Chap 18: Keputusan

Seorang laki-laki yang cukup tinggi, yang dari tampangnya mungkin sudah berusia kurang lebih 16 tahun.

Dia terlihat agak kurus, dengan tato harimau di tangannya. Kulitnya terlihat agak pucat, dan membawa sepuntung rokok kretek yang harganya paling seribuan per batangnya.

Dia diikuti oleh sekumpulan berandal yang jumlahnya kurang lebih 30 orang. Dia adalah anak buahnya…

Orang yang di panggil Bang Jul sebagai Ketua… jadi, orang ini, ya! Si pemimpin baru yang disebut nya barusan!?

“Ketua…? Apa yang kau lakukan disini?”

Bang Jul... gemetar? Dia yang sangat terkenal akan petarung yang sangat kuat… gemetaran di hadapan orang ini? siapa sebenarnya anak itu?

Karena penasaran, Rei bertanya kepada Bang Jul.

“Permisi…! Dia itu siapa, ya? Kenalan kah?”

Ada jeda sebelum Bang Jul menjawab.

“Dia itu Rudi Wicaksana! Dia pemimpin saat ini dari Great Crimson, Geng Motor kami! Dan sekempulan orang itu, adalah anggota-anggota sepuh di Geng, sementara 3 orang di belakang Rudi, mereka adalah 4 Pilar, selain diriku!”

Rei mengangguk mengerti, kemudian kembali bertanya, namun kali ini berbisik walaupun masih bisa terdengar olehku.

“Tapi, kalau dilihat dia Nampak tak terlalu kuat! Dia lumayan kurus dan agak pucat… apa dia benar-benar ketuanya?”

Bang Jul juga menjawab dengan berbisik pula, aku juga masih bisa mendengarnya.

“Bodoh! Jangan nilai dia dari penampilannya! Walaupun terlihat begitu, ia sangat kuat dalam berkelahi… mungkin bagi Esper dengan Stage tinggi seperti kalian biasa saja! Namun, dia sangat terkenal di telinga para berandalan di Jorioh bagian timur!!”

“Dia bahkan punya julukan, yaitu ‘Harimau Putih dari timur’…

"Jadi dia kuat, ya...?"

"Ya, sangat kuat!"

Aku agak terkejut dengan yang diceritakan Bang Jul… aku tidak terkejut karena Si Rudi itu, tapi karena mendengar kalau Bang Jul merupakan anggota, bahkan salah satu petingginya yang disebut sebagai 4 Pilar.

Tentu saja pasti, mereka semua memiliki kekuatan yang hampir setara dengan Bang Jul.

Sementara itu, orang yang bernama Rudi itu hanya diam dan terus merokok. Dan kemudian, dia menjawab…

“Yaah, kenapa…? Tentu saja untuk mengadakan rapat inti, apa kau tak lihat sekumpulan orang di belakangku!? Disini adalah tempat kami!”

“Kau sendiri! Beraninya kau membawa orang lain kesini tanpa izin dariku!”

Bang Jul memasang posisi siaga… melihatnya, aku dan juga Rei ikut memasang posisi bersiap, jaga-jaga terjadinya sebuah bentrokan.

“Ada masalah apa? Rapat inti hanya terjadi jika Geng akan menghadapi masalah yang besar saja bukan?”

Bang Jul mencoba untuk mengobservasi perihal rapat yang akan dijalankan.

Mendengar itu, Rudi membanting rokoknya dan menginjaknya. Dia terlihat memasang raut wajah sedikit marah…

“Bukankah penghianatan termaksud ke dalam hal yang paling mengancam suatu kesatuan seperti organisasi?”

Rudi memakai nada tinggi dan terdengar sangat mengintimidasi.

“Penghianatan?”

Bang Jul berpura-pura tak tahu, tidak… apa memang dia benar-benar tak tahu apa-apa soal ini, ya?!”

“Jangan berlagak, sok tidak tahu! Kau pikir kami semua tidak mengetahui apa yang kau perbuat selama ini, Zulfa?"

Dia mengatakannya sembari menunjuk ke arah Bang Jul… sementara itu, Bang Jul terdiam dan hanya menatap ke arah Rudi.

