Bu Mina dan pak johan melipat kedua tangannya menunggu kedatangan 4 siswa lagi. 15 menit lagi bis pengantar siswa ke bandara akan berangkat. Namun ke empat siswa itu tidak memperlihatkan batang hidungnya.
"Kemana 4 siswa lagi, sudah hampir jam 8 masih belum datang" gerutu pak johan mondar mandir di depan bu Mina.
"Zoya!!! buruan!!! kita telat banget nih" teriak?Mila.Mereka semalaman begadang setelah Nisa datang ke rumah Zoya. Menginap dan menyuruh supir mengantar barang barang yang sebelumnya sudah mereka persiapkan.
"Iya ini udah siap" kata Zoya menarik kopernya ke depan. Nisa langsung menyambut Zoya dan membantu supir Zoya untuk memasukkan barang barang mereka ke bagasi.
"Yuk pak buruan" kata Mila masuk ke dalam mobil, di ikuti oleh Nisa dan Zoya.
Ketika sampai di sekolah, ketiga gadis itu langsung menghadap guru pembimbing mereka selama di Bali.
"Zoya!, Nisa, Mila, dari mana saja kalian?? bapak tungguin dari tadi! " kata Johar mengomeli ketiga siswi yang tidak pernah terlambat sebelum nya.
"Maaf Pak, macet" kata Zoya beralasan.
"Alesan tuh pak, jam segini mah gak ada macet lagi" sahut Azlan berjalan dengan santai mendekati mereka.
Seakan di siram air panas, Emosi Zoya langsung naik ke ubun ubun. Mila dan Nisa ikut kesal, Azlan tidak sadar jika dirinya juga terlambat.
"Eh cogan, lu kan juga terlambat" kata Nisa, meski marah sempat sempatnya Nisa memuji Azlan cowo ganteng.
"Sudah!! sudah!! masuk ke bis sekarang, kita sudah terlambat ini" Lerai bu Mina menggagalkan aksi kegaduhan Azlan dan Zoya yang akan terjadi. Zoya menghirup udara lalu menghembuskannya secara perlahan. Membuang emosi yang hampir saja meledak di muka bumi.
Terlihat bangku tersisa hanya 2 yang kosong, 1 berada di tengah, dan yang satu berada di paling belakang. Pas untuk mereka berempat. Masalahnya adalah siapa yang akan duduk di samping Azlan?.
"Mil.. loe" kata Zoya terhenti ketika melihat pada Mila dan Nisa duduk berdua di bangku tengah. Zoya cengoh dengan kedua sahabat nya ini, tidak mungkin ia harus duduk di samping Azlan.
"Zoya cepat duduk, bis akan berangkat" kata bu Mina. Zoya mengangguk, menatap horror bangku di samping Azlan.
"Ada yang mau tukeran sama gue gak? " tawar Zoya masih berusaha menghindar dari Azlan.
Semuanya menggeleng, tidak ada yang berani duduk di samping Azlan.
"Udah duduk aja Zoya, cuma ke bandara kok" bujuk Mila meyakinkan sahabat nya itu.
"Sok jual mahal lu" cibir Azlan yang sudah duduk dengan manis di kursi belakang.
"Gue gak sudi duduk di samping loe" balas Zoya.
"Yauda, sono ke bagasi"
Tak ada sahutan dari Zoya, ia lebih memilih diam ketimbang meladeni Azlan yang hanya akan memancing emosi nya saja. Ingin protes ke bu Mina, tak akan membuahkan hasil. Akhirnya Zoya dengan tampang terpaksa duduk sebangku dengan musuhnya.
Di bis ini, hanya Azlan yang dari anak Ips. Bis yang membawa anak jurusan IPS audah penuh, karena Azlan terlambat mau tidak mau terpaksa mau di gabungkan dengan anak-anak jurusan IPA.
Perjalanan menuju Bandara tidak terlalu riuh, anak anak malah terbilang tertib. Zoya yang masih kurang tidur malah kembali molor di dalam bis.
Azlan melirik Zoya dengan ekor matanya, "Ni cewe kalo diem cantik juga" puji Azlan terkesima melihat Zoya yang terlihat lucu dan lugu.
trekk~ bis bergoncang membuat tubuh Zoya terkulai ke samping. Kepala Zoya terhuyung ke bahu Azlan, menimbulkan getaran aneh yang membuat Azlan tidak nyaman.
"Ihhh masih pagi udah ngebo" dengus Azlan mendorong jidat Zoya menggunakan telunjuknya agar menjauh dari tubuhnya.
Bis pun tiba di bandar udara, dengan tertib siswa berbaris mendengar kan arahan dari pak johar. Zoya kembali bergabung dengan Mila dan Nisa.
