Bab 17 - Lima Lawan Satu

“Gio, hentikan gue bilang!” teriak Glenn lalu melayangkan pukulan ke wajah Gio hingga terpental. Gio lalu bangkit berniat untuk menyerangnya lagi.

Terjadi perkelahian diantara mereka. Setelah saling memberi perlawanan, tidak ada yang menang. Kaduanya sudah saling pukul dan masing-masing bibirnya mengeluarkan darah.

“”STOP! Ini seharusnya nggak terjadi,” teriak Alena menghentikan perkelahian dua pria itu. Tidak lama berselang, Gio akhirnya mengalah dan pergi lebih dulu meninggalkan tempat itu.

Setelah Gio pergi, Alena langsung memarahi Glenn, ia menyesali karena dia sudah menyalakan api peperangan dengan Gio, pria yang cukup berbahaya di kota Jakarta.

“Glenn, Glenn, kenapa lo nggak mikir sih untuk melawan Gio, dia anak buah Frank Gilardo, salah satu mafia yang ditakuti di kota ini, gue nggak tau apa yang akan terjadi sama lo setelah ini,” sesal Alena penuh penyesalan.

“Gue belum pernah dengar nama itu, apa dia sangat kejam?” tanya Glenn. Ia sedikit khawatir, ia menyadari jika ilmu bela dirinya sangat sedikit, tentu ia tidak akan mampu melawan pria sekelas mafia.

“Sangat kejam, lo pasti akan bertemu mereka. Jika sampai Gio melaporkan kejadian ini ke bosnya, iya udah, lo hati-hati ya,” kata Alena lalu berniat pergi dari tempat itu.

“Alena!” panggil Glenn.

Wanita itu hanya menoleh.”Thanks untuk hari ini, Glenn,” ucapnya kemudian.

Setelah itu pergi meninggalkan Glenn yang sedang bimbang, ia perlu waspada. Ia benar-benar khawatir dengan ancaman seperti yang diceritakan oleh Alena.

Setelah itu, ia juga kembali ke rumahnya. Sesampainya di sana, ia tidak mendapati istrinya di rumah. Ia bertemu dengan mertuanya lagi, tatapannya mengandung kecurigaan, Glenn hanya menyapa dan memberi senyum lalu masuk ke kamarnya.

“Helena kemana ya? Tumben banget belum pulang jam segini,” gumamnya. Ia menuangkan air putih ke sebuah gelas, ia menghabiskannya dalam sekali tegukan, ia mencoba menghilangkan rasa khawatirnya. Namun, belum juga mereka.

Tidak lama berselang, ia mulai bersiap-siap untuk berangkat kerja lagi. Sesampainya di tempat kerja. Tanpa sengaja ia mendengar beberapa orang berbincang tentang bos-bos mafia yang ada di kota Jakarta.

Glenn mulai penasaran dengan hal itu, tidak lama kemudian. Ia berpura-pura berdiri tidak jauh dari dua orang yang memperbincangkan mereka.

“Jadi ada tiga geng mafia yang berkuasa di Jakatra,Frank Gilardo, Fidel Emrick, dan yang terkahiradalahIvander Adley, lalu sekuat apa mereka? Apa mereka bersahabat? Atau malah bermusuhan?” Glenn memang tidak pernah tahu ketiga nama itu, ia hanya mengenal Fidel Emrick yang merupakan bos tempat dia bekerja sekarang.

Tidak lama kemudian, setelah ia mengetahui hal itu. Ia kembali duduk, ia merenungi ucapan Alena, ia hanya tingggal menunggu waktu saja untuk bertemu dengan ornag yang bernama Frank itu.

“Apa yang harus gue lakuin sekarang? Kenapa semakin rumit ya, gue benar-benar terjebak situasi yang berat, sangat berat,” ungkapnya. Ia berharap, masih ada keajaiban dan ia bisa selamat dari ancaman.

