“Gio, hentikan gue bilang!” teriak Glenn lalu melayangkan pukulan ke wajah Gio hingga terpental. Gio lalu bangkit berniat untuk menyerangnya lagi.
Terjadi perkelahian diantara mereka. Setelah saling memberi perlawanan, tidak ada yang menang. Kaduanya sudah saling pukul dan masing-masing bibirnya mengeluarkan darah.
“”STOP! Ini seharusnya nggak terjadi,” teriak Alena menghentikan perkelahian dua pria itu. Tidak lama berselang, Gio akhirnya mengalah dan pergi lebih dulu meninggalkan tempat itu.
Setelah Gio pergi, Alena langsung memarahi Glenn, ia menyesali karena dia sudah menyalakan api peperangan dengan Gio, pria yang cukup berbahaya di kota Jakarta.
“Glenn, Glenn, kenapa lo nggak mikir sih untuk melawan Gio, dia anak buah Frank Gilardo, salah satu mafia yang ditakuti di kota ini, gue nggak tau apa yang akan terjadi sama lo setelah ini,” sesal Alena penuh penyesalan.
“Gue belum pernah dengar nama itu, apa dia sangat kejam?” tanya Glenn. Ia sedikit khawatir, ia menyadari jika ilmu bela dirinya sangat sedikit, tentu ia tidak akan mampu melawan pria sekelas mafia.
“Sangat kejam, lo pasti akan bertemu mereka. Jika sampai Gio melaporkan kejadian ini ke bosnya, iya udah, lo hati-hati ya,” kata Alena lalu berniat pergi dari tempat itu.
“Alena!” panggil Glenn.
Wanita itu hanya menoleh.”Thanks untuk hari ini, Glenn,” ucapnya kemudian.
Setelah itu pergi meninggalkan Glenn yang sedang bimbang, ia perlu waspada. Ia benar-benar khawatir dengan ancaman seperti yang diceritakan oleh Alena.
Setelah itu, ia juga kembali ke rumahnya. Sesampainya di sana, ia tidak mendapati istrinya di rumah. Ia bertemu dengan mertuanya lagi, tatapannya mengandung kecurigaan, Glenn hanya menyapa dan memberi senyum lalu masuk ke kamarnya.
“Helena kemana ya? Tumben banget belum pulang jam segini,” gumamnya. Ia menuangkan air putih ke sebuah gelas, ia menghabiskannya dalam sekali tegukan, ia mencoba menghilangkan rasa khawatirnya. Namun, belum juga mereka.
Tidak lama berselang, ia mulai bersiap-siap untuk berangkat kerja lagi. Sesampainya di tempat kerja. Tanpa sengaja ia mendengar beberapa orang berbincang tentang bos-bos mafia yang ada di kota Jakarta.
Glenn mulai penasaran dengan hal itu, tidak lama kemudian. Ia berpura-pura berdiri tidak jauh dari dua orang yang memperbincangkan mereka.
“Jadi ada tiga geng mafia yang berkuasa di Jakatra,Frank Gilardo, Fidel Emrick, dan yang terkahiradalahIvander Adley, lalu sekuat apa mereka? Apa mereka bersahabat? Atau malah bermusuhan?” Glenn memang tidak pernah tahu ketiga nama itu, ia hanya mengenal Fidel Emrick yang merupakan bos tempat dia bekerja sekarang.
Tidak lama kemudian, setelah ia mengetahui hal itu. Ia kembali duduk, ia merenungi ucapan Alena, ia hanya tingggal menunggu waktu saja untuk bertemu dengan ornag yang bernama Frank itu.
“Apa yang harus gue lakuin sekarang? Kenapa semakin rumit ya, gue benar-benar terjebak situasi yang berat, sangat berat,” ungkapnya. Ia berharap, masih ada keajaiban dan ia bisa selamat dari ancaman.
***
Glenn sudah bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya, pekerjaannya hari ini sudah selesai. Perasaannya kurang enak, ia ragu untuk pulang larut malam, tapi rindunya kepada sang istri tak bisa dibendung.
Glenn memutuskan untuk pulang, ia mengabaikan rasa khawatirnya yang sejak tadi menghantui pikirannya. Ia menyetir cukup santai, ia tidak ingin mengebut karena kondisinya yang sedikit mengantuk.
Lamunannya pun tiba-tiba terhenti dan seketika dia mengerem mendadak saat ia melihat beberapa orang menghalangi mobilnya. Ia langsung turun, ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan selain melawan orang-orang itu.
