Queen Mafia'S Son, Wants Me

"Aku mau Ayah Smith jadi Ayahku ... ."

Apa?

Eh?

Irina dan Smith sama-sama terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh anak itu.

Bagaimana tidak terkejut, Lev pergi sudah beberapa hari dan pulang dengan tiba-tiba menginginkan seorang pria dewasa yang baru saja ditemui untuk jadi ayahnya.

Irina tahu betapa kecewanya Lev karena dirinya tak bisa memberitahu tentang ayah kandungnya. Akan tetapi, tentu tidak begini keadaanya.

Smith Rian Andromeda, seorang direktur utama Linford Transportation cabang Bali. Irina tahu bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang sangat maju dalam bidang transportasinya. Dan bisa menjadi seorang direktur utama pada sebuah kantor cabang, bukanlah hal yang biasa.

Namum pertanyaannya adalah, mengapa Lev bisa dengan begitu yakin meminta pria itu untuk menjadi ayahnya.

Irina melayangkan pandangan ke atah Smith. Pria tersebut pun agaknya terkejut dengan kata-kata Lev.

"Haaah Lev, ibu mohon jangan bicara sembarangan. Kamu membuat Tuan Smith kebingungan. Ibu tahu kamu kesal kepada Ibu tapi bukan seperti ini caranya. Jangan menyeret orang lain ke dalam masalah kita," ucap Irina pelan namun tegas.

Dia sungguh tidak mengerti mengapa Lev bisa memiliki pemikiran seperti ini.

Sedangkan Smith, dia hanya berdiri terpaku melihat pertikaian kecil ibu dan anak itu.

Bagi Smith, ini bukan ranah dirinya untuk ikut campur. Sekali lagi, dia hanya orang luar, orang asing yang numpang lewat. Meski tatapan tajam dari Irina sempat ia lihat.

Apa yang kau lakukan pada anakku?

Begitu lah kira-kira arti tatapan wanita itu.

"Ekhem, maaf sebelumnya jika mengganggu pembicaraan kalian. Tapi saya harus pulang. Silakan lanjutkan," ucap Smith memecah ketegangan antara anak dan ibu itu.

"Silakan Tuan, saya sungguh berterimakasih karena sudah menjaga Lev selama beberapa hari ini," Jawab Irina dengan sopan. Ia bahkan sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai tanda dia menghormati Smith. Dimana hal itu sama sekali belu. Pernah ia lakukan untuk orang lain.

Drap drap drap

Greb

"Tidak, Ayah Smith tidak boleh pergi sebelum Ibu setuju dengan usulanku," sahut Lev cepat. Dia bahkan langsung berlari ke arah Smith dan memeluk pria tersebut dengan erat.

Eh?

"Jangan begitu, Boy. Bagaimanapun juga kamu harus tinggal dengan ibu mu. Aku bukan siapa-siapa mu, Nak," ujar Smith dengan terkejut pastinya. Lev saat ini sungguh tampak seperti anak-anak pada umumnya yang tengah merajuk. Dan Smith cukup terkejut dengan sikap anak itu

"Ayah akan jadi siapa-siapa untuk ku jika Ibu setuju dengan usul ku," sahut Lev cepat.

Sungguh Smith tidak ingin terlibat pada urusan keluarga orang lain. Urusan keluarganya sendiri saja kadang buatnya sakit kepala. Ini malah harus ikut terjebak dalam pertikaian ibu dan anak.

Smith juga tidak menyangka bahwa Lev akan sekukuh itu meminta dirinya untuk jadi ayahnya. Padahal ia pikir dengan memperbolehkan Lev memanggilnya Ayah, akan membuat anak itu pulang dengan tenang.

Namun ternyata tidak demikian. Malah yang ada sekarang tambah runyam.

"Haaah Lev, berhenti bersikap seperti itu. Ibu tidak suka! Lepaskan Tuan Smith, biarkan beliau pulang," pekik Irina. Agaknya saat ini Irina sudah kehabisan rasa sabarnya dalam menghadapi sikap Lev.

