Hari pertama study tour pun di mulai, setelah menaruh barang-barang di penginapan, guru-guru mempersilahkan para muridnya menjelajahi dan mengenali wisata yang ada di sana karena besok mereka akan mulai pembelajaran.
“Els, kita dapet kamar yang sama! Tapi kenapa kita hanya berdua? Setauku kamar yang sekamar berdua itu mahal loh, yang lain sekamar ber empat.” Ucap Rania.
“Hm, aku yang menyiapkan kamar ini untuk kita berdua.” Ucap Elsa.
“Kamu Els? Kenapa?”
“Aku hanya ingin berdua denganmu, menceritakan semua kejadian yang kita alami.”
“Huh, bilang saja kalau kamu ingin curhat tentang kak Rey mu itu!” ketus Rania yang di balas senyuman oleh Elsa.
Setelah mereka berdua merapihkan barang-barang mereka, akhirnya mereka memtuskan untuk berjalan-jalan menaiki wisata yang ada di sana.
Di sepanjang perjalanan Elsa dan Rania sangat senang, mereka berdua bergandengan tangan dan menikmati setiap wahana yang ada di sana.
Saat baru saja turun dari salah satu wahana yang ada di sana, Elsa dan Rania bertemu dengan Rey yang sedang bersama kekasihnya.
Elsa berusaha bersikap biasa dan menyapa Rey dengan ceria seperti biasanya walaupun sebenarnya hatinya sakit melihat Rey dengan kekasihnya itu.
“Hai kak Rey!” sapa Elsa dengan senyuman cerahnya.
“Hm!” balas Rey dengan singkat hingga membuat darah Elsa mendidih.
“Dasar laki-laki es batu! Lihat saja nanti, aku akan membuat es di dalam hatimu meleleh!” gumam Elsa di dalam hatinya.
“Els, tali sepatumu lepas sebaiknya di ikat dulu dari pada kamu terjatuh.” Ucap Rania.
Elsa melihat ke bawah dan langsung mengikat tali sepatunya kembali, namun saat dia mau berdiri Nala dengan sengaja memindahkan tasnya yang berbahan keras itu ke belakang tubuhnya hingga membuat ujung tas tersebut mengenai mata kiri Elsa.
“Aw!” teriak Elsa sambil memegang mata kirinya.
“Els, kamu kenapa?!” tanya Rania dengan khawatir.
“Wanita ini sengaja memindahkan tasnya! Mataku sakit sekali..” rintih Elsa namun dengan tatapan marah.
“Maaf, aku benar-benar tidak sengaja! Apa itu sakit sekali?” tanya Nala dengan wajah yang sok merasa bersalah.
“Tidak usah berpura-pura! Aku tau kamu sengaja!” teriak Elsa.
“Elsa! Jaga ucapanmu!” bentak Rey hingga membuat Elsa terkejut.
“Aku tidak sengaja Rey, aku benar-benar tidak sengaja mengenai matanya.” Ucap Nala.
“Bohong! Dasar tukang tipu! Kak Rey akan menyesal karena menyukaimu yang hanya cantik luarnya saja!” ketus Elsa.
“CUKUP! Dia bilang tidak sengaja, kenapa kamu tidak sopan sekali!” teriak Rey.
Elsa tidak bisa mengucapkan apapun lagi, perasaannya campur aduk antara kesal dan sedih, dia sangat marah tapi dia juga tidak bisa menangis di hadapan kedua orang itu.
Akhirnya Elsa segera berlari meninggalkan Rey dan Nala, sedangkan Rania langsung mengikuti Elsa dari belakang.
Nala tersenyum tipis saat melihat Elsa berlari, sedangkan Rey sedikit merasa bersalah karena sudah terlalu keras membentak Elsa.
“Rey, apa kamu tidak terlalu berlebihan memarahinya? Kasihan dia.” Ucap Nala dengan nada yang sedih.
