Apa ini…?
Apa yang sedang terjadi sekarang? Apa masih di dalam mimpi? Tapi…
…Ini terlalu nyata…
Jadi ini Requiem?
Ah tidak ini bukan Requiem. Aku tak tahu apa ini… Aku sendiri juga tidak ingin kalau ini adalah Requiem. Aku tak mau berakhir seperti Diavolo...
Yang jelas inilah kemampuanku, kemampuan yang berasal dari ketiadaan, kekosongan, dan ketidak terbatasan. Aneh sekali bukan?
Jika itu benar-benar kemampuanku, maka termaksud kategori apakah diriku? Esper atau Magician. Ini membingungkan…
Semua hal ini membuatku sangat pusing, seluruh kejadian di hari ini sangatlah tidak terduga…
Aku masih terus menatapnya, sebuah serangan Energy dari Kira masih berhenti di hadapanku. Tidak, aku sendiri ragu kalau ini sedang berhenti. Bagiku serangan ini justru mendapatkan peningkatan kecepatan dan penurunan intensitas energinya.
Seakan-akan sedang melewati dimensi yang berbeda.
Menatap ke sekitar, orang-orang masih sangat terkejut akan hal ini. Tidak, bahkan aku sendiri masih terkejut.
Kira sepertinya menjadi yang paling terkejut saat ini.
Di menatapku dengan pandangan tajam, kearah serangannya yang berhenti
“Apa yang terjadi?”
Ucapnya terkejut.
Namun, ada satu hal yang masih aku heran kan, aku merasa kalau sensasi memakai kekuatan ini sama sekali tak asing.
Entah mengapa, aku merasa kalau kekuatan ini pernah ku gunakan. Tapi kapan?
Itu sama sekali tidak pernah terjadi...
Normalnya, tanda-tanda kemampuan khusus seseorang akan muncul saat berusia 5 tahun. Namun untuk kasus ku, sejak kecil tak ada tanda-tanda bangkitnya kemampuan khusus ku.
Bahkan sampai Test stage pun kemampuan khusus ku tak kunjung bangkit.
Lalu, dari mana perasaan terbiasa ini?
Apa ini perasaan ini dari kehidupan sebelumnya? Tidak, tidak, tidak! Hal seperti itu memangnya ada? Aku tak bisa mempercayainya.
Entahlah! Itu masih misteri…
Sekarang, yang terpenting adalah menghadapi masalah ini. Dengan bangkitnya kemampuanku, mungkin sekarang Kira sudah menyadari kejanggalan.
Kemampuan ku berbeda dari Rei, dia adalah tipe percepatan, sedangkan, aku ini… yaah, aku masih belum tahu apa.
Serangan ini masih berhenti di depanku, karena penasaran aku berdiri dan mulai mencoba menyentuhnya. Seketika, serangan tersebut menghilang… ia terpisah menjadi jutaan bagian.
Seakan-akan partikel penyusunnya melebur dan menghilang. Semuanya kembali terkejut akan hal ini.
“Apa yang terjadi??”
“Entahlah!”
“Bukannya kemampuan Reinhard itu akselerasi, ya?”
“Apa ini salah satu teknik miliknya?”
“Aku tak tahu!”
Seperti itulah bisik-bisik dari orang-orang yang menonton pertarungan ini menanggapi tentang kejadian saat ini.
Yaa, memang itu adalah reaksi yang wajar…
Rei yang menatap kejadian ini, juga memberikan reaksi kebingungan. Ia hanya bisa menatap kearah ku.
Aku hanya menatap balik dirinya, ia bersama dengan dua orang pria dewasa yang tak kukenal.
“Apa yang sedang terjadi? Bukankah kau seorang Unknown class, Sai!?”
Gumam Rei pelan.
“Apa ini? Bukannya kau bilang dia itu Unknown class, Reinhard?”
Pak Ari yang mengatakannya, dia mulai meragukan perkataan Rei tadi.
