bab 2
.
.
.
.
disebuah kamar hotel, terlihat dua anak manusia yang masih setia dalam tidur mereka, mereka adalah Samantha dan Rans.
Samantha mengernyapkan matanya, sesekali ia memijat kepalanya yang masih terasa pusing, perlahan dia mulai membuka matanya, samar-samar mulai terlihat, hingga ia membulatkan matanya sebab kini dia berada ditempat yang asing baginya. dengan keterkejutannya Samantha mengedarkan pandangannya, dan hendak bangun, bagai disambar petir disiang bolong, Samantha mendapati dirinya tidak menggunakan pakaian sama sekali, ketika dia menoleh kesamping terlihat Rans yang masih tertidur.
" tidak... ini tidak mungkin !!!" ucap Samantha dengan air mata yang mulai mengalir.
Samantha mencengkram selimut yang menutupi dirinya dan menangis sejadi-jadinya.
Rans yang berada disamping Samantha mulai tersadar, ia juga terkejut dengan keadaan dirinya yang juga tidak menggunakan apapun. segera ia bangkit dan mendapati samantha yang menangis disampingnya..
" samantha .. apa yang terjadi ??" tanya Rans dengan sisa keterkejutannya.
Samantha tidak menjawab, dia hanya menangis dan mencengkram selimut dengan kuat.
Rans memprediksi sendiri apa yang terjadi, dengan segera ia bangkit dan melihat sprei yang sudah ada bercak darah, ia meremas rambutnya dengan kasar, merutuki perbuatannya.
kemudian dia beralih mendekati samantha.
" maafkan q, q benar-benar tidak sadar melakukannya. " ucap Rans lirih.
" kau jahat rans, kau bilang akan menjagaku.. kenapa kau lakukan ini ..." tangis Samantha pecah. Rans segera membawa samantha dalam pelukannya, meski Samantha menolak memberontak namun Rans memperkuat pelukannya.
" q tau q salah, maafkan q... kau tenang saja, q pasti akan bertanggung jawab.." ucap Rans dengan tegas.
" tapi bagaimana dengan keluargamu ?? kita baru saja lulus Rans..!!"timpal Samantha dengan sesenggukan.
Rans menangkupkan kedua tangannya diwajah Samantha, " dengarkan q, apapun yang terjadi, q akan menikahimu, q yang sudah menghancurkanmu, meski harus menentang keluarga itu akan q lakukan.. percayalah padaku, " ucap rans penuh keyakinan.
Samantha hanya menangis dan memeluk rans.
Rans masih bingung, bagaimana mungkin dia melakukan hal kotor seperti itu, bahkan selama ini dia selalu bisa menahannya, tapi nasi sudah menjadi bubur, Rans adalah seorang pria, dia tidak ingin dikatakan pengecut jika lari dari tanggung jawabnya, apalagi, Samantha adalah kekasih yang sangat dicintainya.
.
.
Mobil Rans telah berhenti disebuah rumah minimalis sederhana milik keluarga Samantha. didalam mobil samantha masih sesenggukan.
Rans menatap samantha dengan rasa bersalah, "Sa, jangan bersedih seperti ini... q berjanji akan bertanggung jawab, setelah ini q akan memberitau keluargaku untuk segera melamarmu..q mohon jangan bersedih.." ucap rans dengan tulus.
" q takut Rans.. bagaimana dengan orangtuaku.?? apa nanti yang harus q katakan jika mereka bertanya kenapa kita menikah secepat ini..!!" balas Samantha penuh Frustasi.
" kita harus jujur, apapun yang terjadi kita harus mengatakan yang sebenarnya, q pun juga akan seperti itu, " jawab Rans sambil.menggenggam tangan Samantha.
Samantha menarik nafas panjang, dan mengusap pipinya dari sisa-sisa air mata, ia berusaha tenang karna ibu dan ayahnya sudah membuka pintu rumah mereka.
Rans buru-buru turun dan membukakan pintu mobil untuk Samantha.
" Samantha..ibu kawatir sekali padamu nak....kenapa sampai pagi begini.."ucap ibu Rani.
" maaf bu, semalam didaerah tempat perpisahan hujan lebat jadi kami semua terpaksa tinggal digedung itu." jawab rans penuh sopan.
" melihat Saman baik-baik saja ibu sudah senang.. " balas Ibu Rani sambil.merangkul samantha.
" terima kasih nak Rans sudah mengantar Saman, " ucap pak Ridwan, ayahnya samantha.
" sama-sama pak, saya permisi dulu." pamit rans.
"tidak mampir dulu nak..??" tanya Ibu Rani.
" maaf bu, saya harus pulang dulu, lain kali saya pasti akan mampir." jawab Rans dengan santun dan senyumnya.
pak Ridwan dan ibu Rani mengangguk, mereka memandang kepergian mobil Rans yang sudah mulai jauh.
" Saman masuk dulu ya bu, yah.." pamit Samantha.
" iya ayo masuk, ibu sudah masak makanan kesukaanmu.." jawab sang ibu yang membawa putrinya masuk kedalam rumah diikuti pak Ridwan.
Diperjalanan Rans beberapa kali memukul setir mobilnya, dia terus-terusan merutuki dirinya yang tidak bisa mengendalikan nafsunya, setelah terdiam cukup lama, rans baru sadar jika mereka berdua seperti ada yang menjebak
" iya, ini memang jebakan, tapi bagaimana bisa q melakukannya tanpa q sadari !!" ucap Rans pada dirinya sendiri.
" mudah-mudahan kakak mau mendengar penjelasanku" gumam Rans sambil menambah kecepatan mobilnya.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Lidia Lidia
yang bikin nggk enak bacanya kenapa kata "aku" disini hanya pake huruf q saja. jadix kayak gimana bgt... kalo ditambah huruf a lagi masih lah jadinya kita bacanya jadi aq, kan enak juga bacanya.
2024-06-27
1
3 semprul
Luka dan Cinta , penasaran dengan ceritanya...
2021-12-12
1
AlyaNa RinDa
tulisan akunya lebih baik pake aku biasa aja jangan pake q...
2021-12-06
5