Di sepanjang jalan ke rumah sakit, Elsa terus saja menggigit kukunya karena khawatir bahkan masih ada sisa air mata di pipinya.
“Els, semua akan baik-baik saja! Aku akan menemanimu sampai orang tuamu datang jadi kamu jangan khawatir ya.” ucap Rania sambil merangkul tubuh sahabatnya itu.
Sesampainya di rumah sakit, Elsa segera berlari menuju ruang operasi untuk melihat keadaan Key, begitu juga dengan Rania yang mengikutinya dari belakang.
Di sana sudah ada banyak sekali keluarga mereka, Kalandra, Khansa, Kenan, Ken dan Rey, mereka semua tampak berdiri di depan ruang operasi dengan wajah yang khawatir.
“Papi, mami, bagaimana keadaan kak Key?” tanya Elsa sambil berjalan mendekati keluarganya secara perlahan.
“Elsa, bagaimana kamu bisa sampai di sini?” tanya Khansa.
“Tadi papa menelfon, mereka menyuruh Elsa datang kemari dan mereka akan menyusul kemari juga.” Ucap Elsa.
“Key mengalami kecelakaan yang serius, dia membutuhkan banyak darah kami sudah mendonorkan darah kami kepadanya tapi dokter bilang darah itu masih belum cukup.” jelas Khansa.
“Apa golongan darah kak Key mi?”
“Key memiliki golongan darah O sama seperti papi dan Kenan.”
“Elsa juga memiliki golongan darah O, Elsa juga akan mendonorkan darah Elsa untuk kak Key.” Ucap Elsa.
“Tidak Elsa! Kamu masih terlalu muda untuk melakukan donor, terlalu berbahaya untuk kondisi kesehatanmu.” Ucap Kenan.
“Tapi bang, hanya ini satu-satunya usaha untuk mendapatkan darah itu, kalau stock di rumah sakit sebesar ini habis pasti akan sulit mencarinya.”
“Abangmu benar sayang, mami ga mau kalau harus membuat anak mami sakit hanya untuk menyelamatkan anak mami yang lainnya!” tegas Khansa.
“Benar! Kami pasti akan mendapatkan darah itu, kami semua sudah menyuruh orang untuk mendapatkan darah itu.” Sambung Kalandra.
Elsa hanya bisa diam, dia tidak tau harus melakukan apa untuk membantu Key karena selama ini Key selalu melindunginya.
Elsa berbalik meninggalkan semua orang karena pendapatnya tidak di terima.
“Els, kamu mau kemana?” tanya Khansa.
“Elsa mau ke toilet dulu mi sebentar ya..” ucap Elsa.
Rania mau mengikuti Elsa, namun Elsa melarangnya dan menyuruh Rania tetap berada di sana.
Rey yang dari tadi melihat tingkah Elsa merasakan ada yang aneh, dia segera mengikuti kemana Elsa pergi dengan perlahan tanpa sepengetahuan Elsa.
Elsa berhenti di depan ruangan dokter, dia mengetuk pintu ruangan tersebut dan berbicara kepada perawat yang kebetulan keluar dari ruangan itu.
“Untuk apa dia kemari!?” gumam Rey sambil terus memperhatikan gerak-gerik Elsa.
“Sus, apa darah untuk pasien bernama Key sudah ada?” tanya Elsa.
“Anda siapanya? Kami belum memiliki stock darah karena ada banyak sekali pasien yang membutuhkan darah.” Jelas perawat tersebut.
“Kalau begitu aku akan mendonorkan darahku untuk kak Key.” Ucap Elsa.
Perawat tersebut melihat ke arah Elsa dari atas ke bawah dengan tatapan anehnya.
“Berapa usiamu?”
“Apa harus menanyai usia? Aku sehat dan tidak memiliki penyakit menular jadi bukannya tidak akan ada masalah?”
“Tentu saja ada, donor darah juga memiliki batas usia minimal 17 tahun, kalau kamu belum berusia 17 tahun maka kamu tidak bisa mendonorkan darahmu.” Jelas perawat tersebut.
“Hikss,, aku mohon sus! Kakakku membutuhkan darah, aku mohon selamatkan dia menggunakan darahku.” Ucap Elsa yang sudah mulai menangis.
“K-kenapa kamu menangis? Ini sudah ketentuan rumah sakit jadi kami juga tidak bisa berbuat apa-apa.” Ucap perawat tersebut.
Elsa yang tidak tau harus berbuat apapun hanya bisa memohon sambil menangis, sampai pada akhirnya Rey terpaksa mendekati Elsa dan membawanya pergi dari sana.
Jujur saja, di sana Rey sedikit memiliki perasaan karena melihat Elsa yang sangat ingin membantu untuk menyelamatkan Key.
