Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

“Jav, apa yang sedang kau lihat? Apakah kau mengenal wanita itu?” Viola ikut menatap ke arah tatapan Javier sejak tadi.

“Ya, dia teman masa kecilku! Mungkin dia sedang terburu-buru, makanya tidak menemui kita dan hanya menemui Mama saja,” ujar Javier, separuh kebenaran dan sisanya kebohongan yang dia karang sendiri.

...****************...

Sementara di sisi lain, seseorang tengah merencanakan untuk membalas dendam atas penolakan yang baru saja di terimanya. Ya, diam-diam Frans yang menaruh dendam pada Raelynn mulai melakukan sesuatu untuk menghancurkan bisnis keluarga Cameron.

Dimana dia menyebarkan sebuah gossip bahwa keluarga Cameron menggunakan bisnis gelap untuk memajukan perusahaannya. Tidak hanya itu, dia juga membayar salah satu karyawan kepercayaan Edwin untuk memalsukan data yang membuat perusahaan CM Group semakin jatuh.

“Kau sudah melakukan apa yang aku perintahkan, bukan?” tanya Frans pada Karyawan pria yang dia bayar untuk membantu melancarkan rencananya itu.

“Tentu, Tuan! Saya sudah mengganti semua data perusahaan dengan data yang anda berikan,” balas Pria itu.

“Bagus sekali! Ambil bayaranmu dan pergi ‘lah sejauh mungkin untuk menghindari polisi. Ingat, rahasia ini tidak boleh bocor kepada siapapun atau kau akan tahu akibatnya.”

Frans tidak ingin meninggalkan jejak perbuatannya, dia harus tetap bersih dari kejadian ini untuk bisa menjalankan balas dendam selanjutnya kepada Raelynn.

“Kau lihat saja, Raelynn! Ini hanya permulaannya saja, aku bahkan belum memasuki rencana utamaku.”

Frans menyeringai puas membayangkan betapa kacaunya hidup Raelynn begitu dia memilih kembali.

Dan apa yang Frans rencanakan benar-benar berhasil. Dalam waktu singkat perusahaan CM Group langsung didatangi aparat kepolisian, bahkan langsung dilakukan penggeledahan barang bukti atas tuduhan melakukan bisnis illegal dan pencucian uang. Dan dalam satu malam berita itu langsung menyebar, menyebabkan harga saham langsung turun drastis.

“Pah, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa tiba-tiba polisi datang dan menuduh kita melakukan bisnis illegal dan pencucian uang? Papah tidak pernah melakukan itu, bukan?” tanya Risha Ayudia, putri bungsu keluarga Cameron.

“Ini pasti perbuatan keluarga Antonio! Dan semua ini pasti karena ada hubungannya dengan penolakan Raelynn tempo hari,” geram Edwin yang jelas merasa sangat terdesak.

“Semua ini gara-gara anak itu! Jika saja Raelynn tidak berulah dan menolaknya, maka kita tidak akan berada di situasi saat ini,” ujar Emma menyalahkan putrinya sendiri.

“Tidak ada gunanya bicara seperti itu sekarang. Yang terpenting saat ini, kita harus memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya.”

Beruntung Edwin tidak langsung dibawa polisi untuk ditahan, karena bukti-bukti yang kurang. Namun, tetap saja masalah ini membuat perusahaannya berada diambang kebangkrutan.

...****************...

Sementara di sisi lain Kota S, lebih tepatnya di sebuah hotel mewah terlihat seorang pria yang sudah dalam keadaan mabuk berat. Di sisinya, terdapat pria lain yang menemani dan berusaha menghentikan pria itu untuk berhenti meneguk minuman yang tersisa.

“Boss, berhentilah yang menyakiti dirimu sendiri! Anda bahkan sudah mabuk berat.” Gavino Hudson, sang asisten pribadi mencegah tuannya untuk meneguk gelas selanjutnya.

“Jangan menghentikanku! Kau tidak tahu betapa sakitnya hati ini mendengar dia telah menikahi pria lain. Dan kau tahu apa yang lebih menyakitkan? Dia … sedang mengandung anak pria itu yang tak lain adalah rekan bisnisku sendiri selama ini,” racau Pria bernama Logan Asher Dominic itu, pria keturunan Indonesia—Italia. Sang pemilik sekaligus Ceo dari salah satu perusahaan ternama di dunia—Dominic Ect Group.

