Kevin adalah mantan kekasih Cindi yang sekarang menjadi kekasih adik nya, yaitu Ivy.
Ivy memang selalu seperti itu, selalu merebut apa yang dimiliki Cindi, seperti kasih sayang Ayahnya. baju-baju yang ibu Aryana belikan untuk Cindi juga selalu diminta oleh Ivy,termasuk sekarang Kekasihnya Cindi yaitu Kevin juga direbut olehnya.
Cindi memang tidak peduli dia punya kekasih atau tidak,tapi dia hanya tidak suka sifat Ivy yang tidak mau kalah. Karna sering dimanja.
Satu mata pelajaran sudah usai dan tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Cindi. Dia hanya diam memperhatikan pelajaran sampai bel tanda istirahat berbunyi.
"mau kekantin?" tanya Rafa memecah keheningan karna mulut Rafa yang sedari tadi sudah terasa gatal ingin mengobrol dengan gadis yang membuatnya jatuh hati saat pandangan pertama.
"tidak" jawab Cindi sambil memasukkan buku pelajaran kedalam tasnya.
"aku mau ke UKS" lanjut Cindi karna tadi dia melihat Kevin terjatuh saat bermain basket.
"ke UKS?? kamu sakit??" kata Rafa sambil membuntuti Cindi yang sudah berjalan lebih dulu.
"Tidak...hanya mau mengambil kotak p3k" jawabnya santai.
Rafa hanya mengikuti gadis itu mengambil kotak p3k di uks,kemudian langsung menuju kelas XII 1 yaitu kelas Kevin.
didalam kelas terlihat Kevin sedang mengobrol dengan Ivy.
Kevin yang menyadari kedatangan Cindi,langsung melepaskan tangan Ivy yang dari tadi bergelantungan dilengan Kevin.
"Ndi...."kata Kevin kaget.
"tidak usah terkejut aku hanya mengantar ini" kata Cindi sambil meletakkan kotak p3k nya disamping Kevin. Kemudian meninggalkan ruangan itu.
ternyata Cindi lupa kalau dia sudah putus dari Kevin seminggu yang lalu. Cindi memutuskan Kevin karna Cindi tau bahwa Ivy menyukai Kevin. Dia hanya tidak ingin bertengkar dengan adik tirinya hanya karna satu cowok. Menurutnya mengalah akan lebih mudah.
"Siapa cowok itu?" tanya Rafa yang sedari tadi memperhatikan cindi. Walau tidak ikut memasuki ruangan tadi,namun Rafa bisa melihat apa yang dilakukan Cindi didalam tadi.
"Kevin" jawab Cindi.
"Pacar???" tanya Rafa semakin penasaran.
"Bukan"
"Kenapa ngirit gitu sih jawabnya? kamu tau Tuhan itu menciptakan mulut itu untuk berkomunikasi.Lagi pula ngomong juga gak ada pajaknya..." kata Rafa panjang lebar sambil berjalan disamping Cindi.
"Maksud kamu apa?" Cindi menghentikan langkahnya.
"Maksud aku....aku mau ngobrol banyak sama kamu...boleh?" kata Rafa sambil tersenyum pada Cindi. Tapi Cindi hanya diam saja dan melanjutkan langkah kakinya.
Pelajaran kembali dimulai,dan seperti pagi tadi,Cindi hanya diam memperhatikan pelajarannya tapi Rafa malah memperhatikan Cindi,dia melihat,mengamati dan menghafal setiap jengkal wajah manis gadis yang duduk di sampingnya,
Cindi tau kalau Rafa sedang memperhatikannya,tapi dia tidak bergeming dan menganggap Rafa hanya angin lalu.
Rafa semakin penasaran dengan sosok disamping nya itu,gadis pendiam yang sama sekali tidak tertarik padanya.
Padahal selama hidupnya tidak ada gadis yang bisa menolak pesona nya. Biasanya gadis lain yang akan mencari cara untuk mendapatkan perhatiannya. Tapi gadis ini...melihatnya pun,seakan tidak sudi.
Atau kini pesona dari Rafa Mahendra sudah luntur?
ya,Tuhan dia gemas sekali dengan gadis yang sedang serius memperhatikan Guru yang ada didepan.
pengen cium,
eh..boleh nggak sih?
Rafa senyum-senyum sendiri membayangkan hal yang menyenangkan bersama Cindi, sedangkan Cindi sudah mulai merasa risih karna ditatap seperti itu oleh seseorang disampingnya.
"Mau ku colok mata kamu?" tanya Cindi masih dengan wajah datarnya sambil melihat arah depan tanpa menoleh pada lawan bicaranya.
"Sadis amat neng" ucap rafa mencoba bergurau,namun malah mendapat tatapan tajam oleh gadis itu.
oops...
happy reading semua.....!!!
mohon kemen dan dukungan nya ya.....!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Almeera sya
👩🏽
2022-01-11
0
Almeera sya
😊
2022-01-04
0
Sri Sumarni Atuns
narsis banget bang
2022-01-01
0