***

Glenn sudah bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya, pekerjaannya hari ini sudah selesai. Perasaannya kurang enak, ia ragu untuk pulang larut malam, tapi rindunya kepada sang istri tak bisa dibendung.

Glenn memutuskan untuk pulang, ia mengabaikan rasa khawatirnya yang sejak tadi menghantui pikirannya. Ia menyetir cukup santai, ia tidak ingin mengebut karena kondisinya yang sedikit mengantuk.

Lamunannya pun tiba-tiba terhenti dan seketika dia mengerem mendadak saat ia melihat beberapa orang menghalangi mobilnya. Ia langsung turun, ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan selain melawan orang-orang itu.

“Jadi ini orangnya?” tanya salah satu orang anak buah Gio. Terdapat lima orang yang mengeroyoki Glenn yang memiliki bela diri yang sama sekali rendah.

“Bikin dia babak belur, supaya dia tahu diri bahwa inilah akibatnya jika melawan gue,” perintah Gio. Anak buahnya terus menghantam Glenn hingga babak belur.

Gio menghentikannya, lalu mendekati Glenn yang sudah terkapar di tanah. Mulutnya sudah bersimbah darah. Ia pun menarik kerah baju Glenn dan menertawainya.

“Gue peringatin lo ya, jangan pernah berbuat macem-macem sama gue, lo cuma sampah, ngerti lo,” tegas Gio lalu melepaskan tangannnya. Ia pergi meninggalkan tempat itu mengajak anak buahnya.

Gio sudah merasa sangat puas sekali karena berhasil menghajar Glenn. Sementara Glenn sendiri, ia hanya bisa menjerik kesakitan akibat memar di wajahnya. Tidak lama kemudian, ia pun masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya ke rumah sakit.

Ia harus ke IGD untuk mendapatkan perawatan yang intensif, dokter pun sudah membersihkan luka di bibir dan wajahnya. Setelah itu, ia sudah bisa langsung pulang tanpa harus rawat inap.

Baru saja dia keluar dari ruang IGD, ia melihat sahabatnya Dave sednag berkelahi dengan dokter lantaran adiknya diabaikan, apdahal ia sangat membutuhkan perawatan segera. Dave menyadari jika dirinya tidak punya uang, tapi ia bisa mencarinya setelah adiknya sudah mendapatkan perawatan.

Pertengkaran itu mengundang kepanikan beberapa anggota medis yang sedang berjaga malam. Glenn lalu menghampiri Dave, ia menanyakan permasalahan Nadine, adiknya. Setelah menjelaskan semuanya, Glenn pun menjamin pelunasan semua biaya pengobatan Nadine. Setelah mendengar hal itu, baru dokter mau mengurus Nadine. Dave terharu dengan semua kebaikan Glenn.

“Entah bagaimana cara gue berterima kasih sama lo, lo sangat baik, semoga Nadine tidak kenapa-napa, gue berhutang budi sama lo, Bro.” Dave memeluk sahabatnya itu. Glenn juga sangat senang bisa membantu adiknya Dave.

“Jangan anggap itu hutang budi, gue nggak terlalu suka dengan bahasa itu. Gue melakukannya karena gue peduli sama lo, lagi pula lo juga pernah nolong hidup gue kala itu, dan gue nggak akan melupakan hal itu,” tutur Glenn setelah melepas pelukan sahabatnya.

Dave beruntung mendapatkan teman seperti Glenn, ia pun berjanji akan membantu Glenn apapun itu, akan dia lakukan. Ia pun memperhatikan luka yanga da di wajah Glenn, Dave berpikir jika Glenn baru saja diserang oleh seseorang.

Tidak ingin menerka-nerka, ia pun langsung mempertanyakan hal itu kepada Glenn. Glenn pun menjawab pertanyaan yang Dave ajukan.

“Apa? Lo di keroyok? Lo tau orangnya, gue akan habisin tuh orang,” kesal Dave.