Menanggapi, tatapan Bang Jul, Rudi mengangkat tangannya, dan menjentikkan jarinya.

Seketika, beberapa bawahan Rudi membawa dan melempar beberapa orang ke arah kami.

Mereka nampaknya juga anggota geng ini, berjumlah 7 orang, beberapa dari… seperti familiar, ahh benar… mereka merupakan orang yang ada bersama Bang Jul saat pertama kali menantang ku.

“Mereka itu…?”

“Kalian semua..?”

Bang Jul menghampiri anak buahnya, mereka terlihat agak bonyok, seperti baru saja dipukuli…

“Apa yang terjadi dengan kalian?”

Ucap Bang Jul ke salah satu anak buahnya.

“Bang, maafkan kami…! Kami di hajar habis-habisan sampai harus membocorkan semuanya!”

Seketika Bang Jul terlihat berkeringat mendengar itu, ia kemudian membantu orang itu berdiri dan menatap ke arah Rudi.

“…”

Rudi menatapnya balik.

“Jangan kalau aku tak tahu soal ini…! “

“Aku berniat mengadakan rapat inti untuk memutuskan apa yang harus kami lakukan kepadamu untuk kedepannya! Dan ternyata kau sudah ada disini dan mengatakan semuanya!”

“Jujur, aku sangat kecewa padamu… Jul!”

“Kau sengaja menantang seorang yang kau sudah tahu berada di atasmu, bahkan di atas kita semua… hanya demi kekalahan! Aku tak mengerti lagi apa yang sedang kau pikirkan!”

“Apa kau masih bisa menyebut dirimu sendiri sebagai salah satu dari 4 pillar G.C?”

Seketika, seluruh anggota geng segera menyoraki Bang Jul… kebanyakan dari mereka mengatakan agar langsung saja menghajar Bang Jul, tanpa perlu diadakan pemutusan apapun lagi. mereka beranggapan bukti kalau Bang Jul akan berhianat sudah terpampang di depan mata.

Aku sendiri kurang mengerti soal situasi seperti ini, tapi… yaah, bisa dibilang Bang Jul sedang dalam keadaan yang terdesak saat ini. Di situasinya, dia ada di ujung tanduk…

“Apa ada pembelaan?”

Bang Jul hanya bisa diam saja, ia terlihat sangat kebingungan harus menjawab apa.

“Sepertinya tak ada, ya…!? Kalau begitu-”

“Ketua…!”

Bang Jul memotong kata-kata Rudi dengan cepat, ia tampak sudah benar-benar memutuskan apa yang harus lakukan. Kemudian ia maju beberapa langkah, saat ini Rudi dan Bang Jul hanya terpaut jarak sekitar 2 meter.

“Seperti yang sudah kalian dengar, aku memang berniat untuk kalah… tapi aku tak pernah sekalipun bertarung tidak serius! Itu melanggar prinsip diriku sendiri! Hanya saja…”

“Aku melakukan ini, karena merasa kalau G.C sudah tak sejalan lagi dengan diriku… ini sudah berubah! Aku tak bisa lagi...!”

Mendengar ungkapan Bang Jul, Rudi berjalan ke depan. Ia langsung berhadapan dengan Bang Jul.

Dan tiba-tiba, Rudi melayangkan sebuah tendangan vertikal dengan sangat cepat…

Tendangan ini sangat cepat dan kuat, bahkan Bang Jul sendiri sampai benar-benar tak mampu bereaksi apapun menghadapinya. Secara telak, tendangan itu mengenai dagu Bang Jul, ia pun terjatuh dengan memegangi mulut dan dagu karenanya.

“Bang..!”

“Apa yang kau katakan! Apa kau ingin berkomentar soal cara kepemimpinan ku saat ini, hah!?”

Rudi menginjak atas kepala Bang Jul, dia terkihat memasang raut wajah yang sangat marah saat ini.

Semua berandal Great Crimson segan melihat itu, mereka seperti melihat kemarahan Rudi yang sangat berbeda dari biasanya. Apa dia semengerikan itu?

“Yaaah, benar…! Aku ingin mengatakan tentang hal itu!”

