“Maksud kamu, Glenn impoten?” tanya Amira dengan nada tidak percaya.
Ia tidak menduga jika pria tampan dan bertubuh atletis itu ternyata impoten, hal itu membuatnya cukup terpukul. Jika menantunya impoten, maka harapannya untuk segera memiliki cucu akan tertutup.
“Iya Ma, tapi Mama tenang aja, dengan terapi dan anjuran dari dokter, Mas Glenn masih bisa kembali normal. Tentu membutuhkan waktu untuk mengobati burung yang susah bangun seperti itu,” jelas Helena mencoba meyakinkan ibunya supaya bisa menerima kekurangan Glenn sementara ini. Ia berharap sandiwara ini tidak mendapatkan kecurigaan dari Amira.
Glenn merasa canggung bukan main, ia merasa tuduhan itu sangat berlebihan. Ia hanya tidak suka dengan cara Helena yang mengatakan dia impoten, tapi ia dalam posisi yang rumit dan tertekan. Hanya itu satu-satunya pilihan yang bisa di lakukan untuk membiayai operasi ayahnya.
“Iya Ma, hanya beberapa waktu saja. Setelah itu, kami pasti akan memberikan Mama cucu. Aku minta maaf ya Ma,” sesal Glenn. Padahal dia merasa geram dengan tuduhan Helena. Bagaimana mungkin barangnya yang gampang tegak itu dibilang impoten?
Ia hanya mengikuti kode yang diberikan oleh Helena supaya ia membantu Helena meyakinkan ibunya.
“Aku tidak mau tahu ya, pokoknya pernikahan kalian ini harus membuahkan hasil, cucu tentunya. Jika memang tidak ada jalan lagi, sebaiknya kalian berpisah saja. Kami bisa menemukan suami yang normal dan memberimu keturunan,” tegas Amira menatap putrinya, lalu menatap Glenn lagi dengan sedikit sinis.
Kalimat itu memberikan tamparan keras bagi Glenn yang merasa dirinya sangat produktif dan bisa menghamili istrinya. Tapi dia hanya suami bayaran, ia menyadari hal itu sekali lagi. Ia pun kembali menenangkan dirinya sekalipun kalimat itu telah membuat hatinya terluka.
Helena pun berusaha membujuk sang ibu untuk bisa memberikan kesempatan kepada mereka untuk berusaha lebih kuat lagi demi mendapatkan keturunan, sekalipun hal itu tidak pernah ia lakukan.
“Mama jangan khawatir ya, kami akan melakukannya lebih baik lagi. Percayalah, Mas Glenn pasti akan kembali tegak lagi. Mama harus tetap sabar ya,” pinta Helena.
Ia berharap kali ini ibunya mengerti dan tidak lagi memintanya untuk berpisah dengan Glenn, ia merasa sangat sulit mendapatkan pasangan yang mau menjadi suami bayaran seperti Glenn.
“Baik, aku kasih kalian kesempatan untuk berusaha lagi mendapatkan anak, ingat jika memang dia tetap tidak bisa bangun, aku sendiri yang akan mengajukan perceraian kalian,” ancam Amira dengan tegas.
Helena semakin tidak tenang dengan ancaman itu, ia tahu jika ibunya tidak pernah main-main dalam berbicara. Ia menatap Glenn dengan perasaan khawatir, tapi ia tidak mungkin menyerahkan keparawanannya kepada Glenn hanya karena ancaman itu.
Tidak lama kemudian, Helena meminta Glenn mengantar Bella, istri bosnya yang bernama Daniswara Millard. Bella sudah mencurigai sejak lama hubungan suaminya dengan Helena, makanya dia berpura-pura baik dan berteman dengan Helena.
Bella, Helena dan Glenn melangkah bersama menuju ke mobilnya. Namun, sejenak Helena menghentikan langkah Glenn dan membiarkan Bella jalan lebih dulu ke mobilnya.
“Gue minta sama lo, rahasiain semua sandiwara ini, gue nggak mau Bella tau tentang pernikahan palsu kita, gue yakin dia akan banyak bertanya tentang itu sama lo, jangan coba-coba lo berani sebarin kebohongan ini atau lo akan kehilangan semuanya,” ancam Helena.
Ia sudah tahu, jika Bella tidak bisa dipercaya. Apa lagi dia istri seorang Chairman di perusahaannya, tentu dia bisa melakukan apapun untuk membuat Glenn membuka mulut mengenai pernikahan palsu yang dia lakukan.
