Zoya memberanikan diri keluar dari mobil, banyak siswa siswi yang baru datang berbisik bisik membicarakan Zoya.
"Tenang Zoya, semua akan baik baik saja" Ucap Zoya menyemangati diri sendiri.
"Zoya!!! "
Zoya kaget mendengar teriakan kedua sahabat nya, secara spontan Zoya menoleh ke arah samping kanan mengikuti arah pandang kedua temannya.
beberapa kelompok siswa melempari berbagai macam minuman, tomat, bahkan mereka melempar kertas ke arah Zoya. Tak bisa berbuat apa apa Zoya hanya memejamkan matanya.
"Kok gak terasa? " batin Zoya. Perlahan gadis itu membuka matanya. Wajah tampan Azlan terpapar jelas di depan mata Zoya.
"Apa yang loe lakuin? " cicit Zoya menatap Azlan yang juga menatapnya.
"Kurang ajar banget yah!! "
"Bubar bubar!!! "
Mila dan Nisa mengusir sekelompok siswa itu, mereka tak langsung pergi. Mereka malah menatap Zoya dengan tatapan kebencian.
"Anak koruptor tidak pantas sekolah di sekolah kita ini!! "
"Jaga mulut loe yah!!! " teriak Nisa membela Zoya.
"Bener tuh, Anak koruptor emang pantes di kasih pelajaran! "
Zoya memejamkan matanya mendengar cacian demi cacian yang teman teman sekolahnya lontarkan. Azlan yang masih berdiri di depan Zoya masih menatap wajah cantik Zoya dari dekat.
"Azlan!! ngapain loe deket deket sama anak pemakan uang rakyat itu" teriak Intan tidak suka melihat kedekatan Zoya dan Azlan.
"Bel masuk sudah bunyi, masuk semuanya ke dalam kelas!!!! " titah Azlan dengan suara bariton nya.
Mereka semua berangsur bubar, Zoya masih berdiri mematung. Ia tahu hal ini akan terjadi, namun Zoya tidak bisa bolos sekolah lagi, sebentar lagi ujian.
Nisa dan Mila menghampiri Zoya, mereka sangat khawatir dengan kondisi Zoya.
"Loe gak papa zoy? " tanya Nisa.
"Gue gak papa kok" jawab Zoya menatap Nisa, lalu beralih menatap Azlan.
"Makasih, tapi gue harap lain kali loe gak usah sok nolongin gue" kata Zoya, lalu melangkah pergi.
"Dasar tidak tahu terimakasih! " dengus Azlan. laki-laki itu melangkah menuju toilet, bajunya kotor terkena lemparan siswa siswa yang ingin melempar Zoya tadi.
Entah apa yangAzlan pikirkan, ketika melihat Zoya akan di lempar tampa sadar Azlan berlari untuk medekati Zoya dan melindunginya dari lemparan itu.
"Kenapa gue peduli banget sama tu cewe? " pikir Azlan.
Berita tentang papa Zoya tersebar luas di kalangan siswa Triyaksa, Gosip tentang Azlan membela Zoya juga tersebar dan menjadi topik utama.
Saat jam istirahat 3 siswa tampan dan populer itu nongkrong di kantin sambil memakan batagor.
"Eh kalian dengar gosip itu kan? " tanya Ali.
"Gosip apaan? " tanya Agai bingung namun tetap melanjutkan makannya.
"Loe gak denger? budek banget yah" cibir Ali langsung mendapat hadiah jitak dari Agai.
" Sakit Agai ku sayang "
"Loe sih, gue serius juga malah becanda. "
"Gosip pertama pasti kalian tahu,,, " ujar Ali menatap kedua sahabat nya, Azlan tampal acuh.
"Papa Zoya? " tebak Agai.
Ali mengangguk lalu menarik Bangkunya semakin menempel ke meja agar tubuhnya lebih dekat dengan Azlan dan Agai.
"Loe beneran lindungin Zoya tadi pagi? "
Azlan yang hendak menyuap batagor ke mulutnya menghentikan gerakannya, Batagor yang masih mengambang kembali jatuh ke dalam piring.
"Huh?? masa sih Azlan lakuin itu? " tangan Agai tak percaya. Ali dan Agai datang terlambat jadi tidak mengetahui apa yang terjadi di pagi hari.
Agai mengurus OSIS yang akan mengadakan bansos, sementara Ali sibuk mempersiapkan pertandingan team basketnya.
"Gue udah selesai" ucap Azlan sembari bangkit dari duduknya hendak keluar dari kantin. Belum sempat beneran keluar Zoya dan kedua temannya masuk ke dalam kantin.
Banyak siswa yang sedang makan mendadak berdiri dan selesai makan.
"Gue jadi gak selera makan" ungkap salah satu siswa mengajak teman temannya pergi.
