Flash back
5 tahun yang lalu
Disebuah lorong Rumah Sakit,terdengar isak tangis seorang gadis kecil yang tidak lain adalah Cindi.
"Mama....hiks....hikss.....Mama.... jangan tinggalkan Cindi Ma....cindi gak bisa hidup tanpa mlMama..."tangis Cindi pecah ketika mendengar kabar dari Dokter bahwa Ibunya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Cindi yang menangis mengejar ranjang Ibu nya yang didorong oleh dua orang suster menuju keruang jenazah.
Tiba-tiba clCindi ditarik oleh Ayahnya dan dipeluknya Ayahnya dengan erat. Tangis cindi pun semakin menjadi dipelukan sang Ayah,
Ayahnya hanya diam sambil mengusap punggung Cindi yang bergetar karna tangisannya.
" Mama sudah tenang disana sayang"hibur papa Marco.
3 hari setelah pemakaman sang Ibu, Cindi hanya terdiam didalam kamarnya seakan air matanya kering hingga tak bisa menetes lagi.
Cindi mendengar suara Ayahnya samar-samar kemudian ia berlari ingin memeluk Ayahnya,dia ingin melepas kesedihannya dan ingin berjanji akan hidup bahagia dengan sang Ayah.
Namun ketika menuruni tangga apa yang ia dapati,Ayahnya masuk kedalam rumah dengan menggandeng seorang anak Laki-laki dan disampingnya ada seorang Wanita.dan Wanita itu menggandeng seorang anak Perempuan.
"Sayang...ini adalah mama Aryana.. dia yang akan merawatmu mulai hari ini. Dan ini adik mu benama Ivy yang papa gandeng adalah Dika. Mereka akan menjadi keluarga baru kita" kata Marco memperkenal orang-orang yang ia bawa pulang.
"Baru tiga hari Mama pergi Pa" lirih Cindi"dan Papa sudah membawa Mama baru untuk Cindi?".Air mata Cindi jatuh begitu saja "Cindi benar-benar tidak percaya sama Papa!...dan...Mama Cindi cuma satu yaitu Mama Indah.. dan gak akan ada yang bisa mengganti nya..." teriak Cindi sambil berlari keatas tangga menuju kamarnya lagi.
Marco yang melihat anaknya seperti itu terlihat kecewa.
"Sudahlah sayang....tidak apa...Cindi butuh waktu untuk menerima kita" ucap Aryana sambil mengelus punggung marco. Marco hanya menggukan kepalanya.
Tidak lama setelah Cindi masuk kekamarnya,tiba-tiba seorang anak Perempuan masuk kesana.
"Halo kakak... aku Ivy..."kata gadis kecil itu yang umurnya terpaut satu tahun dibawah Cindi.
Cindi hanya diam,bahkan menoleh pada anak itupun tidak sudi.
Melihat kamar Cindi yang besar dan bagus Ivy sangat ingin menempati kamar itu. Tapi melihat ekspresi Cindi yang seakan membencinya,dia langsung meninggalkan Cindi sendiri dan menuju kamar yang sudah disiapkan oleh Pembantunya.
Hari berikutnya.
Cindi yang baru pulang sekolah melihat Ivy bermain dengan boneka Vindy. Betapa marahnya Cindi karna boneka yang di bawa Ivy adalah boneka miliknya,boneka itu adalah pemberian Ibu Cindi ketika ulang tahunnya kemarin. Ulang tahun terakhirnya bersama mamanya.
"Ivy...kembalikan boneka ku...!!!" teriak Cindi.
Ivy yang melihat Cindi marah karna memainkan bonekanya. Ivy langsung berlari kekamar atas,dan dikejar oleh Cindi. Setelah sampai didepan pintu kamar Cindi,mereka saling berebut boneka itu. Karna Cindi lebih besar,ia berhasil merebut boneka itu,dan membuat Ivy menangis. Ivy yang menangis langsung berlari ingin menyusul Ibunya ke dapur yang sedang memasak.
Tapi saat hendak menuruni tangga tiba-tiba.
Braaakkk......