“Aku juga tak tahu!? Sai pernah bilang kalau kemampuannya tak pernah menunjukkan tanda bangkit saat masih kecil, hingga saat melakukan Test, dia di resmikan sebagai Unknown class! Bahkan aku tak tahu sama sekali akan hal ini!”
Jawab Rei.
“Lalu ini apa? Seorang Unknown class, tapi perasaan dominasi ini sangatlah kuat!”
Setelah mendengarnya, Rei manjadi tersadar. Bahwa, saat ini terdapat sebuah aura yang sangat kuat dan mendominasi keluar dari tubuh Saidhan. In seperti ia melihat seseorang dengan ruang hampa yang tak terbatas.
Melihat rekannya yang hanya terdiam dari tadi, Pak Ari mulai menanyakan apa yang terjadi pada Saidhan Ke Pak Tri.
“Bagaimana menurutmu? Dia ini seorang Unknown class, tapi bagaimana ia punya kemampuan sekuat ini?”
Pak Tri awalnya masih terdiam, hingga akhirnya…
“Tidak…, Pada dasarnya, Unknown class itu berarti tak diketahui! Bukan Powerless! Namun, karena doktrin yang entah dari mana asalnya, orang-orang di jaman ini menganggap kalau Unknown class itu adalah orang lemah, hingga mereka berpikir kalau mereka itu tak berkemampuan…”
“Seorang dari Unknown class, bisa saja membangkitkan kemampuannya setiap saat, bisa saat dia tua atau yang lain-lain!”
Ucap Pak Tri panjang lebar menjelaskan, Rei dan Pak Ari sedikit tercengang mendengarnya.
Karenanya, Pak Ari saat ini sedang memegangi dagunya, berpikir dan mengingat.
“Kalau di pikir-pikir benar juga, jika dilihat dari pengertian katanya itu sudah jelas…”
Ucap Pak Ari menyetujuinya. Begitupun dengan Rei, dia juga mengangguk paham.
“Mungkin kalian melihat kalau serangan Kira sebelumnya itu di berhentikan, namun aku melihat hal yang berbeda…”
Pak Ari dan Rei menengok kerena ucapan ini.
“Berbeda?”
“Ya…, aku melihat kalau serangan Kira tadi itu di delay…!”
“Delay, katamu?”
“Ya, aku melihat kalau serangan tadi itu mengalami sebuah delay, dan di saat itu, kecepatan serangan Kira di naikkan dan terjadi distorsi ruang pada serangan ini…”
“Dia seakan-akan melempar serangan Kira ke dalam sub-ruang yang berbeda, dan dapat di pastikan, ruangan itu berpotensi berukuran tak terbatas!”
“Tak terbatas??”
Mereka serentak mengatakan hal ini.
“Memang ada beberapa Esper yang menggunakan konsep ruang, dan ada juga Magician yang menguasai sihir Ruang. Namun, dia itu…, dia bisa menciptakan sebuah infinite ruang delay untuk melindunginya, potensi ini… ini benar-benar potensi Stage 7!!”
Lagi-lagi mereka sangat terkejut mendengarnya, seorang Unknown class yang baru saja membangkitkan kemampuan khusunya dan langsung dikategorikan sebagai berpotensi Stage 7, ini benar-benar hari yang gila.
“Saidhan…!?”
Aku menghentikan memandang kearah Rei, sekarang pandanganku tertuju kearah Kira. Dia juga menatapku dengan tajam.
“Apa yang terjadi!? Apa yang sebenarnya kau lakukan! Kemampuan macam apa yang kau gunakan?”
Dia berteriak seperti itu.
“Yaa, aku tak tahu!!”
Aku meresponnya seperti biasa.
“Jangan berbohong padaku! Bukankah kau seharusnya ada di Fase Cooldown?”
