Kecemburuan Angga dan Cindi

kicauan burung terus berguma, suara ayam berkokok pun begitu bising mereka bersaut-sautan saling bergantian berkokok bagaikan para ayam tengah berlomba siapa yang paling bagus dalam berkokok.

Alarm sedari tadi sudah berbunyi tetapi cindi enggan bergerak meninggalkan tempat tidurnya. Hari ini terasa begitu berat baginya ia hanya duduk termenung sesekali cindi menghela nafas panjang nya.

“Ahh..... sudahlah, lagian itu bukan urusan gue, mau dekat sama banyak cewek ataupun udah punya pacar juga itu bukan urusan gue gak ada hubungannya sama gue jadi ngapain gue mikirin hal yang gak penting kek gitu" cindi mencoba menyadarkan dirinya karena apa yang dikatakan doni kemarin telah mengacaukan pikiran nya.

“Lagipula hari ini gue sibuk banget pasti gak bakal ketemu sama dia" mengingat jadwalnya hari ini begitu sibuk.

Waktu telah menunjukkan pukul 7:25 wib segera ia beranjak dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk ke kampus walau berat untuk meninggalkan tempat tidur yang begitu empuk di tinggal sendiri tetapi karena jam 9:00 ia ada mata kuliah terpaksa ia bergegas

*****

“Hai cantik" sapa doni kepada cindi yang kebetulan mereka bertemu di parkiran

“Hai" balas cindi cuek

“lemas kali nampaknya, apa belum sarapan?" tanya doni lagi

“ Biasa aja, cuma lagi males aja " jawab cindi yang setangah hati

“Males kenapa baru juga jam 9:00wib kok udah malas aja" sambung doni.

Mendengar perkataan doni sontak cindi terkejut jam sudah menunjukkan pukul 9:00 wib karena ia sudah terlambat. Tak menjawab pertanyaan doni lagi segera cindi berlari menuju fakultas nya. Sesampainya disana tampak teman-teman nya masih berada di luar ruangan hal itu membuatnya lega.

“kenapa masih pada diluar" tanya cindi pada sahabat nya

“Kayaknya dosennya gak ada deh" jawab mira

“Yang betul" tanya cindi memastikan

“Masih belum pasti juga itu ketua kelas lagi nelfon dosennya" jawab aisyah

“Ia soalnya kan dengar-dengar dari anak kelas lain dosen nya keluar kota, semoga aja ini masih diluar kota" sambung gia

“Hufttt" cindi menghela nafas lega karena tadi ia fikir dirinya sudah terlambat.

“Teman-teman mari berkumpul sebentar, jadi gini dosennya masih di luar kota dan kita dikasih tugas, tugas nya sebentar lagi bakal di kirem ke grup sama dosen jadi sekarang kita ke perpustakaan dulu sambil menunggu informasi selanjutnya dari prof anwar" ujar sang ketua kelas

“Duhh... pakek ada tugas pulak, mau nya gak masuk yaudah gak usah ada tugas kan" keluh mira

“Mau gimana lagi" jawab gia

Mereka sekelas pun menuju ke perpustakaan meninggalkan tas mereka di loker yang telah tersedia dan menbawa barang-barang yang mereka perlukan. Setelah menemuka tempat duduk, mereka menerima tugas dari dosen dan mereka mencari beberapa buku untuk dijadikan referensi. Setelah mencari beberapa buku mereka kembali ke tempat duduk mereka tak lama kemudian cindi melihat angga dan teman-teman sekelasnya yang lain

Melihat angga yang tepat di depan matanya membuat cindi berdebar-debar cindi mencoba untuk fokus pada tugas nya tetapi bagaimana ia bisa fokus orang yang di taksirnya itu tepat di depan matanya. Sesekali cindi melirik ke arah angga yang ternyata angga juga menyadari keberadaan cindi tetapi angga cuek akan hal itu.

“Di, bukan nya itu cowok yang kemarin ya" bisik gia untuk memastikan

“Iyaaa" jawab nya pelan

“ Siapa ya namanya" gia mencoba mengingat kembali

“Ohh iyaaa Angga" sambung nya lagi

“Angga ? " tanya mira sama aisyah yang tiba-tiba mendengar nama angga. Mendengar mira dan aisyah mempertanyakan sosok angga sontak saja cindi mencubit gia mengisyaratkan jangan beri tahu mereka.