"Tidak! Aku tidak akan melepaskan Ayah Smith sampai Ibu setuju kalau Ayah Smith jadi ayahku,"tukas Lev cepat sambil terus mendekap Smith.

Saat ini Smith sungguh merasa bingung harus melakukan apa? Dia dihadapkan pada sesuatu yang sulit sebenarnya.

Mungkin jika Smith tidak punya hati, dia aka mendorong Lev menjauh. Tapi hatinya tidak tega melakukan itu.

Dia yang memang lemah pada anak-anak tidak bisa bersikap demikian.

" Nyonya Irina, ehmm begini saja. Lev, biarkan dia ikut bersama saya. Mungkin saat ini, dia sedang benar-benar merajuk. Saya akan berusaha membujuknya. Jika Anda khawatir, Anda boleh mengikutsertakan orang Anda untuk menjaga Lev. Semakin Anda dan Lev menegang, maka semakin tidka baik untuk mental anak ini. Oh maaf, saya tidak bermaksud menggurui atau apa. Saya murni hanya ingin membantu saja."

Ucapan panjang lebar dari Smith cukup bisa dimengerti oleh Irina. Dia malu sebenarnya karena seolah tidak bisa mendidik Lev. Tapi sungguh, rasanya sangat kewalahan ketika mengurus Lev yang tengah beranjak remaja.

"Maaf sudah merepotkan Anda, Tuan. Saya akan memerintahkan Anya untuk ikut. Dia adalah pengasuh Lev,"ucap Irina pada akhirnya.

Sungguh rasanya tidak menyenangkan dalam situasi saat ini dimana keterlibatan orang asing malah bisa membuat putranya seolah lebih menurut.

" Baik kalau begitu, Nyonya. Saya pamit pulang dulu,"tukas Smith sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.

Entah ini keputusan yang benar atau tidak, tapi yang pasti saat ini dia tidak bisa melihat Lev dan ibunya terus bersitegang seperti itu.

"Nah Boy, apa sungguh kamu mau ikut aku pulang? Apa kamu tidak sekalipun rindu pada ibu mu,hmmm? sudah beberapa hari kamu tidak bersama ibu mu,"bujuk Smith. Dia masih berusaha untuk membuat Lev tinggal.

"Aku ikut Ayah saja, ayo,"sahut Lev cepat. Bahkan anak itu sama sekali tidak berpikir saat berkata demikian.

Huuuuh

Smith menghela nafasnya panjang lalu tersenyum. Agaknya bicara dengan Lev saat ini sungguh harus sangat perlahan.

Dan, akhirnya Smith membawa pulang Lev bersama dengan nanny nya yang bernama Anya.

"Mohon bantuannya,Tuan Smith,"ucap Anya sopan.

"Tidak masalah, Nona Anya. Tapi aku harus memberitahumu bahwa rumahku tidak seluas villa ini. Dan ya, intinya semoga kamu nyaman nantinya,"ucap Smith menjelaskan.

Seumur-umur dia belum pernah kedatangan wanita selain ibu dan juga teman terdekatnya pastinya. Maka dari itu, dia jelas sedikit kikuk.

"Tidak masalah, Tuan. Bagi saya yang terpenting adalah kenyamanan Tuan Muda. Semoga Tuan Muda segera mau pulang agar tidak banyak merepotkan Anda,"Ujar Anya merasa sangat tidak enak.

Anya sudah lama berada di sisi Lev, dan baru kali ini anak dari nyonya nya itu begitu keras kepala. Anya sungguh tidak habis pikir mengapa demikian. Saat ini dia hanya perlu mengawasi dan membujuk Lev untuk segera pulang.

Hari itu, Lev benar-benar ikut kembali ke rumah Smith. Dan ya, rencana anak itu sudah setengahnya berhasil.

"Aku hanya perlu berusaha sedikit lebih banyak lagi agar Ayah Smith menjadi ayahku yang sebenarnya,"ucap Lev dalam hati. Dia sungguh sangat puas tentang apa yang dilakukannya.

TBC