“Sudah kubilang aku tak tahu!! Kepalaku saat ini sudah terlalu pusing untuk menerima segala hal yang terjadi saat ini!”
Aku kembali meresponsnya dengan biasa.
“Heh, tak masalah! Justru ini lebih baik, ayo, buatku lebih terhibur lagi dan lagi!”
Setelah mengatakan hal ini, ia kembali menghentakkan kakinya dan kemudian kedua tangannya mengeluarkan sebuah energy yang kuat dan membentuk aura yang kuat.
Aura tersebut merembes keluar dan membuat tangan Kira seakan-akan dilapisi aura yang mirip api.
Aku kembali berpikir akan ada bahaya setelah melihat Kira. Ini benar-benar buruk, aku langsung saja memasang kuda-kuda bertahan.
"Ayo kita kembali bersenang-senang!”
Kira melesat ke arahku dengan cepat, tangannya sudah siap untuk memberikan pukulan terkuat miliknya.
“Hyaah!!”
Karena masih belum terbiasa degan ini, tubuhku menjadi mati rasa, aku tak bisa bergerak.
‘Aku tak bisa bergerak!’
Aku kembali memandang ke arah Kira, dia sudah semakin dekat.
“Ughh!”
“Rasakan ini…! Hyaaahh!!”
Kira melesatkan pukulannya, dan langsung saja aku reflek menyilang kan tanganku di depan kepala sebagai pertahanan
“Saidhan!!”
*Bruaghh!!
Terjadi benturan yang sangat kuat, hal ini menimbulkan tekanan dan bunyi yang besar. Tanah yang mereka pijak sudah sangat hancur dan menciptakan kawah.
“Apa yang..?”
Rei terus saja memandangi arena yang dipenuhi asap itu.
“Itukan…!?”
Saat ini, terlihatlah Kira dan Saidhan yang masih dalam posisi awal. Pukulan Kira sama sekali tak bisa menyentuh Saidhan sama seperti sebelumnya. Namun ada keanehan di situ…
Di sana, terlihat Saidhan yang masih dalam keadaan baik-baik saja, namun Kira justru terlihat sebaliknya…
Ia terlihat mendapatkan beberapa luka memar di tangan yang melayangkan pukulan kearahnya.
“Khekhh!! Apa yang terjadi…!?”
Dia menarik tangannya dan melihat luka yang terima.
‘Apa ini, kenapa tanganku bisa terluka? Seharusnya dia yang mengalami hal seperti ini! Ada apa ini sebenarnya..!’
Pikir Kira melihat keadaan tangannya saat ini.
Sedangkan, aku saat ini juga sangatlah terkejut, aku tak pernah membayangkan bisa lolos dari situasi seperti tadi. Ini sangat nyaris saja.
“Kau! Apa yang barusan kau lakukan!”
“…”
Karena aku tak menjawabnya, Kira segera kembali melancarkan serangan. Kali ini iya menggunakan tendangan vertikal.
Dan tentu saja, hal ini sangatlah mengejutkan, aku sampai harus kehilangan keseimbangan karena hal ini.
“Apa?”
Dan di saat itu jugalah, Kira sudah kembali bersiap untuk meluncurkan pukulan kepadaku lagi, ia mengabaikan rasa sakit yang ia terima dari luka memarnya.
Tak bisa dihindarkan! Bagaimana ini? Aku masih belum mengerti bagaimana hal tadi terjadi, jika begini…
Aku benar-benar dipojokkan sekarang, apa yang harus kulakukan? Tanpa sadar kedua tanganku saat ini sedang mengarah kearah Kira, seakan-akan mengharapkan datangnya keajaiban.
Tidak, aku memang menginginkan keajaiban saat ini. Itulah satu-satunya yan bisa dilakukan saat ini.
“Terhempas lah!’ aku terus berpikir demikian, berharap ketiadaan dan ketidak terbatasan mengabulkan keinginanku.
“Terima ini!!”