“Jangan Dave, gue nggak mau lo ikut terlibat dalam masalah ini, lagi pula gue nggak mau membuat masalah menjadi panjang, mungkin dengan pengeroyokan itu berhasil membuat mereka puas dan nggak lagi mengganggu gue,” papar Glenn menolak tawaran Dave.

“Oke, jika itu mau lo, tapi lo harus bilang sama gue jika lo emang butuh bantuan gue suatu saat nanti, gue akan senang hati akan membantu lo menyelesaikan semua masalah lo,” ungkap Dave.

Glenn tersenyum melihat kebaikan sahabatnya itu. “Iya Bro, gue pasti ngabarin lo. Eh, ngomong-ngomong, Nadine sakit apa?”

***

TERIMA KASIH TEMAN-TEMAN YANG SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA MEMBACA CERITA INI. iKUTI TERUS YA, TETAP TERHIBUR DENGAN ROMANSA GLENN DAN HELENA. JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, YA TEMAN-TEMAN

Hot

Comments

🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏🅿🆁🅴ɴᴏʟᴀɴ

🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏🅿🆁🅴ɴᴏʟᴀɴ

arti sahabat

2022-02-02

0

See all
Episodes
1 Bab 1- Dingin di Atas Ranjang
2 Bab 2 - Menjadi Lelaki Bayaran
3 Bab 3 - Glen Impoten?
4 Bab 4 - Godaan Tubuh Bella
5 Bab 5 - Rayuan Bella
6 Bab 6 - Terbawa Hasrat
7 Bab 7 - Hasrat yang Terpenuhi
8 Bab 8 - Hasrat Menggauli Istri
9 Bab 9 - PIJATAN LIAR PERAWAN
10 Bab 10 - Pengaruh Obat Perangsang
11 Bab 11 - PERAWAN YANG TERENGGUT
12 Bab 12 - AJAKAN BERCINTA
13 Bab 13 - Akhirnya Puas
14 Bab 14 - Jeritan Manja
15 Bab 15 - Bercumbuh Liar
16 Bab 16 - Hukuman Dari Istri
17 Bab 17 - Lima Lawan Satu
18 Bab 18 - Hadiah Kencan
19 Bab 19- Terjerat Rayuan
20 Bab 20 - Kemesraan di Kamar
21 Bab 21 - Tak Tahan Lagi
22 Bab 22 - Ajakan Bercinta
23 Bab 23 - Tubuhmu Sebagai Hadiah
24 Bab 24 - Wanita Berpengalaman
25 Bab 25 - Tubuh Yang Berhasrat
26 Bab 26 - Gagal Meniduri Istri
27 Bab 27 - Melepas Baju Helena
28 Bab 28 - Kenikmatan Sesaat
29 Bab 30 - Kecupan Singkat
30 Bab 31 - Merayu Sang Istri
31 Bab 32 - Kegelisahan Helena
32 Bab 33 - Badan Helena Hangat
33 Bab 34 - Kemesraan di Kamar
34 Bab 35 - Tak Bisa Menolak
35 Bab 36 - Memenuhi Hasrat Suami
36 Bab 37 - Kepergok Mertua
37 Bab 38 - Akhirnya, Ko!
38 Bab 39 - Rahasia Yang Terungkap
39 Bab 40 - Kabar Buruk
40 Bab 41 - Video Panas
41 Bab 42 - Rasa Kecewa
42 Bab 43 - Bercinta Di Atas Pasir
43 (Episod baru)
44 Episod baru2)
45 episod baru3
46 episod baru4)
47 episod baru5)
48 episod baru6)
49 episod baru7)
50 episod baru8)
51 episod baru9)
52 episod baru10)
53 episod baru11)
54 episod baru12)
55 episod baru13)
56 episod baru14)
57 episod baru15)
58 episod baru16)
59 episod baru 17)
60 episod baru 18)
61 episod baru 19)
62 episod baru 20)
63 episod baru21)
64 episod baru22)
65 episod baru 23)
