Akhirnya Cindipun tinggal bersama Neneknya dikampung. Dia mulai sekolah menengah pertama disana. Cindi punya banyak teman,punya prestasi yang bagus,disayangi para Guru,dan dikagumi banyak murid laki-laki.
Cindi lulus dengan nilai terbaik. Saat pulang dari sekolahnya,Cindi bersorak gembira ingin memberi tahu Neneknya tentang prestasinya.
Namun setelah sampai dirumah Neneknya, betapa terkejutnya Cindi saat melihat rumah neneknya sudah dipenuhi oleh para Tatangganya.
Cindi melangkah semakin dekat.
Deg...
Neneknya, sang Nenek yang selama ini menjadi tempat keluh kesahnya sudah terbaring tak bernyawa didepannya.
Cindi hanya bisa menangisi kematian Neneknya. Setelah dua hari kepergian Neneknya,Cindi hanya berdiam diri dikamar nya.'kenapa orang yang kusayangi yang peduli padaku satu persatu meninggal kan ku' kata cindi dalam hati.'*mungkin jika aku tidak menyukai siapapun aku tidak akan ditinggal sendiri lagi.'*ucap nya lagi dalam hati.'aku tidak akan mempedulikan siapapun lagi..'
Ayah Cindi yang baru mengetahui bahwa nenek Cindi meninggal, langsung pergi menyusul Cindi.
Perasaan khawatir melingkupi seluruh tubuh Marco kali ini, tadinya ia ingin setelah Cindi menyelesaikan sekolahnya didesa kemudian menjemputnya kembali setelah Cindi menghabiskan masa liburannya didesa.
Namun,setelah Marco mendengar berita kematian ibu mertuanya, dia langsung terbang kesana untuk menjemput gadis kecilnya.
Sesampainya disana,Ayah Cindi langsung menuju kekamar putrinya itu dan memeluk putri kecilnya itu.
Cindipun menangis sejadi-jadinya di pelukan sang ayah. Seakan kesakitannya saat ditinggal oleh mamanya berputar kembali diotaknya.
Terasa seperti dejavu,Cindi ditinggalkan oleh orang yang ia paling sayangi dan dipelukan ayahnya dia kembali menangis.
"Kita pulang ya..?"bujuk papa Marco.
Cindi hanya menganggukan kepalanya. Tak tau lagi apa yang harus ia lakukan.
Tadinya ia ingin tetap tinggal dirumah neneknya,namun sepertinya didalam dirinya belum ada keberanian untuk tinggal sendirian.
Kemudian merekapun kembali kerumah Ayahnya lagi.
Sesampainya dirumah,Cindi merasa asing dengan rumahnya. Dia melihat semuanya berubah,interior rumah dan semua foto yang dulu juga sudah di ganti,bahkan foto keluarga Cindi yang dulupun kini sudah tidak ada dan diganti dengan foto Marco,Aryana,Ivy,dan Dika. Difoto itu juga ada potret Cindi tapi foto itu hanya editan yang diambil dari foto keluarga yang lama.
"Cindi sayang...sudah sampai...??kamu pasti lelah...tapi kamar lama kamu sekarang dipakai oleh Ivy tapi Ivy malah gak mau pindah kekamar tamu, tapi mama sudah menambah satu ranjang lagi dikamar kamu,Cindi gak keberatankan berbagi kamar dengan Ivy?" ucap Aryana menyambut kedatangan Cindi. Tadinya ia ingin memeluk gadis itu,namun karna Cindi mengabaikannya, Aryana mengurungkan niatnya.
Aryana tau jika sampai kini,Cindi masih belum bisa menerimanya. Namun Aryana percaya Cindi memiliki hati yang hangat dan suatu saat nanti Cindi pasti bisa meneeimanya.
"tidak usah tante, Cindi akan tidur dikamar tamu saja"
mendengar kata tante dari Cindi,Marco sangat terkejut dan berniat memarahi Cindi,tapi saat Marco akan membuka suara langsung dihalangi oleh Aryana yang tau perubahan raut wajah suaminya.
"Jangan mas"bisik Aryana pada Marco.
"Ya sudah Cindi...tante minta maaf karna tidak bisa membujuk Ivy ya..."ucap Aryana.
"Iya tante...tidak apa...Cindi permisi" kata Cindi meninggalkan mereka berdua.
setelah pindah kerumahnya, sang Ayah lalu mengurus pendaftaran sekolah Cindi yang baru akan masuk sekolah menengah atas. Ayahnya menyekolahkan Cindi satu sekolah dengan Kevin. Ya, Kevin adalah anak laki-laki dari sahabat mama Indah. ibu Kevin bernama Nila.
ibu Nila dan ibu Indah adalah sahabat sejak dulu. Bahkan saking dekatnya mereka berniat menjodohkan kevin dengan cindi.
Awalnya mereka hanya bercanda saat mengatakan akan menjodohkan putra-putri mereka,namun pada akhirnya mereka melanjutkan rencana mereka karna mama Nila melihat putranya tertarik oleh daya pikat putri dari sahabatnya itu.
Pertama kali melihat Cindi, Kevin langsung jatuh hati pada gadis itu. Karna orang tua mereka kini sangat akrab Kevin sering main kerumah Cindi berniat ingin bertemu dengan Cindi tapi malah Ivy yang menemuinya.
2 bulan sudah berlalu,Kevin yang sudah naksir Cindi dari awal berniat untuk mengungkapkan perasaannya.
"Ndi...aku suka sama kamu...apa kamu mau jadi kekasih ku?" kata Kevin didalam kelas Cindi. Cindi sangat malu karna menjadi pusat perhatian. Tanpa pikir panjang Cindi langsung menganggukan kepalanya yang menandakan ia setuju.
Cindi melakukan itu karna tidak ingin mempermalukan Kevin.
Cindi tidak memiliki perasaan cinta terhadap Kevin, namun lebih keperasaan sayang terhadap seorang sahabat.
Sedangkan Kevin yang mengetahui seperti apa perasaan Cindi terhadapnya,hanya bisa berusaha membuka hati gadis itu.
kevin pikir kebaikannya terhadap Cindi lambat laun pasti bisa mencairkannya. Namun perhatiannya justru bukannya membuat hati Cindi luluh malah membuat Ivy semakin tertarik pada pemuda itu.
happy reading semua
mohon kritik dan sarannya
terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Nidia Ruspandy
ikut sesek wei
2022-04-15
0
Videaningrum
anak ma mama sama aja pelakor senang ngrusak hubungan orang
2021-12-23
0
Bunga_Tidurku
anak sm emak sami mawon brengsyeknya
2021-12-05
0