Putri Huang Jiayu putri dari kekaisaran Du Huang yang berjuang untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah membunuh keluarganya dengan keji.
Dia harus melindungi adik laki-lakinya Putra Mahkota Huang Jing agar tetap hidup, kehidupan keras yang dia jalani bersama sang adik ketika dalam pelarian membuatnya menjadi wanita kuat yang tidak bisa dianggap remeh.
Bagaimana kelanjutan perjuangan putri Huang Jiayu untuk membalas dendam, yuk ikuti terus kisah lika-liku kehidupan Putri Huang Jiayu.
🌹Hai.. hai.. mami hadir lagi dengan karya baru.
ini bukan cerita sejarah, ini hanya cerita HALU
SEMOGA SUKA ALURNYA..
JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN DI SKIP.
JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR HUJATAN, KARENA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG BANYAK SALAH.
HAPPY READING...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GINSENG MERAH
" Yu Jia!" Suara kakek Han Tian kembali terdengar menggelegar dari arah dapur.
Gong Lu Yan yang mendengar suara kakek Han yang menggelegar itu, seakan dia sedang mendengar suara dewa penyelamat yang sedang memanggilnya, dia pun segera berlari kencang menuju dapur, dia berpikir lebih baik berada di sekitar kakek Han saja dari pada hatus di kejar-kejar Jiayu diminta meminum ramuan yang dia buat.
Mei Yan yang sedang berada di gudang obat pun segera menuju ke arah dapur, saat mendengar teriakan kakeknya. Sedangkan Jiayu yang melihat Lu Yan berlari menuju dapur pun meneriakinya
" Paman, minum dulu ramuannya!" Teriak Jiayu
" Letakkan saja di meja, nanti paman minum, paman akan melihat kakek Han dulu siapa tau dia butuh pertolongan" Ucapnya sambil terus ngacir menuju ke arah dapur.
" Di mana gadis tengik itu?" Ucap kakek Han dengan mata melotot tajam menatap Lu Yan.
" Dia ada di halaman, ada apa paman? apa ada masalah?" Tanya Lu Yan penasaran, dengan masalah apa yang ditimbulkan Jiayu.
" Panggil gadis tengik itu kemari cepat!" Sentaknya kepada Lu Yan.
" Iya sebentar, akan ku panggil dia" Lu Yan akan berbalik, namun Jiayu sudah berada di pintu dapur.
" Ada apa kek? kenapa kakek berteriak-teriak? apa kakek tidak takut suara kakek habis, kan bakal susah mencari penjual suara" Ucap Jiayu dengan santai tanpa merasa bersalah sedikitpun, membuat kakek Han Tian semakin marah.
" Dasar gadis tengik! lihat ini, apa yang sudah kamu lakukan!" Ucap kakek sambil menunjuk kuali besar yang masih berada di atas tungku,
" Aku sedang membuat herbal kek, kan kakek sendiri yang meminta ku untuk belajar membuat herbal, lalu kenapa kakek marah?" Jiayu masih belum menyadari kesalahannya.
" Herbal apa yang kau buat hingga sebanyak ini? kau mau memberi minum orang satu desa Shenzhen?" Kakek Han semakin marah dengan jawaban Jiayu,
" Ooo soal itu, aku minta maaf kek, tadi aku memasukkan air kebanyakan, jadi aku tambahkan bahan lagi sedikit, agar rasanya enak seperti ramuan asli, tidak seperti air sungai yang kemasukan daun kering-hambar hehehe" Jiayu berbicara sambil nyengir,
" Dan kau menghabiskan semua ginseng merahku gadis tengik!" Kemarahan Kakek Han Tian masih meledak-ledak mengingat ginseng merah itu sangat sulit di dapatkan dan malah di habiskan oleh Jiayu.
" Aku tadi hanya mengambil sedikit, namun akar ginsengnya malah saling bertaut kek, mungkin mereka semua adalah pasangan jadi tidak mau jika di pisahkan" ucapnya dengan mendramatisir keadaan agar tidak di marahi,
" Lagian ramuan ini bisa membuat orang-orang tambah sehat kek, jangan pelit jadi orang, nanti kuburannya sempit" Ucap Jiayu kembali.
" Kuat tidur maksudmu? kau ingin membuat semua orang desa kuat tidur seharian setelah meminum ramuan herbal mu?" Ucap kakek dengan nada yang masih bersungut-sungut.
