"Hiks... hiks.. "
Febi terus terisak di dalam pelukan bi Iyun, sejak pulang tadi Febi mendapat berita yang sangat menggemparkan.
Zoya masuk ke dalam rumah, ia di kagetkan dengan suara tangis sang mama.
"Ma... ada apa? kenapa mama menangis? "
Zoya ikut memeluk mamanya agar lebih tenang, tangis Febi pun semakin keras sembari memeluk putri semata wayang nya.
"Papa kamu... "
"Papa kenapa ma? "
Febi tak sanggup menceritakan nya, isak tangis menghalangi Febi.
"Papa kenapa mah,.. bi Iyun ada apa sebenarnya? "tanya Zoya menatap bi Iyun sambil memeluk mamanya.
Bi Iyun bangkit dari duduknya mengambil remot TV. Betapa kagetnya Zoya melihat berita penangkapan papanya yang tersangka korupsi.
" Papa... "lirih Zoya mulai menangis, di peluknya erat mama Febi yang masih terisak keras.
" Ma... papa kenapa bisa jadi begini ma?? "
Febi tak menjawab, wanita yang sudah berumur itu menggeleng dalam tangis.
"Yang sabar yah non... " bi Iyun tak tega melihat kedua majikannya menangis.
'Brian Arkan Asyid di tangkap KPk karena telah menyelewengkan uang rakyat, di duga tersangka melakukan Korupsi sekitar 3 triliun~'(ini hanya cerita yah, gak ngerti juga cara ngarang nya😅) '
"Zoya... " ucap Nisa menutup mulutnya, gadis itu bangkit dari tempat duduknya lalu berlari keluar dari cafe. Ia harus menemui Zoya sekarang, Zoya pasti sangat membutuhkan nya.
Sama halnya dengan Mila, gadis itu buru buru keluar dari rumah setelah melihat berita tentang ayah Zoya.
"Mau kemana??? " teriak oma Mila.
"Mau ke rumah Zoya ma... " jawab Mila.
"Hati hati" teriak oma Mila lagi.
Mila melajukan mobil menuju rumah Zoya, tepat di depan rumah Zoya Mila bertemu dengan Nisa yang juga baru sampai di sana.
"Loe udah lihat beritanya? " tanyah Mila.
"Udah, gue khawatir banget sama Zoya"
Mila dan Nisa masuk ke dalam rumah Zoya, terlihat banyak para petugas mengamankan Rumah Zoya yang telah di sita.
"Zoya!!! Zoya!!! "
Mila berteriak memanggil Zoya yang tak kunjung keluar, Mila menghampiri salah satu petugas.
"Maaf Pak, pemilik rumah nya mana yah? " tanya Mila.
"Maaf nona, mereka sudah pergi satu jam yang lalu" jawab petugas itu, lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.
"Astaga.... Kemana Zoya?? "
Nisa dan Mila menarik rambutnya bingung, kemana mereka akan mencari Zoya. apakah Zoya sendiri? atau bersama keluarga nya.
"Mil, gimana dong? Zoya kemana yah?? "Tanya Nisa panik.
Mila menggeleng, ia berusaha menghubungi Zoya namun nomor Zoya tidak bisa di hubungi.
" Yaudah deh, kita pulang aja dulu, udah malem. Besok kita coba cari lagi. Siapa tau Zoya masuk besok"
Mila mengangguk menyetujui perkataan Nisa, mereka tidak tahu mau mencari Zoya kemana. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Di sisi lain, Zoya sedang berbaring di sebuah kamar tempat tinggal barunya. Zoya termenung memikirkan nasib dan cobaan yang menimpanya.
"Hmm... apa ini azab karena dosa gue ? " tanya Zoya tanpa ada yang menjawab.
"Non.. " panggil Bi Iyun di ambang pintu. Zoya menoleh, mengukir senyum lalu bangkit mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
"Masuk aja Bi"
Bi Iyun melangkah masuk, wajahnya tampak sendu.
"Ada apa bi? kenapa diem aja? " tanya Zoya penasaran karena bi Iyun tak kunjung bicara.
"Itu non... Anu... "
"Udah bi, katakan aja"
Bi Iyun tampak ragu, namun ia harus mengatakan nya pada Zoya.
"Non....Nyonya febi sudah berangkat ke Amerika" kata Bi Iyun.
Zoya terdiam, dalam situasi seperti ini mamanya tega meninggalkannya sendiri. Papanya masuk penjara, mamanya malah pergi ke luar negeri demi pemotretan.