Ivy terjatuh dari tangga.
mendengar suara itu Ibu Aryana berlari untuk melihat apa yang terjadi.
"astaga...ivy...."teriak Aryana panik.
mendengar teriakan Aryana, Marco yang sedang bekerja diruang belajar nya lengsung keluar dan mendapati Aryana yang menangis memeluk Ivy yang bersimbah darah.
"Apa yang terjadi sayang?" tanya Marco kepada Aryana.
"Ivy...Ivy jatuh dari tangga" jawab Aryana sambil menangis dan memeluk tubuh putrinya.
"Kita bawa kerumah sakit"kata Marco langsung menggendong Ivy. Dan menatap Cindi yang ada di lantai atas sedang terpaku melihat kejadian di bawahnya.
Kemudian mereka pun membawa Ivy kerumah sakit.
Malampun tiba. Marco yang baru pulang dari rumah sakit dengan pikiran yang kacau langsung menju kamar Cindi.
Keadaan Ivy yang begitu menghawatirkan, begitu membuat Marco kalut. Ia seperti dihantui oleh janjinya untuk menjaga gadis kecil itu.
Gubraakkk....
Suara pintu yang dibuka Marco dengan sangat kencang. Cindi yang mendengarnya langsung kaget dan berdiri seketika.
"Papa...bagai man-" belum sempat Cindi menyelesaikan kalimatnya,
Plakkk...
Sang ayah tiba-tiba menampar wajah Cindi dengan kerasnya.
"kamu itu lebih tua dibanding Ivy.. kenapa tidak mau mengalah!!!"teriak Marco menggelegar memenuhi isi ruangan tersebut.
Cindi hanya terdiam sambil memegangi pipinya yang memerah karna tamparan ayahnya.
"tapi Pa...buk-"
Plaakkk...
Tamparan kedua dari papanya mendarat kepipi Cindi yang sebelahnya lagi. Dan Cindi hanya menangis sambil memegangi kedua pipinya,papa sudah tidak sayang lagi padaku. kata Cindi dalam hati.
Tanpa menyesal Marco meninggalkan cindi dikamarnya sendiri. Cindi hanya bisa menangis,bukan karna rasa sakit dari tamparan sang Ayah tapi ia merasakan sakit yang teramat dalam didalam hatinya. Jantungnya seperti ingin berhenti berdetak.
Marco menatap tangannya yang ia gunakan untuk memukul anak Gadisnya itu dengan nanar. Ada rasa bersalah dihatinya, namun Marco hanya ingin Cindi menerima keberadaan keluarga barunya.
Sudah 2 minggu Ivy berada di rumah sakit dan hari ini adalah hari dia akan pulang.
Saat pulang sekolah Cindi mendapati bibi Minah membereskan semua barang milik Cindi yang ada dikamarnya dan mengganti barang-barang milik Ivy.
"ada apa bi..?" tanya Cindi kepada bibi Minah.
"eh...non Cindi...hari ini non Ivy pulang.. dan kata tuan barang-barang non Ivy disuruh taruh di kamar non Vindi" terang bi Minah.
"Minah benar Cin...mulai hari ini kamu pindah kekamar Ivy. Karna dikamar Ivy tidak ada ACnya. Ini untuk penyembuhan Ivy sayang...bisakah kamu mengalah?" kata ayahnya sambil membelai kepala Cindi.
Cindi hanya terdiam dan menunduk.
"Barang Cindi nggak usah dipindah dikamar Ivy bik.."ucap Cindi kapada bik Minah.
"Cindi akan pindah kerumah Nenek pa" terang Cindi kepada ayahnya. Dan langsung membereskan pakaiannya.
Marco dan Aryana hanya mematung melihat Cindi yang ingin tinggal dengan neneknya didesa.
Happy reading semuanya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Devi Doang
pen nangis +kesel
2021-12-25
0
Akane Ishino
depresod saia:)
2021-11-05
1
Alanna Th
aq sdh baca novel ini 17-7'20, tp endingnya smp 76. apa yg ini sdh drevisi y. aq baca dr awal 👍🙏❤️
2021-10-22
3