Bab 2 - Menjadi Lelaki Bayaran

“Kita Putus!” seru Glenn dengan lantang ketika memergoki kekasihnya bersama perempuan lain di kamar itu.

Ia merasa dugaannya benar jika ternyata kekasihnya seorang lesbian. Ia benar-benar kecewa melihat pemandangan memalukan itu.

“Glenn, gue bisa jelasin, tolong dengerin gue dulu,” pinta Claretta. Ia benar-benar tidak terima dengan tuduhan kekasihnya itu.

Glenn tidak menggubrisnya, ia langsung pergi dari tempat itu dengan luapan emosi yang membuncah. Panggilan Claretta berkali-kali pun tidak mengurungkan niatnya untuk meninggalkan rumah itu.

Glenn sudah kembali ke rumah sahabatnya lagi, pikirannya kacau serta emosinya yang sudah tidak terkontrol lagi. Ia juga memberi tahu sahabatnay jika hubungan mereka sudah berakhir.

“Lo nggak ingin berubah pikiran, sebelum ini semua benar-benar berakhir?” tanya sahabatnya sekali lagi memastikan perasaan Glenn.

“Nggak ada yang perlu dipikirin lagi, gue udah lihat dengan mata kepala gue sendiri, dugaan gue ternyata benar, itulah alasan dia dingin sekali tiap kali berhubungan dengan gue,” jawab Glenn tetap dengan pendiriannya.

“Iya udah, jika itu mau lo, gue harap lo akan segera menemukan pengganti Claretta,” harap sahabatnya memberinya motivasi.

Tidak lama berselang, ia mendapat sebuah panggilan dari nomor baru. Glenn sudah paham dan langsung menerima panggilan itu. Ia bangkit dan sedikit menjauhkan diri dari sahabatnya.

“Oke, jam dua belas malam di kamar nomor 1209 ya.”

Glenn menutup teleponnya lalu kembali ke sofa menemui sahabatnya. Ia baru saja mendapat telepon dari seorang wanita yang berstatus single parent, kebetulan dua hari yang lalu mereka berkenalan di sebuah tempat permainan billiar.

Setelah itu, Glenn pun memilih untuk pulang lebih dulu untuk bersiap-siap menemui wanita yang ingin berkencan dengannya.

Ia tidak akan melewatkan malam ini begitu saja, setidaknya ia menemukan cara untuk melampiaskan kekecewaannya kepada Claretta. Ia kini sudah berada di depan kamar 1209.

“Malam ini akan menjadi malam yang luar biasa,” gumamnya sambil menekan bel yang tersedia di dekat pintu.

Tidak menunggu lama, pintunya terbuka, senyum ramah dan mengairahkan terpampang di wajah wanita yang usianya lebih tua beberapa tahun darinya.

“Selamat datang sayang,” sambut wanita itu dengan tatapan yang sangat memancing hasratnya untuk segera memberinya kehangatan.

“Kamu merindukanku?” tanya Glenn sambil memeluk wanita itu dari belakang sebelum ia sampai di tempat tidur.

“Tentu saja sayang, bahkan aku sudah tidak tahan lagi untuk mendapatkan sentuhan mesra darimu,” ungkap wanita itu dengan nada yang membangkitkan gairah.

Berbeda ketika dia berhubungan dengan kekasihnya, wanita di pelukannya ini jauh lebih menggairahkan dari pada Claretta.

Dress pendek berbahan tipis yang dikenakan wanita itu membuat tubuh itu memperlihatkan bentuknya yang indah. Tentu hal itu bukan hal baru bagi Glenn, terlalu sering ia melihat kecantikan tubuh wanita yang dia tiduri selama ini.

“Kita mulai?” tanya Glenn. Wanita itu tidak menjawab pertanyaan Glenn, tapi ia langsung membalikan tubuhnya dan menunjukan keagresifannya seperti wanita yang haus akan sentuhan hangat seorang pria.

Tidak lama berselang, wanita itu ternyata masih belum ingin berhenti bermain. Ia pun berniat untuk melanjutkan di ronde kedua, tapi hal itu tertunda karena ponsel Gelnn bergetar. Ia langsung menerima panggilan itu.