Glenn hanya mengangguk dan menuruti permintaan Helena, itupun karena dia tidak ingin kehilangan sumber uangnya untuk membuat hidup keluarga lebih baik.
***
Glenn sudah berada satu mobil dengan Bella, ia merasa canggung lantaran mereka baru pertama kali seakrab ini. Wajah Bella yang cantik dan seksi sedikit membuat Glenn gugup, sesuatu yang sangat wajar jika Glenn merasakan hal itu.
Cara bicara dan tatapan Bella cukup membuatnya punya alasan kenapa wanita di sampingnya itu begitu menggoda.
“Kok lo diam, Glenn?” tanya Bella dengan senyuman yang sedikit menggoda.
“Ah, tidak. Pikiran gue hanya sedang bercabang, nggak apa-apa kok,” jawab Glenn menepis pikirannya yang tidak-tidak yang terus menggoda hasrasnya.
Pikiran Glenn pun mulai tidak karuan, meskipun demikian ia tetap berusaha menahan dirinya. Satu-satunya wanita yang ada di pikriannya saat ini adalah Helena.
Kemolekan dan keindahan tubuh istrinya selalu membuatnya ingin menggaulinya, hanya saja Helena tidak pernah mengijinkan Glenn untuk menyentuhnya, bahkan wanita itu rela jika suaminya harus menuntaskan gairah kelaki-lakiannya dengan wanita lain.
“Glenn!” panggil Bella.
“Iya, kenapa Bella?” tanya Glenn dengan suara yang masih gugup.
“Lo udah berapa lama pacaran sama Helena?” Wanita itu mencoba mengorek hubungan Glenn dengan sang istri.
Glenn bingung harus menjawab apa, tapi sebagai pria tentu saja dia paham cara beralibi dengan baik, apalagi Helena sudah memperingatkannya tentang Bella.
“Belum lama banget, beberapa bulan, sekitar enam bulan, kami kenalan dan memutuskan untuk menikah,” jawab Glenn. Ia merasa jawaban itu cukup meyakinkan Bella.
“Oh gitu, kamu tahu nggak jika Helena dekat dengan suami saya di kantor?” tanya Bella lagi. “Mungkin aja dia pernah cerita-cerita soal bosnya sama lo,” lanjutnya.
Glenn bingung, ia pun hanya menjawab seadanya sesuai pengetahuannya. Ia tidak ingin salah bicara yang akan membuat Helena terdesak.
“Nggak tau, Helena tidak pernah cerita apapun sama gue soal suami lo, gue pikir Helena nggak mungkin dekat sama suami lo, apalagi sampai berniat merebutnya, gue tahu gimana sifat Helena, dia bukan wanita seburuk itu,” ungkap Glenn.
Kali ini dia sedikit membela sang istri, sekalipun ia sama sekali tidak tahu tentang hal itu. Tapi melihat cara Helena untuk bisa punya suami, tidak diragukan lagi jika istrinya sama sekali tidak memiliki niat untuk merebut suami Bella.
“Oh iya!” Nada Bella sedikit mengejek jawabannya. “Kenapa lo bisa seyakin itu soal Helena? Kan lo nggak pernah tahu apa yang terjadi di kantornya, gue rasa dugaan lo salah, Glenn,” ujar Bella. Tangannya dengan sengaja memegang tangan Glenn yang ada di sebelahnya.
Glenn yang menyadari hal itu sedikit canggung, ia lalu menatap Bella dengan tatapan penuh gairah. Hanya saja, ia tidak mungkin terlihat sangat agresif sementara mereka baru kali ini busa seakrab ini.
Tatapan Bella kepadanya memang sedikit berbeda, tidak seperti biasanya. Kecantikan dan tubuh Bella yang indah hampir membuatnya melakukan kesalahan, untung saja ia berhasil menahan keinginannya yang sudah lama tidak terpenuhi.
Tidak lama kemudian, mereka pun tiba di tempat yang di maksud.Glennberniat mengantar Bella ke sebuah salon kecantikan elite.Sebelum turun dari mobilnya, Bella menahan lengan Glenn, lalu mendekatkan wajahnya hingga berjarak beberapa senti.
“Kasih tau gue, sehebat apa kemampuan Helena di atas ranjang?”
***
JANGAN LUPA LIKE YAA GAES👌
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 100 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏🅿🆁🅴ɴᴏʟᴀɴ
it's so ridiculous
2022-02-02
0