Karena Ryan memutuskan kembali ke Indonesia, jadi dia sudah menyiapkan rumah untuk dia dan keluarga kecilnya tinggali, bahkan papi Andra sudah mengurus semua berkas-berkas pemindahan Elsa.
Hari ini adalah hari di mana Elsa pergi ke sekolah barunya untuk pertama kalinya, Elsa pergi ke sekolah bersama dengan papanya hari itu karena Elsa adalah orang yang buta arah dan papanya tidak mau kalau anak perempuannya itu tersesat di hari pertamanya.
“Els,, kenapa kamu lama sekali? Kamu akan terlambat di hari pertamamu Elsa…” teriak Ryan dari lantai bawah.
Dengan wajah malasnya Elsa keluar dari tangga dan menuruni tangga dengan lemas sekali.
“Kenapa kamu lemas seperti itu? Kamu sakit?” tanya Rose.
“Tidak ma, aku cuma males aja harus berkenalan lagi dengan orang baru.” Ucap Elsa.
“Sayang, kamu kan mudah bergaul jadi apa yang kamu khawatirkan?” tanya Rose.
“Tapi pasti beda ma, pasti teman-teman di sini berbeda dengan teman-temanku di Paris.”
“Tentu saja berbeda sayang, budayanya saja berbeda! Sudahlah cepat berangkat karena papamu juga harus segera berangkat ke perusahaan.”
Akhirnya Elsa berangkat ke sekolah barunya bersama dengan papanya, di sepanjang jalan Ryan hanya melihat Elsa yang melamun sambil melihat ke arah luar jendela tanpa mengucapkan apapun.
“Apa kamu segitu malasnya bertemu dengan teman-teman barumu?” tanya Ryan.
“Hm,, begitulah pa..”
“Sayang, dulu papa juga bersekolah di sekolah itu, di sana papa bertemu dengan papi Andra yang membantu papa mengatasi kesulitan yang papa rasakan di sekolah itu, dan papa juga yakin kalau kakak-kakakmu akan membantumu untuk mengatasi kesulitan yang kamu rasakan.” Jelas Ryan.
Ya, Elsa sudah sering kali mendengar cerita tentang Kalandra yang menolong papanya di saat dia di bully oleh teman-teman sekolahnya hanya karena status sosialnya.
“Iya iya pa, aku akan mencari banyak teman di sana dan mengatasi semua kesulitanku.” Ucap Elsa pasrah.
Elsa terus saja termenung melihat ke arah luar jendela sampai dia tidak menyadari kalau ternyata dia sudah sampai di sekolah barunya.
“Els,, Elsa!” ucap Ryan dengan nada yang sedikit tinggi agar terdengar oleh anaknya.
“Eh, i-iya pa?”
“Kita sudah sampai! Jangan melamun seperti itu nanti teman-temanmu akan mengira kalau kamu orang oon!” ejek Ryan.
“Papa!! Elsa bilangin mama nih kalau papa ngatain Elsa oon!” ancam Elsa.
“Hahaha, ampun tuan putri… sudahlah sana cepat keluar sebelum terlambat.”
Elsa mencium punggung tangan papanya lebih dulu lalu keluar dari mobil dengan perasaan yang tidak karuan.
“Huuhh,, semangat Elsa kamu pasti bisa semangat.” Ucapnya pada diri sendiri lalu akhirnya berjalan masuk melewati gerbang sekolah.
Elsa kebingungan mencari lokasi kelasnya, walaupun dia sudah memegang denah sekolah tapi tetap saja dia masih kebingungan mencari kelasnya.
“Duh, aku ini bodoh sekali! Kenapa di sekolah saja masih bingung mencari kelas!” gumam Elsa.
Sampai tanpa di sadari ada seorang laki-laki yang dari tadi mengikuti dan memperhatikannya, laki-laki itu segera menghampiri Elsa yang sedang kebingungan mencari kelasnya.
“Ikut aku!” ketus laki-laki itu secara tiba-tiba hingga membuat Elsa terkejut.
“Hah?”
Laki-laki itu berbalik dan menatap tajam ke arah Elsa.
“Kamu bingung mencari kelasmu kan? Ikut aku, aku akan mengantarmu ke kelasmu!”
Akhirnya Elsa mengikuti laki-laki itu dari belakang hingga mereka sampai ke kelas Elsa, Elsa senang sekali karena berhasil menemukan kelasnya.
“Terimaka…”
“Tidak perlu!” ketus laki-laki itu sambil berlalu meninggalkan Elsa.
“Huh, dingin sekali! Tapi tampan..” gumam Elsa sambil senyum-senyum sendiri.
Tanpa pikir panjang lagi, Elsa langsung masuk ke dalam kelas barunya, semua orang yang ada di sana sudah banyak yang saling mengenal karena mungkin mereka berada di SMP yang sama sebelumnya.
Sedangkan dirinya hanya bisa melihat satu per satu orang yang ada di sana, begitu juga dengan semua orang yang melihat ke arah Elsa, entah karena kecantikannya atau karena di antara mereka memang tidak ada yang pernah melihatnya.
Bel masuk sekolah pun berbunyi, semua anak kelas 10 sudah duduk dengan tenang karena guru wali kelas mereka sudah masuk ke dalam kelas.