“Ahhh... angga? siapa angga" tanya gia balik sembari berpura-pura bego

“Ya tadi bukan nya lo bilang angga" tanya mira penasaran

“Gak tuh, gue bilang nya anggaran, salah dengar lu mungkin" ngeles gia

“Ahhh masak iyaa sih kita salah dengar" ujar mira

“iyaa kalian itu salah dengar gia bilang nya anggaran kok" timpa cindi menyakinkan mira dan aisyah yang tampak ragu

“Ohhh" jawab mira dan aisyah

Mereka pun kembali fokus pada tugas yang mereka kerjakan. Tetapi tiba-tiba tanpa sengaja cindi melihat ke arah angga dan angga pun melihat ke arah nya hal itu membuat cindi kaget mungkin itu suatu kebetulan karena posisi duduk mereka terbilang berhadapan walau jarak agak jauh. Cindi yang kaget pun tiba-tiba membuang muka nya karena malu

“Aishhh..., kok barengan gini sih kan jadi malu" keluh cindi dalam hati. Alih-alih terlihat memalukan cindi mencoba untuk tetap elegan sesekali ia melirik ke arah angga namun tiba-tiba angga di hampiri oleh seorang wanita, wanita itu terlihat begitu akrab dengan angga hal itu membuat cindi cemburu.

“Dekat banget sama tu cewek" keluh cindi sendirian

“Bisa jadi itu teman sekelasnya kan, ayoo positif thinking" sambungnya lagi

Cindi yang mencoba fokus ke tugasnya pun teralihkan karena interaksi angga dan cewek tersebut sebut saja namanya Vina. Vina adalah teman sekalasnya angga wajar saja kalau mereka tidak canggung. Cindi semakin kesal melihat angga dan vina tertawa kecil seolah memperlihatkan bahwa mereka dekat. Cindi yang mulai cemberut pun mencoba mengalihkan pandangannya kepada tugasnya saja

“Mesra-mesraan kok di perpustakaan" batin cindi

“Mending gue fokus sama tugas aja biar cepat selesai" batinnya lagi

Cindi pun menutup pandangan nya dari angga karena tak ingin sakit hati dan mencoba fokus pada tugasnya saja

*****

“Bro... ternyata cewek itu sekelas sama adik lo" ujar doni pada angga

“Iyaaa gue tau kok" jawab angga

“Hahh serius lu, kok gak bilang-bilang sih " timpa doni lagi

“Ngapain gue bilang, gak penting juga kan" ujar angga

“Ohh ya.. tadi gue jumpa dia di parkiran yaudah gue sapa deh, gue liat dia hari ini agak lemas gitu sih" ujar doni

Mendengar perkataan doni, selintas angga diam-diam melirik cindi yang tampak cindi fokus pada tugasnya

“Terus gue tanya kok lemas kali apa belum sarapan ehh dia malah dia malah lari" sambung doni bercerita

Lagi-lagi angga mengabaikan doni dan malah mengamati cindi yang tampak seperti seseorang sedang kesal

“Kok akhir-akhir ini sering banget ya jumpa dia, apa jangan-jangan jodoh " timpa doni ngasal

“Apaan sih lu" tepis angga

“Hmmm mana cantik lagi, mau gak ya dia kalau gue ajak pacaran" sambung doni

Mendengar perkataan doni sontak angga tampak terkejut karena cindi menjadi incaran sahabatnya

“Ntah coba aja, mana tau mau, tapi kayaknya dia gak mau sama playboy kayak lu" ujar angga seolah memberi izin

“Gue tuh gak playboy ya, lu tuh bejibun cewek yang ingin dekat sama lu" ungkap doni

“Ya kan itu bukan urusan gue, lagian pun gue juga gak mau didekatin sama cewek-cewek itu" jawab angga

“Tapi kan ga, kok gue liatin makin lama kok adek lo juga gak kalah cantik ya" timpal doni lagi

“Ehh lu jangan macam-macam ya ntar gue colok mata lu baru tau" jawab angga yang mencoba melindungi adiknya dari sang playboy

“Banyak juga ya cowok yang coba dekatin tu cewek" sambung doni dan membuat angga melirik ke arah cindi dan benar beberapa cowok mencoba untuk mendekati nya bahkan ada yang tak sungkan meminta nomor telepon nya langsung. Tak berkata sepatah katapun angga hanya mengamati apa yang dilakukan cindi beberapa cowok yang mencoba mendekati cindi membuat pandangan nya terganggu mungkin tanpa disadari angga telah cemburu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!