ada di taman belakang mansion, dekat kolam saat lalu ia tenggelam didalamnya.

Tubuh Alina menjadi bergetar, dia sangat takut, keringat mulai membasahi tubuhnya karena khawatir, akankah Barata benar-benar menjual tubuhnya seperti yang ia katakan tempo lalu.

Dan benar saja, saat ia keluar, dia melihat banyak orang disitu, semuanya langsung memandang kearah Alina, yang mengenakan baju seksi sekali dan Alina juga melihat orang-orang yang ada di taman itu.

Ternyata Barata tidak hanya mengundang Lucas ke mansionnya tetapi juga teman satu kampus yang mengenal Alina, tetapi mereka semua adalah lelaki, dan sekarang sama seperti Barata mereka meneruskan bisnis keluarga, walau Barata memang ada di taraf yang sangat tinggi derajatnya.

Semuanya terbelalak melihat tampilan Alina, terlalu cantik dan seksi, seolah Alina tidak mengenakan baju.

Tidak hanya mereka, Barata juga terkejut, dia tidak tahu jika gaun itu sependek itu, dan menujukkan hampir semua tubuh Alina.

“Sialan, kenapa bisa sependek itu! aku bilang kan jangan terlalu terbuka! akan ku habisi siapapun yang memilihnya!” geram Barata berjalan kearah Alina hendak menariknya dan membungkusnya dengan jasnya.

Alina yang melihat kerumunan itu menjadi pusing, tubuhnya bergetar hebat, dan dia sesak nafas lagi, dia melihat semuanya menjadi berputar, kakinya sudah tidak bisa berdiri dengan benar, dia harus memegang pelayan yang ada di dekatnya untuk menjadi bahan tumpuan karena hampir jatuh.

Tetapi pelayan itu segera menghempaskan tangan Alina membuat Alina terjatuh, Alina yang sudah bergetar hebat menutupi belahan dadanya dan pahanya dengan tangannya.

“Aku malu, aku malu! aku mau mati saja, aku tidak tahan, tolong aku siapapun!” teriak Alina dalam hatinya, air matanya tidak berhenti mengalir dan getaran tubuhnya semakin hebat.

Dia menahan dirinya agar tidak jatuh pingsan, walau nafasnya sudah tersenggal-senggal, dia tidak ingin saat ia pingsan semua kerumunan yang dipenuhi para lelaki ini menonton tubuhnya, lebih baik dia mati saja jika hal itu terjadi.

Tetapi sesak di dadanya dan kepalanya yang pusing sudah tidak tertahankan, saat ia hendak jatuh pingsan, ada jas yang langsung menutupinya dan menggendongnya dengan panik.

“Alina,” masih terdengar suaranya samar-samar di telinga Alina, Alina mengenal suara itu dan suara itu bukan milik Barata yang selalu membuatnya takut dan bermimpi buruk.

Ya, dia adalah Lucas yang berlari sekuat tenaga melihat Alina yang lemah membutuhkan pertolongan, dia sudah yakin ada yang tidak beres, tetapi dia tidak tahu jika separah inilah perbuatan Barata terhadap Alina, bahkan melecehkan Alina di hadapan orang lain, padahal Alina adalah istrinya sendiri.