66 episod baru 24)
67 episod baru 25)
68 episod baru26)
69 episod baru27)
70 episod baru28)
71 episod baru29)
72 episod baru30)
73 episod baru31)
74 episod baru32)
75 episod baru 33
76 episod baru34
77 episod baru35)
78 episod baru36
79 episod baru 37
80 episod38
81 episod 39
82 episod 40
83 episod41
84 episod42
85 episod42
86 episod43
87 episod44
88 episod45
89 episod 46
90 episod 47
91 episod/48
92 49
93 50
94 51
95 52
96 53
97 54
98 54
99 55
100 57
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1- Dingin di Atas Ranjang
2
Bab 2 - Menjadi Lelaki Bayaran
3
Bab 3 - Glen Impoten?
4
Bab 4 - Godaan Tubuh Bella
5
Bab 5 - Rayuan Bella
6
Bab 6 - Terbawa Hasrat
7
Bab 7 - Hasrat yang Terpenuhi
8
Bab 8 - Hasrat Menggauli Istri
9
Bab 9 - PIJATAN LIAR PERAWAN
10
Bab 10 - Pengaruh Obat Perangsang
11
Bab 11 - PERAWAN YANG TERENGGUT
12
Bab 12 - AJAKAN BERCINTA
13
Bab 13 - Akhirnya Puas
14
Bab 14 - Jeritan Manja
15
Bab 15 - Bercumbuh Liar
16
Bab 16 - Hukuman Dari Istri
17
Bab 17 - Lima Lawan Satu
18
Bab 18 - Hadiah Kencan
19
Bab 19- Terjerat Rayuan
20
Bab 20 - Kemesraan di Kamar
21
Bab 21 - Tak Tahan Lagi
22
Bab 22 - Ajakan Bercinta
23
Bab 23 - Tubuhmu Sebagai Hadiah
24
Bab 24 - Wanita Berpengalaman
25
Bab 25 - Tubuh Yang Berhasrat
26
Bab 26 - Gagal Meniduri Istri
27
Bab 27 - Melepas Baju Helena
28
Bab 28 - Kenikmatan Sesaat
29
Bab 30 - Kecupan Singkat
30
Bab 31 - Merayu Sang Istri
31
Bab 32 - Kegelisahan Helena
32
Bab 33 - Badan Helena Hangat
33
Bab 34 - Kemesraan di Kamar
34
Bab 35 - Tak Bisa Menolak
35
Bab 36 - Memenuhi Hasrat Suami
36
Bab 37 - Kepergok Mertua
37
Bab 38 - Akhirnya, Ko!
38
Bab 39 - Rahasia Yang Terungkap
39
Bab 40 - Kabar Buruk
40
Bab 41 - Video Panas
41
Bab 42 - Rasa Kecewa
42
Bab 43 - Bercinta Di Atas Pasir
43
(Episod baru)
44
Episod baru2)
45
episod baru3
46
episod baru4)
47
episod baru5)
48
episod baru6)
49
episod baru7)
50
episod baru8)
51
episod baru9)
52
episod baru10)
53
episod baru11)
54
episod baru12)
55
episod baru13)
56
episod baru14)
57
episod baru15)
58
episod baru16)
59
episod baru 17)
60
episod baru 18)
61
episod baru 19)
62
episod baru 20)
63
episod baru21)
64
episod baru22)
65
episod baru 23)
66
episod baru 24)
67
episod baru 25)
68
episod baru26)
69
episod baru27)
70
episod baru28)
71
episod baru29)
72
episod baru30)
73
episod baru31)
74
episod baru32)
75
episod baru 33
76
episod baru34
77
episod baru35)
78
episod baru36
79
episod baru 37
80
episod38
81
episod 39
82
episod 40
83
episod41
84
episod42
85
episod42
86
episod43
87
episod44
88
episod45
89
episod 46
90
episod 47
91
episod/48
92
49
93
50
94
51
95
52
96
53
97
54
98
54
99
55
100
57

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play