Dia mengarahkan pukulannya, ini lah saatnya. Tak ada pilihan lagi…
Percayalah pada diri sendiri! Kemampuan ini adalah kemampuanku!
Dan seketika kedua tanganku mengeluarkan sebuah Energy kuat, tak kalah dari yang di keluarkan Kira.
‘Sekarang!’
Aku dan Kira beradu, terjadi sebuah kesalahan Sinkronisasi pada Energi milik kami, Aura ku yang berasal dari Nothingness, dengan cepat menghisap energy Kira.
Setelah selesai, aku merasakan sedikit listrik merambat di seluruh tanganku. Dan setelah itu, terjadi sebuh dorongan kecil dan membuat Kira yang sekarang mengalami ketidak seimbangan tubuh.
Dia nampaknya sedikit Shock.
Walaupun begitu, aku…
"Lesson 5... Semua ini, demi saat ini! akhir dari pertarungan kita!”
“Chumimimin!”
“Giliran ku adalah sekarang! Ora, ora, ora...!!”
Dengan tepat aku berhasil mengenai perutnya, energy dari Nothingness benar-benar telah menambahkan pesat kekuatan ku.
“Ugghh!“
Setelah itu, aku melempar sedikit tubuh Kira ke depan, dan membantingnya.
"Ughh!!'
Dia terlihat pingsan karena hal ini. Aku hanya bisa menghela nafas panjang. Hari dimana kesialan terus datang silih berganti, entah mengapa berhasil ku lewati.
“Aku berhasil!”
“Uwooohhh!!”
Penonton seketika berteriak setelah kejadian ini. Mungkin dari mereka ada yang merasa terpuaskan.
Aku menatap sekitar. Dan tiba-tiba kesadaran ku mulai memburuk, apa ini dampak pertama dari kemampuan milikku ini.
“Ughh!”
Aku berlutut sekarang, dan saat hampir jatuh ke tanah,, Rei...
"Sai!"
Reinhard langsung saja menerobos Tabir Energy dan membuatnya berlubang. Dan tentu semua orang sangat terkejut akan hal itu.
Walaupun hal ini bisa membuatku tak harus pingsan di arena ini.
“Sai!”
“…”
“Saiii!”
.
Aku melihatnya sebuah mimpi lagi, namun kali ini, menjadi lebih jelas.
Aku berada di sebuah tempat yang gelap, tak ada apa-apa disini. aku terus memutar pandanganku.
Disini sangatlah gelap, aku tak bisa melihat apa-apa…
Namun itu hanya sementara, beberapa saat kemudian kepala menjadi sedikit sakit, berbagai ingatan kasar datang kedalam kepala ku.
Aku bisa melihat berbagai macam hal, sebuah peperangan, banyaknya mahluk-mahluk fantasi, dan masih banyak lagi.
Apa sebenarnya ini? Ini sangatlah tak masuk akal, bukan? Peperangan sihir besar, selain itu, aku bisa melihat berbagai macam mahluk yang seharusnya tak mungkin ada di dunia seperti Naga, Titan, dan mahluk dongeng yang lainnya, aku juga melihat mahluk yang mirip dengan Iblis dan Malaikat.
Mereka semua terlihat sedang dalam sebuah peperangan, aku tak mengerti ini! Apa yang mereka rebut kan? Hingga peperangan besar terjadi.
Lagipula juga darimana asalnya ingatan ini? Aku mungkin belajar banyak tentang sejarah masa lalu yang berkaitan dengan perang.
Namun, tetap saja aku sama sekali tak pernah melihatnya sekalipun. Bahkan, membayangkannya aku tak mau.
Lalu apa ini? Ini sungguh misteri besar.
Hari ini mungkin adalah hari paling sial dan paling mengejutkan dalam hidupku. Mulai dari kesalahpahaman, hingga secara tiba-tiba muncul.