Zoya tampak tak menghiraukan hal itu, ia malah duduk menunduk di meja sembari mengeluarkan bekal yang bi Iyun siapkan.
"Loe yang sabar yah Zoya" Nisa mengusap punggung Zoya, kedua sahabat Zoya ikut menguatkan Zoya agar terus sabar dan tidak terlalu banyak pikiran.
Brak~ seseorang mengebrak meja Zoya.
"Heh!!! yang sopan loe sama kita! " bentak Mila.
"Sopan? dengan anak koruptor ini? " intan menatap Zoya jijik.
"Cukup yah!!! " Nisa berdiri menatap Intan lebih tajam. Ia sudah tidak tahan lagi melihat sikap Intan yang tidak menghargai Zoya.
"Udah nis, kita pergi aja gak usah ledekin" cegah Zoya menahan tangan nisa yang hendak membalas Intan dan ketiga teman teman lebainya.
"Guys,,, liat deh anak koruptor kaya dia gak pantes disekolah di sekolah kita! " teriak Intan.
Zoya mengepalkan tangannya kuat, ingin rasanya ia berteriak mengatakan bahwa dia bukan anak koruptor.
Zoya melangkah pergi, namun beberapa siswa melemparnya dengan botol minuman, di ikuti oleh siswa lain.
"Hehh apa apaan kalian!! " teriak nisa mencoba melindungi tubuh Zoya, tetapi mereka tidak sanggup menahan sakitnya di lemari, hingga Azlan datang langsung memeluk tubuh Zoya agar tidak terkena lemparan.
"Stop!!!! stop!!!! " teriak Azlan menghentikan aksi lemparan untuk Zoya.
"Wow,, seru nih" gumam Ali.
"Kita ketinggalan berita apa sih" sahut Agai.
Zoya memejamkan matanya, lagi lagi Azlan menolongnya Zoya sudah 2 kali berhutang pada Azlan.
"Azlan loe kok nolongin dia lagi sih? " Teriak salah satu siswa yang ikut melempari Zoya.
"Dia pacar gue!! jika ada yang berani melakukan hal ini lagi akan berurusan dengan gue! " teriak Azlan, lalu menarik Zoya pergi dari kerumunan siswa siswi itu. Zoya tak berontak, ia yang masih syok mendengar pengajuan Azlan menurut mengikut ketika Azlan menariknya
"Pacar? " ulang Nisa menatap Mila.
"Sejak kapan? " tanya Mila pada Nisa yang menggeleng tidak tahu.
Agai dan Ali melongo mendengar pengakuan Azlan, baru kemarin mereka bertengkar, tapi sekarang malah mengumumkan bahwa mereka berpacaran.
"Kalian dengar kan??? bubar sono.. " usir Nisa mengibas ngobaran tangannya seperti mengusir.
"Loe denger juga kan? " tanya Mila sengaja memanas-manasi Intan. Gadis berkulit putih seperti bule itu mendengus kesal, menghentakkan sebelah kakinya sebelum melangkah pergi dari meja Nisa dan Mila.
Setelah anak anak bubar, Nisa dan Mila menghampiri Agai dan Ali.
"Kalian tahu sesuatu? " ucap Nisa mengintrogasi kedua cogan.
"Apa yang terjadi, sejak kapan anjing berdamai dengan kucing? " ujar Agai memikirkan penyelesaian.
"Kita kita juga gak tahu" jawab Ali.
Tidak semudah itu bagi Mila mempercayai teman teman Azlan, pasti mereka sering Hoax.
"Kalian sadar gak sih, Zoya berubah drastis sejak pulang dari bali." Kata Agai.
"Bener, sejak Zoya mendadak pulang, sejak itu pula Zoya berubah. "
"Terakhir kali Zoya kan duduk bareng Azlan. " ujar Again mengingat kejadian di bar. Zoya dan Azlan menghilang ketika selesai minum bersama.
"Aduhhh gue pusing!! " teriak Nisa memukul mukul kepalanya.
"Jangan di pukul, biar abang elus elus yah" tangan Ali langsung terulur mengusap kepala Nisa.
"Iuuuuuu jijik gue" cibir Mila menarik Agai beranjak dari kantin meninggalkan Ali dan Nisa berdua.
"Woiii kok di tinggal sih" teriak Nisa hendak pergi namun di tahan Ali.
"Di sini aja makan bareng gue"
Nisa tak jadi berdiri, gadis itu malah mengambil sendok dan malah menyuapi Ali batagor.
Salam hangat para Readers ku. Silakan tinggalkan jejak komentar yang buat aku lebih semangat 😘😘
...T E R I M A K A S I H...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
mantap kak semakin seruuu ajaa
2022-05-26
1
Safirah
👍🏻👍🏻
2022-02-13
0
Zifa Zifa
tiga2 nya dapet gebetan kan🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍😍😍😍😍😍😍😍
2022-02-06
0