"Baik anak anak, sebentar lagi pesawat akan berangkat. Bapak harap kalian bisa menjaga kedisiplinan dan mendengarkan aba aba dari bapak dan bu Mina" kata Pak johar memberi arahan. Tampak siswa siswi mendengar dengan baik.
"Baik Pak"
"Untuk tempat duduk sudah di atur sesuai urutan abjad nama masing-masing" jelas Pak Johan lagi.
Seluruh siswa siswi sibuk menghitung abjad untuk menentukan dekat siapa mereka duduk.
"Yahh... kita pisah deh" kelu Nisa sendu.
"Hemm... tapi gak papa sebentar doang kok" hibur Mila.
"Eh bentar, urutan nya dari kelas kita kan? " tanya Zoya memikirkan sesuatu yang membuat nya ingin berteriak dan kabur. Mila dan Nisa mengangguk.
"Ehhh loe deket Azlan!!! " teriak Nisa keras, membuat Zoya dan Mila langsung membekap mulut Nisa. Siswa lain yang mendengar teriakan Nisa menatap sinis, apa lagi tanak Ips.
"Gak usah teriak teriak gitu juga Nisa... " bisik Mila di telinga Nisa. Zoya mendengus kesal, baru pertama kalinya ia menyesal memiliki nama dengan awalan huruf Z.
Zoya akan duduk di kursi paling terakhir di antara teman sekelas nya, sementara Azlan duduk di kursi paling depan diantara teman sekelas nya. Otomatis setelah kelas Zoya langsung di lanjutkan oleh kelas Azlan. Mereka kembali bertemu di kursi yang berdekatan.
"Gue rasa ada yang salah dengan hidup gue kali ini" lirih Zoya, melirik Azlan yang sudah duduk tenang dengan earphones terpasang di telinga nya. Terlihat tampan, apalagi ketika Azlan menyisir rambutnya dengan jari.
"Kenapa?? mau gue congkel tu mata? " sungut Azlan menangkap basa Zoya tengah memperhatikannya.
"Sok ke gantengan banget" gerutu Zoya mengalihkan pandangan nya.
Pesawat pun terbang menuju Bali, tepatnya di kota denpasar. Provinsi yang memiliki daya tarik yang kuat sehingga banyak di kunjungi oleh turis dari berbagai negara.
"Huawaaaaaa akhirnya kita liburan!!! " teriak siswa dari kelas Ips. Mereka sudah tiba di bandar udara bali.
"He.. loe pikir pergi liburan, Ngerjain tugas bro!! " sahut temannya yang lain.
"Hehe anggap aja liburan, biar kita enak tour nya" balasnya lagi.
"Eh Lan, bahagia banget tu muka" kata Ali menyenggol bahu Azlan.
"Bahagia apaan, kalo bukan karena fasilitas, gak bakal ikut gue" gerutu Azlan memasang muka datar.
Bis pun datang menjemput mereka untuk di antar ke penginapan. Untuk hari ini mereka di suruh untuk istirahat. Sebelum melakukan perjalanan yang panjang nantinya.
"Baiklah anak anak, hari ini kalian istirahat yang cukup. Besok kita akan mengunjungi Museum bali" kata pak johan.
"Baik Pak" salut seluruh siswa siswi serentak.
Bis pun tiba, Zoya tidak lagi duduk di samping Azlan, Karena Azlan sudah kembali ke bis nya dan menyisakan Pak Johan yang gabung ke bis kelas Zoya. Hingga tiba di hotel seluruh siswa telah di persiapkan kamar hotel yang di huni 1 kamar 3 siswa. Sekolah Elit seperti sekolah mereka mewajibkan pelayanan yang baik untuk seluruh siswanya, karena yang bersekolah di sana rata rata anak pejabat dan konglomerat.
Zoya dan kedua sahabat nya langsung menuju kamar mereka. pertimbangan demi pertimbangan Zoya dan Kedua sahabat nya menempati kamar yang sama.
"Gue capek banget" Kata Zoya merenggangkan tubuhnya setelah menyusun semua barang barangnya yang tidak terlalu banyak itu. Tidak seperti Nisa dan Mila, mereka seperti memindahkan isi kamar mereka ke kamar hotel ini. kebanyakan adalah alat alat make up, meskipun sudah cantik Mila dan Nisa tetap membawa peralatan make-up yang Zoya sendiri tidak terlalu tahu apa apa saja fungsinya.
"Capek hati yah" celetuk Nisa.
"Makan hati gue" sahut Zoya mengundang tawa dari kedua sahabat nya. Saharian Zoya berdekatan dengan Azlan, dan Zoya harus menahan mati matian agar tidak terpancing oleh Azlan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Nayla Rewinaa
lanjut
2022-02-25
0
Safirah
makin seru nih
2022-02-13
0
Zifa Zifa
kasian nih tom and jery nya harus having satu hari penuh🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-02-06
0