“Iya Bro, kenapa lo?”

“Claretta nungguin lo di rumah.”

“Udalah Bro, bilang aja gue sama dia udah end, gue nggak ingin berhubungan lagi sama dia, bye.”

Sejak tadi wanita itu terus mengganggu Glenn yang sedang menelepon. Glenn pun menutup teleponnya dan melayani hasrat wanita liar itu, ia pun menunjukan keperkasaannya sebagai pria yang luar biasa bagi wanita itu.

Akhirnya permainan pun selesai, keduanya sudah bercucuran keringat dan terbaring di tempat tidur, lelah yang mereka rasakan membuat keduanya pun terlelap dalam keadaan tidak berbusana sama sekali.

***

Glenn akhirnya lulus kuliah, meskipun dia harus menjalaninya hingga semester empat belas. Kini ia sudah bekerja sebuah perusahaan media.

Hari itu, Glenn mendapat kabar kalau ayahnya mengalami kecelakaan. Ia yang tengah sibuk bekerja, terlihat panik dan langsung meminta izin kepada Bosnya untuk pulang lebih awal.

Tiga puluh menit menyusuri jalan kota Jakarta menuju rumah sakit tempat ayahnya dirawat, sesampainya di sana, dokter pun memintan Glenn bertemu di ruangannya.

“Apa yang terjadi dengan ayah saya Dok?” tanya Glenn lirih.

“Kecelakaan tabrak lari itu telah membuat kedua kaki ayah anda patah tulang, ia pun harus segera dioperasi untuk menghindari kelumpuhan total,” jelas Dokter itu.

“Berapa biaya yang harus dibutuhkan untuk operasi itu?”

“Kurang lebih lima puluh juta,” jawab Dokteritu.

Mendengar jumlah nominal yang disebutkan oleh Dokter itu membuat pikirannya sedikit pening, ia bingung harus mendapatkan uang sebanyak itu dimana. Ia hanya menatap Dokternya dengan senyum datar tersaji di wajahnya.

“Baiklah Dok, saya akan segera membayar administrasinya,” kata Glenn dengan lirih.

Ia kemudian pergi meninggalkan ruangan itu, ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi sahabatnya. Ia berharap pria itu bisa membantunya mengatasi masalah darurat ini.

“Bro, gue pinjem uang lo 50 juta ada nggak?”

“Buset! Banyak bener, mana gue punya Glenn, buat apa sih lo?”

“Bokap gue kecelakaan, dia harus operasi sesegera mungkin, gue pusing harus nyari dimana uang sebanyak itu,” lirihnya.

“Sebentar, lo coba hubungi Claretta, kali aja dia ada.”

“Oke, terima kasih.”

Mau tidak mau, Glenn menghubungi Claretta meski sebenarnya dia tidak sudi untuk berhubungan lagi dengan wanita itu. Tapi apa boleh buat, mungkin saja kali ini wanita itu akan membantu keluar dari kesulitan yang sedang dihadapinya, pikir Glen pasrah.

Seperti biasanya, Claretta sedang sibuk di kantornya, ia pun meminta Glenn untuk bertemu sore hari di sebuah cafe terdekat dengan rumah sakit itu. Glenn kemudian menyetujuinya.

Dua jam berlalu, Claretta pun muncul dengan ekspresi sedih dengan segala yang terjadi pada ayah Glenn. Ia ikut prihatin dengan masalah yang sedang Glenn alami saat ini. Ia memang tidak memiliki uang sebanyak yang Glenn minta, tapi ia memiliki satu solusi untuk menyelesaikan masalah Glenn.

“Hei Glenn, maaf lama,” sapa Claretta.

“Iya nggak apa-apa. Gimana? Ada nggak?” tanya Glenn tanpa basa-basi. Claretta menggeleng penuh penyesalan. Glenn sedikit kecewa dengan jawaban itu, tapi ia pun harus menghargai hal itu.

