NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Air Mata Pernikahan

Apa Yang Dimaksud Dengan Menulis Hanya Untuk Menyiksa Protagonis Wanita?

Jumlah peserta 166

Banyak sekali penulis yang salah pemahaman terhadap karya Pernikahan Angst, yaitu menyiksa demi kepiluan.


Apa yang dimaksud dengan menulis hanya untuk menyiksa protagonis wanita?


Seperti namanya, yaitu menulis plot yang tidak bermakna hanya dengan tujuan ingin menyiksa protagonis wanita, karena ingin mendapat sensasi sakit hati/iba pembaca.

Siapa saja bisa menggertak dan menghina protagonis wanita, protagonis wanita bagaikan seekor anjing liar yang akan diinjak siapa saja yang dilewatinya, bahkan demi menonjolnya kemalangan protagonis wanita, plot cerita yang tidak logis pun dimasukkan secara paksa, dan hal ini sama sekali tidak boleh dicontoh.


-Setting umum cerita:

1: Menyiksa Protagonis Tanpa Arti——>

Berbagai kejadian buruk menimpa protagonis wanita, misalnya ditabrak mobil saat keluar rumah, keselek saat minum, apa saja yang dilakukan protagonis wanita adalah salah, karirnya juga tidak berjalan baik, bagi orang lain, protagonis wanita tidak lain adalah kantong pasir yang bisa dipukul, dimarahi dan disiksa siapapun.

Singkatnya, plot cerita di mana protagonis wanita menderita ini tidak berguna untuk mendorong majunya garis utama cerita.


2: Alur Cerita yang Tidak Logis——>

Memasukkan setting yang tidak logis demi menyiksa protagonis wanita, misalnya sebelumnya banyak sekali bukti-bukti yang membuktikan jika protagonis pria dan wanita bukanlah saudara kandung, tapi demi menyiksa/menyakiti protagonis wanita, terjadilah pertentangan pada plot cerita. Misalnya, protagonis pria dan wanita sedang mesra dan saling mencintai, tiba-tiba protagonis pria berubah menjadi kakak kandung protagonis wanita, dapat dilihat jika setting ini bertabrakan dengan plot cerita sebelumnya dan sangat tidak logis.


-Apa kekurangan dari plot cerita ini?

1: Empati yang buruk, perasaan antara pembaca dan tokoh tidak dapat saling terhubung, singkatnya mereka tidak dapat beresonansi dengan protagonis, dan dikarenakan tidak adanya resonansi, maka pembaca tidak akan merasa simpati kepada protagonis saat membaca adegan yang sadis, bahkan sebaliknya mereka hanya akan merasa speechless.


2: Mudah keliru terhadap poin penting menulis, yang ingin dilihat pembaca adalah kesadisan antara protagonis pria dan wanita, bukannya siapa saja bisa menggertak dan menindas protagonis wanita. Inti cerita harus berfokus pada keterikatan emosional antara protagonis pria dan wanita, dengan demikian barulah bisa menyesuaikan dengan selera pembaca.


3: Memiliki pengaruh yang relatif besar terhadap kualitas karya, apabila kualitas menurun, maka pembaca juga akan berhenti membaca dan tentunya juga akan memengaruhi statistik karya.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!