“Kak Rey kenapa membawaku pergi? Aku ingin mendonorkan darahku kepada kak Key!” tegas Elsa.
“Kenapa kamu egois sekali! Kamu tidak bisa mendonorkan darahmu tapi kenapa kamu tetap meminta untuk mendonorkan darahmu!?” ketus Rey.
“Apa kamu mencoba untuk menjadi pahlawan?!” lanjutnya.
Mendengar ucapan Rey membuat Elsa sangat kesal karena niat baiknya hanya di anggap seperti itu oleh Rey.
“Apa segitu bencinya kak Rey kepadaku!? Aku melakukan ini karena aku ingin membantu kak Key!”
“Membantunya? Apa kamu sebaik itu membantu orang yang selalu bersikap dingin kepadamu?”
“Apa kamu selalu menganggap semua orang remeh? Selama ini kak Key memang bersikap dingin kepadaku tapi dia selalu perduli padaku dengan caranya sendiri!”
“Kamu tidak akan mengerti hal ini kak Rey, karena menurutmu orang yang bersikap buruk hatinya juga akan buruk!” ketus Elsa.
Setelah puas mengatakan hal itu kepada Rey, Elsa segera pergi meninggalkan Rey yang sedang terpaku di tempatnya tanpa mengatakan apapun.
"Apa dia kerasukan? Kenapa bisa galak sekali!" gumam Rey sambil menatap punggung Elsa yang sudah menjauh.
Seketika Rey sadar kalau Elsa buta arah, dia takut kejadian di museum terulang lagi, jadi dia berlari mengikuti Elsa yang sudah tidak terlihat lagi.
Elsa terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit, sedangkan Rey berusaha untuk mengejar Elsa hingga tertangkap.
"Els, kamu mau kemana?" Tanya Rey yang sudah berhasil mendapatkan Elsa.
"Ngapain nanya-nanya!?" ketus Elsa.
"Ih galak amat Els!"
"Bodo amat! Kak Rey juga selalu galak sama aku!"
Elsa yang mau pergi meninggalkan Rey, seketika berhenti saat melihat wanita yang ada di hadapannya.
"Rey!" ucapnya.
Elsa menoleh ke arah Rey yang sedang terpaku karena terkejut melihat kedatangan sang mantan.
"N-Nala!? K-kamu kenapa ada di sini?" Tanya Rey.
Elsa yang kesal langsung melepaskan tangannya dari genggaman Rey dengan kasar lalu berlari meninggalkan Rey dan Nala di sana.
Rey ingin menyusul Elsa, namun Nala menahannya hingga membuat Rey kesal.
"Kamu mau apa sih Nal!?" ketus Rey.
"Rey maafkan aku, aku ingin kita kembali seperti dulu lagi, aku ingin menembus kesalahan yang sudah aku lakukan kepadamu.." ucap Rey.
"Lalu kenapa kamu kemari!? Ini rumah sakit, aku kemari karena saudaraku sedang terbaring di sini!"
"Aku tau, aku tau kalau Key kecelakaan maka dari itu aku kemari untuk menghiburmu Rey."
Nala menggenggam kedua tangan Rey dan menatapnya dengan sendu.
"Waktu itu aku hanya berpura-pura menjadi kekasihnya, kamu sudah salah paham Rey.."
"Salah paham? Kenapa kemarin kamu tidak mengatakan hal itu kepadaku?"
"Karena aku kesal di tuduh seperti itu sama kamu! Aku kesal karena kamu mencurigaiku."
Mendengar hal itu membuat Rey berfikir sejenak dan memeriksa kejujuran di wajah Nala.
"Aku mohon maafkan aku, beri aku kesempatan kedua ya." ucap Nala.
"Baiklah, aku akan memberimu kesempatan kedua, tapi jangan pernah melakukan hal itu lagi karena aku tidak akan memberimu kesempatan lagi!" tegas Rey.
Nala yang senang langsung memeluk tubuh Rey. Elsa yang masih berada tidak jauh dari sana hanya bisa mengepalkan kedua tangannya melihat keduanya.
"Kenapa? Kenapa hatiku selalu saja di uji? Padahal aku sudah senang karena mereka berdua sudah putus.." gumam Elsa.
"Apa memang benar-benar tidak ada kesempatan untukku kak Rey?" lanjutnya.
Akhirnya Elsa memutuskan untuk pergi dari tempat itu agar hatinya tidak sakit berkelanjutan melihat kemesraan keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
Rey plin plan JD cowok
2021-07-27
0
Yuliarti
rey ternyata bodoh juga ya. mau aja diperdaya sama nenek lpur nala😡
2021-07-16
0
Firial Aubatsani
Thor kok blm up juga, AQ g sabar nih
2021-07-09
1