Ini sangatlah aneh, sejak kecil aku sama sekali tak mengenal apa itu kemampuan khusu, aku hanya bisa memandangi orang-orang yang seusia denganku terus berlatih dan bermain menggunakan masing-masing kemampuan milik mereka.
Namun, secara tiba-tiba, kemampuan khusus milikku sendiri muncul di situasi yang tak terduga... bahkan, kemampuannya sangat hebat sampai bisa membuatku mengalahkan seorang Esper Stage 5, Zakira Defian dalam sekali pukulan.
Bagaimana ini bisa terjadi? Entahlah…
Sementara itu, aku bisa melihat secercah cahaya di hadapan ku sekarang. Lama kelamaan cahaya ini semakin membesar dan membesar.
Cahaya yang tadinya hanya satu mulai memecah menjadi ribuan, kemudian meluas dan terus meluas.
Aku membelalakkan mataku, sebuah cahaya yang tadinya hanya satu dan kecil, meluas hingga membentuk seperti alam semesta.
Ilusi macam ini? Alam semesta ini terus saja meluas, beberapa bagian terlihat hancur dan tercipta kembali.
Apa ini? Apa aku sedang melihat Big Bang? Awal mula alam semesta? Yaa, tidak mungkin, ini sama sekali tak mungkin.
Apa ini? Multiverse? Semesta yang mengalami pengulangan… ini terus saja berulang.
Inilah…?! Ini kan…!?
"Whiteocean...!?"
Nama itu tiba-tiba terlintas di benakku. Whiteocean, sebuah sistem Hierarki Dunia yang sangat besar. Aku tak tahu darimana dan bagaimana bisa aku mengetahui ini.
*Pukk!
Tiba-tiba seseorang datang menepuk pundak ku dari belakang. Aku mengalihkan pandangan kebelakang.
Orang ini masih dalam keadaan tertutup bayangan, dia masih samar-samar. Namun, aku bisa merasakannya... aura yang dipancarkan nya sangatlah kuat.
Siapa dia?
“Semuanya bergantung padamu...!”
Dia kembali mengucapkannya. Aku masih tak mengerti apa maksud dari ucapannya.
Tak lama setelah itu, tempat serasa ini berguncang. Kekuatannya semakin lama semakin menjadi lebih kuat! Seakan-akan ruangnya akan hancur.
“Apa ini?”
Kumpulan Semesta in mulai mendekat satu sama lain, mereka seperti akan menyatu. Apa ini..?
Guncangan yang terjadi semakin kuat. Aku bisa melihat jutaan bintang dan galaksi hancur bertabrakan.
Tekanan yang dihasilkan juga sangat kuat.
Namun, aku sama sekali tak bisa bergerak.
Ini gawat, kalau begini terus aku bisa terseret dalam kehancuran tingkat semesta ini.
Ini adalah Infinite Big Bang destroyer Energy.
Selain itu, orang di belakangku ini sama sekali tak ingin melepaskan pegangannya terhadap pundak ku.
Aku menatapnya, sementara itu seluruh semesta sudah mulai menjadi satu seperti satu cahaya awal yang kulihat pertama.
“Tolong buatlah ini sampai ke Golden Route, ya…!”
"Apa yang sebenarnya kau katakan? Aku tak mengerti Apa maksud semuanya...?”
"Permainan dimulai sekarang, The Protagonist!"
"Hierarchy of World"
Bola cahaya itu kemudian mulai meledak. Dan ledakan yang dihasilkan juga sangatlah besar dan kuat.
Jaraknya bisa mencapai seluruh tempat yang sebelumnya di tempati oleh banyaknya Alam semesta.
Dan terus, terus saja mendekat kearah ku. Ledakan ini…
“Haahh!!”
Aku terbangun dari mimpi ini.
Saat ini aku berada di sebuah ruangan, sepertinya saat ini ku sedang di ruang UKS. Aku menatap ke sekeliling, dan mendapatkan dua orang dewasa yang saat ini sedang duduk di samping ranjangku.