Guru tersebut mulai mengenalkan diri kepada anak-anaknya, setelah itu guru tersebut meminta salah satu murid untuk mengenalkan dirinya di depan kelas namun tidak ada yang menggubrisnya.
“Ibu dengar, ada satu siswi yang berasal dari luar negeri? Bisakah dia yang memperkenalkan diri di depan kelas lebih dulu?” tanya guru wali kelas itu.
Elsa yang mendengarnya langsung mematung, dia tdak percaya harus memperkenalkan diri lebih dulu di hadapan banyak orang yang tidak dia kenal.
Untung saja walaupun Elsa sudah tinggal lama di Paris dan lebih banyak berbicara menggunakan Bahasa asing dengan teman-temannya, dia tetap masih lancar berbicara dengan Bahasa Indonesia karena Ryan dan Rose selalu berbicara dengan Bahasa Indonesia di dalam rumah.
Karena tidak memiliki pilihan lain, akhirnya Elsa beranjak dari bangkunya dan berjalan ke depan kelas dengan senyumannya.
Semua mata tertuju padanya, terutama para laki-laki yang ada di kelasnya membuat Elsa merasa sedikit tidak nyaman.
“Perkenalkan namaku Elsa Prasongko..” ucap Elsa.
Semua orang yang ada di sana saling berbisik satu sama lain karena mereka semua mengetahui tentang keluarga Prasongko yang memiliki perusahaan yang cukup besar di Indonesia.
“Semoga kedepannya kita semua bisa akur, terimakasih.” Sambung Elsa yang langsung kembali menuju kamarnya.
Para laki-laki bersorak saat Elsa selesai mengenalkan dirinya, teman sebangkunya juga memberikan tepuk tangan untuk Elsa karena sudah berhasil mengenalkan diri di depan kelas.
“Bahasa indonesiamu masih lancar saja untuk orang yang bertahun-tahun hidup di luar negeri.” ucapnya.
“Terimakasih..” balas Elsa.
“Aku Rania,, sebenarnya aku tau kalau kamu berasal dari luar negeri jadi aku takut untuk menyapa kamu karena aku tidak bisa berbicara Bahasa inggris..” ucapnya sambil mengulurkan tangan kepada Elsa.
Elsa tersenyum dan membalas uluran tangan Rania.
“Aku Elsa, tidak apa.. seharusnya aku yang memulai dulu tapi aku terlalu malu untuk menyapamu.” Ucapnya.
“Tidak masalah, semoga kedepannya kita menjadi teman yang baik ya..” ucap Rania yang di balas senyuman dan anggukan kepala oleh Elsa.
Semua siswa di kelasnya bergantian maju ke depan untuk mengenalkan diri di depan kelas.
Setelah guru wali kelas keluar dari kelas, semua orang mengumpul di meja Elsa hingga membuat Elsa terkejut dan sedikit ketakutan.
“K-kalian sedang apa?” tanya Elsa.
“Kami ingin bertanya tentang Paris kepadamu! Bagaimana rasanya tinggal di sana?” tanya salah satu teman kelasnya.
“Ya sama saja seperti di sini, yang membedakan hanya musimnya saja.” jawab Elsa.
“Kamu anak keluarga Prasongko? Wah,, kamu kaya raya ya?” tanya yang lain.
Elsa hanya tersenyum menanggapi ucapan temannya yang lain, Rania yang ada di sebelahnya tau betul kalau teman sebangkunya ini merasa risih denga sikap teman-teman kelasnya.
“Hei-hei sudah! Ini sudah waktunya kita istirahat dan melihat-lihat lingkungan sekolah, kalian jangan ngumpul di sini aku dan Elsa juga mau melihat-lihat!” ketus Rania.
Semua orang bersorak karena Rania mengganggu mereka berbicara dengan Elsa, sedangkan Elsa tersenyum senang karena Rania mengetahui apa yang dia inginkan.
“Terimakasih..” ucap Elsa saat mereka berdua sudah terbebas dari kerumunan teman sekelasnya.
“Kenapa harus brterimakasih? Aku juga tidak nyaman kalau jadi kamu, makanya aku membantumu keluar dari situasi itu.” Jelas Rania.
“Ayo kita jalan-jalan, aku harus benar-benar menghafal letak sekolah ini karena aku orang yang buta arah, aku sudah bingung kalau harus di hadapkan dengan banyak gang atau banyak ruangan.” Jelas Elsa.
“Pfftt! Aku baru tau ternyata orang sesempurna kamu juga memiliki kekurangan ya!” ucap Rania mengejek Elsa.
“Jangan mengejekku! Kamu harus selalu menemaniku ya biar aku ga kesasar!” tegas Elsa.
Rania hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, dia menganggap Elsa sangat lucu untuk seorang anak SMA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Iya sih Elsa kelihatan lucu karena sudah SMA tpi Dy malah tidak tau arah,dan sering kesasar🤣🤣🤣🤣
2021-07-23
1
Indrijati Saptarita
kayaknya kk rey yg nunjukkan kelasnya...
kk rey sama kk ken dikasi tugas sama abang kenan utk bantu dan jaga elsa...
2021-07-22
0
Yuliarti
waah pasti laki2 jutek itu si rey ya
2021-07-15
0