NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:452
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Di tengah kemewahan mansion miliknya, Nyonya Ghania tengah menjalani rutinitas yoga di halaman belakang. Dalam diam, pikirannya mulai menerawang sambil tersapu alunan musik lembut yang semakin memperkaya suasana.

"Mengapa aku masih merasa gelisah dan hampa walaupun hidup ini sudah memberikan segalanya padaku, sepertinya aku harus segera menjodohkan Haris dengan Aluna itu, agar rumahku rame dengan suara dan tangisan anak kecil nantinya?" gumamnya dalam hati, sambil melihat sekeliling yang penuh kemewahan dan keindahan.

Tubuhnya bergerak perlahan mengikuti alunan musik, namun benaknya terus merasakan adanya jarak antara dirinya dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Dia teringat akan masa lalu, mengapa anaknya seperti ini sekarang. "Pernahkah aku salah langkah dalam mendidiknya di masa lalu? Ataukah justru benar kata teman-temanku jika Haris tidak normal? Hah itu tidak mungkin kan, anak ku ketua di kesatuan mafia besar, mana mungkin dia memiliki kelainan." Ucap Nyonya Ghania, mencoba merangkai kembali serpihan-serpihan ingatan demi menyelami perasaan yang menerpa saat ini.

"Andai saja dirimu masih ada papi, pasti hidup mami tidak akan se-sepi ini."batin Nyonya Ghania, dia kembali mengingat almarhum suaminya itu.

"Anakmu itu pi, dia sudah sangat sibuk dengan dunianya, bahkan jika mami tidak memintanya pulang, dia tidak akan pulang ke rumah, dan jika mami merindukannya mami lah yang harus datang menghampirinya, dia sangat berambisi seperti dirimu pi." lanjut Nyonya Ghania.

Dia menyudahi aktivitas yoganya. Dia melangkah masuk ke dalam mansionnya kembali, lalu mengambil air putih dan meminumnya, setelah itu dia masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan dirinya, setelah selesai Nyonya Ghania duduk santai di kasur empuk yang berukuran king size yang ada di kamarnya itu.

Nyonya Ghania mengambil benda pipih miliknya yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya, dia membaca notif pesan yang masuk dari orang kepercayaannya.

Nyonya Ghania tersenyum membaca notif pesan itu.

"Perfect." Ucap Nyonya Ghania sambil tersenyum.

**

Di kampus Aluna banyak terdiam, rasanya energinya sudah habis terkuras karna pagi harus bertemu dengan manusia setengan mahluk astral itu.

"Yon, lo kenapa si?"tanya Della.

"Tau, dari tadi diem aja, kenapa apa kaki lo masih sakit?"tanya Tari.

Aluna hanya menggeleng.

"Gue gak kenapa-kenapa" jawab Aluna.

"Ya kalo gak kenapa-kenapa ngapain diem aja dari tadi, jangan bikin kita takut deh."ucap Della.

"Tau, kita takutnya tar tiba-tiba lo tantrum aja."ucap Tari.

"Maksud lo?" Tanya Aluna.

"Iya kita takutnya lo kesurupan nanti."ucap Della.

"Gue gak pernah kesurupan."ucap Aluna.

"Iya makannya lo jangan diem aja. Katanya setan tuh suka sama orang yang suka diem bengong kaya lo."ucap Della.

"Iya gue begini karna energi gue udah terkuras karna tadi gue ketemu dan berkelahi dengan mahluk astral."ucap Aluna.

"Hah? Yang bener lo?"tanya Tari.

"Iya, mahluknya sangat menyeramkan, dan lebih seram dari setan."ucap Aluna.

"Jadi mahluknya bukan setan, atau gimana?" Tanya Della dengan ke kepoannya.

"Gak tau gue juga, kayanya manusia setengah setan."ucap Aluna. Dia juga tidak tau harus mendeskripsikan Haris seperti apa, karna baginya Haris sangat menyebalkan.

"Baru denger gue."ucap Tari dengan lemotnya.

"Udah gak usah di pikirin, noh dosen dateng."ucap Aluna.

**

Sedangkan di bengkel, mbak Letta baru mengecek ponselnya yang satu dari kemarin, ponsel yang ada mbankingnya.

"Loh bang, emang abang harga kan berapa motor yona?" Tanya mbak Letta.