“Tidak apa! Biarkan dia belajar untuk sopan santun.” Ketus Rey yang langsung melanjutkan jalannya.
Sedangkan Elsa kembali ke dalam kamarnya, dia menangis di dalam kamar entah karena matanya yang sakit atau hatinya yang sakit.
“Els,, kamu baik-baik saja?” tanya Rania sambil berjalan mendekati Elsa.
“Hikss,, hikss, apa aku sejelek itu sampai kak Rey sangat membenciku Ran? Memangnya apa salahku selama ini padanya? Dia bahkan tidak mau membuka hatinya untukku, lalu bagaimana bisa dia melihat ketulusanku hikss..” ucap Elsa sambil menangis.
Rania sebenarnya sangat kasihan melihat sahabatnya yang selalu menangis karena orang yang sama, namun mau bagaimana lagi dia tidak memiliki pilihan apapun selain mendukungnya, karena selama ini Elsa hanya menyukai Rey saja.
“Els, apa kamu tidak bisa melupakan kak Rey saja? Masih banyak laki-laki yang menyukaimu, kamu cantik lucu dan menggemaskan, kamu juga wanita yang baik Elsa, kamu bisa mendapatkan seseorang yang lebih darinya.” Ucap Rania.
“Hikss,, apa kamu fikir selama ini aku tidak berusaha melupakannya? Aku selalu berusaha tapi tetap saja tidak bisa dan aku hanya menyukai kak Rey saja hikss..”
Rania hanya bisa menghela nafas panjang sambil memeluk tubuh Elsa, dia hanya bisa memberikan sahabatnya pelukan yang hangat agar bisa meluapkan rasa sedihnya.
Setelah puas meluapkan rasa sedihnya, Elsa berhenti menangis dan kedua matanya menjadi sembab terutama mata kirinya yang membengkak karena terkena benturan.
“Yaampun Elsa, mata kamu bengkak banget!” ucap Rania yang baru menyadari saat Elsa selesai menangis.
Elsa segera mengambil kaca kecil yang ada di dalam tasnya lalu terkejut saat melihat mata kirinya yang membengkak dan berwarna merah.
“Aih, bagaimana ini? Aku akan terlihat jelek bukan?” tanya Elsa dengan wajah sedihnya.
“Ah aku punya ide! Bagaimana kalau pakai penutup mata saja.”
“Nanti aku jadi kayak bajak laut dong? Yang bener aja Ran!”
“Aku serius! hanya itu satu-satunya cara Els, kamu mau pakai kacamata hitam?” tanya Rania dan di balas gelengan kepala oleh Elsa.
“Makanya kamu harus memakai penutup mata!”
Dengan terpaksa Elsa pun mengiyakan usulan dari Rania, dia tidak memiliki pilihan lain selain memakai penutup mata.
“Baiklah, aku akan memakai penutup mata tapi hari ini aku tidak ingin kemana-mana lagi, aku ingin istirahat di dalam kamar saja.” ucap Elsa dengan malas.
“Apa kamu tidak mau makan siang? Aku akan membawakannya untukmu.” Ucap Rania.
“Tidak, aku hanya ingin berada di kamar hari ini, aku juga ga laper jadi kamu makan duluan aja sana, jangan sampai perutmu kelaparan!” ucap Elsa.
Mendengar ucapan Elsa membuat Rania menganggukkan kepalanya dan langsung meninggalkan Elsa di dalam kamar.
Rania pergi ke restaurant yang ada di sana namun dia takut kalau makanan di sana terlalu mahal untuk dirinya, hingga tidak jauh dari sana ada Ken, Key, Rey dan Nala yang sedang duduk di salah satu meja yang ada di sana, Ken yang melihat kehadiran Rania segera memanggilnya.
“Rania! Sini, kemarilah.” Teriak Ken yang membuat Rania melihat ke asal suara.