" Apa maksud kakek? bukankah meminum ginseng bisa membuat orang menjadi kuat dan berstamina?" Tanya Jiayu,
Jiayu bertanya begitu karena dia pernah membaca buku tentang herbal milik kakek Han Tian, disana diterangkan bahwa ginseng bisa membuat stamina seseorang bertambah, kenapa sekarang kakek bilang ramuan ginsengnya bisa membuat orang tidur seharian pikirnya.
" Dasar gadis tengik bodoh! kau hanya membaca sekilas tanpa membaca halaman berikutnya, hah... bisa-bisa aku mati muda menghadapi gadis sepertimu" Kakek Han Tian menghela nafas karena merasa frustasi.
" Kek, kakek tidak akan mati muda, karena kakek sekarang sudah tua" Ucap Jiayu mengingatkan kakek bahwa dia sudah tua.
Lu Yan dan Mei Yan menahan tawa mendengar ucapan Jiayu barusan, tentang kakeknya yang tidak akan mati muda karena kakek Han sudah tua.
" Yaakk! tidak usah kau perjelas aku juga sudah tau gadis tengik!" sengak kakek Han karena diingatkan kalau dia sudah tua.
" Aku cuma mengingatkan kek, siapa tau kakek lupa" Ucap Jiayu mencebikkan bibirnya.
" Aku tidak mau tau, kau harus mencarikan aku ginseng merah untuk mengganti ginseng ku yang kau ambil, sebelum kau bisa mengembalikan semua ginsengku kau jangan pulang" perintah kakek Han mutlak tanpa mau di bantah.
" Tidak bisa begitu donk kek, aku harus mencari kemana? lagian ini juga bukan semua salahku, salahkan buku kakek itu kenapa memberiku informasi palsu" Jiayu mencoba membela diri.
" Bukan bukunya yang memberi informasi palsu gadis tengik, tapi kau yang hanya membaca satu halaman saja tanpa melihat halaman selanjutnya hah" Kakek Han menghela nafas panjang lagi,
" Yan'er, kau jelaskan kepada gadis tengik yang bodoh itu, kakek mau istirahat dulu" Ucapnya sambil berlalu pergi dari dapur.
" Dan jangan biarkan dia meminum ramuan itu, karena dia tidak boleh tidur, dia harus segera pergi mencari ginseng merah di hutan" Ucapnya kembali masuk dapur untuk mengingatkan Jiayu akan tugasnya.
Mei Yan pun menjelaskan kepada Jiayu perbedaan ginseng merah dan ginseng putih, jika ginseng merah biasanya diberikan kepada seseorang yang mempunyai keluhan susah tidur, dan ginseng putih barulah tumbuhan herbal untuk menambah stamina.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Mei Yan, Jiayu pun merasa bersalah kepada kakek,
" Mei Yan, lalu bagaimana nasib ramuan ini? sayang sekali jika dibuang" Jiayu berucap denhan sendu.
" Kamu tenang saja, ramuan ini biar aku yang urus, kamu segeralah pergi mencari ginseng merah untuk menggantikan ginseng merah kakek yang telah kamu pakai" Mei Yan menenangkan Jiayu karena melihat raut mukanya yang sendu itu membuatnya tidak tega.
" Terima kasih Mei Yan, kau selalu menjadi dewi penyelamatku" Ucap Jiayu tulus, dia pun memeluk Mei Yan
Hanya Mei Yan yang bisa meredam kemarahan kakek Han Tian jika Jiayu dan Mei Yin membuat ulah, dan Mei Yan selalu mempunyai jalan keluar untuk mengatasi dampak masalah yang di sebabkan oleh kedua gadis pembuat onar itu.
Jiayu pun segera keluar rumah, dia akan pergi ke hutan untuk mencari ginseng merah, namun saat dia baru beberapa langkah keluar dari rumahnya dia menemukan ide cemerlang,
" Ahhaa.. aku ada ide.... xixixi" Jiayu cekikikan sendiri memikirkan idenya itu.
hayoo... ide apa kira-kira yang muncul di otak Jiayu barusan?
.
.
.
🌹Hai... hai... sayangnya mami..
JANGAN LUPA KASIH LIKE DI SETIAP BAB, KOMEN & VOTE serta hadiah juga yaaaa
TERIMA KASIH SAYANGKU😘
wahh, pasti sakit tuh
eh tapi mahal loh kalau rusak, sayang banget. mending kasih aku daripada di lempar
selagi sia suka dan lihat pemiliknya nggak ada ditempat. yah brrti nemu