Episode 7 : Selamat tinggal (II)
***
Tetapi Alina juga tidak marah, dia merasa mungkin dia memang tidak berjodoh dengan Barata, jadi mencoba melupakan perasaannya pada Barata.
Semua kilas balik ingatan itu entah kenapa masuk kedalam kepala Alina, mungkin beginilah saat terakhir hidup seseorang, semua ingatannya selama masih hidup akan kembali melintas di kepalanya.
***
Sedangkan Barata yang memang tidak bermaksud sampai membunuh Alina menunggu Alina meminta tolong dan memohon padanya, dia menunggu sembari melipat tangannya, dan memainkan telunjuk jarinya, terlihat dia sedikit guggup.
Apalagi saat matanya bertemu pandangan dengan mata Alina sebelum Alina terjatuh ke kolam, mata itu adalah mata paling sedih dan kosong yang pernah dilihat oleh Barata, mata yang tidak memiliki keinginan untuk hidup.
Barata melihat Alina semakin jauh tenggelam kedasar kolam, wajah pucatnya bahkan masih terlihat jelas, lukanya dan bibirnya yang membiru, matanya yang terpejam, semuanya dilihatnya dengan sangat jelas.
Rasa sakit memang seolah mencubit hati Barata, tetapi dia menekankan jika Freya pasti merasakan yang lebih sakit dari Alina, jadi Alina pantas menerima penyiksaan ini.
Yang ada dalam diri Barata adalah bagimana dia akan balas dendam sampai Alina tidak bisa melanjutkan hidupnya dengan normal lagi.
Barata semakin panik saat Alina bahkan tidak muncul-muncul juga ke permukaan.
“Heh, mau mati dengan cepat ya? tidak akan kubiarkan, penderitaan yang kau rasakan belum seberapa!” geram Barata melompat ke dasar kolam dan menarik tangan Alina.
Dia membawa Alina ke pinggiran kolam dan memberikan nafas buatan, tubuh Alina sudah sangat dingin, tetapi mungkin memang kematian belumlah saatnya bagi Alina jadi dia mengeluarkan air yang sempat tertelan dan kembali pingsan.
Barata melihat wajah pucat Alina, dia menyentuh pipinya, “Kenapa kau harus membunuh dia? hanya karena kau benci padanya? Padahal kau yang tidak mau bersamaku dahulu, sekarang kau iri dan membunuh tunanganku, kau sangat kejam, jangan salahkan aku membalaskan dendam Freya padamu!” ketus Barata berbicara, sampai saat Ben datang dan memberikan handuk pada tuannya.
“Tuan, harus saya apakan Nona Alina setelah ini,” seru Ben saat melihat Alina sudah tergeletak lemas dipinggiran kolam.
“Hentikan mengurung dia sebentar, panggilkan dokter pribadiku, aku tidak ingin dia mati dengan cepat!” ketus Barata meninggalkan Alina dan Ben, dia kembali mengusap rambutnya dan hendak membersihkan dirinya yang sudah basah kuyup.
“Baik Tuan,” sahut Ben tidak bisa membantah perintah Tuannya, dia membawa Alina kedalam ruangan, meletakkannya di kasur dan menyuruh pelayan mengganti pakaian basah kuyup Alina.
Lalu ia juga memanggil dokter pribadi Barata untuk segera memeriksa keadaan Alina.
***
Alina sedang bermimpi, dia sedang tertawa bersama ibunya, sampai saat semua kebahagiaan itu tiba-tiba sirna, yang bisa dilihat oleh Alina hanyalah kegelapan, dan suara yang ia dengar adalah suara menyeramkan dari lelaki yang ia kenali yaitu Barata.
“Bangun … Bangun … Bangun!”
Suara itu berkali-kali terdengar di telinga Alina, sampai saat ia perlahan membuka matanya dan ia melihat Barata sedang berdiri dekat sekali di samping ia terbaring.
Alina terkejut dan membelalakkan matanya, lalu ia sadar ternyata malam itu dia tidak jadi mati, ketakutan karena melihat Barata membuat Alina menunduk bergetar, dia tidak berani melihat Barata lagi.
***
Jangan lupa berikan saran membangun nya ya, dan follow IG author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana. 🥰
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Healer
rasanya freya masih hdp....
2023-06-26
0
Sabilnur Alif
ya Allah..bnr"sangat dn sangat jahat Barata,sehingga bgtu nya penyiksaan yg dia lakukan buat Alina😡😡moga saja perlakuan jahat nya cepat di balas
2023-02-21
0
puri purihat
aku udah pernah bca dan like tapi lupa alurnya lagi he he he seru yang kejam kejam deh aaah seru ... dari pada yg awalnya menikah hidup bahgia ternyata poligami malah bikin mental ku ancur ... ini ja deh
2022-10-29
0