Bang Jul membalasnya…

“Beraninya kau…! G.C adalah milikku sekarang! Ini adalah satu-satunya peninggalan yang ada dari mendiang Kakak ku…!”

“Jangan sombong hanya karena kau merupakan bagian dari Gelombang pertama!”

Rudi berniat untuk kembali melancarkan tendangan lagi, namun kali ini, Bang Jul bisa menghindarinya dengan baik. Ia mundur kebelakang.

Rudi menatapnya dengan pandangan yang tajam.

“Justru karena aku bagian dari Gelombang pertama aku berani mengatakan hal ini! Kau tak bisa menepis hal ini terus menerus Rudi! G.C sudah berubah sekarang, di bawah kepemimpinan mu! Ini sudah tak sama dengan yang dulu!”

“Kau membiarkan oknum, mencoreng nama baik G.C, membiarkan mereka secara bebas melakukan Pemalakan, pembegalan, bahkan Judi sabung! Huda tak pernah menginginkan hal itu, Rudi!"

Huda? mungkin dia adalah pemimpin Geng ini sebelum nya, dan juga orang yang dikatakan Rudi sebagai Kakaknya

Bang Jul meneriakkan pendapatnya… dia tak lagi menyebut Rudi dengan ketua, aku tak menyangkan situasi internal geng sudah seperti ini. mendengar hal itu, aku semakin melihatnya… Bang Jul sebenarnya adalah orang baik.

Dia sangat berpegang teguh terhadap prinsip dirinya sendiri. Pandanganku berubah 180 derajat kepadanya. Sepertinya Rei juga berpikiran begitu, dia menatap kagum ke Bang Jul.

Dia terlihat sangat berwibawa sekarang, entah mengapa… beban pikiran dan keraguan yang tadinya menghantuiku seakan-akan hilang. Aku bisa berpikir dengan jernih sekarang.

“Bajingan, kau…!”

Rudi terlihat sangat kesal.

“Jika kau bersikeras terhadap cara pandang mu! Aku akan bertarung… jika begini terus, aku tak bisa menerimanya!”

Seluruh anggota G.C yang ada dibelakang terlihat agak tertegun mendengar perkataan Bang Jul. Karena mayoritas dari mereka merupakan anggota lama, mereka jadi mengerti tentang apa yang ingin di perjuangkan oleh Bang Jul.

Tapi tetap saja, mereka tak punya keberanian untuk melawan Rudi.

“Lalu? Apa yang kau bisa lakukan? Kau itu hanya seorang diri…! Kau tak mungkin menang melawan kami semua!’

Dengan menyerukan itu, Rudi terlihat inin membuat Bang Jul berhenti atas aksinya.

“Tidak! dia tak sendiri! Kami ada!”

Salah seorang dari anak buah Bang Jul berteriak lantang.

“Itu benar! Walau apapun yang akan terjadi, kami akan ada bersama Bang Jul!”

“Kalian semua!”

Bang Jul mendapatkan keyakinan dari teman-temannya, tak ketinggalan… aku juga berniat untuk membantunya.

“Aku juga akan ikut bertarung saat ini!”

Perkataan ku mengagetkan semua yang ada disini, bahkan Bang Jul itu sendiri. Namum, sepertinya Rei adalah pengecualian. Dia terlihat sudah menduga aku akan mengatakan hal ini

“Saidhan...!?”

“Walau tak ada hubungannya sama sekali! Bang Jul, keyakinan terhadap prinsipmu itu benar-benar menginspirasiku! Itu sangat membantuku dalam memecahkan masalah ku tadi! Sebagai rasa terima kasih, aku akan membantumu!”

“Terima kasih Saidhan!”

Aku kemudian menoleh ke arah Rei. Dia membuang tatapannya dan kemudian tersenyum.

“Jika Sai ingin membantu, maka aku juga akan membantu! Aku berhutang banyak kepada anak ini!”

“Terima kasih!”

Dia tersenyum.

Sementara itu, anggota G.C menjadi riuh, mereka tak menyangkan kalau aku dan Rei akan turut membantu, tapi itu tak mengubah kenyataan kalau mereka juga sedikit antusias. Sementara itu, Rudi dan 4 Pilar yang lain justru merasa tertantang karenanya.