"Non... "
"Gak papa Bi, Zoya gak papa kok" kata Zoya tersenyum getir. Ada atau tidak adanya orang tuanya sama saja.
"Bi yuk tidur, bibi tahu kan Zoya gak bisa tidur tanpa bibi" goda Zoya mengalihkan pembicaraan.
Bi Iyun tersenyum, Zoya memeluk bi Iyun seperti biasanya. Zoya memiliki fobiah tidak bisa tidur sendiri, matanya tak akan bisa tidur jika tidak ada orang lain di sisihnya.
"Sekarang tidurlah" bisik Bi Iyun.
Pagi hari Zoya sudah bangun pagi pagi sekali, kehidupan nya tetap sama. Tidak kekurangan dalam materi karena mamanya selalu mencukupi semua kebutuhannya. Semua yang di sita adalah Aset yang di atas namakan Papa Brian.
"Eh non Zoya sudah bangun, bibi baru saja selesai buat nasi goreng ke sukaan nona" kata bi Iyun membawa sepiring nasi goreng.
"Yah... Zoya gak bisa bantu bibi deh" keluh Zoya.
"Gak papa, ini kan tugas bibi"
Zoya duduk di meja makan, menyantap nasi goreng yang selalu menjadi makanan kesukaannya.
Zoya terdiam, masalah kembali merasuki pikiran nya. Bagaimana ia akan menghadapi teman teman sekolah nya.
"Non... " lirih Bi Iyun menyadarkan Zoya dari lamunannya.
"Iya bi? "
"Non masuk ke sekolah? "
"Iya bi, Zoya harus sekolah jika tidak nilai Zoya bisa turun" jawab Zoya tersenyum paksa.
"Non Zoya yakin??? "
"Iya bi..... Zoya gak papa kok, Zoya yakin papa gak salah. Jadi Zoya gak perlu malu" ucap Zoya meyakinkan bi Iyun dan juga hatinya. Bohong jika Zoya tidak merasa gugup dan takut, masalah dirinya yang tidak suci lagi pun masih mengiang di benak Zoya.
"Yaudah deh bi, Zoya berangkat dulu"
Zoya pamit berangkat sekolah, Zoya di antar supir, mobilnya telah di sita jadi mama Febi menyuruh supir untuk mengantar jemput Zoya, selain itu mama Febi juga takut ada yang mencoba untuk mencelakai Zoya.
SmA Triyaksa, Zoya menatap lama sekolah yang sudah 2 tahun menjadi tempatnya menimba ilmu. Zoya terlihat enggan keluar dari mobil, gadis itu masih belum siap menghadapi teman teman sekolahnya. Meskipun Zoya yakin jika papanya tidak bersalah, tetapi di mata masyarakat papa Zoya tetap bersalah karena bukti mengarah pada dirinya.
"Non, bentar lagi bel akan berbunyi" peringat supir.
Zoya masih belum terlihat bergerak untuk keluar dari mobil. Padahal mereka sampai sejak 30 menit yang lalu. Tempat tinggal Zoya yang baru sekarang tidak terlalu jauh dari sekolah nya.
"Zoya berangkat sekarang pak"
Zoya keluar dari mobil, tampak ragu ragu namun Zoya harus berani.
Mila dan Nisa sejak tadi menunggu Zoya di depan gerbang. Mereka sangat khawatir, ponsel Zoya masih tidak bisa di hubungi.
Kring~~~~Bel berbunyi keras.
"Duh udah bel, Zoya masih belum datang"
Nisa dan Mila berjalan gontai, ingin berbalik masuk ke dalam kelas. Belum sempat masuk Mila dan nisa kaget, Zoya keluar dari sebuah mobil.
"Zoya!!!!!! " teriak Mila dan Nisa serempak.
Halo semuanya, gimana??? kesal gak?? sama siapa??? kasih tahu dong. 😁😁
Jangan lupa Dukung terus yah😘😘Vote!!!!!! coment, like. Biar aku semakin semangat up up up😘😘😘
...T E R I M A K A S I H...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pasti Zoya akan jadi bahan Bullying di sekolah..😌
2024-01-02
0
Qaisaa Nazarudin
OMG😱😱 Kasihan banget Zoya,Udah jatoh tertimpa tangga lagi..😭
2024-01-02
0
Safirah
lanjut
2022-02-13
0