bab 7
.
.
.
Didalam pesawat Rans memejamkan matanya. air mata lolos begitu saja dipipinya. keputusan sang kakak memang tidak bisa diubah oleh siapapun, membuat Rans harus bisa menelan pil pahit karna meninggalkan kekasih yang sangat dicintainya. jika saja malam itu dia bisa mengontrol nafsunya, tidak akan ada penyesalan saat ini. namun semua sudah terjadi ibarat Nasi sudah menjadi bubur.
"semoga kau bisa bersabar menungguku Samantha..qsangat mencintaimu.." batin Rans.
.
.
matahari menyapa dipagi hari, Seperti biasa Samantha membersihkan rumahnya, meski keadaan keluarga Samantha berkecukupan namun mereka tidak menggunakan jasa pembantu dirumah.
setiap pagi mereka punya tugas masing-masing dirumah, memasak bagian ibu Rani, bersih-bersih bagian samantha, sedangkan pak Ridwan membantu apa saja jika keduanya membutuhkan bantuan.
Tukang pos berhenti didepan rumah samantha, yang kebetulan Smaantha tengah menyapu didepan.Dengan antusias Samantha menerima surat yang ditujukan padanya.
" atas nama Hanikalifa Samantha " ucap tukang pos.
" iya, saya sendiri. " Samantha menerimanya.
alisnya bertaut ketika tidak ada nama pengirim diluar.
" dari mana ?? kenapa tidak ada nama pengirimnya ??" gumam Samantha.
" samantha !!!" panggilan dari sang ibu membuyarkan lamunan Samantha.
" iya bu.. " buru- buru Samantha masuk kedalam rumah.
" ibu dan ayah berangkat dulu ya, kau hati-hati dirumah.." ucap Ibu Rani.
" tidak sarapan dulu bu ??" tanya samantha sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
" tidak, ibu dan ayah sudah kesiangan. ini bawa bekal kok.." jawab ibu Rani.
namun tak disangka sebuah mobil mewah berhenti tepat didepan rumah keluarga Samantha.
baik Samntha,ibu Rani ataupun pak Ridwan bertanya-tanya siapa kiranya yang bertamu sepagi itu.
" siapa bu. ??" tanya Pak Ridwan sedikit heran.
" tidak tau pak, " jawab ibu Rani tak kalah heran.
dari mobil keluar seorang yang membukakan pintu mobil bagian penumpang. dari situ keluarlah, pria berbadan tegap tinggi dengan setelan jas hitam rapi serta rambut yang juga sudah tertata Rapi.
keduanya masuk menuju pintu masuk dimana Samantha dan kedua orangtuanya berdiri mematung.
" selamat pagi, ada perlu apa ya kemari ??" sapa pak Ridwan.
" apa benar ini rumah Hanikalifa Samantha ??" tanya salah satu pria
" iya betul, ini dia. dia putri saya." jawab pak Ridwan. sambil menunjuk Samantha.
" saya kakaknya Rans, Abigal nama saya." ucap pria yang satunya sambil membuka kaca matanya pria itu tidak lain adalah Abigal bersama asistennya Deri.
Samantha terkejut bukan main, begitupun dengan kedua orangtuanya.
" ehm. .. mari silahkan masuk tu..tuan.." ajak Ibu rani.
semua masuk dan duduk diruang tamu.
ragu-ragu pak ridwan bertanya. " ada masalah apa ya Tuan ??"
Abigal menatap Samantha sesaat yang tertunduk sambil meremas kertas surat ditangannya.
" baiklah saya langsung saja. saya juga tidak memiliki banyak waktu. jawab abigal.
" saya kesini mau menyampaikan sesuatu kepada putrimu." ucap Abigal sambil menatap tajam Samantha. " adikku tidak bisa menikahimu, dia harus melanjutkan studynya keluar negeri, q yang akan menggantikannya menikahimu !!" terang Revandra.
samantha terduduk lemas tak berdaya, kehidupannya harus hancur karna ulah teman-temannya.
" apa maksud tuan Abi ??" tanya ayah Samantha.
" putrimu sudah tidur dengan adikku, dia menjebak adikku agar mau menikahinya, q tidak mempermasalahkan itu, tapi q harap putrimu tidak mengganggu adikku lagi, dan biarkan putrimu menikah denganku, toh dia sudah tidak suci lagi kan ??!!" jawab Abigal dengan senyum.penuh penghinaan.
Pak Ridwan dan ibu Rani bagai tersambar petir disiang bolong dengan apa yang baru saja ia dengar.
bumi seolah suram dengan kenyataan yang menyakitkan itu.
sementara Smantha jangan ditanya lagi, hatinya bagai teriris sebuah belati tajam. hanya ingin mengangkat wajah saja ia merasa sangat malu dengan kedua orangtuanya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kakaknya begitu jahat sih
2023-07-21
1
Rika Mayanti
wes,,,, nikmati ae....
2021-12-27
1
3 semprul
egois
2021-12-12
1