“Menarik, 30 vs 10 dan diantaranya ada seorang Stage 7! Aku tak bisa melewatkan kesempatan seperti ini lagi! mari kita lakukan!”

”Yeeaah!”

Salah seorang membantu Bang Jul untuk berdiri kami berdampingan semua.

“Maju!! Semuanya!”

Dan begitulah, awal mula kejadian yang tanpa disadari, aku terlibat dalam bentrokan internal dari sebuah Geng motor ternama di Jorioh, kotaku saat ini.

Entah apa yang terjadi, tapi yang pasti… kami akan menang!

Episodes
1 Prolog: Introduksi
2 Chap 1: Perpisahan teman
3 Chap 2: Insiden Reinhard
4 Chap 3: Yang Tak terbatas
5 Chap 4: Stage 7 terbaru
6 Chap 5: Menuju Jepang
7 Chap 6: Test Stage
8 Chap 7: Serangan Magician
9 Chap 8: Kepercayaan diri Saidhan
10 Chap 9: Shinyaku Tooru
11 Chap 10: Akhir Pertarungan
12 Chap 11: Penentuan Stage dan Jalan-jalan
13 Chap 12: Kembali Pulang
14 Chap 13: Nama Kemampuan
15 Chap 14: Undangan dari Akademi
16 Chap 15: Pilihan
17 Chap 16: Sebuah Perkelahian
18 Chap 17: Maksud tantangan Berandal
19 Chap 18: Keputusan
20 Chap 19: Kemenangan
21 Chap 20: Yang terjadi setelah itu
22 Chap 21: Tentang Kepindahan
23 Chap 22: Akademi Citra Jakarta
24 Chap 23: Kamar Asrama
25 Chap 24: Mencari Pengawas itu
26 Chap 25: Berkeliling
27 Chap 26: Hari pertama dimulai
28 Chap 27: Kesan pertama
29 Chap 28: Tawaran Ekskul
30 Chap 29: Klub Penelitian Sejarah Dunia
31 Chap 30: Memulai Penyelidikan
32 Chap 31: Penyelidikan bagian 2
33 Chap 32: Mahluk-mahluk Sihir
34 Chap 33: Jalan-jalan setelah Penyelidikan
35 Chap 34: Anak Kecil itu
36 Chap 35: Kisa dan Mata sihirnya
37 Chap 36: Kisa dan Sylphy
38 Chap 37: Melihat Mimpi itu lagi!
39 Chap 38: Mimpi bagian 2: Menuju rute pertama!
40 Chap 39: Demam tinggi dan Pergerakan
41 Chap 40: Menjenguk dan Permulaan
42 Chap 41: Serangan dari Haki!
43 Chap 43: Ratu Es Beku
44 Chap 44: Pengguna Sihir Suci
45 Chap 45: Artifak Sihir Tingkat Tinggi
46 Chap 46: Atribut Sihir Jiwa
47 Chap 47: Dia berhasil melarikan diri
48 Chap 42: Dua Penyihir Angin
49 Chap 43: Ratu Es Beku
50 Chap 44: Pengguna Sihir Suci
51 Chap 45: Atribut Sihir Tingkat Tinggi
52 Chap 46: Atribut Sihir Jiwa
53 Chap 47: Kemenangan Haki
54 Chap 48: Persiapan Operasi Penyelamatan
55 Chap 49: Kejutan dari Tooru
56 Chap 50: Electro Master Terkuat
57 Chap 51: Dimulainya Proses
58 Chap 52: Pergerakan Murid-murid
59 Chap 53: Sihir Penciptaan
60 Chap 54: Peri dari Selatan
61 Chap 55: Pertarungan para Stage 6
62 Chap 56 : Esper Scientist, Fano
63 Chap 57: Tehnik Gerak Bara Api
64 Chap 58: Kebangkitan
65 Chap 59: Neo Genesis, Heavens One
66 Chap 60: Kembalinya sang Protagonis
67 Chap 61: Tehnik Kekosongan
68 Chap 62: Disintegrasi
69 Chap 63: Dalang dibalik semuanya
70 Chap 64: Setelah pertarungan
71 Chap 65: Kisa tersadar kembali