“Sayang banget Glenn gue gak punya uang sebanyak itu, tapi gue punya satu solusi jitu supaya masalah lo bisa kelar, gue harap lo bisa menerimanya, cuma itu satu-satunya cara yang bisa gue lakuin untuk bantuin Om Arsen,” ungkap Claretta dengan wajah meyakinkan.

Glenn pun terlihat tenang ketika Claretta bicara dengan begitu meyakinkan. Lelaki itu merasa kalau dia akan menemukan jalan keluar dari masalahnya ini. Meskipun ia belum tahu solusi apa yang akan sebenarnya Claretta berikan.

Ia sudah tidak peduli dengan cara apapun, ia hanya tahu cara cepat untuk bisa mendapatkan uang sebanyak itu dan segera melakukan operasi untuk ayahnya.

“Apa solusi yang lo tawarin ke gue?” tanya Glenn.

“Jadi suami bayaran. Gimana?”

***

JANGAN LUPA LIKE YA GAES!👌

Hot

Comments

🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏🅿🆁🅴ɴᴏʟᴀɴ

🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏🅿🆁🅴ɴᴏʟᴀɴ

oh no.. tp gpp sih..
toh selama ini Glenn jg mjd pemuas nafsu wanita kesepian ✌✌

2022-02-02

0

🐮⃝d̤h̤o͠o͢࿐(Hiatus)

🐮⃝d̤h̤o͠o͢࿐(Hiatus)