“Jadi ini orangnya?” tanya salah satu orang anak buah Gio. Terdapat lima orang yang mengeroyoki Glenn yang memiliki bela diri yang sama sekali rendah.
“Bikin dia babak belur, supaya dia tahu diri bahwa inilah akibatnya jika melawan gue,” perintah Gio. Anak buahnya terus menghantam Glenn hingga babak belur.
Gio menghentikannya, lalu mendekati Glenn yang sudah terkapar di tanah. Mulutnya sudah bersimbah darah. Ia pun menarik kerah baju Glenn dan menertawainya.
“Gue peringatin lo ya, jangan pernah berbuat macem-macem sama gue, lo cuma sampah, ngerti lo,” tegas Gio lalu melepaskan tangannnya. Ia pergi meninggalkan tempat itu mengajak anak buahnya.
Gio sudah merasa sangat puas sekali karena berhasil menghajar Glenn. Sementara Glenn sendiri, ia hanya bisa menjerik kesakitan akibat memar di wajahnya. Tidak lama kemudian, ia pun masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya ke rumah sakit.
Ia harus ke IGD untuk mendapatkan perawatan yang intensif, dokter pun sudah membersihkan luka di bibir dan wajahnya. Setelah itu, ia sudah bisa langsung pulang tanpa harus rawat inap.
Baru saja dia keluar dari ruang IGD, ia melihat sahabatnya Dave sednag berkelahi dengan dokter lantaran adiknya diabaikan, apdahal ia sangat membutuhkan perawatan segera. Dave menyadari jika dirinya tidak punya uang, tapi ia bisa mencarinya setelah adiknya sudah mendapatkan perawatan.
Pertengkaran itu mengundang kepanikan beberapa anggota medis yang sedang berjaga malam. Glenn lalu menghampiri Dave, ia menanyakan permasalahan Nadine, adiknya. Setelah menjelaskan semuanya, Glenn pun menjamin pelunasan semua biaya pengobatan Nadine. Setelah mendengar hal itu, baru dokter mau mengurus Nadine. Dave terharu dengan semua kebaikan Glenn.
“Entah bagaimana cara gue berterima kasih sama lo, lo sangat baik, semoga Nadine tidak kenapa-napa, gue berhutang budi sama lo, Bro.” Dave memeluk sahabatnya itu. Glenn juga sangat senang bisa membantu adiknya Dave.
“Jangan anggap itu hutang budi, gue nggak terlalu suka dengan bahasa itu. Gue melakukannya karena gue peduli sama lo, lagi pula lo juga pernah nolong hidup gue kala itu, dan gue nggak akan melupakan hal itu,” tutur Glenn setelah melepas pelukan sahabatnya.
Dave beruntung mendapatkan teman seperti Glenn, ia pun berjanji akan membantu Glenn apapun itu, akan dia lakukan. Ia pun memperhatikan luka yanga da di wajah Glenn, Dave berpikir jika Glenn baru saja diserang oleh seseorang.
Tidak ingin menerka-nerka, ia pun langsung mempertanyakan hal itu kepada Glenn. Glenn pun menjawab pertanyaan yang Dave ajukan.
“Apa? Lo di keroyok? Lo tau orangnya, gue akan habisin tuh orang,” kesal Dave.
“Jangan Dave, gue nggak mau lo ikut terlibat dalam masalah ini, lagi pula gue nggak mau membuat masalah menjadi panjang, mungkin dengan pengeroyokan itu berhasil membuat mereka puas dan nggak lagi mengganggu gue,” papar Glenn menolak tawaran Dave.
“Oke, jika itu mau lo, tapi lo harus bilang sama gue jika lo emang butuh bantuan gue suatu saat nanti, gue akan senang hati akan membantu lo menyelesaikan semua masalah lo,” ungkap Dave.
Glenn tersenyum melihat kebaikan sahabatnya itu. “Iya Bro, gue pasti ngabarin lo. Eh, ngomong-ngomong, Nadine sakit apa?”
***
TERIMA KASIH TEMAN-TEMAN YANG SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA MEMBACA CERITA INI. iKUTI TERUS YA, TETAP TERHIBUR DENGAN ROMANSA GLENN DAN HELENA. JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, YA TEMAN-TEMAN
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 100 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏🅿🆁🅴ɴᴏʟᴀɴ
arti sahabat
2022-02-02
0