“Hai kak Ken.” Sapa Rania dengan ramah namun saat melihat Nala dia segera merubah ekspresinya.
“Duduklah, ayo kita makan bersama.” ucap Ken.
“Ah tidak usah kak, aku akan membeli beberapa cemilan di luar.”
Ken tau betul keadaan Rania, dia tau Rania pasti tidak makan di sana karena terlalu mahal.
“Aku akan membayarkan makananmu Rania, duduklah!” ucap Ken.
Elsa yang mendengar hal itu langsung menarik kedua sudut bibirnya, dia langsung duduk di hadapan Ken dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
“Terimakasih kak Ken..” ucap Rania.
“Kemana Elsa? Bukankah biasanya kalian berdua selalu bersama?” tanya Key yang dari tadi hanya diam saja.
“Elsa tidak mau makan kak Key, tadi dia mengalami kecelakaan dan sekarang matanya membengkak jadi dia tidak mood untuk keluar kamar.” Jelas Rania sambil melirik Nala yang ada di sebelah Rey.
“Bengkak? Apa parah? Kecelakaan bagaimana?” tanya Key yang terlihat khawatir.
“Matanya bengkak kak, dia kena ujung tas wanita yang tidak bertanggung jawab!”
“Apa sudah di periksa?”
“Belum, Elsa tidak akan mau di periksa sepertinya.”
“Paksa dia untuk periksa! Bagaimanapun juga dia harus segera memeriksa matanya.” Tegas Key yang langsung di balas anggukan oleh Rania.
“Oh iya, ini roti dan susu berikan padanya! Setidaknya dia harus memakan sesuatu agar perutnya tidak kosong!” tegas Key yang langsung berdiri.
“Kamu mau kemana?” tanya Ken.
“Aku mau menyusul Lana! Kamu tau kan dia pulang kampung lama banget, dan dia mau menyusul kemari karena ingin ikut study tour.” Jelas Key.
“Cih, giliran ada study tour dia malah datang! Sedangkan saat pelajaran biasa dia sama sekali tidak memperdulikannya.” Ketus Ken.
Key tidak menggubris ucapan Ken, dia hanya menghela nafas panjang dan langsung pergi meninggalkan meja mereka.
Ken yang sudah selesai makan juga mengajak Rania untuk pergi dari sana hingga membuat Rania cepat-cepat menyelesaikan makannya.
“Kenapa kita ninggalin kak Rey dan pacarnya?” tanya Rania.
“Sebenarnya kami tidak suka Rey berkencan dengan Nala, tapi ya mau bagaimana lagi dia sudah sangat menyukai Nala.” Ucap Ken.
Rania yang mendengar penjelasan dari Ken hanya bisa menganggukkan kepalanya menandakan dirinya mengerti.
Sedangkan Nala kesal dirinya di cueki sejak tadi dan sekarang langsung di tinggal begitu saja.
“Apa saudaramu tidak menyukaiku!? Lihatlah mereka pergi begitu saja!” ketus Nala.
“Kenapa kamu bicara seperti itu Nala? Tentu saja mereka menyukaimu, tapi memang sifat mereka seperti itu jangan di ambil hati.” Jelas Rey.
Nala hanya diam sambil menyilangkan tangannya di dadanya dan tubuhnya di sandarkan di kursi, dia masih kesal dengan sikap Ken dan Key yang acuh tak acuh kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Rosita Husin Zen
sedih juga ya kisah asmara Elsa ...udah lupain aja sih Rey yg suka nyakitin kamu Elsa kaya ga ada laki2 aja yg lebih baik banget segalanya dari Rey apa
2021-08-19
0
Doretea Wartini
ELSA cuekin aja rey dan elsa bisa lebih dewasa biar deh tau rasa
2021-07-23
3
Desi Ummu Ihsan
Lah sebodo teuing sama kamu mah Nala....dasar perempuan nggak ada akhlak
2021-07-17
0