72 Chap 66: Peringatan dari Tooru
73 Chap 67: Kembali kehidupan semula
74 Chap 68: Bertemu Celestial Kembali
75 Chap 69: Fase selanjutnya
76 Chap 70: Multiverse dalam Innersea
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog: Introduksi
2
Chap 1: Perpisahan teman
3
Chap 2: Insiden Reinhard
4
Chap 3: Yang Tak terbatas
5
Chap 4: Stage 7 terbaru
6
Chap 5: Menuju Jepang
7
Chap 6: Test Stage
8
Chap 7: Serangan Magician
9
Chap 8: Kepercayaan diri Saidhan
10
Chap 9: Shinyaku Tooru
11
Chap 10: Akhir Pertarungan
12
Chap 11: Penentuan Stage dan Jalan-jalan
13
Chap 12: Kembali Pulang
14
Chap 13: Nama Kemampuan
15
Chap 14: Undangan dari Akademi
16
Chap 15: Pilihan
17
Chap 16: Sebuah Perkelahian
18
Chap 17: Maksud tantangan Berandal
19
Chap 18: Keputusan
20
Chap 19: Kemenangan
21
Chap 20: Yang terjadi setelah itu
22
Chap 21: Tentang Kepindahan
23
Chap 22: Akademi Citra Jakarta
24
Chap 23: Kamar Asrama
25
Chap 24: Mencari Pengawas itu
26
Chap 25: Berkeliling
27
Chap 26: Hari pertama dimulai
28
Chap 27: Kesan pertama
29
Chap 28: Tawaran Ekskul
30
Chap 29: Klub Penelitian Sejarah Dunia
31
Chap 30: Memulai Penyelidikan
32
Chap 31: Penyelidikan bagian 2
33
Chap 32: Mahluk-mahluk Sihir
34
Chap 33: Jalan-jalan setelah Penyelidikan
35
Chap 34: Anak Kecil itu
36
Chap 35: Kisa dan Mata sihirnya
37
Chap 36: Kisa dan Sylphy
38
Chap 37: Melihat Mimpi itu lagi!
39
Chap 38: Mimpi bagian 2: Menuju rute pertama!
40
Chap 39: Demam tinggi dan Pergerakan
41
Chap 40: Menjenguk dan Permulaan
42
Chap 41: Serangan dari Haki!
43
Chap 43: Ratu Es Beku
44
Chap 44: Pengguna Sihir Suci
45
Chap 45: Artifak Sihir Tingkat Tinggi
46
Chap 46: Atribut Sihir Jiwa
47
Chap 47: Dia berhasil melarikan diri
48
Chap 42: Dua Penyihir Angin
49
Chap 43: Ratu Es Beku
50
Chap 44: Pengguna Sihir Suci
51
Chap 45: Atribut Sihir Tingkat Tinggi
52
Chap 46: Atribut Sihir Jiwa
53
Chap 47: Kemenangan Haki
54
Chap 48: Persiapan Operasi Penyelamatan
55
Chap 49: Kejutan dari Tooru
56
Chap 50: Electro Master Terkuat
57
Chap 51: Dimulainya Proses
58
Chap 52: Pergerakan Murid-murid
59
Chap 53: Sihir Penciptaan
60
Chap 54: Peri dari Selatan
61
Chap 55: Pertarungan para Stage 6
62
Chap 56 : Esper Scientist, Fano
63
Chap 57: Tehnik Gerak Bara Api
64
Chap 58: Kebangkitan
65
Chap 59: Neo Genesis, Heavens One
66
Chap 60: Kembalinya sang Protagonis
67
Chap 61: Tehnik Kekosongan
68
Chap 62: Disintegrasi
69
Chap 63: Dalang dibalik semuanya
70
Chap 64: Setelah pertarungan
71
Chap 65: Kisa tersadar kembali
72
Chap 66: Peringatan dari Tooru
73
Chap 67: Kembali kehidupan semula
74
Chap 68: Bertemu Celestial Kembali
75
Chap 69: Fase selanjutnya
76
Chap 70: Multiverse dalam Innersea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!