“Aku memang tidak tahu apa yang Boss rasakan saat ini, tapi bukan berarti anda harus seperti ini?” Gavin sungguh tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk menghentikan Bosnya itu yang terus minum, “Daripada anda minum-minum di sini, bagaimana kalau kita mendaki gunung?” sambungnya.

“Apa kau secara tidak langsung sedang memberiku saran untuk bunuh diri dengan terjun dke tebing hanya karena ditinggal nikah, Hah?” sentak Logan, pikirannya benar-benar sudah tidak terkendali karena efek alcohol yang dia minum.

“Bu-bukan seperti itu, Boss! Kalau begitu bagaimana kalau kita pergi ke pantai?”

Ya, bukan itu yang Gavin maksud, dia hanya ingin tuannya melampiaskan rasa sakit hatinya dengan cara yang lebih baik daripada minum-minum dan merusak tubuhnya sendiri.

“Sekarang kau menyarankan aku untuk mati tenggelam?” sergah Logan masih dengan pemikiran yang sama.

“Astaga, Boss! Tentu saja, aku tidak mungkin menyarankan anda untuk bunuh diri kecuali anda sudah membuat surat warisan dan menyerahkan seluruh harta anda untuk saya. Aku menyarankan dua tempat itu, sebab kata orang mendaki gunung atau berjalan pesisir pantai bisa mengobati seseorang yang sedang patah hati.”

Gavin menjelaskan maksud sarannya tadi, meski itu percuma karena Tuannya sudah tidak sadarkan diri lebih dulu.

“Haduuhh … sia-sia aku menjelaskan. ‘Toh, dia tidak akan ingat apa yang baru saja dibicarakan,” gumam Gavin menatap Tuannya dengan kasihan, sebab dia tahu bahwa betapa tuannya itu sangat mencintai wanita itu. Dimana Logan akan memberikan apapun yang wanita itu inginkan, bahkan nyawanya sekalipun.

Tatapan Gavin tak sengaja menangkap seseorang yang tak asing baginya. Seorang wanita dengan membawa koper besar terlihat berjalan menatap kosong apa yang di depannya. Hingga Gavin akhirnya mengenali siapa wanita itu, “Nona Raelynn!”

“Aah … Dia pasti juga sedang patah hati seperti Boss, mengingat dia sering dirumorkan akan menikah dengan Tuan Javier.” Gavin menghela napas panjang menatap tuannya dan Raelynn secara bergantian. Lalu kembali berkata, “Entah mengapa kalian berdua akan lebih cocok jika bersama suatu hari nanti. Sama-sama patah hati dan kehilangan.”

...****************...

Setelah beberapa hari memutuskan tinggal untuk menenangkan hati dan pikirannya Raelynn akhirnya memutuskan kembali ke Kota H. Ya, Raelynn jelas tahu bahwa keluarganya akan marah besar jika dia kembali. Akan tetapi, Raelynn tidak memiliki tempat tujuan lagi dia akan menerima apapun yang keluarganya lakukan padanya asalkan dia diterima kembali oleh keluarganya.

Dengan tangan yang gemetar hebat dan perasaan takut ditolak lagi, Raelyn perlahan menekan bel yang berada di rumahnya. Sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, karena rasa takutnya yang akan menghadapi kedua orang tuanya lagi setelah keputusan berani yang diambilnya.

Ting . . . Tong . . . Ting . . . Tong

Tak lama kemudian, akhirnya seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah itu dengan tergopoh-gopoh. Sejenak terjadi adegan saling pandang antara Raelynn dan wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah pelayan setia dari keluarga Cameron. Pelayan itu menatap terkejut kedatangan Raelynn mengingat pertengkaran besar yang terjadi terakhir kali.

“Nona Raelynn? Benarkah ini, Nona? Nona kembali?” Bi Martha seketika membulatkan kedua matanya, karena tidak percaya bahwa anak asuhnya akhirnya kembali lagi.

“Iya, Bi! Aku kembali dengan kegagalan dan juga penyesalan,” ujar Raelynn berusaha tetap kuat dan tegar sembari menahan air matanya.

Bersambung ….