Siapa mereka?
“Halo! Namamu Saidhan bukan”
Dia bertanya.
“Ah, iya benar… Kalian siapa?”
Aku menjawabnya dengan pelan.
“Perkenalkan! Namaku Ari yang di sampingku ini Tri!”
“Ahh, ya…”
“Kami berasa dari Komunitas Penelitian Stage, atau kau mungkin sering mendengarnya sebagai SRC, yang bertugas di Kota ini!”
Kemudian, ia menyodorkan kartu namanya kepada ku. Dan tentu saja aku menerimanya.
“Lalu ada perlu apa ya denganku?”
Aku menanyai tujuan utamanya.
“Ya, kami baru saja melihat pertarungan mu tadi..!”
Aku sedikit mengelakkan mata kerena mendengarnya, entah mengapa ingatan ku sedikit samar-samar.
“Oh, ya! Pertarungannya! Apa yang terjadi setelah itu!”
Aku bertanya dengan volume suara yang sedikit tinggi.
“Ah, tenang-tenang! Setelah kau tak sadarkan diri, seluruh kesalahpahaman sudah dituntaskan!”
Kemudian ia mulai menceritakan apa yang terjadi setelah aku pingsan.
...----------------...
Reinhard masuk kedalam arena.
“Sai! Sai!”
Dia terus berusaha membangunkan ku.
“Cihh!”
Tentu saja , seseorang yang langsung saja memasuki arena dan menghancurkan Tabir Energy yang di pasang bukanlah orang biasa.
Mereka bertanya-tanya siapa itu.
“Permisi! Permisi! PMR tolong datanglah kesini!”
Beberapa saat kemudian beberapa anggota PMR datang dan mulai merawat Saidhan dan Kira.
“Mereka cukup babak belur!”
“Benar!”
Ini hanyalah beberapa obrolan para anggota PMR ini.
Orang yang tampak seperti pemimpin menatap kearah Rei.
“Jadi, kau siapa? Bagaimana kau bisa dengan mudah menembus Tabir Energy yang di pasang?”
“Namaku adalah Reinhard!”
Respon Rei.
Dan tentu saja, seluruh anggota PMR ini menjadi kebingungan karena mereka mengira harusnya Reinhard adalah salah satu orang yang sedang mereka berikan pertolongan pertama ini.
“Eh, tapi…!?”
Si Pemimpin ini mengalihkan pandangan kearah Aku dan Kira.
“Ah, maaf sebelumnya! Ada sedikit kesalahpahaman yang terjadi…!”
“Kesalahpahaman?”
Dia mengulang perkataan Rei.
“Iya, Reinhard sebenarnya adalah aku! Dia ini adalah temanku, Saidhan.! aku sedikit terlambat karena sebuah insiden, sepertinya panitia salah mengira kalau dia adalah aku, karena mungkin ia sedang ada di ruangan ku untuk bersiap-siap!”
Jelaskan Re kepada lawan bicaranya.
“Tak mungkin! Bagaimana itu bisa terjadi!?”
Rei hanya bisa merespon dengan menggeleng.
“Entahlah!”
Beberapa saat kemudian, datanglah kepala sekolah, guru-guru anggota panitia ke arena bersama Pak Ari dan Pak Tri.
“Reinhard! Kami sudah memberitahukannya!”
Pak Ari berteriak kearah Rei.
“Ahh, terima kasih!”
“Bagaimana situasinya!?”
Kepala sekolah bertanya ke para anggota PMR.
“Mereka baik-baik saja! Hanya terluka sedikit!”
Kepala sekolah menghela nafas, dan mengalihkan pandangannya ke Rei, sedangkan para guru dan anggota panitia, membantu pekerjaan PMR.
“Jadi kamu Reinhard!?”
Tanya kepala sekolah.
“Iya!”