"3.5 juta aja yang, abang cuman minta bayar alat-alatnya aja pun, tidak dengan jasa abangnya."ucap bang Andri.

"Tapi dia transfer 4 juta loh bang. "Ucap mbak Letta sambil menunjukan bukti transferannya.

"Halah, benar-benar anak itu ya."ucap bang Andri sambil geleng-geleng kepala."Transfer balik saja lah dek."Ucap bang Andri lagi kepada Letta istrinya.

"Gak bisa bang."Ucap Mbak Letta.

"Kenapa gak bisa dek?" Tanya Bang Andri.

"Luna bilang kalo di balikin lagi dia akan marah, dan gak akan mau ketemu kita lagi."Ucap Mbak Letta sambil menunjukan chat–nya.

"Anak itu benar-benar ya."Ucap Bang Andri.

Mbak letta dan Bang Andri hanya bisa menerima bayaran dari Aluna. Walaupun sebenarnya mereka enggan untuk menerima itu, mereka berpikir jika mereka lah yang seharusnya memberi kepada Aluna, secara dia anak yatim piatu, namun mereka juga tau jika Aluna tidak pernah mau menerima pemberian dari orang lain dalam bentuk apapun itu

**

Kuliah Aluna hari ini akhirnya selesai, dia berjalan dengan lesu di koridor kampus untuk menuju ke parkiran mengambil motornya.

"Lun main yuk."ajak Della.

"Iya main dulu yuk, makan ke apa ke."Ucap Tari.

"Engga deh, kalian berdua aja ya. Gue bener-bener lelah banget ini."Ucap Aluna.

"Yah, Luna."Ucap Tari.

Aluna berpamitan kepada teman-temannya, karna memang dia juga harus segera ke atm untuk mentransfer uang ganti rugi kepada Haris, dia tidak ingin berurusan dengan hal-hal tidak penting, karna masih banyak hal penting yang harus dia lakukan.

Aluna menjalankan motor kesayangannya menuju ke atm terdekat,  beruntung atm milik orang tuanya ini bisa mentransfer dengan limit yang besar, jadi dia tidak harus menunggu beberapa hari untuk mentransfer uangnya.

Aluna tiba di salah satu minimarket yang ada mesin atmnya, dia masuk dan segera mentransfer uang seratus juta kepada Haris.

"Huhhh, akhirnya selesai juga, jadi aku udah gak ada urusan lagi sama laki-laki aneh itu."gumam Aluna.

Aluna berniat untuk keluar dari minimarket itu, tapi dia merasa haus akhirnya dia berjalan ke arah minuman, dan mengambilnya.

Aluna meletakan minuman yang tadi dia beli di meja kasir untuk di bayar, Aluna mengambil dompetnya di tas.

"Eh, kamu yang waktu itu di mall kan?" Tanya Nyonya Ghania yang juga berada di kasir.

"Eh, Tante." Ucap Aluna, awalnya dia diam dulu mengingat siapa wanita yang ada di hadapannya ini.

"Iya ini saya, apa kamu masih ingat. "Tanya Nyonya Ghania.

"Iya ingat tante, apa kabar? "Tanya Aluna.

"Tante baik."Ucap Nyonya Ghania.

Aluna membayar minumnya yang tadi dia pesan, begitupun dengan Nyonya Ghania dia juga membeli minum ke sana.

"Kamu mau kemana lagi?" Tanya Nyonya Ghania kepada Aluna.

"Oh. Aku mau pulang tan."Ucap Aluna.

"Temenin tante makan dulu yuk, "Ucap Nyonya Ghania.

"Tapi tan."Ucap Aluna.

"Anggap saja ini sebagai ucapan terimakasih tante sama kamu, karna kamu sudah meminjamkan sweater kamu kepada tante waktu itu." Ucap Nyonya Ghania.

"Gak perlu repot-repot tante, aku meminjamkan itu karna aku takut tante masuk angin karna memakai baju basah."Ucap Aluna.

"Iya tante tau, dan karna itulah tante mau berterimakasih sama kamu."Ucap Nyonya Ghania. Dia tidak gentar, padahal sedari Aluna keluar dari kampus Nyonya Ghania sudah mengikuti Aluna, jadi mereka memang bukan sengaja bertemu semua itu sudah di rencanakan oleh Nyonya Ghania.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!