owow

2020-09-24

0

See all
Episodes
1 Bab 1- Dingin di Atas Ranjang
2 Bab 2 - Menjadi Lelaki Bayaran
3 Bab 3 - Glen Impoten?
4 Bab 4 - Godaan Tubuh Bella
5 Bab 5 - Rayuan Bella
6 Bab 6 - Terbawa Hasrat
7 Bab 7 - Hasrat yang Terpenuhi
8 Bab 8 - Hasrat Menggauli Istri
9 Bab 9 - PIJATAN LIAR PERAWAN
10 Bab 10 - Pengaruh Obat Perangsang
11 Bab 11 - PERAWAN YANG TERENGGUT
12 Bab 12 - AJAKAN BERCINTA
13 Bab 13 - Akhirnya Puas
14 Bab 14 - Jeritan Manja
15 Bab 15 - Bercumbuh Liar
16 Bab 16 - Hukuman Dari Istri
17 Bab 17 - Lima Lawan Satu
18 Bab 18 - Hadiah Kencan
19 Bab 19- Terjerat Rayuan
20 Bab 20 - Kemesraan di Kamar
21 Bab 21 - Tak Tahan Lagi
22 Bab 22 - Ajakan Bercinta
23 Bab 23 - Tubuhmu Sebagai Hadiah
24 Bab 24 - Wanita Berpengalaman
25 Bab 25 - Tubuh Yang Berhasrat
26 Bab 26 - Gagal Meniduri Istri
27 Bab 27 - Melepas Baju Helena
28 Bab 28 - Kenikmatan Sesaat
29 Bab 30 - Kecupan Singkat
30 Bab 31 - Merayu Sang Istri
31 Bab 32 - Kegelisahan Helena
32 Bab 33 - Badan Helena Hangat
33 Bab 34 - Kemesraan di Kamar
34 Bab 35 - Tak Bisa Menolak
35 Bab 36 - Memenuhi Hasrat Suami
36 Bab 37 - Kepergok Mertua
37 Bab 38 - Akhirnya, Ko!
38 Bab 39 - Rahasia Yang Terungkap
39 Bab 40 - Kabar Buruk
40 Bab 41 - Video Panas
41 Bab 42 - Rasa Kecewa
42 Bab 43 - Bercinta Di Atas Pasir
43 (Episod baru)
44 Episod baru2)
45 episod baru3
46 episod baru4)
47 episod baru5)
48 episod baru6)
49 episod baru7)
50 episod baru8)
51 episod baru9)
52 episod baru10)
53 episod baru11)
54 episod baru12)
55 episod baru13)
56 episod baru14)
57 episod baru15)
58 episod baru16)
59 episod baru 17)
60 episod baru 18)
61 episod baru 19)
62 episod baru 20)
63 episod baru21)
64 episod baru22)
65 episod baru 23)
66 episod baru 24)
67 episod baru 25)
68 episod baru26)
69 episod baru27)
70 episod baru28)
71 episod baru29)
72 episod baru30)
73 episod baru31)
74 episod baru32)
75 episod baru 33
76 episod baru34
77 episod baru35)
78 episod baru36
79 episod baru 37
80 episod38
81 episod 39
82 episod 40
83 episod41
84 episod42
85 episod42
86 episod43
87 episod44
88 episod45
89 episod 46
90 episod 47
91 episod/48
92 49
93 50
94 51
95 52
96 53
97 54
98 54
99 55
100 57
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1- Dingin di Atas Ranjang
2
Bab 2 - Menjadi Lelaki Bayaran
3
Bab 3 - Glen Impoten?
4
Bab 4 - Godaan Tubuh Bella
5
Bab 5 - Rayuan Bella
6
Bab 6 - Terbawa Hasrat
7
Bab 7 - Hasrat yang Terpenuhi
8
Bab 8 - Hasrat Menggauli Istri
9
Bab 9 - PIJATAN LIAR PERAWAN
10
Bab 10 - Pengaruh Obat Perangsang
11
Bab 11 - PERAWAN YANG TERENGGUT
12
Bab 12 - AJAKAN BERCINTA
13
Bab 13 - Akhirnya Puas
14
Bab 14 - Jeritan Manja
15
Bab 15 - Bercumbuh Liar
16
Bab 16 - Hukuman Dari Istri
17
Bab 17 - Lima Lawan Satu
18
Bab 18 - Hadiah Kencan
19
Bab 19- Terjerat Rayuan
20
Bab 20 - Kemesraan di Kamar
21
Bab 21 - Tak Tahan Lagi
22
Bab 22 - Ajakan Bercinta
23
Bab 23 - Tubuhmu Sebagai Hadiah
24
Bab 24 - Wanita Berpengalaman
25
Bab 25 - Tubuh Yang Berhasrat
26
Bab 26 - Gagal Meniduri Istri
27
Bab 27 - Melepas Baju Helena
28
Bab 28 - Kenikmatan Sesaat
29
Bab 30 - Kecupan Singkat
30
Bab 31 - Merayu Sang Istri
31
Bab 32 - Kegelisahan Helena
32
Bab 33 - Badan Helena Hangat
33
Bab 34 - Kemesraan di Kamar
34
Bab 35 - Tak Bisa Menolak
35
Bab 36 - Memenuhi Hasrat Suami
36
Bab 37 - Kepergok Mertua
37
Bab 38 - Akhirnya, Ko!
38
Bab 39 - Rahasia Yang Terungkap
39
Bab 40 - Kabar Buruk
40
Bab 41 - Video Panas
41
Bab 42 - Rasa Kecewa
42
Bab 43 - Bercinta Di Atas Pasir
43
(Episod baru)
44
Episod baru2)
45
episod baru3
46
episod baru4)
47
episod baru5)
48
episod baru6)
49
episod baru7)
50
episod baru8)
51
episod baru9)
52
episod baru10)
53
episod baru11)
54
episod baru12)
55
episod baru13)
56
episod baru14)
57
episod baru15)
58
episod baru16)
59
episod baru 17)
60
episod baru 18)
61
episod baru 19)
62
episod baru 20)
63
episod baru21)
64
episod baru22)
65
episod baru 23)
66
episod baru 24)
67
episod baru 25)
68
episod baru26)
69
episod baru27)
70
episod baru28)
71
episod baru29)
72
episod baru30)
73
episod baru31)
74
episod baru32)
75
episod baru 33
76
episod baru34
77
episod baru35)
78
episod baru36
79
episod baru 37
80
episod38
81
episod 39
82
episod 40
83
episod41
84
episod42
85
episod42
86
episod43
87
episod44
88
episod45
89
episod 46
90
episod 47
91
episod/48
92
49
93
50
94
51
95
52
96
53
97
54
98
54
99
55
100
57

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play