“Jelaskan apa yang terjadi…!”
“Seperti yang anda ketahui, saya Reinhard! Dia ini adalah temanku, Saidhan.! aku sedikit terlambat karena sebuah insiden, sepertinya panitia salah mengira kalau dia adalah aku, karena mungkin ia sedang ada di ruangan ku untuk bersiap-siap!”
Balas Rei dengan mengulang penjelasan sebelumnya.
“Kenapa bisa terjadi ?”
Kepala sekolah mengalihkan pandangannya kearah ketua panitia.
“Maaf pak! Karena saat itu sudah sangat mepet dengan jadwal, jadi kami sama sekali tak mendengarkan ucapannya…”
Balas ketua panitia.
“Begitu, ya! Baiklah, tolong jangan sampai hal seperti ini terjadi kembali!”
“Baik pak!”
Ketua panitia ini sedikit menunduk.
Setelah itu, ia kembali menatap Rei.
“Kau juga, barusan aku mendapatkan kabar dari guru, kalau kau terlambat datang kerena terlibat di suatu insiden…”
“Iya!”
“… aku tahu kalau niat dan perbuatan mu itu bagus! Tapi tetap saja, ini bukanlah tugasmu sebagai pelajar! Ini tugas pihak kepolisian! Tolong sedikit disiplin, ya…”
Kepala sekolah menasihati Rei.
“Baik pak, maaf!”
Setelah melihat permintaan maaf dari Rei, Kepala sekolah mulai menanyakan perihal tentangku.
“Ngomong-ngomong, apa benar dia Unknown class…?”
“Ya, sejak awal Test dia sudah dikategorikan sebagai itu.“
“Lalu apa tadi…?”
Rei sedikit memberikan jeda. Dan menatapku.
“Entahlah, mungkin saja kemampuannya bangkit!”
Kepala sekolah menatap tajam aku.
“Kesampingkan tentang hal ini, segera bawa mereka ke ruang UKS!!”
“Baik pak!”
...----------------...
“Dan begitulah yang terjadi!”
Aku mendengarkan ceritanya dengan seksama.
“Jadi begitu!? Itu berarti kemampuan ku benar-benar bangkit, ya…!”
Mereka berdua hanya diam, sedikit tersenyum kearah ku.
“Ya, begitulah…”
“Seperti yang tadi dia bilang, kami adalah anggota SRC! Kami berdua adalah spesialis untuk menilai Stage seseorang! Kami datang kesini untuk melihat bakat-bakat dan potensi para murid SMA yang mungkin ada perkembangan!”
Sekarang, justru Pak Tri yang berkata. Aku mengalihkan pandangan kearahnya.
“Jadi… apa kalian sudah tahu Stage ku yang sekarang!”
Mereka berdua menatap satu-sama lain.
“Apa kau ingat saat kau menghentikan serangannya Kira?”
Aku merespon dengan mengangguk.
“Bagaimana rasanya?”
“Entahlah, kalau tiba-tiba ditanya seperti itu. Aku merasa kalau serangan itu tidak berhenti! Seperti sedang berada di dalam dunia yang berbeda dari kita semua!”
Balasku.
Mereka tersenyum.
‘Ternyata benar kah?!’
Mereka menatapku dengan serius.
“Seperti yang kau katakan, aku juga berpendapat yang saat! Dengan kata lain, Kau ini bisa memanjangkan ruang yang membuat serangan kira harus melewati pelindung yang tiada batasnya. Dan dari itulah…”
Pak Tri sedikit menggantungkan ucapannya.
“Kami bisa melihat potensi untuk Stage 7 pada dirimu!”
Mereka mengucapkannya, aku yang sejak lama berada di Unknown class, tina-tiba kemampuanku muncul dan anggota dari SRC yang bertugas sebagai penilai menanggap sebagai berpotensi Stage 7. Sungguh…
“Eh!? Eehhh!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments