Hari-hari berlalu dengan cepat, sudah sebulan lamanya Elsa bersekolah di sekolah barunya dan memiliki banyak sekali teman, namun juga ada beberapa laki-laki yang selalu menggodanya karena sifatnya yang terlalu ramah.
Bel istirahat pun berbunyi, Elsa yang sudah merasa haus itu ingin sekali membeli es di kantin sekolahnya, namun Rania tidak bisa menemaninya karena dia sedang merasa tidak enak badan.
“Els, aku tidak bisa menemanimu ke kantin, kepalaku pusing sekali..” ucap Rania.
Elsa memang melihat sejak pertama masuk kelas wajah Rania sangat pucat dan membuat dirinya merasa kasihan melihatnya.
“Kalau begitu ayo aku antar ke UKS, kamu istirahat saja di sana dan aku sekalian ke kantin untuk membeli minuman.” Ucap Elsa.
Tanpa pikir panjang akhirnya Rania menyetujui ide Elsa karena dia juga sudah merasa sangat pusing.
Elsa membantu Rania untuk berjalan, Elsa memegang lengan Rania dan berjalan dengan sangat hati-hati. Sesampainya di UKS Elsa langsung membuat laporan kepada guru jaga yang ada di sana dan membaringkan tubuh Rania di atas tempat tidur.
“Kamu tidak apa-apa sendirian Els? Kamu hafal jalannya?” tanya Rania.
“Tentu saja aku hafal, baru juga tadi kita melewati jalan itu jadi aku pasti masih hafal!” ucap Elsa.
“Kalau begitu aku ke kantin dulu ya, kalau ada apa-apa hubungi aku.” Ucap Elsa.
Setelah berpamitan kepada Rania, Elsa pun berjalan dengan percaya diri menuju kantin sekolah, namun dia malah berada di daerah kelas 11.
Di sana ada banyak sekali anak-anak yang melihatnya, dan tidak jarang juga Elsa di goda oleh kakak kelasnya itu.
“Duh sebenarnya sekolah ini sebesar apa sih! Kenapa aku tidak bisa menghafalnya walaupun sudah sebulan di sini? Sepertinya benar kata papa deh kalau aku ini oon huhu..” gumam Elsa.
Sekolah yang dia tempati memanglah sekolah paling besar di sana, sekolah itu memiliki SD, SMP dan SMA di satu wilayah hingga memiliki banyak sekali ruangan, sedangkan Elsa selama ini hanya berkeliling di sekitar daerah kelas 10 saja.
“Bagaimana ini,, aku tidak nyaman berada di sini..” batinnya lagi.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang memegang tangan Elsa dengan lancangnya hingga membuat Elsa terkejut.
“Hei adik cantik! Kamu ini anak baru yang katanya dari luar negeri ya?” ucap salah satu kakak kelas laki-laki itu.
“Wah ternyata benar kata adik kelas kita, dia memang sangat cantik!” ucap yang lainnya.
“Di luar negeri pergaulannya sangat bebas bukan? Jadi sepertinya kamu juga sudah terbiasa berdekatan dengan laki-laki di sana.” Sahut yang lainnya.
Ada sekitar 5 laki-laki yang berusaha menggoda Elsa, mereka adalah geng yang terkenal nakal di sekolah itu jadi tidak ada yang berani membantu Elsa untuk lepas dari mereka.
“Tolong lepaskan aku! Kalau tidak, aku akan melaporkanmu kepada guru!” ketus Elsa yang masih berusaha untuk melepaskan genggaman tangan kakak kelasnya itu.
“Cih! Jangan sok jual mahal! Bilang saja kalau kamu juga sebenarnya bukan wanita baik-baik!” ucap mereka.
Elsa masih berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangannya hingga membuatnya terjatuh dan membuat tangannya terluka.
Bukannya berhenti, kelima anak laki-laki itu justru menghampiri Elsa dan menertawakannya, Elsa merasa sangat ketakutan saat itu, dia ingin sekali menangis saat salah satu dari kelima anak itu mendekatinya dan mau menyentuk wajahnya.
Tiba-tiba saja ada yang menendang tangan laki-laki itu.
“Sialan! Siapa yang berani menendang tanganku!” teriak laki-laki itu sambil menoleh.
“Ah, jadi kamu? Anak orang kaya yang tidak bisa melakukan apapun? Rey!” ucap laki-laki tersebut.
Bug,, bug,, bug.
Rey memukul wajah laki-laki itu berkali-kali, Rey memang tidak banyak bicara tapi dia langsung bertindak begitu saja.
Tidak terima jika salah satu temannya di pukuli, yang lainnya mulai menyerang Rey namun Ken dan Key datang untuk menghajar yang lainnya hingga mereka semua tersungkur di tanah lalu lari menjauhi Rey, Ken dan Key.
“Kalau tidak tau jalan lebih baik diam saja di dalam kelasmu!” ketus Rey dengan tatapan sinisnya lalu berjalan meninggalkan Elsa.
“Jadi wanita jangan lemah!” sambung Key yang ikut berjalan menyusul Rey.
Elsa sedih mendengar Rey dan Key berbicara seperti itu padanya, tiba-tiba saja ada yang mengulurkan tangan kepadanya.
“Jangan memikirkan mereka berdua, kamu tau bukan Key sifatnya seperti apa?” ucap Ken dengan senyumannya.
“Huh, kak Ken.. untung saja kakak tidak dingin seperti kak Key.” Keluh Elsa yang membuat Ken tertawa.
“Lalu, siapa laki-laki yang di sebelah kak Key?” tanya Elsa.
“Dia Rey, dia anaknya om Robert! Kamu tidak pernah bertmu dengannya ya?” tanya Ken.
“Tidak kak, kan tau sendiri aku datang ke Indonesia setiap om Robert dan keluarganya pergi ke luar kota jadi aku tidak pernah bertemu dengannya.” Jelas Elsa.
“Lain kali kalau mau kemana-mana hubungi aku saja! Kita ini saudara jadi tidak perlu sungkan! Sekarang lebih baik aku mengantarmu ke UKS dan obati lukamu.” Ajak Ken.
Elsa menganggukkan kepalanya, dia dan Ken pergi bersama ke UKS. Rania yang sedang berbaring melihat ke arah pintu saat ada seseorang yang masuk ke dalam.
“Elsa?! Kamu kenapa?” tanya Rania yang memaksa untuk bangun dari tempat tidurnya.
“Jangan bergerak Rania! Kamu masih sakit jadi jangan banyak bergerak! Aku tidak apa-apa kok.” Ucap Elsa.
“Dia siapa Els? Dia yang sudah membuatmu terjatuh?”
“Bukan Rania, ini adalah kakakku namanya Ken dia kelas 11! Tadi aku tersesat dan bertemu dengan laki-laki bar-bar! Lalu kak Ken dan kakakku yang lain membantuku.” Jelas Elsa.
“Ah begitu, aku Rania kak temannya Elsa, maaf karena tidak menemani Elsa tadi padahal aku tau kalau Elsa buta arah.” Ucap Rania yang merasa menyesal.
“Jangan begitu, kamu juga sedang sakit jadi lebih baik kamu beristirahat saja.” ucap Ken.
“Kalau begitu aku kembali ke kelas dulu ya, kamu istirahat saja di sini Els! Aku sudah meminta ijin kepada guru UKS.” Lanjutnya.
Akhirnya Ken berpamitan kepada Elsa dan Rania, setelah itu Rania duduk dan menggenggam tangan Elsa.
“Els, kamu baik-baik saja? lihatlah semua luka ini, kamu tidak merasa kesakitan?” tanya Rania.
“Tidak Rania, ini hanyalah luka kecil jangan di besar-besarkan! Ayo kita istirahat saja oke?” ucap Elsa yang di balas anggukan oleh Rania.
Di kantin, Rey dan Key sedang menunggu kedatangan Ken, mereka berdua tau kalau Ken pasti sedang mengantar Elsa ke UKS.
“Lama sekali Ken itu!” ketus Key.
“Dia pasti sedang mengantar Elsa ke UKS.” Jawab Rey.
“Apa dia akan baik-baik saja?” tanya Key.
“Pfftt,, tadi kamu dingin sekali padanya, sekarang kamu mengkhawatirkannya?”
“Aku sengaja bersikap seperti itu agar dia kuat mental! Aku tidak suka memiliki adik yang lemah!”
“Iya-iya, kamu memang kakak yang baik Key!” Ejek Rey.
“Kamu sendiri? Kenapa kamu dingin padanya? Padahal kamu sepertinya sudah mengenalnya, kamu juga sepertinya tau kalau dia buta arah!” selidik Key.
“Aku seperti itu karena mendengar cerita dari papa! Dia juga memintaku untuk menjaga Elsa karena dia buta arah dan dia sudah lama berada di Paris!” jelas Rey.
“Hem… begitu ya? Jadi kamu sedang berusaha untuk menjadi pahlawan kesiangan?” ejek Key.
Rey ingin membalas Key, namun ternyata Ken lebih dulu datang dan menggagalkan perdebatan di antara mereka.
“Kalian berdua emang harus bersikap dingin seperti itu kepada Elsa?” tanya Ken yang sudah duduk di hadapan mereka.
“Abang bilang kita harus membuatnya kuat! Dan kita harus menjaganya dari jauh!” ucap Key.
“Tapi dia terluka.”
“Semua berawal dari luka Ken! Keberanian akan tumbuh saat kita pernah terluka.” Sambung Rey.
“Huh! Kalian berdua ini memang sama saja!” ketus Ken sambil menggelengkan kepalanya.
Sedangkan Rey dan Key hanya saling menatap dan mengangkat kedua bahunya secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Rey dan key memang super dingin🤣🤣🤣🤣
2021-07-23
0
Yuliarti
lanjut thor
2021-07-15
0
Desi Ummu Ihsan
Emang ya Rey dan Key dari awal dingin kepada Elsa makanya Elsa jadi takut dekat2 mereka. walaupun tujuannya untuk membuat Elsa kuat dan tangguh...ya tetap saja nggak gtu juga caranya. untung ada Ken yang baik dan hangat
2021-07-06
0